Apa yang dimaksud pendekatan kompleks wilayah dalam studi geografi?

Ilustrasi Wilayah. Foto: Pixabay

Pendekatan geografi dapat diartikan sebagai metode atau cara (analisis) untuk memahami berbagai gejala atau fenomena geosfer, khususnya interaksi manusia dengan lingkungan. Pendekatan yang digunakan terdiri dari tiga macam, yaitu analisis keruangan, analisis ekologi, dan analisis kompleks wilayah.

Mengutip dari berbagai sumber, berikut ini tiga macam pendekatan geografi beserta contohnya.

Pendekatan ini adalah upaya untuk mengkaji persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dalam ruang. Pendekatan keruangan digunakan untuk mengetahui persebaran penggunaan ruang yang telah tersedia dan bagaimana penyediaan ruang yang akan digunakan untuk berbagai kebutuhan.

Untuk perencanaan pembukaan lahan pemukiman, banyak data yang harus diketahui untuk memenuhi persyaratan. Di antaranya adalah data seperti ketinggian tempat, kemiringan lereng, jenis tanah, dan sebagainya.

Nantinya, hal tersebut digunakan untuk menilai keadaan fisik lokasi yang mempengaruhi tingkat adaptasi manusia yang akan tinggal di sana.

Pendekatan ekologi mengkaji fenomena geosfer seperti interaksi organisme hidup dengan lingkungannya. Dalam pendekatan ini, manusia memiliki peran yang penting dalam proses interaksi.

Kemampuan manusia dalam memanfaatkan lingkungan untuk beraktivitas adalah salah satu contohnya. Manusia yang tinggal di daerah pantai akan memiliki aktivitas berbeda dengan manusia di daerah pegunungan.

Pendekatan Kompleks Wilayah

Pendekatan kompleks wilayah berupaya untuk mengkaji fenomena geosfer melalui kombinasi pendekatan keruangan dan pendekatan ekologi. Interaksi antarwilayah akan berkembang karena pada hakikatnya setiap wilayah di bumi berbeda antara satu dengan yang lain.

Wilayah pedesaan akan melakukan interaksi dengan wilayah perkotaan guna memenuhi kebutuhan sekunder dan tersier. Sebaliknya, perkotaan berinteraksi dengan pedesaan guna memenuhi kebutuhan pangan dan tenaga kerja.

Para pakar geografi dalam sebuah Seminar Peningkatan Kualitas Pengajaran Geografi, menyusun rumusan konsep geografi.

Adapun rumusan konsep tersebut mendefinisikan geografi sebagai ilmu yang mempelajari persamaan serta perbedaan suatu fenomena dengan menggunakan sudut pandang kewilayahan dalam konteks keruangan.

Konsep geografi, secara jelas menegaskan bahwa yang menjadi obyek studi geografi tidak lain adalah geosfer, yakni permukaan bumi yang hakikatnya merupakan bagian dari bumi yang terdiri dari atmosfer, litosfer, hidrosfer, dan biosfer.

1. Pendekatan Geografi

Pengertian pendekatan geografi adalah suatu metode atau cara untuk memahami berbagai gejala dan fenomena geosfer (khususnya interaksi antara manusia terhadap lingkungannya).

Di dalam ilmu geografi, permukaan bumi atau yang biasa disebut dengan istilah geosfer cara mempelajarinya ditinjau dari sudut pandang kewilayahan, kemudian disitu akan menampakkan persamaan serta perbedaannya.

Persamaan dan perbedaan tersebut, tidak akan lepas dari adanya relasi ruang dari beberapa unsur geografi yang membentuknya.

Kemudian, di dalam ilmu geografi metode untuk menganalisis suatu permasalahan, digunakan 3 model pendekatan, diantaranya adalah pendekatan ekologi (ecological approach), pendekatan keruangan (spatial approach), dan yang terakhir pendekatan kompleks kewilayahan (regional complex approach).

1.1. Pendekatan Ekologi

Dalam kehidupan manusia, aktifitas sehari-harinya pasti akan selalu berkaitan dengan lingkungan sekitarnya. Kehidupan manusia dan lingkungan alam memiliki beberapa pola, diantara manusia selalu tergantung pada alam (fisis determinisme), manusia menguasai alam, dan manusia dan juga alam saling memengaruhi.

Pendekatan ekologi merupakan sebuah studi yang mempelajari tentang interaksi antara organisme yang masih hidup dengan lingkungan sekitarnya. Sehingga, ketika seseorang tengah mempelajari ekologi, terlebih dahulu harus mempelajari organisme hidup.

Contoh organisme hidup adalah manusia, tumbuhan, hewan, serta lingkungan di sekitarnya seperti atmosfer, litosfer, hidrosfer.

Organisme yang hidup dapat pula melakukan aktifitas interaksi dengan organisme yang lainnya.

Seperti halnya manusia, yang merupakan salah satu komponen dalam organisme hidup yang penting dalam melakukan aktifitas interaksi.

Oleh sebab itu muncul pengertian ekologi manusia (human ecology), adalah dimana interaksi antar manusia dan antara manusia dengan lingkungannya dipelajari dalam satu disiplin ilmu pengetahuan.

1.2. Pendekatan Keruangan

Di sini, analisa tentang pendekatan keruangan adalah mempelajari tentang perbedaan lokasi mengenai sifat-sifat penting atau seri sifat-sifat penting.

Dengan demikian, dapat kita ketahui bersama bahwa dalam analisa keruangan yang menjadi fokus perhatikan adalah penyebaran penggunaan ruang yang telah ada.

Selain itu, fokus perhatiannya juga terletak pada penyediaan ruang yang akan digunakan untuk berbagai macam kegunaan yang tengah dirancangkan.

Analisa mengenai keruangan dapat kita ketahui dari beberapa pengumpulan data lokasi. Data lokasi tersebut biasanya terdiri dari data titik atau istilah lainnya menyebut poin data.

Yang dimaksud data titik di sini ialah seperti halnya data mengenai sampel tanah, data mengenai sampel batuan, data ketinggian suatu tempat, dan yang terakhir data mengenai bidang atau areal data, yakni seperti data luas daerah perhutanan, data luas daerah pertanian, dan juga data luas padang alang-alang.

1.3. Pendekatan Kompleks Kewilayahan

Yang dimaksud dengan analisa kompleks wilayah adalah kombinasi antara analisa keruangan dan juga analisa ekologi. Di dalam analisa kompleks kewilayahan ini, terdapat beberapa wilayah tertentu yang didekati dengan menggunakan pengertian areal differentiation.

Sedangkan yang dimaksud areal differentiation yaitu suatu anggapan yang menyatakan bahwa interaksi antar wilayah akan berkembang.

Hal ini dikarenakan pada hakekatnya, wilayah yang akan berbeda dengan wilayah yang lainnya. Di dalam analisa kompleks wilayah ini, akan memperhatikan tentang penyebaran fenomena tertentu seperti analisa keruangan.

Selain itu, didalam analisa ini juga akan mempelajari tentang interaksi antara variabel manusia dan lingkungannya dan juga kaitannya diantara keduanya.

Di dalam proses menelitinya, harus menggunakan pendekatan kompleks wilayah, karena peneliti menganalisis persebaran fasilitas pendidikan di wilayah tertentu, kemudian menganalisis kesesuaian jumlah penduduk di usia sekolah dengan fasilitas pendidikan yang ada.

Di dalam pendekatan ini, akan menekankan adanya hubungan antar wilayah yang berbeda, sebagai wujud dari adanya suatu perbedaan. Seperti halnya suatu aktifitas perdagangan akan muncul karena terdapat perbedaan komoditas dan juga kebutuhan.

2. Contoh Pendekatan Geografi

Contoh pendekatan Geografi sangat berkaitan erat dengan penjelasan tentang pendekatan geografi. Artinya, contoh pendekatan geografi di sini juga terbagi menjadi tiga, yakni contoh pendekatan ekologi, contoh pendekatan keruangan, dan contoh pendekatan kompleks wilayah.

2.1. Contoh Pendekatan Ekologi

Misalnya terjadi sebuah fenomena bencana alam seperti banjir dan longsor. Dalam menganalisa fenomena tersebut dapat diidentifikasi menggunakan beberapa tahapan. Kemudian, hasil dari identifikasi tersebut dapat dianalisa menggunakan pendekatan ekologi, untuk menemukan solusi permasalahan.

Adapun identifikasi yang harus dilakukan adalah mengenai kondisi fisik, sikap, perilaku masyarakat, dan juga analisis interaksi masyarakat.

  1. Analisis fisik, yaitu untuk mencari kondisi fisik yang menyebabkan terjadinya banjir dan longsor. Seperti kondisi topografi, curah hujan, jenis tanah, dan model bangunan di area tersebut.
  2. Identifikasi sikap dan juga perilaku masyarakat. Dalam hal ini bertujuan untuk mengetahui perilaku aktifitas masyarakat yang menyebabkan terjadinya banjir. Seperti penebangan hutan secara liar, alih fungsi lahan, dan membuang sampah sembarangan.
  3. Menganalisa interaksi ekologi masyarakat, yakni identifikasi sikap masyarakat dan juga kondisi fisik untuk menemukan pemecahan masalahnya.

2.2. Contoh pendekatan keruangan

Misalnya terdapat tanah satu bidang, disini tanahnya dihargai mahal karena tanah tersebut sangat subur ketika ditanami sesuatu. Selain itu, tanah tersebut terletak pada daerah atau kawasan yang sangat strategis dan mudah di jangkau. Oleh sebab itu, peneliti dapat menyimpulkan bahwa tanah tersebut berdasarkan produktifitas pertaniannya dan juga aksesnya yang sangat mudah dijangkau, yaitu disebut letak yang strategis.

2.3. Contoh Pendekatan Kompleks Wilayah

Misalnya membangun sebuah rumah atau bangunan apapun harus melihat karakteristik wilayahnya terlebih dahulu. Seperti contoh ketika ingin membangun rumah di daerah rawan banjir dan longsor, maka ketika membuat komposisi bangunan kekuatan fondasi harus ditingkatkan, agar bangunan tidak retak ketika terkena bencana.

Itulah materi pelajaran kali ini, semoga dapat membantu.

Artikel terkait Apa yang dimaksud dengan rotasi bumi?