Sebagai salah satu sektor vital di tanah air, limbah pertanian juga memerlukan penanganan yang baik. Simak selengkapnya dalam ulasan berikut. Sebagai negara agraris, sektor pertanian memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Sama seperti sektor lain, pertanian juga menghasilkan limbah yang memerlukan pengelolaan. Meskipun jarang kasus pencemaran lingkungan karena limbah pertanian, dengan pengawasan dari Penanggung Jawab Operasional Pengolahan Air Limbah (POPAL), para petani dapat menjalankan proses produksi secara aman dan berkelanjutan. Limbah pertanian merupakan semua bentuk sisa-sisa proses produksi, baik berupa bagian pohon ataupun sisa racun hama dan pupuk yang digunakan. Limbah pertanian dibagi menjadi beberapa kategori. Jenis-jenis Limbah Pertanian Berdasarkan Waktunya Berdasarkan masa produksi, limbah pertanian dibagi menjadi tiga macam, yakni limbah pertanian prapanen, limbah ketika panen, dan limbah setelah atau pascapanen. Limbah prapanen biasanya berupa daun yang gugur, buah yang tidak berkembang dan lain sebagainya, sedangkan limbah panen biasanya dihasilkan setelah produk utama diambil. Dalam pertanian padi ada jerami, batang, dan sekam yang merupakan sisa hasil produksi. Sementara itu, limbah pascapanen adalah buah atau hasil panen yang rusak atau tidak memenuhi aturan kualitas yang berlaku. Jenis-jenis Limbah Pertanian Berdasarkan Bentuknya Limbah pada dasarnya memiliki esensi yang sama. Dalam sektor pertanian, limbah memiliki tiga bentuk, yakni limbah padat, cair dan gas. Adapun yang termasuk limbah padat adalah limbah yang wujudnya padat (dapat dipegang). Contohnya adalah limbah prapanen, pascapanen, maupun limbah panen. Dalam sistem pengelolaan, limbah padat umumnya mudah didaur ulang karena sifatnya organik. Petani bisa menjadikannya sebagai pupuk atau pakan ternak. Meski mudah, para petani tetap harus berhati-hati karena jika tidak ditangani dengan baik, bisa menimbulkan bau yang tidak enak. Tidak hanya limbah padat, limbah dalam bentuk cair juga dihasilkan oleh industri pertanian. Biasanya limbah ini berasal dari sisa air yang dipakai untuk membersihkan bahan pangan, sisa pupuk cair, maupun sisa air yang digunakan membilas hasil panen dan lain sebagainya. Pada pertanian komoditas tertentu, ada limbah gas yang dihasilkan. Misalnya saja dalam proses pengeringan daun teh. Uap air harus dibuang dengan menggunakan cerobong asap agar tidak mengganggu udara yang dekat dengan kawasan hunian penduduk. Dampak Limbah Pertanian terhadap Lingkungan Meski kebanyakan limbah sisa proses produksi pertanian aman untuk dibuang karena bersifat organik, ada jenis limbah tertentu yang juga bisa merugikan. Contohnya saja limbah sisa pestisida yang tidak sengaja terbuang dan tercampur dengan saluran air warga sekitar. Jika tidak ditangani dengan tepat oleh Penanggung Jawab Operasional Pengolahan Air Limbah (POPAL), ini bisa merugikan. Dampak dari limbah berbahaya ini, antara lain adalah: - Merusak kehidupan biotik. Zat-zat berbahaya yang mengalir bersama air dapat merusak ekosistem yang ada di sekitar lahan pertanian. - Mengganggu keindahan. Tumpukan buah yang busuk atau sekam yang dibiarkan tidak hanya mengganggu keindahan tapi bisa menyebabkan bau busuk. - Menimbulkan penyakit. Limbah cair, padat, maupun gas sangat berpotensi membawa penyakit mulai dari kolera, hepatitis, sampai radang usus. Lantas, bagaimana agar pengelolaan limbah pertanian berjalan dengan baik? Caranya adalah dengan menugaskan seorang Penanggung Jawab Operasional Pengolahan Air Limbah (POPAL). Penanggung jawab ini adalah seseorang yang memiliki kompetensi, baik dari segi pengetahuan maupun teknis untuk melakukan pengolahan limbah dengan baik dan benar. Untuk menjadi seorang Penanggung Jawab Operasional Pengolahan Air Limbah (POPAL) tersertifikasi, Anda harus mengikuti pelatihan. Sebagai salah satu lembaga training berpengalaman, Mutu Institute juga membuka pelatihan untuk tenaga ahli bidang pengolahan limbah. Daftarkan diri Anda sekarang juga agar pengelolaan limbah pertanian di lingkungan Anda berjalan sesuai dengan aturan. Mau mengikuti pelatihan POPAL dari Mutu Institute? Hubungi kami di: Hotline: 0819-1880-0007 Email: [email protected]
Jenis Limbah Pertanian dan Pengelolaannya – Pertanian menjadi salah satu sektor yang banyak dimanfaatkan sebagai mata pencarian oleh masyarakat Indonesia. Karena itu, akan cukup mudah untuk menemukan lahan pertanian di wilayah Indonesia. Seiring dengan hal tersebut, limbah pertanian muncul dan menjadi salah satu permasalahan dalam bidang pertanian. Limbah pertanian merupakan bagian dari hasil pengelolaan pertanian yang tersisa atau tidak diperlukan. Dengan kata lain, limbah pertanian merupakan sampah atau produk buangan dari hasil pertanian. Jenis Limbah PertanianLimbah pertanian terbagi menjadi tiga jenis, yaitu berdasarkan sumber, waktu, dan wujudnya. Berikut adalah penjelasannya. Limbah pertanian berdasarkan sumbernya dikelompokkan menjadi limbah tanaman pangan, limbah tanaman hortikultura, limbah tanaman perkebunan, limbah peternakan, dan limbah perkotaan.
Limbah pertanian berdasarkan waktunya dibagi menjadi tiga, yaitu limbah prapanen, saat panen, limbah pascapanen.
Limbah pertanian berdasarkan wujudnya dibagi menjadi tiga jenis, yaitu limbah padat, limbah cair, dan limbah gas.
Berbagai hasil pertanian organik serta solusi pertanian berkelanjutan dapat dipelajari melalui buku berikut. Pengelolaan Limbah PertanianSebagai produk sisa atau produk buangan, limbah pertanian dapat menimbulkan dampak negatif jika tidak dikelola dengan baik. Namun, jika dikelola secara optimal, limbah pertanian akan memberikan manfaat besar. Berikut beberapa bentuk pengelolaan limbah pertanian.
Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari Gramedia ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.
|