Apabila mengendarai motor, maka pengendaranya harus memiliki SIM

JAKARTA, KOMPAS.com - Perempuan berinisal W yang menabrak tiga pengemis dan salah satunya meninggal dunia di Tasikmalaya, ternyata tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).

Padahal, SIM merupakan syarat wajib yang harus dimiliki oleh setiap pengendara kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat.

Bagi pengemudi yang tidak mempunyai SIM berarti melakukan pelanggaran Undang-Undang nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).

Sebagai konsekuensinya, pengemudi akan dikenakan sanksi sesuai dengan pelanggaran yang sudah dilakukannya.

Baca juga: Deretan Mobil Bekas Rp 70 Jutaan di Balai Lelang

Mengenai kewajiban mempunyai SIM sebagai sebagaimana diatur dalam pasal 77 UU LLAJ bahwa setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan wajib memiliki Surat Izin Mengemudi sesuai dengan jenis kendaraan bermotor yang dikemudikan.

Apabila mengendarai motor, maka pengendaranya harus memiliki SIM
Dok. Dishub Lamongan Razia kendaraan dinas yang digelar petugas gabung di Jalan Raya Basuki Rahmad, depan kompleks kantor Bupati Lamongan.

Sementara bagi pengendara kendaraan bermotor yang tidak memiliki SIM akan dipidana kurungan hingga empat bulan.

Sanksi ini sebagaimana diatur dalam pasal 281 dalam Undang-Undang yang sama. Dalam pasal tersebut dijelaskan bahwa “Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan yang tidak memiliki Surat Izin Mengemudi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 4 (empat) bulan atau denda paling banyak Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah),” terang pasal tersebut.

Baca juga: 10 Pilihan Mobil Bekas Rp 40 Jutaan Akhir Bulan Ini

Sebagai bukti kepemilikannya, pengendara kendaraan bermotor juga wajib menunjukkannya kepada petugas ketika diminta atau ada razia kendaraan.

Hal ini juga diatur dalam pasal 288 ayat (2), yakni kewajiban menunjukkan SIM bagi setiap pengendara kendaraan bermotor.

Bagi yang tidak bisa menunjukkan SIM meskipun sejatinya sudah mempunyai, tetap dikenakan sanksi tilang.

Apabila mengendarai motor, maka pengendaranya harus memiliki SIM
istimewa blangko tilang

Hanya saja, sanksi yang dijatuhkan kepada pelanggar lalu lintas tersebut berbeda dengan pengendara yang memang tidak mempunyai SIM.

Sanksi yang bisa dijatuhkan sesuai pasal 288 ayat (2) yaitu “Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang tidak dapat menunjukkan Surat Izin Mengemudi yang sah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (5) huruf b dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan dan/atau denda paling banyak Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah),”.

Baca juga: 10 Mobil Bekas Rp 70 Jutaan Akhir Bulan Ini

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, pengemudi wajib menunjukkan SIM saat ada razia.

Jika pengendara tidak bisa menunjukkan SIM, baik itu tidak punya maupun ketinggalan akan tetap dikenakan sanksi tilang.

“Kalau tidak membawa tetap menjadi pelanggaran lalu lintas dan kena tilang, ” katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Ilustrasi mengendarai motor gede.

Liputan6.com, Jakarta - Pengendara sepeda motor dengan mesin 250 cc ke atas diwajibkan memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) khusus, seiring keluarnya Peraturan Nomor 60 Tahun 2016.

Aturan kategori SIM untuk sepeda motor dan kendaraan roda tiga itu saat ini masih dalam proses melengkapi sarana dan prasarana. Diharapkan sudah bisa diaplikasikan mulai pertengahan tahun ini.

"Saat ini belum dan rencananya akan berlaku pada pertengahan tahun ini. Kemarin kami baru mengundang IMI (Ikatan Motor Indonesia) dan IMBI (Ikatan Motor Besar Indonesia) untuk menerima sejumlah masukan," tutur Kombes Pol Refdi Andri, Kepala Bidang Registrasi dan Identifikasi Korlantas Polri saat dihubungi Liputan6.com.

Kategori SIM sepeda motor yang akan terbagi dalam tiga, yakni C, C1, dan C2 direspons positif para pengguna motor besar.

"Bagaimanapun dengan mesin yang kapasitasnya lebih besar, pengendaranya harus memiliki keterampilan, memahami unsur-unsur keselamatan dan etika di jalan," imbuh Refdi.

Para pemohon SIM C1 dan C2, tutur dia, akan mendapatkan pelatihan-pelatihan keselamatan berkendara. Sementara untuk mekanisme pembuatan SIM secara umum sama. Tarif pembuatan SIM C, C1, dan C2 adalah sebesar Rp 100 ribu.

Kategori SIM pengendara Sepeda Motor:

- SIM C : Diperuntukan bagi pengendara sepeda motor dan roda tiga dengan mesin hingga 250 cc

- SIM C1 : Diperuntukan bagi pengendara sepeda motor dan roda tiga dengan mesin hingga 250-500 cc

- SIM C2 : Diperuntukan bagi pengendara sepeda motor dan roda tiga dengan mesin hingga 500 cc ke atas.

Apabila mengendarai motor, maka pengendaranya harus memiliki SIM

Apabila mengendarai motor, maka pengendaranya harus memiliki SIM

Apabila mengendarai motor, maka pengendaranya harus memiliki SIM

Apabila mengendarai motor, maka pengendaranya harus memiliki SIM

Apabila mengendarai motor, maka pengendaranya harus memiliki SIM

Apabila mengendarai motor, maka pengendaranya harus memiliki SIM

Apabila mengendarai motor, maka pengendaranya harus memiliki SIM

Apabila mengendarai motor, maka pengendaranya harus memiliki SIM

Apabila mengendarai motor, maka pengendaranya harus memiliki SIM

Apabila mengendarai motor, maka pengendaranya harus memiliki SIM

Apabila mengendarai motor, maka pengendaranya harus memiliki SIM

Apabila mengendarai motor, maka pengendaranya harus memiliki SIM

Apabila mengendarai motor, maka pengendaranya harus memiliki SIM

Apabila mengendarai motor, maka pengendaranya harus memiliki SIM

Apabila mengendarai motor, maka pengendaranya harus memiliki SIM

Apabila mengendarai motor, maka pengendaranya harus memiliki SIM

Apabila mengendarai motor, maka pengendaranya harus memiliki SIM

Apabila mengendarai motor, maka pengendaranya harus memiliki SIM

Apabila mengendarai motor, maka pengendaranya harus memiliki SIM

Apabila mengendarai motor, maka pengendaranya harus memiliki SIM

Apabila mengendarai motor, maka pengendaranya harus memiliki SIM

Apabila mengendarai motor, maka pengendaranya harus memiliki SIM

Apabila mengendarai motor, maka pengendaranya harus memiliki SIM

Apabila mengendarai motor, maka pengendaranya harus memiliki SIM