Apa yang dimaksud dengan pendidikan karakter

Penting untuk memperkenalkan pendidikan karakter pada anak oleh orangtua maupun guru. Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) bahkan telah digulirkan sejak tahun 2016 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pendidikan karakter disebut sebagai fondasi dan ruh utama pendidikan.

Pengertian pendidikan karakter

Pendidikan karakter adalah pengajaran yang menekankan pada nilai-nilai untuk membentuk kepribadian anak. Berbagai karakter bisa dikenalkan pada anak, misalnya kejujuran, saling menghargai, tanggung jawab, adil, peduli, dan bertindak sebagai warga negara yang baik.

Pendidikan karakter tidak harus berdiri sendiri sebagai sebuah kurikulum, melainkan dapat disertakan pada mata pelajaran sehari-hari.

Misalnya, anak akan belajar untuk jujur saat diminta mengerjakan pekerjaan rumah atau anak belajar untuk tidak mudah menyerah saat mengerjakan soal matematika yang rumit.

Di Indonesia, pemerintah sendiri memang menyadari pentingnya pendidikan karakter ini. Bahkan, Presiden Joko Widodo secara khusus mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter.

Tujuan dan fungsi pendidikan karakter

Pendidikan karakter untuk anak

Setelah mengetahui pengertian pendidikan karakter, Anda juga harus memahami tujuannya. Pendidikan karakter bertujuan mengembangkan nilai-nilai yang membentuk karakter bangsa, yaitu Pancasila. Secara garis besar, tujuan pendidikan karakter meliputi:

  • Mengembangkan potensi agar menjadi manusia yang berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik
  • Membangun bangsa yang berkarakter Pancasila
  • Mengembangkan potensi agar memiliki sikap percaya diri dan bangga pada bangsa maupun negaranya, serta mencintai umat manusia.

Sementara itu, fungsi pendidikan karakter adalah:

  • Membangun kehidupan kebangsaan yang multikultural
  • Membangun peradaban bangsa yang cerdas; berbudaya luhur; serta mengembangkan potensi agar berhati, berpikir, dan berperilaku baik
  • Membangun sikap yang cinta damai, kreatif, mandiri, dan mampu hidup berdampingan dengan bangsa lain secara harmonis.

Berdasarkan Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa, pendidikan karakter memiliki tiga fungsi lainnya, yaitu:

Pembangunan karakter bangsa berfungsi membentuk dan mengembangkan potensi manusia agar berpikiran baik, berhati baik, dan berperilaku baik sesuai dengan Pancasila.

Pengembangan karakter bangsa dapat memperbaiki dan memperkuat peran individu, keluarga, satuan pendidikan, masyarakat, dan pemerintah untuk melaksanakan tanggung jawabnya, serta mengembangkan potensi pembangunan bangsa menuju bangsa yang maju, sejahtera, dan mandiri.

Konsep pendidikan karakter berfungsi agar masyarakat dapat memilah budaya sendiri, dan menyaring budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya maupun karakter bangsa yang bermartabat.

Nilai-nilai pendidikan karakter

Ada lima nilai karakter utama yang penting untuk diajarkan dalam pendidikan karakter, yakni:

1. Religius

Nilai religius mencerminkan keimanan terhadap Tuhan yang Maha Esa. Nilai ini dapat diwujudkan dalam melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi sikap toleran, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

2. Nasionalis

Nilai nasionalis dapat ditunjukkan melalui apresiasi terhadap budaya bangsa sendiri, menjaga kekayaan budaya bangsa, berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan, taat hukum, serta menghormati keragaman budaya, suku, maupun agama.

3. Integritas

Nilai integritas dapat diwujudkan dengan memiliki sikap tanggung jawab sebagai warga negara, aktif terlibat dalam kehidupan sosial, bertindak dan berkata yang berdasarkan pada kebenaran, serta menghargai martabat setiap individu.

4. Mandiri

Nilai mandiri dapat ditunjukkan melalui sikap dan perilaku yang tidak bergantung pada orang lain, serta menggunakan segala tenaga, pikiran, dan waktu untuk merealisasikan harapan ataupun cita-citanya.

5. Gotong royong

Nilai gotong royong dapat diwujudkan melalui kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama, menjalin komunikasi dan persahabatan, serta memberi pertolongan pada orang yang membutuhkan.

Manfaat pendidikan karakter

Pada praktiknya, pendidikan karakter yang baik akan membuat anak dapat melakukan hal yang benar dengan sadar, berkomitmen, dan kompeten. Adapun manfaat pendidikan karakter adalah:

  • Membentuk kepribadian anak yang menyeluruh, yakni tidak hanya pintar dan cerdik, namun juga berani, peduli, menghargai orang lain, dan sebagainya
  • Mengembangkan kepribadian anak lewat kurikulum dalam kegiatan belajar-mengajar
  • Menciptakan suasana belajar dan bermasyarakat yang lebih positif
  • Membantu anak mengembangkan kemampuannya memecahkan masalah (problem solving)
  • Menanamkan rasa tanggung jawab pada anak sebagai warga negara yang baik
  • Menumbuhkan jiwa kompetitif anak sehingga ia selalu ingin menjadi yang terbaik lewat persaingan yang sehat
  • Menciptakan generasi emas yang berguna bagi agama, nusa, dan bangsa di kemudian hari.

Mengenalkan pendidikan karakter menjadi penting di era globalisasi informasi sekarang ini. Anak sangat rentan terpapar isu negatif maupun berita hoaks dari berbagai platform media digital yang mungkin dapat membombardir pola pikir mereka dengan nilai yang tidak sesuai budaya dalam keluarga maupun negara.

Dengan pendidikan karakter dalam sistem pendidikan di Indonesia, anak diharapkan bakal memiliki filter untuk menyaring informasi yang baik dan buruk. Di sinilah pentingnya peran guru maupun orangtua dalam pendidikan karakter anak.

Contoh pendidikan karakter

Orangtua harus mengajarkan pendidikan karakter di rumah

Tidak pernah ada kata terlambat atau terlalu cepat untuk mengenalkan pendidikan karakter. Orangtua bisa memulainya sedini mungkin, misalnya saat anak mendapat pendidikan anak usia dini (PAUD).

Untuk memastikan pendidikan karakter anak usia dini ini efektif, seluruh elemen yang terlibat dalam pendidikannya harus melakukan beberapa hal, seperti:

1. Mencontohkan langsung

Pendidikan karakter bukan hanya mengajarkan anak tentang teori menjadi orang baik, namun juga prakteknya secara langsung. Misalnya, guru mencontohkan sikap peduli pada sesama dengan mendoakan cepat sembuh bagi teman yang tidak masuk kelas karena sakit.

Anak paling cepat belajar dengan meniru orang di dekatnya. Ketika ia lebih sering melihat hal-hal baik, maka karakter anak juga kemungkinan besar akan menjadi baik.

Selain pendidikan karakter di sekolah, orangtua juga harus mengajarkan contoh pendidikan karakter di rumah. Misalnya, beri anak rasa tanggung jawab dengan memintanya membereskan mainan atau tempat tidur. Hal ini akan mendorong anak untuk bertanggung jawab akan tugasnya.

2. Memberi tugas

Memberi tugas dapat mengajarkan banyak hal pada anak, seperti keberanian untuk mengungkapkan pendapat pada tugas diskusi kelompok.

Penguatan pendidikan karakter ini juga bisa membuat anak merasa tanggung jawab, berpikir kritis, dan lain-lain tergantung tugas yang diberikan oleh guru.

3. Menanamkan kebiasaan

Membiasakan anak melakukan hal-hal yang baik lama-kelamaan akan membuat anak memiliki karakter tersebut.

Oleh karena itu, guru di sekolah maupun orangtua di rumah harus mengajarkan anak tentang ‘mengetahui hal baik’, ‘menginginkan hal baik’, dan pada akhirnya ‘melakukan hal baik’ agar pikiran, hati, serta perilaku anak akan baik secara keseluruhan.

Implementasi pendidikan karakter dapat diwujudkan dengan melakukan hal berikut:

  • Disiplin
  • Kreatif
  • Mandiri
  • Jujur
  • Religius
  • Toleransi
  • Tanggung jawab
  • Demokratis
  • Cinta damai
  • Peduli lingkungan.

Pendidikan karakter harus melibatkan masyarakat luas, mulai dari keluarga hingga sekolah. Tampaknya, pepatah yang mengatakan "it takes a village to raise a child" memang benar adanya.

Sementara itu, jika Anda memiliki pertanyaan seputar kesehatan, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.