Apa yang harus dilakukan pemuda saat ini untuk menjaga persatuan

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Suhardi Alius (tengah) berpose dengan para pemenang Lomba Video Pendek BNPT di Gedung Film Usmar Ismail, Kuningan, Jakarta, Jumat (25/11) malam.

Jakarta – Berbicara masalah kebangsaan, generasi muda harus bisa mengkreasikan pikiran positif yang dimilikinya dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang positif agar tidak mudah terpengaruh hal-hal yang negatif.

Hal tersebut dikatakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Suhardi Alius dalam sambutannya saat acara malam penganugerahan gelar Final Lomba Video Pendek BNPT dengan tema Kita Boleh Beda yag digelar di Gedung Film Usmar Ismail, Kuningan, Jakarta, Jumat (25/11) malam.

“Karena generasi muda kita ini penuh dengan idealisme, kreativitas, dan inovasi. Kalau kita berbicara dengan audiens generasi muda, tidak bisa bersifat doktrin. Kami di BNPT harus bisa menyesuaikan dengan frekuensi yang mereka pikirkan. Saya sendiri juga baru melihat video sejarah BNPT dapat dibuat dengan demikian manisnya ini tadi. Inilah kreasi anak muda yang tidak mampu dilakukan orang tua,” ujarnya.

Dikatakan, pemuda memegang peranan penting dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan di Indonesia ini. Hal tersebut dibuktiksan saat 17 tahun sebelum merdeka yakni pada 1928 di mana pemuda Indonesia mampu mempresentasikan daerahnya dengan keragamannya mewakili pulau-pulaunya yang dikenal dengan Sumpah Pemuda.

“Ini harus kita ingat betul bahwa 17 tahun kemudian kita merdeka. Kita negara majemuk, perbedaan adalah suatu anugrah yang harus kita jaga bersama sebagaimana nilai-nilai yang terkandung dalam sumpah pemuda. Tetapi dengan global informasi yang luar biasa kita sudah mulai mereduksi nilai nasionalisme yang kita punya, jati diri kita,” ujar Kepala BNPT.

Lebih lanjut mantan Sekretaris Utama Lemhanas ini mengatakan, bangsa Indonesia adalah bangsa yang penuh toleran, murah senyum, gotong royong dan jangan sampai larut dengan perubahan nilai pada zaman sekarang.

“Generasi muda menjadi center kalau kita berbicara masa depan. Masa depan berada di tangan generasi muda oleh sebab itu jika ingin menghancurkan suatu bangsa maka yang dihantam adalah generasi mudanya,” ujar mantan Kabareskrim Polri ini.

Lebih lanjut Alumni Akpol 1985 ini menjelaskan, sekarang ini dengan globalisasi masa depan yang dihadapi bangsa Indonesia maka semua nilai telah masuk. “Kita merasakan sendiri nilai-nilai radikalisme, pornografi, narkoba semua masuk dan ini kita harus bisa memfilter. Untuk itu saya berharap banyak kepada adik-adik sekalian,” ujarnya kepada para hadirin yang hadir.

Mantan Kapolda Jawa Barat ini juga mengatakan, beberapa hari lalu, BNPT juga melaksanakan pelatihan duta damai di dunia maya. Hal ini sangat diperlukan kepada generasi muda, karena sekarang ini sosial media memegang peranan penting.

“Carut-marutnya negara kita ini juga karena berhubungan masalah dunia maya. Dan sekarang kita melaksanakan lomba video pendek sebagai sarana sosialisasi untuk menyebarkan pesan-pesan kedamaian dalam menjaga persatuan NKRI yang sangat majemuk ini adat istiadatnya,” ujarnya.

Untuk itu, di hadapan 300 undangan yang hadir di acara tersebut Kepala BNPT terlah menjanjikan bahwa pihaknya ingin agar hasil grand final lomba video pendek ini agar nantinya dapat ditonton di seluruh Indonesia.

“Kita akan masuk ke bioskop-bioskop di seluruh Indonesia. Kita akan jalin kerjasama. Kita ingin video adik-adik ini diputar terlebih dahulu sebelum film utama diputar. Ini agar tersosialisasikan dengan baik kepada masyarakat Indonesia dalam upaya pencegahan paham radikal terorisme juga. Saya minta kepada Deputi I BNPT Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir untuk mengkoordinasikan,” ujarnya.

Ditegaskan, program lomba video pendek ini juga akan berlanjut pada 2017. “Dan hasil lomba ini juga akan diputarkan kepada sekolah pada acara ekstrakurikuler di sekolah. Sehingga apa yang kita lakukan ini betul-betul menggema,” ujarnya.

Kepada ke-10 nominasi peserta dari total 640 video yang ada di 32 provinsi yang mendapatkan penghargaan pada malam tersebut, Kepala BNPT berpesan agar jangan berpuas diri, tetap rendah hati karena untuk meraih sesuatu lebih mudah daripada mempertahankannya.

“Dan bagi adik-adik yang belum berhasil jangan patah semangat, jadikan ini cambuk karena kekalahan adalah sukses yang tertunda dan belajar terus dan kita coba tahun depan semoga menjadi lebih baik lagi,” ujarnya mengakhiri.

Ke-10 nominasi tersebut yakni SMA Negeri Modal Bangsa, Aceh dengan judul Aku Bukan Teroris, SMA Negeri 1, Rangkas Bitung, dengan judul Explode, SMK Negeri 1 Tempilang, Bangka Belitung dengan judul Anggakara, SMK Negeri 40 Jakarta dengan judul Boleh Kritis Jangan Fiktif. Kemudian, Pondok Pesantren Daarul Muttaqien Temanggung dengan judul Jangan Lengah Adikku, SMK 2 Buduran, Sidoarjo dengan judul Beda Tidak Sama Dengan Salah, SMA Negeri 1 Selong NTB dengan judul Akar Arka, SMA 2 Tahuna dengan judul Kampung Nelayan, SMA Negeri 3 Palu dengan judul Mungkin serta SMA Negeri 17 Palembang dengan judul Cadar Bukan Teroris.

Tampil sebagai pemenang terbaik yakni dengan judul video 1. Aku Bukan Teroris (Aceh), 2. Beda Tidak Sama Dengan Salah (Jawa Timur), 3. Anggakara (Bangka Belitung). Sementara untuk cerita terbaik diraih 1. Jangan Lengah Adik Ku (Jawa Tengah), 2. Cadar Bukan Teroris (Sumatera Selatan), 3. Kampung Nelayan (Sulawesi Utara). Sementara untuk video favorit dengan judul, Boleh Kritis Jangan Fiktif (DKI Jakarta). Seluruh video tersebut dapat dilihat melalui media youtube dengan hastag #videopendekBNPT.

Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini

Sumber: PR


Indonesia merupakan negara dengan wilayah yang luas, sumber daya alam yang melimpah, dan memiliki suku, bangsa, etnis, agama, dan budaya yang beragam. Kita patut mensyukuri keberagaman yang ada di Indonesia. Semua itu dipersatukan dalam sebuah ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kemerdekaan negara Indonesia juga dapat diwujudkan karena adanya kesatuan dan persatuan dari seluruh rakyat Indonesia. Rakyat Indonesia bersatu memperjuangkan kemerdekaan agar lepas dari penjajah. 

Seperti pada sila ketiga Pancasila yang berbunyi “Persatuan Indonesia,” masyarakat Indonesia digambarkan sangat menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan karena Pancasila sendiri merupakan cerminan bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia juga diharapkan agar bersatu dalam keberagaman karena Pancasila juga merupakan pedoman hidup bagi bangsa Indonesia. Maka dari itu, ideologi Pancasila harus ditanamkan sejak dini agar nilai-nilainya tidak luntur seiring perkembangan zaman, apalagi pada masa kini banyak masyarakat yang acuh tak acuh mengenai nilai-nilai Pancasila.

Semboyan “Bhineka Tunggal Ika” yang bermakna “Berbeda-beda tetapi tetap satu.” Makna yang demikian sesungguhnya mengarahkan pada pemahaman bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang beraneka ragam agama,suku, dan budayanya. Berdasarkan perbedaan inilah maka muncul semangat untuk mampu hidup berdampingan dan menjunjung toleransi yang menjadi amalan sila ketiga Pancasila “Persatuan Indonesia”.

Kesatuan dan persatuan merupakan aspek penting yang harus dijaga oleh bangsa Indonesia. Untuk mempertahankannya maka toleransi diperlukan dalam menyikapi keberagaman antar umat beragama, etnis, suku, dan budaya. Kerukunan dapat dicapai dengan saling menghargai perbedaan yang ada di masyarakat. 

Dalam hal ini,  mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa perlu mewujudkan persatuan dan kesatuan dalam masyarakat. Persatuan dan kesatuan bangsa harus dipertahankan agar tidak menimbulkan perpecahan dalam masyarakat. Walaupun menjaga persatuan bukanlah hal yang mudah, tetapi tetap harus diwujudkan untuk mendukung kebhinekaan bangsa kita. Sebagai mahasiswa, kita dituntut untuk tidak membeda-bedakan antar satu sama lain.

Berdasarkan hasil analisis data dari responden kami melalui kuesioner, semua mahasiswa setuju bahwa persatuan merupakan hal yang penting. Dengan adanya persatuan, bangsa Indonesia dapat mewujudkan kehidupan yang seimbang,selaras,serasi antar sesama.Persatuan akan mengatasi semua perbedaan yang timbul dengan penuh kesadaran.

Persatuan bangsa berarti persatuan bangsa Indonesia yang menghuni wilayah Nusantara. Bersatunya bangsa Indonesia sendiri didorong atas kemauan yang sadar dan penuh tanggung jawab untuk mencapai kehidupan bangsa yang bebas dalam suatu wadah negara yang merdeka, berdaulat, adil, dan makmur.

Persatuan dalam bangsa perlu terus dibina. Jika hal tersebut terus dibina akan melahirkan kesatuan bangsa, yakni suatu kondisi yang utuh yang memperlihatkan keamanan, kesentosaan, dan kejayaan. Mengapa persatuan dan kesatuan sangat penting bagi bangsa Indonesia? Jawabannya tentu agar bangsa Indonesia terhindar dari konflik dan dapat hidup berdampingan.

Berikut adalah manfaat persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bernegara:

  1. Dapat menjaga keutuhan dan keamanan
  2. Memperkuat jati diri bangsa
  3. Kemajuan bangsa dapat dirasakan dalam segala bidang
  4. Terciptanya suasana tentram dan nyaman

Persatuan dan kesatuan juga mencerminkan dari sila ketiga Pancasila yaitu Persatuan Indonesia. Melalui persatuan Indonesia tersebut masyarakat Indonesia harus menjadi satu dan jangan sampai terpecah belah.

Mahasiswa juga berperan penting dalam menjaga persatuan. Sebagai mahasiswa dan pemuda bangsa Indonesia, kita seharusnya bergaul dengan semua orang tanpa membeda-bedakan agama dan sukunya karena hal tersebut adalah salah satu hal yang paling penting untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa sebagaimana yang tertuang dalam makna Bhinneka Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Jadi sebagai mahasiswa tidak boleh membeda-bedakan agama dan suku dalam bergaul.

Semua mahasiswa merespon setuju mengenai pernyataan bahwa mereka sebagai mahasiswa, kita harus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Sudah menjadi kewajiban kita saling menghargai teman yang sedang beribadah meskipun mereka berbeda keyakinan dengan kita. Menghargai teman yang sedang beribadah meskipun berbeda keyakinan dengan kita termasuk ke dalam perilaku yang sesuai dengan sila pertama pancasila yang berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa."

Sebagai kesimpulan, dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa tentunya banyak hal yang harus dilakukan sebagai mahasiswa seperti menghargai satu sama lain, bergaul dengan semua orang tanpa membedakan agama dan suku, menghormati orang yang sedang beribadah, berteman dengan teman dari daerah lain, menggunakan bahasa Indonesia, dan mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi.