Apa yang kamu ketahui tentang iman kepada qada dan Qadar

Tentang Islam

Apa yang kamu ketahui tentang iman kepada qada dan Qadar
Apa yang kamu ketahui tentang iman jelaskan? | Photo by Levi Meir Clancy on Unsplash

Cahaya Islam - Apakah kamu mendapat pertanyaan "Apa yang kamu ketahui tentang iman jelaskan". Soal tersebut bisa dijawab dengan penjelasan pengertian iman, beberapa jenis iman, hingga rukun iman dalam Islam. Agar bisa mengetahui penjelasan selengkapnya tentang artinya iman.

Allah berfirman dalam Al-Quran Surah An-Nisa 2: Ayat 136, yang menjelaskan jika kita tidak mau beriman maka ia akan tersesat sangat jauh.

"Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya” (QS. An Nisa: 136). 

Kata iman sangat berkaitan dengan suatu agama, termasuk agama Islam. Penjelasan mengenai iman juga tentunya telah dijelaskan oleh para guru-guru di sekolah maupun guru ngaji. Bahkan penjelasan terkait iman di pelajaran agama Islam menjadi bab tersendiri, hingga muncul pertanyaan soal tentang iman seperti "Apa yang kamu ketahui tentang Iman?"

Lantas, bagaimana cara menjawab atau jawaban apa yang patut ditulis apabila mendapati pertanyaan "Apa yang kamu ketahui tentang iman?" di dalam pelajaran agama Islam? Baca pengertian tentang iman berikut ini dan tentunya kamu akan mendapatkan jawabannya.

Iman artinya suatu kepercayaan yang diyakini oleh seseorang dan kepercayaan tersebut berkaitan dengan agama. Jika dalam ranah agama Islam, iman berarti mempercayai atau meyakini adanya Allah SWT sebagai tuhan Yang Maha Esa, mempercayai dan meyakini Nabi-nabi dalam Islam, hingga mempercayai dan meyakini kitab-kitab Islam.

Dalam penjelasan lain, disadur dari laman MTSN 9 Nganjuk, iman adalah suatu rasa kepercayaan dengan penuh keyakinan terhadap sesuai dalam ranah agama, rasa kepercayaan tersebut tidak dicampur sedikit pun dengan rasa ragu, dan rasa kepercayaan tersebut dibenarkan di dalam hati serta rasa kepercayaan tersebut bisa mempengaruhi tindakan atau perilaku dalam kehidupan.

Menurut pandangan bahasa, dalam Bahasa Arab kata iman berasal dari turunan kata amana - yu'minu - imana yang dapat diartikan sebagai yakni atau percaya. Selain itu, dalam bahasa, iman bisa berarti tashdiq yang mempunyai arti membernarkan atau mempercayai.

Penjelasan tentang iman dalam Islam juga tersampaikan di dalam kitab suci Al Quran, salah satunya di Al Quran Surat Al Baqarah ayat ke 136.

قُوْلُوْٓا اٰمَنَّا بِاللّٰهِ وَمَآ اُنْزِلَ اِلَيْنَا وَمَآ اُنْزِلَ اِلٰٓى اِبْرٰهٖمَ وَاِسْمٰعِيْلَ وَاِسْحٰقَ وَيَعْقُوْبَ وَالْاَسْبَاطِ وَمَآ اُوْتِيَ مُوْسٰى وَعِيْسٰى وَمَآ اُوْتِيَ النَّبِيُّوْنَ مِنْ رَّبِّهِمْۚ  لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْهُمْۖ وَنَحْنُ لَهٗ مُسْلِمُوْنَ

Artinya: Katakanlah, “Kami iman (beriman) kepada Allah serta kepada apa yang diturunkan kepada kami, dan kepada apa yang diturunkan untuk Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub serta anak cucunya, dan kepada apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta kepada apa yang diberikan kepada para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka, serta kami berserah diri kepada-Nya.

Jika melihat ayat 136 Al Quran Surat Al Baqarah di atas, iman yang diyakini umat Islam dapat dipahami sebagai sebuah keyakinan yang berkaitan dengan lima rukun Islam.

Jadi sudah tau kan beberapa penjelasan tentang iman, sehingga pertanyaan soal "Apa yang kamu ketahui tentang iman? Jelaskan" bisa kamu jawab dengan merangkum beberapa penjelasan terkait iman di atas atau menulis semuanya jika ingin penjelasan lebih lengkap.

Selain itu, pertanyaan soal "Rukun iman ada berapa sebutkan" juga dapat kamu jawab atau beri tambahan jawaban dengan rukun iman dalam agama Islam. Pengertian mudahnya, Rukun iman dalam Islam merupakan beberapa hal yang yang harus diimani oleh penganut agama Islam, umat Islam sudah sewajibnya mempercayai beberapa hal tersebut sebagaimana percaya bahwa Islam adalah agamanya. Perlu diketahui juga bahwa rukun iman dalam Islam ada 6.

Enam rukun iman dalam Islam di antaranya iman kepada Allah SWT, iman kepada para malaikat Allah SWT, iman kepada kitab-kitab Allah SWT, iman kepada rasul-rasul Allah SWT, iman kepada hari akhir (kiamat), dan iman kepada qada dan qadar.

Nah, setelah mengetahui tentang beberapa rukun iman dalam agama Islam, kamu bisa juga menambahkan penjelasan tentang rukun iman dalam Islam ke dalam jawaban soal "Apa yang kamu ketahui tentang iman? Jelaskan". Selain itu kamu juga bisa menambahkan keterangan dari beberapa penjabaran terkait enam rukun iman dalam agama Islam berikut ini.

Rukun iman dalam Islam yang pertama adalah iman kepada Allah SWT. Pengertiannya, umat Islam sudah sewajibnya mempercayai dan meyakini bahwa Allah SWT adalah tuhan Yang Maha Esa serta tuhan seluruh semesta alam. Adapun, beberapa tanda iman kepada Allah SWT sebagai berikut.

- Percaya dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT itu ada

- Meyakini atau percaya bahwa tidak ada zat lain yang dapat menguasai atau menciptakan semesta alam kecuali Allah SWT

- Percaya bahwa hanya Allah SWT yang berhak untuk disembah

- Serta mempercayai sifat-sifat Allah SWT yang telah tertuang di dalam Asmaul Husna

Rukun iman dalam Islam yang kedua merupakan adalah iman kepada para malaikat Allah. Dalam hal ini umat Islam harus mempercayai bahwa para malaikat Allah SWT diciptakan dari cahaya (nur), mempercayai bahwa tidak ada yang tau pasti terkait jumlah malaikat Allah SWT meskipun yang wajib diketahui ada 10, serta mempercayai tugas-tugas yang diemban oleh 10 malaikat Allah SWT yang diketahui umat Islam.

Adapun 10 malaikat Allah SWT yang harus diketahui yakni malaikat Jibril, malaikat Mikail, malaikat Israfil, malaikat Izrail, malaikat Munkar, malaikat Nakir, malaikat Raqib, malaikat Atid, serta malaikat Malik dan malaikat Ridwan.

Iman kepada kitab allah termasuk rukun iman yang ke ketiga, dalam hal ini umat Islam harus mempercayai bahwa ada empat kitab Allah SWT yang diturunkan, empat kitab itu adalah Zabur, Taurat, Injil, serta Al Quran. 

Yang mana Allah turukan keempat kitab ini kepada para utusan Allah yang mulia Nabi dan Rasul pilihan. Yaitu Nabi Daud As kitab Zabur, Nabi Musa As kitab Taurat, Nabi Isa As kitab Injil dan terakhir kitab Al-Quran yaitu Nabi Muhammad ﷺ. Dan kita dituntut untuk mengimani keempat kitab suci tersebut.

Iman kepada rasul harus diiringi dengan perbuatan dan merupakan sesuatu yang wajib kita imani sebagaimana 

Iman kepada Rasul rasul Allah SWT adalah rukun iman yang keemat setelah beriman kepada kitab-kitab nya, dalam hal ini umat Islam wajib meyakini bahwa rasul diutus Allah SWT untuk membawa kebenaran. Di jelaskan dalam literatur hadist, mengatakan ada sekitar 124.000 Nabi dan 315 rasul. 

Dalam riwayat hadits dari Abu Umamah radhiallahu ‘anhu yang menjelaskan “Aku berkata: wahai Rasulullah, ada berapa jumlah Nabi? Rasulullah menjawab: Nabi ada 124.000 orang dan di antara mereka ada para Rasul sebanyak 315 orang, mereka sangat banyak” (HR. Ahmad no.22342). 

Sedangkan Allah menyebutkan dalam

Sehingga kita mengetahui bahwa iman kepada rasul memiliki arti, mengimani dan meyakini seluruh ajaran para Nabi dan Rasul yang semuanya sama menyeru kepada tauhid, mengajak hanya untuk menyembah Allah saja dan tidak menyekutukannya dengan yang lain, menuntun manusia ke jalan yang lurus. 

Rukun iman yang kelima adalah iman kepada hari akhir, umat Islam harus mempercayai dengan sepenuh hati bahwa hari akhir atau kiamat itu pasti ada dan pasti akan terjadi.

Rukun iman yang keenam yakni iman kepada qada dan qadar. Qadha merupakan ketetapan Allah SWT yang telah ditentukan untuk manusia sebelum lahir seperti kematian, rezeki, jodoh, hingga nasib. Sementara Qadar adalah ketentuan dari Allah SWT yang sudah pasti akan terjadi.

Dalam hal ini, umat Islam harus percaya bahwa setiap ketentuan baik dan buruk datangnya dari Allah SWT, serta segala apapun yang terjadi merupakan apa yang telah ditetapkan Allah SWT.

Demikianlah penjelasan terkait iman hingga rukun iman dalam Islam. Setelah mengetahui penjelasan di atas, jangan bingung lagi untuk menjawab pertanyaan soal "Apa yang kamu ketahui tentang iman? Jelaskan?", semoga bermanfaat.

Simak penjelasan mengenai iman berikut ini, oleh Ustadz. Adi Hidayat.

Apa yang kamu ketahui tentang iman kepada qada dan Qadar
ilustrasi sholat. ©2020 Merdeka.com

JATENG | 27 November 2020 18:01 Reporter : Ayu Isti Prabandari

Merdeka.com - Bagi seluruh umat Islam, tentu mengetahui dan memahami bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan merupakan takdir dari Allah SWT. Baik itu sebuah kehidupan atau kelahiran, rezeki yang didapatkan, hingga kematian yang datang pada seseorang. Bukan hanya itu, semua hal yang terjadi dalam hidup manusia merupakan campur tangan dari takdir yang digariskan oleh Allah.

Dengan begitu, seluruh umat muslim sudah semestinya mempercayai hal ini. Bahwa Allah adalah Dzat Yang Maha Kuasa, yang memiliki segala kekuatan untuk menciptakan dan memberikan keputusan dalam berbagai urusan manusia dan makhluk hidup lainnya. Bahkan percaya kepada hari akhir atau qada dan qadar merupakan salah satu iman Islam yang harus dimiliki setiap umat muslim.

Untuk menumbuhkan kepercayaan ini, tentu perlu dipahami terlebih dahulu pengertian qada dan qadar menurut Agama Islam. Kedua istilah ini memang mempunyai bentuk kata dan pelafalan yang mirip. Bahkan qada dan qadar sering dipahami memiliki arti yang sama.

Antara qada dan qadar adalah dua hal yang berbeda, begitu juga dengan pengertian qada dan qadar. Untuk itu, Anda perlu memahami makna dari dua istilah ini dengan baik. Selain itu, perlu diketahui pula manfaat keutamaan yang akan didapatkan dengan beriman kepada qada dan qadar.

Dilansir dari beberapa sumber, berikut kami merangkum pengertian qada dan qadar dan beberapa informasi lainnya yang perlu Anda ketahui.

2 dari 5 halaman

Apa yang kamu ketahui tentang iman kepada qada dan Qadar

©2020 Merdeka.com

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, meskipun terdengar mirip namun pengertian qada dan qadar berbeda. Qada dapat dipahami sebagai putusan Allah pada azali atau mengenai suatu hal yang akan menjadi apa kelak. Sedangkan qadar merupakan realisasi Allah atas qadha terhadap diri manusia sesuai kehendak-Nya.

Dengan bgeitu dapat dipahami, bahwa qada merupakan suatu kehendak Allah yang akan terjadi kelak kemudian hari. Sementara qadar merupakan bentuk realisasi atau bentuk nyata dari kehendak yang telah ditetapkan Allah sebelumnya.

Sebagai contoh, sesuai dengan kehendak Allah akan menjadikan seseorang menjadi orang yang alim atau berpengetahuan merupakan qada. Sementara itu, penciptaan ilmu di dalam diri orang tersebut merupakan qadar karena hadir sesuai dengan kehendak-Nya.

3 dari 5 halaman

Setelah memahami pengertian qada dan qadar, perlu diketahui pula bahwa perintah Allah bagi setiap umat muslim untuk beriman kepada qada dan qadar mempunyai manfaat tersendiri. Dikatakan, orang yang mempercayai atau menaruh iman kepada takdir Allah, ini bisa menjadi bekal untuk menenangkan hati ketika ditimpa suatu musibah.

Dengan beriman kepada qada dan qadar, seseorang akan percaya bahwa kenikmatan dan musibah dalam kehidupan akan datang silih berganti. Seperti ketika seseorang diberi kesehatan oleh Allah, pada waktu lain orang tersebut dapat ditimpa suatu penyakit. Atau saat seseorang diberi kekayaan, si lain waktu Allah bisa memberikan musibah pada orang tersebut yang menyebabkan dampak kemiskinan.

Dalam hal ini, iman kepada qada dan qadar berguna sebagai penghibur setiap umat manusia ketika tertimpa suatu masalah atau musibah. Dengan hal ini, manusia akan meyakini bahwa seberat apapun masalah yang sedang dihadapi tidak akan bertahan lama dan Allah akan menggantinya dengan keadaan yang lebih baik sesuai kehendak-Nya. Bukan hanya itu, orang yang beriman pada qada dan qadar akan bersabar dan selalu bersyukur dengan ketetapan yang diberikan oleh Allah.

4 dari 5 halaman

Apa yang kamu ketahui tentang iman kepada qada dan Qadar
©2020 Merdeka.com

Setelah mengetahui pengertian qada dan qadar dan manfaat keutamaannya, berikutnya perlu diketahui penetapan takdir yang diberikan Allah. Dalam hal ini, Allah telah menuliskan takdir di lauhul mahfudz 5000 tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi.

Meskipun begitu, Al Quran dan As Sunnah juga menunjukkan penetapan takdir Allah dalam waktu yang lain. Seperti ketika seseorang berada di rahim ibunya yang terjadi sekali seumur hidup. Atau takdir tahunan seperti munculnya malam Lailatul Qadar maupun takdir harian yang ditetapkan setiap harinya.

Dengan begitu dapat dipahami, bahwa Allah merupakan sebaik-baik penentu takdir. Allah yang memiliki kuasa untuk menciptakan, menentukan, dan memberikannya kepada setiap makhluk hidup. Hal penting yang perlu diingat, bahwa setiap ketentuan yang diberikan Allah selalu mempunyai manfaat kebaikan bagi siapa pun yang menerimanya.

5 dari 5 halaman

Setelah mengetahui pengertian qada dan qadar, terakhir perlu ditekankan kembali bahwa Allah telah mewajibkan setiap umat manusia untuk beriman kepada takdir-Nya. Dalam hal ini, manusia harus percaya dan sepenuhnya meyakini kekuasaan Allah dalam menetapkan takdir setiap hambanya. Hal ini dapat diamalkan dengan melakukan setiap perintah Allah dan menjauhi larangannya.

Selain itu, manusia juga perlu melakukan usaha dengan baik untuk mendapatkan ridho kebaikan dari Allah. Meskipun Allah sudah mengatur takdir setiap makhluknya, namun bukan berarti manusia diam tanpa melakukan usaha sekalipun.

Dalam hal ini, Allah akan memberikan rezeki dan manfaat kebaikan lainnya jika manusia berusaha dengan sungguh-sungguh. Sekalipun gagal, sudah sepantasnya manusia bersyukur dengan ketetapan yang telah diberikan Allah. Dengan begitu, kehidupan akan dijalani dengan lebih mudah dan lapang dada.

(mdk/ayi)