1 Judul: 3 dampak alih fungsi lahan pertanian menjadi permukiman Nama: Naufal Raihan Ramadhan Nim: 20210220026 Kelas: Agribisnis A 1. Ide pokok 1: Turunnya produksi pertanian 2. Ide pokok 2: Hilangnya kesempatan petani 3. Ide pokok 3: Berkurangnya ekosistem sawah 1) Penjelasan ide 1: Turunnya produksi pertanian, sudah jelas karena lahan pertanian di hilangkan di jadikan lahan pemukiman maka produksi pertanian akan menurun. Karena lahan semakin sempit para etani jadi tidak akan bisa menanam padi sebanyak dulu karena sudah di alhih fungsikan menjadi permukiman untuk di tinggali, semakin lama hari demi hari pasti lahan lahan akan terbabat habis oleh manusia di karenakan populasiya akan semakin banyak. 2) Penjelasan ide 2: Karena lahan semakin sempit kesempatan petani juga tentunya akan berkurang, sepetri hilangnya mata pencahariannya, dan juga pasti keluargga petani akan bingngun untuk mencari nafkah. Karena hal tersebut petani akan semakin berkurang, tentunya akan alih propesinya, ya seperti berjualan. Atau bahkan para petani menjadi pengangguran di karena semakin sedikitnya petani yang di butuhkan sekarang.
2 3) Penjelasan ide 3: Karena penggatian lahan dari sawah menjadi perumahan passti akan berpengaruh terhadap ekossistem sawah, sawah yang masih ada mungkin akan tercemar juga oleh limbah plastic dari perumahan sekitar. Karena hal tersebut sawah yang tersisa juga tidak akan sebaik sebelum ada nya pergantian lahan. Hewan atau serangga yang bisa memper subur sawahpun akan mati karena adanya limbah yang berasal dari pemukiman masyarakat.
3 ILUSTRASI Tugas kali ini adalah membuat ilusrtasi menggunakan gambar, table, dan grafik/chart
4 Daftar gambar gambar 1 ................................................................................................................................. 7 gambar 2 ................................................................................................................................. 7
5 daftar table Table 1 ................................................................................................................................................. 9 Table 2 ................................................................................................................................................. 9
6 Daftar grafik Gerafik 1 .............................................................................................................................................. 8 Gerafik 2 .............................................................................................................................................. 8
7 1. gambar 1 Perubahan Lahan Sawah Selama Sepuluh Tahun Terakhir di Kabupaten Klaten Tahun 1998-2007 (Ha) Mayoritas sawah yang mengecil (luasnya) adalah pada tahun 2000 dan 2007. Sumber :file:///C:/Users/INTEL/Downloads/15732-32224-1-SM.pdf 2. gambar 2 Hasil Analisis Tingkat Pertumbuhan Luas Lahan Tegal di Kabupaten Klaten Tahun 1998– 2007. Koefisien terbesar berada pada parameter konstanta dan yang terendah berada di parameter r. Sumber :file:///C:/Users/INTEL/Downloads/15732-32224-1-SM.pdf
8 1. Gerafik 1 Mayoritas lahan dari tahun ke tahun di ungguli oleh jawa di bandingkan dengan kota Yogyakarta. Data di ambil dari :https://www.bps.go.id/indicator/53/179/1/luas-lahan-sawah.html 2. Gerafik 2 Di Kalimantan luas lahan pertanian pada tahun 2013 sampan tahun 2015 di ungguli oleh Kalimantan selatan dengan luas stabil di angka 400 ke atas. Sumber data : https://www.bps.go.id/indicator/53/179/1/luas-lahan-sawah.html 0 100 200 300 400 500 KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN SELATAN LUAS LAHAN DI KALIMANTAN 2013 2014 2015 0 200 400 600 800 1000 1200 jawa barat jawa tengah yogyakarta luas lahan di jawa dan yogyakarta 2013 2014 2015
9 1. Luas lahan antar provinsi di tahun 2013 dan tempatnya masing – masing. Table 1 Pada tahun 2013 luas pertanian terluas berada di sumatera utara, dan yang tersempit di Sumatra barat, sedangkan aceh berada di tengah. 2. Luas lahan antar provinsi pada tahun 2015 Table 2 Luas lahan di provinsi ini cenderung masih kecil di bandingkan provinsi yang lainnya, mungki daerah yang susah yang di jangkau oleh orang luar daerahnya. Pada tahun 2015 provinsi ini masih berada di bawah 100 Ha, paling besar diantara provinsi tersebut adalah riau dan yang terkecil papua barat. Sumbe data yang saya ambil adalah : https://www.bps.go.id/indicator/53/179/1/luas-lahan-sawah.html
10 Minggu 9 References 1. Nurma Kumala Dewi, Iwan Rudiarto. 2013. “Identifikasi Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Daerah Pinggiran di Kecamatan Gunungpati Kota Semarang” dalam JURNAL WILAYAH DAN LINGKUNGAN Volume 1 Nomor 2, Agustus 2013, 175-188. Semarang: Universitas Diponegoro. 2. Mustopa, Z., & Santosa, P. B. (2011). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Pertanian Di Kabupaten Demak (Doctoral dissertation, Universitas Diponegoro). 3. Dewi, N. K., & Rudiarto, I. (2013). Identifikasi alih fungsi lahan pertanian dan kondisi sosial ekonomi masyarakat daerah pinggiran di Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Jurnal Wilayah dan Lingkungan, 1(2), 175-188. 4. Kurniasari, M., & Ariastita, P. G. (2014). Faktor-faktor yang mempengaruhi alih fungsi lahan pertanian sebagai upaya prediksi perkembangan lahan pertanian di Kabupaten Lamongan. Jurnal Teknik ITS, 3(2), C119-C124. 5. Putri, Z. R. (2016). Analisis penyebab alih fungsi lahan pertanian ke lahan non pertanian kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah 2003-2013. Eko-Regional: Jurnal Pembangunan Ekonomi Wilayah, 10(1).
11 MEET 10 PARAFRASE Kalimat paraprase: 1. Petani yang kehabisan lahan sawahnya tersebut kebanyakan hadapi penyusutan pemasukan. Perihal ini dikarenakan tingkatan pembelajaran serta ketrampilan para petani yang terbatas ataupun terkategori rendah sehingga mereka tidak bisa mengakses pekerjaan resmi. Tidak hanya itu, pergantian pula terasa pada keadaan sosial warga yang terletak pada area- area pengembangan tersebut. Pergantian tersebut nantinya hendak berujung pada memudarnya kekerabatan antar masyarakat.(Wilayah & Lingkungan, n.d.) 2. Kabupaten Klaten hadapi penurunanproduksi padi sawah sebanyak19. 661ton. Penurunanproduksi padi sawah tidak terlepasdari aspek alih guna lahan pertanian ke sektornon pertanian. Perihal ini terjalin sebab lahan ialah aspek utama dalam proses usahataniyaitu selaku tempat penerapan usahatani. Jikafaktor lain dikira konstan, hingga penurunanluas tanam hendak merendahkan tingkatan penciptaan padi sawah. (Tb et al., n.d.) 3. Tingkatan perkembangan ataupun kesesuaian alih tugas lahan pertanian sebagai industri bisa dievaluasi secara spasial. Pola kecenderungan sebaran alih guna lahan bisa terpetakan sehingga pertambahan lahan industri cenderung pada wilayah yang sudah direncanakan selaku kawasan industri. Tidak hanya itu, tingkatan kesesuaian alih guna lahan pula bisa terpetakan dengan unit spasial kecamatan. Perihal ini menampilkan penilaian yang dicoba bisa mencakup segala informasi izin yang tercatat pada lembaga terpaut.(Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Industri di Kabupaten et al., 2020) . Kalimat asli: 1. Petani yang kehilangan lahan sawahnya tersebut mayoritas mengalami penurunan pendapatan. Hal ini dikarenakan tingkat pendidikan dan ketrampilan para petani yang terbatas atau tergolong rendah sehingga mereka tidak dapat mengakses pekerjaan formal. Selain itu, perubahan juga terasa pada kondisi sosial masyarakat yang berada pada area- area pengembangan tersebut. Perubahan tersebut nantinya akan berujung pada memudarnya kekerabatan antar warga.
12 2. Kabupaten Klaten mengalami penurunanproduksi padi sawah sebanyak19.661ton.Penurunanproduksi padi sawah tidak terlepasdari faktor alih fungsi lahan pertanian ke sektornon pertanian. Hal ini terjadi karena lahan merupakan faktor utama dalam proses usahataniyaitu sebagai tempat pelaksanaan usahatani. Jikafaktor lain dianggap konstan, maka penurunanluas tanam akan menurunkan tingkat produksi padi sawah. 3. Tingkat pertumbuhan maupun kesesuaian alih fungsi lahan pertanian menjadi industri dapat dievaluasi secara spasial. Pola kecenderungan sebaran alih fungsi lahan dapat terpetakan sehingga pertambahan lahan industri cenderung pada daerah yang telah direncanakan sebagai kawasan industri. Selain itu, tingkat kesesuaian alih fungsi lahan juga dapat terpetakan dengan unit spasial kecamatan. Hal ini menunjukkan evaluasi yang dilakukan dapat mencakup seluruh data izin yang tercatat pada instansi terkait.
13 DAFTAR PUSTAKA Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Industri di Kabupaten, E., Adiyaksa, F., & Nugroho Djojomartono, P. (2020). | doi: Evaluation of Land Use Change of Agricultural Land into Industrial Area in Kendal Regency in Period. JGISE, 3(1). https://doi.org/10.22146/jgise Tb, C., Purwanto, J., Uchyani, R., Dan, F., & Ani, S. W. (n.d.). DAMPAK ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN KE SEKTOR NON PERTANIAN TERHADAP KETERSEDIAAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH THE RATE OF THE AGRICULTURE LAND CONVERSION AND THE IMPACTS OF THE AGRICULTURE LAND CONVERSION TO RICE AVAILABILITY IN KLATEN REGENCY CENTRAL JAVA PROVINCE. Wilayah, J., & Lingkungan, D. (n.d.). 76 Identifikasi Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Daerah Pinggiran. |