Apa itu gaji bruto dan netto?

Bruto dan Netto muncul sebagai persyaratan pada semua tanda terima pembayaran: ketetapan pajak, slip gaji atau faktur.

Kedua kata tersebut berasal dari bahasa Latin (Bruto = mentah, tanpa pengurangan - netto = murni, dengan pengurangan)

Perbedaannya sederhana:

Definisi Bruto: Pembayaran sebelum dipotong pajak dan bea.

Definisi Netto: Pembayaran setelah dipotong pajak dan bea.

Bruto selalu berarti masuknya semua nilai sebagian pembayaran - yaitu PPN, pajak penjualan, pajak upah, dan bea.

Net berarti: semua harga tanpa pajak dan bea, yaitu tidak termasuk PPN.

Apa perbedaan antara Bruto dan Netto?

Tidak hanya perusahaan dan administrasi yang harus tahu perbedaan antara Bruto dan Netto. Jika Kita dapat menghitung dengan benar pada titik ini, Kita akan segera mempelajari cara memperkirakan harga dengan benar. Semua konsumen, karyawan, dan pegawai negeri menghadapi tagihan Bruto dan Netto setiap hari. Semakin baik Kita mengetahui pada titik ini, semakin cepat Kita dapat menghitung secara realistis nilai layanan seperti pembelian atau layanan pedagang.

Konversi Bruto ke Netto didasarkan pada rumus matematika sederhana. Dengan demikian, Bruto dan Netto selalu dalam hubungan matematis yang sama satu sama lain. Bruto selalu berarti jumlah total, sedangkan Netto berarti sisanya.

Harga Bruto atau Netto? Apa masalahnya?

Ada banyak area aplikasi untuk perhitungan gross-net. Ada tiga benang merah yang berjalan melalui kehidupan finansial kita:

a)       Harga

b)       Gaji dan upah

c)        Berat barang

Baik kita membeli barang atau jasa, dalam banyak kasus kita membayar harga Bruto yang sudah termasuk PPN. Namun, dalam beberapa kasus, harga Netto langsung juga memainkan peran penting:

Berat Netto Untuk Kemasan

Tidak hanya Bruto dan Netto memainkan peran penting dalam harga dan gaji, tetapi juga dalam berat barang. Karena kebanyakan barang berada dalam kemasan yang terkadang cukup berat, pelabelan pada kemasan biasanya menunjukkan apa yang disebut berat Netto. Ini sangat penting untuk bahan makanan, di mana berat Bruto dan berat Netto sering diberikan. Informasi tersebut terutama melayani perlindungan konsumen, karena pembeli tidak ingin membayar untuk kemasannya, tetapi untuk barangnya. Oleh karena itu, kemasan seringkali hanya mencantumkan berat Netto.

Berat Bruto Saat Dikirim

Berat Bruto memainkan peran penting saat pengiriman barang. Berat total yang akan diangkut sangat menentukan di sini. Saat mengirimkan paket, berat total selalu diperkirakan saat menentukan harga. Berat Bruto adalah jumlah berat barang ditambah berat kemasan.

Upah Bruto-Netto Per Jam

Tentu saja, tidak hanya gaji tahunan klasik dengan pembayaran bulanan, tetapi juga pekerjaan berdasarkan upah per jam. Hal ini sering terjadi pada mahasiswa atau pekerjaan paruh waktu. Jumlah jam kerja dihitung untuk jumlah upah bulanan. Artinya, berfluktuasi, sehingga lebih sulit untuk menghitung upah Netto per bulan yang stabil, sebaliknya ada upah per jam yang tetap. Biaya tambahan tertentu untuk kerja malam juga dapat diperhitungkan dalam perhitungan. Ada juga kalkulator dan tabel untuk menentukan upah Bruto dan Netto per jam.

Jakarta -

Penghasilan neto adalah suatu istilah yang berhubungan dengan dunia bisnis, akuntansi maupun perpajakan. Dalam dunia perpajakan, penghasilan terbagi ke dalam dua jenis, yaitu penghasilan neto dan penghasilan bruto.

Kalau dalam perhitungan berat suatu benda, neto adalah berat bersih sedangkan bruto adalah berat kotor. Begitu juga dengan penghasilan, penghasilan neto mempertimbangkan biaya lain yang harus dikeluarkan selain biaya operasional sedangkan penghasilan bruto adalah penghasilan yang tidak mempertimbangkan biaya-biaya tersebut.

Lalu, apa itu penghasilan neto dan apa perbedaannya dengan penghasilan bruto? Temukan jawabannya di dalam artikel ini.

Apa Itu Penghasilan Neto

Penghasilan neto adalah penghasilan yang terkena pajak, yaitu penghasilan bruto yang dikurangi biaya jabatan, biaya pensiun, dan iuran Tabungan Hari Tua (THT) sehubungan dengan kegiatan usaha. Oleh karena itu, penghasilan neto biasa juga disebut dengan penghasilan kena pajak.

Berdasarkan definisi di atas, kita bisa mengetahui bahwa penghasilan neto bisa kita dapatkan dengan cara mengurangi penghasilan bruto dengan beberapa biaya tertentu. Dengan penghasilan neto, berarti kamu merupakan warga negara yang baik karena sudah bersedia untuk membayar pajak.

Bagi wajib pajak perorangan, biaya pengurangan tersebut meliputi tunjangan hari tua, uang pensiun, biaya jabatan, bonus, uang lembur, dan tunjangan lainnya. Sementara itu, bagi badan usaha biasanya meliputi biaya untuk memperoleh, menagih dan memelihara pendapatan.

Apa Perbedaan Penghasilan Neto dengan Penghasilan Bruto

Berdasarkan penjelasan di atas kita bisa mengetahui bahwa penghasilan neto adalah penghasilan yang sudah dikurangi dengan biaya pajak dan biaya-biaya lainnya. Oleh sebab itu, penghasilan neto adalah penghasilan bersih yang didapatkan oleh seseorang atau suatu badan usaha.

Sementara itu, penghasilan bruto adalah penghasilan yang didapatkan dari berbagai sumber tanpa dikurangi dengan biaya pajak atau biaya-biaya lainnya. Maka dari itu, penghasilan bruto merupakan penghasilan kotor yang didapatkan oleh seseorang atau suatu badan usaha.

Berdasarkan perbedaan di atas, maka kita akan mengetahui bahwa angka dari penghasilan bruto pasti akan lebih tinggi daripada penghasilan neto. Hal ini bisa terjadi karena penghasilan bruto belum dipotong oleh beberapa biaya termasuk biaya pajak.

Kamu perlu memahami perbedaan penghasilan neto dan penghasilan bruto, sebab dasar dari perhitungan pajak akan ditentukan dari kedua jenis penghasilan ini. Hasil nilai yang akan dipotong untuk wajib pajak adalah penghasilan neto, oleh karena itu setiap individu maupun badan usaha wajib memahami hal ini agar tidak terjadi masalah di kemudian hari.

Cara Menghitung Penghasilan Neto

Dikutip dari laman Direktorat Jenderal Pajak (DJP), berikut adalah cara menghitung penghasilan neto:

  • Penghasilan neto bagi tiap jenis usaha dihitung dengan cara mengalikan angka persentase Norma Penghitungan Penghasilan Neto dengan peredaran bruto atau penghasilan bruto dari kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dalam 1 (satu) Tahun Pajak.
  • Dalam menghitung besarnya Pajak Penghasilan yang terutang oleh WP OP, sebelum dilakukan penerapan tarif umum Pajak Penghasilan, terlebih dahulu dihitung Penghasilan Kena Pajak dengan mengurangkan Penghasilan Tidak Kena Pajak dari penghasilan neto tersebut.

Penghasilan Neto = Penghasila Bruto x Persentase Norma Penghitungan Penghasilan Neto (NPPN)

Supaya kamu lebih memahami cara menghitung penghasilan neto, berikut adalah beberapa contoh penghitungan penghasilan neto menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto (NPPN).

Contoh 1

Pak Andi adalah seorang petani jagung yang menggarap sawah miliknya sendiri di daerah Sukabumi. Pada tahun 2019, ia telah melakukan 2 kali masa panen untuk tanaman jagungnya. Setiap masa panen ia mendapatkan pendapatan bruto Rp 250.000.000. Bila Pak Andi menggunakan perhitungan dengan norma penghitungan penghasilan neto. Hitunglah berapa besarnya penghasilan neto milik Pak Andi dan pajak penghasilan terutangnya bila status Pak Andi adalah menikah dan memiliki 1 anak?

Jawab:
Berdasarkan contoh di atas, maka penghasilan bruto dari Bapak Andi adalah 2 kali dari Rp 250.000.00. Adapun tarif yang berlaku untuk penghitungan pajak penghasilan netonya berdasarkan PER-17/2015 adalah 15%. Maka, penghitungan penghasilan netonya adalah sebagai berikut:

Penghasilan Bruto = 2 x Rp 250.000.000
= Rp 500.000.000

Penghasilan Neto = 15% x Rp 500.000.000
= Rp 75.000.000

Penghasilan tidak kena pajak (K/1) = Rp 63.000.000
Penghasilan kena pajak = Rp 75.000.000 - Rp 63.000.000
= Rp 12.000.000

Pph 21 terutang:
5% x Rp12.000.000 = Rp 600.000

Contoh 2

Ibu Ani merupakan perawat di Kota Semarang. Pada masa tahun pajak 2019 Bu Ani mendapatkan penghasilan bruto sebesar Rp 200.000.000. Dalam memenuhi kewajiban perpajakannya, Ibu Ani menggunakan norma penghitungan penghasilan neto. Hitunglah berapa penghasilan neto dan PPh Pasal 21 terutangnya bila status Ibu Sudira adalah (TK/0)!

Jawab:
Berdasarkan contoh di atas, Ibu Ani adalah seorang perawat di Kota Semarang. Karena Semarang merupakan ibukota Provinsi Jawa Tengah, maka tarif yang digunakan berdasarkan NPPN pada PER 17/2015 adalah 29%. Berikut ini adalah perhitungan penghasilan neto dan pajak penghasilan terutangnya.

Penghasilan Neto = 29% x Rp 200.000.000
= Rp 58.000.000

Penghasilan tidak kena pajak (TK/0) = Rp 54.000.000

Penghasilan kena pajak = Rp 58.000.000 - Rp 54.000.000
= Rp 4.000.000

Pph 21 terutang:
5% x Rp 4.000.000 = Rp 200.000

Penghasilan neto adalah sesuatu yang harus dipahami, baik oleh perorangan maupun badan usaha. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu dalam memahami penghasilan neto.

Simak Video "Meraup Jutaan Rupiah dari Budidaya Anggrek"
[Gambas:Video 20detik]
(khq/fds)

Apa bedanya penghasilan bruto dan netto?

Penghasilan neto ini didapat berdasarkan pengurangan penghasilan bruto dengan beberapa biaya tertentu. Sederhananya, penghasilan neto merupakan penghasilan bersih, sedangkan penghasilan bruto merupakan penghasilan kotor yang masih harus dipotong jumlahnya untuk membayar kewajiban-kewajiban tertentu.

Bagaimana menghitung pendapatan bruto?

Cara menghitung pendapatan bruto adalah mencari total pendapatan bruto dalam sebulan, yakni dengan menjumlahkan gaji bulanan, honorarium, tunjangan, dan sebagainya. Kemudian kurangi pendapatan tersebut dengan biaya yang perlu dipenuhi, seperti iuran asuransi, iuran dana pensiun, atau biaya jabatan.

Apa itu penghasilan netto?

Penghasilan Kena Pajak atau penghasilan neto adalah penghasilan bruto setelah dikurangi biaya jabatan, biaya pensiun, dan iuran pensiun serta iuran Tabungan Hari Tua (THT) sehubungan dengan kegiatan usaha.

Bruto artinya apa?

Bruto artinya sesuatu yang masih kotor dan belum dikurangi dengan yang lain. Biasanya digunakan untuk menentukan pendapatan kotor dari suatu perusahaan atau bisa juga digunakan untuk pendapatan negara. Selanjutnya arti dari Netto adalah pendapatan yang memang benar-benar bersih setelah dikurangi dengan berbagai biaya.