Apa yang terjadi jika orang-orang kafir tidak mau menerima kebenaran

Tuliskan 5 Negara yang tidak ada agama IslamTolong weeeeeeeee ​

Apa tantangan dakwah Nabi Muhammad Saw,kaum Quraisy menghambat dan menghalangi melalui berbagai cara. Sebutkan!​

Allah Swt. berfirman dalam Surah al-Haqqah ayat 13-14 yang arti nya, "Apabila sangkakala ditiup dengan sekali tiupan, dan bumi serta gunung-gunung dia … ngkat lalu dibenturkan dengan sekali benturan." Peristiwa yang di gambarkan dalam ayat tersebut adalah .... HOTS a. Yaumul Mizan b. Yaumul Qiyamah c. Yaumul Ba'as d. Yaumul Hasyr​

Allah SWT. menurunkan al-quran sebagai... kitab sebelumnya​

Siapakah yang dimaksud pendusta​

perintah Allah subhanahu wa ta'ala mengenai sikap jujur hendaknya senantiasa diterapkan apakah yang seharusnya dilakukan agar memiliki sikap jujur​

bagaimana seharusnya sikap seseorang yang mengimani adanya hari akhir ​

Sebutkan cara beriman kepada kitab Allah jelaskan​

terjemahin dong besok mo di kumpulyang ngasal tepot​

tanda² sikap beriman syu'abul iman ​

Tuliskan 5 Negara yang tidak ada agama IslamTolong weeeeeeeee ​

Apa tantangan dakwah Nabi Muhammad Saw,kaum Quraisy menghambat dan menghalangi melalui berbagai cara. Sebutkan!​

Allah Swt. berfirman dalam Surah al-Haqqah ayat 13-14 yang arti nya, "Apabila sangkakala ditiup dengan sekali tiupan, dan bumi serta gunung-gunung dia … ngkat lalu dibenturkan dengan sekali benturan." Peristiwa yang di gambarkan dalam ayat tersebut adalah .... HOTS a. Yaumul Mizan b. Yaumul Qiyamah c. Yaumul Ba'as d. Yaumul Hasyr​

Allah SWT. menurunkan al-quran sebagai... kitab sebelumnya​

Siapakah yang dimaksud pendusta​

perintah Allah subhanahu wa ta'ala mengenai sikap jujur hendaknya senantiasa diterapkan apakah yang seharusnya dilakukan agar memiliki sikap jujur​

bagaimana seharusnya sikap seseorang yang mengimani adanya hari akhir ​

Sebutkan cara beriman kepada kitab Allah jelaskan​

terjemahin dong besok mo di kumpulyang ngasal tepot​

tanda² sikap beriman syu'abul iman ​

 KALI ini kita membahas surah ke-47, Surah Muhammad. Surah ini diawali dengan ayat yang berbunyi allazina kafaru wasaddu an sabilillahi adalla amalahum.

Orang-orang kafir yang menghalangi dirinya dan orang lain untuk menempuh jalan Allah, Allah menyesatkan amal-amal mereka. Ada beberapa hal yang perlu digarisbawahi dan dipahami menyoal ayat di atas. Pertama, allazina kafaru. Kafar itu artinya menutup. Yang menutup kebenaran. Ada istilah Alquran yang sering kali orang tidak memperhatikan itu, tetapi ulama-ulama yang pakar memperhatikannya. Kalau Alquran berkata al-kafi run, allazina kafaru, yang dimaksud ialah orang-orang musyrik, orang-orang yang mempersekutukan Allah.

Oleh karena itu, orang Yahudi dan Nasrani tidak dinamai orang kafir. Mereka digelari dengan ahlul kitab, pemilik kitab suci. Sejak semula, Alquran sudah membedakan antara orang-orang yang mempersekutukan Allah dan ahlul kitab. Mereka itu percaya Tuhan. Mereka punya kitab suci meskipun terdapat perbedaan menyangkut kitab sucinya. Karena mereka percaya pada Allah, mereka tidak dinamai orang kafir, mereka punya kedudukan.

Oleh karena itu, misalnya, Islam membenarkan memakan makanan sembelihan ahlul kitab. Makanan atau sembelihan ahlul kitab, orang Yahudi, dan Nasrani selama binatang itu binatang halal, boleh dimakan. Oleh karena itu, perempuan-perempuannya juga boleh dinikahi. Muslim boleh menikah dengan perempuan-perempuan ahlul kitab.

Di sisi lain, Alquran menggunakan kata ini untuk semua yang menutup. Contohnya orang yang menutup sakunya, tidak mau mengeluarkan uangnya (untuk bersedekah), dinamai kafir. Petani yang menanam benih lalu menutupnya, itu kafir. Orang-orang yang menutupi kebenaran, puncaknya ialah musyrik, menghalangi dirinya dan orang lain menempuh jalan Allah.

Orang-orang kafir yang akidahnya salah lalu menghalangi orang melakukan kebaikan, maka amal-amal baiknya pun tidak mencapai arah yang benar, tidak mendapat ganjaran. Pada ayat berikutnya dikatakan, wallazina amanu wa amilussalihati wa amanu bima nuzzila ala muhammadiw wa huwalhaqqu mir rabbihim, kaffara anhum sayyiatihim wa aslaha balahum.

Adapun orang-orang yang beriman, beramal saleh, percaya kepada apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, dan itu ialah kebenaran. Maka, Allah mentupi kesalahan-kesalahan mereka dan menjadikan pikiran dan hati mereka lurus, tenang, dan cerah. Ada ayat yang menyatakan bahwa orang-orang yang berdosa terancam dengan siksa, kecuali yang bertobat, percaya, dan beramal saleh. Mereka itu yang akan diganti amal buruknya menjadi amal kebaikan.

Suatu ketika ada orang bergelimang dosa datang minta pada Nabi, "Jatuhi saya sanksi." Nabi berkata, "Bukankah kamu tadi sudah salat dengan kita?" Terhapuslah dosanya. Mengapa terjadi perbedaan antara hasil yang diperoleh orang kafi r dan hasil yang diperoleh orang yang beriman? Dalam hal ini, hasil yang diperoleh orang kafir pekerjaannya tidak mencapai sasaran yang sebenarnya, hatinya kacau, sedangkan orang beriman hatinya tenang.

Kalau bersungguh-sungguh ingin mengikuti kebenaran, Tuhan memberikan Anda petunjuk sehingga hati Anda tenang dan pekerjaan Anda bisa menjadi lurus. (Ifa/H-1)

Peringatan untuk orang kafir terhalang.

Blogspot.com

Mengapa Orang Kafir Terhalang Menerima Peringatan?. Foto: Memberi nasihat merupakan anjuran agama (ilustrasi).

Rep: Andrian Saputra Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Orang-orang kafir adalah mereka yang mengingkari Allah dan Rasul-nya serta ajaran yang dibawanya. Mereka tidak beriman kepada Allah sebagaimana yang diperintahkan-Nya. Kata jamaknya adalah kuffar yaitu orang yang tak percaya pada Allah, para Rasul, para malaikat, kitab-kitab yang diturunkan Allah dan juga tak percaya pada hari kiamat. Dalam Alquran disebutkan bahwa orang-orang kafir, yaitu ahli kitab dan orang-orang musyrik, yang sangat ingkar kepada Rasulullah, mereka tidak akan beriman walaupun diberi peringatan yang disertai dengan ancaman. Bagi mereka sama saja, apakah mereka diberi peringatan keras atau tidak. Sebagaiman dijelaskan pada surat Al Baqarah ayat 6:

Baca Juga

اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا سَوَاۤءٌ عَلَيْهِمْ ءَاَنْذَرْتَهُمْ اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ

Artinya: Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, engkau (Muhammad) beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman. 

Mengapa orang-orang kafir terhalang dari menerima peringatan dari Allah melalui Rasul-Nya? Jawabannya ada pada ayat 7 surat Al Baqarah. 

خَتَمَ اللّٰهُ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ وَعَلٰى سَمْعِهِمْ ۗ وَعَلٰٓى اَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَّلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ ࣖ

Artinya: Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, penglihatan mereka telah tertutup, dan mereka akan mendapat azab yang berat.

Dalam tafsir tahlili surat Al Baqarah ayat 7, Tafsir Alquran Kementerian Agama RI dijelaskan yang menyebabkan orang kafir tidak menerima peringatan karena hati dan pendengaran mereka tertutup, bahkan terkunci mati, tidak dapat menerima petunjuk, dan segala macam nasihat tidak berbekas pada mereka. Karena penglihatan mereka tertutup, mereka tidak dapat melihat, memperhatikan dan memahami ayat-ayat Alquran yang telah mereka dengar, tidak dapat mengambil pelajaran dari tanda-tanda kebesaran Allah yang mereka lihat di cakrawala, di permukaan bumi dan pada diri mereka sendiri. 

Terkuncinya hati dan pendengaran, serta tertutupnya penglihatan orang-orang kafir itu karena mereka selalu mengerjakan perbuatan-perbuatan yang terlarang. Tiap-tiap perbuatan terlarang yang mereka lakukan akan menambah rapat dan kuatnya kunci yang menutup hati dan pendengaran mereka. Makin banyak perbuatan itu mereka lakukan, makin bertambah kuat pula kunci dan tutup pada hati dan telinga mereka. 

Keterangan ini dipertegas dalam surat An Nisa ayat 155 dan juga surat Al Anam ayat 110. Proses bertambah kuatnya tutup dan kunci hati, pendengaran orang-orang kafir itu dijelaskan dalam hadits Rasulullah.

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اِنَّ الْعَبْدَ اِذَا اَذْنَبَ ذَنْباً كَانَتْ نُقْطَةٌ سَوْدَاءُ فِي قَلْبِهِ فَاِنْ تَابَ مِنْهَا صَقُلَ قَلْبُهُ وَاِنْ زَادَ زَادَتْ فَذٰلِكَ قَوْلُ اللهِ  كَلاَّ بَلْ رَانَ عَلـٰى قُلُوْبِهِمْ مَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ  (رواه الترمذي وابن جرير الطبري عن ابي هريرة)

Artinya: Sesungguhnya seorang hamba apabila ia mengerjakan perbuatan dosa terdapatlah suatu noda hitam di dalam hatinya, maka jika ia bertobat, mengkilat hatinya, dan jika ia tambah mengerjakan perbuatan buruk, bertambahlah noda hitam. Itulah firman Allah, Tidak, tetapi perbuatan mereka menjadi noda hitam di hati mereka. (HR Tirmidzi dan Ibnu Jarir at Tabari dan Abu Hurirah).

  • terhalang
  • kafir
  • peringatan untuk orang kafir
  • nasihat

Apa yang terjadi jika orang-orang kafir tidak mau menerima kebenaran

Silakan akses epaper Republika di sini Epaper Republika ...