PERTANYAAN kritis mengenai media PEMBELAJARAN

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat!

  1. Media tidak dilihat dari segi kecanggihannya, tetapi fungsi dan peranannya dalam membantu proses pembelajaran. Jelaskan pernyataan ini!
  2. Dalam menyikapi adanya media pembelajaran, apa yang harus dilakukan oleh guru?
  3. Jelaskan dimensi-dimensi dari kualitas media pembelajaran!
  4. Dalam pengembangannya, media pembelajaran berlandaskan akan beberapa hal. Jelaskan hal tersebut!
  5. Jelaskan sumber-sumber belajar yang dapat dijadikan rujukan belajar oleh siswa!
  6. Dalam pengembangan media pembelajaran, guru perlu harus memulai dari tahapan perencanaan. Jelaskan tahapan perencanaan itu!
  7. Mengapa dibutuhkan perencanaan dalam pengembangan media pembelajaran
  8. Jelaskan dimensi-dimensi dari perencanaan pengembangan media pembelajaran!
  9. Setelah perencanaan, tahap berikutnya adalah pengorganisasian. Jelaskan tahap-tahap pengorganisasian pengembangan media pembelajaran!
  10. Mengapa tahap pengorganisasian menjadi penting dalam pengembangan media pembelajaran?
  11. Tahap pelaksanaan adalah tahap yang menentukan dari pengembangan media pembelajaran. Jelaskan tahapan-tahapan dalam pelaksanaan pengembangan media pembelajaran!
  12. Tahap paling akhir dari pengembangan media pembelajaran adalah evaluasi. Jelaskan tahap-tahap evaluasi dalam pengembangan media pembelajaran!
  13. Mengapa dibutuhkan tahap evaluasi dalam pengembangan media pembelajaran?

1)                  Soal :

a)      Jelaskan dampak positif dari penggunaan media dalam pembelajaran?

b)      Jelaskan hubungan antara tujuan pembelajaran dengan pemilihan media yang digunakan?

Jawaban :

a)   Dampak positif penggunaan media dalam pembelajaran:

Depdiknas dalam hal ini menyebutkan bahwa belajar hanya akan efektif jika sibelajar diberikan banyak kesempatan untuk melakukan sesuatu, melalui multi metode dan multi media. Melalui berbagai metode dan media pembelajaran, siswa akan banyak berinteraksi secara aktif dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki siswa.

Berkenaan dengan taraf berpikir siswa, taraf berpikir manusia mengikuti tahap perkembangan dimulai dari berpikir konkret menuju ke berpikir kompleks. Dalam hal ini, penggunaan media pembelajaran erat kaitannya dengan tahapan berpikir tersebut melalui media, sebab hal-hal yang abstrak dapat dikonkretkan, dan hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan (Chaerudin, 2004).

Menurut Nasution (1986), penyakit yang paling banyak berkecamuk di sekolah adalah verbalisme, yang terdapat dalam setiap situasi belajar. Menurutnya, penyakit tersebut biasanya tidak terdapat dalam hal-hal yang dipelajari anak-anak sebelum mereka bersekolah karena perbendaharaan bahasanya diperoleh melalui pengalaman langsung dengan melihat, mendengar, mencecap, meraba, serta menggunakan alat indra lainnya. Hasil pelajaran tersebut dapat dianggap permanen dan tidak mudah dilupakannya, karena kata-kata yang mereka peroleh benar-benar mereka kenal yang diperolehnya melalui pengalaman yang konkrit. Sumber belajar yang digunakan pengajar dan anak adalah buku-buku dan sumber informasi, tetapi akan menjadi lebih jelas dan efektif jika pengajar menyertai dengan berbagai media pengajaran yang dapat membantu menjelaskan bahan menjadi lebih realistik ( Hartono, 1996).

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan pengirim kepada penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa yang menjurus ke arah terjadinya proses belajar.

Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus manfaat media pembelajaran adalah:

1.       Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan

Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa dimanapun berada.

2.       Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik

Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan.

3.       Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif

Dengan media akan terjadinya komukasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah.

4.       Efisiensi dalam waktu dan tenaga

Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran.

5.       Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa

Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih mandalam dan utuh. Bila dengan mendengar informasi verbal dari guru saja, siswa kurang memahami pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan dan mengalami sendiri melalui media pemahaman siswa akan lebih baik.

6.       Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja

Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang guru. Perlu kita sadari waktu belajar di sekolah sangat terbatas dan waktu terbanyak justru di luar lingkungan sekolah.

7.       Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar

Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan.

8.       Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif

Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak mamiliki waktu untuk memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain.

http://smpn1banjar-pdg.net/index.php/artikel/34-artikel/50-media

b)   Hubungan antara tujuan pembelajaran dengan pemilihan media yang digunakan :

            Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang dijelaskan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan, baik melalui kata-kata atau kalimat tertentu, bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media. Dengan Demikian anak didik lebih mudah mencerna bahan yang dipelajarinya, dari pada tanpa bantuan media. Namun perlu diingat, bahwa peranan media tidak akan terlihat, jika penggunaanya tidak sejalan dengan isi dan tujuan pengajaran yang telah dirumuskan. Seperti kita ketahui bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah proses perubahan tingkah laku melalui pengalaman. Pengalaman itu sendiri dapat berupa pengalaman langsung maupun pengalaman tidak langsung.

Media merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber pesan ataupun penyalurnya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut. Media pembelajaran berperan sebagai “wahana penyalur pesan atau informasi belajar sehingga mengkondisikan seseorang untuk belajar”. Secara umum media memiliki kegunaan yaitu: memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis, mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra, menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar, memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori & kinestetiknya, memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman & menimbulkan persepsi yang sama.

Dari uraian di atas, dapat ditarik satu kesimpulan bahwa ada hubungan yang sangat erat dan saling berkaitan antara media dan tujuan pembelajaran. Hubungan keduanya saling mempengaruhi kearah positif, artinya pemilihan media pembelajaran tertentu akan sangat menguatkan dan cocok pada tujuan pembelajaran tertentu pula.  

  • Tujuan pembelajaran menentukan arah yang hendak dicapai oleh media pendidikan.
  • Tujuan pembelajaran menentukan alat/media pendidikan apa yang digunakan.
  • Tujuan pembelajaran menentukan metode media pendidikan apa yang akan digunakan oleh guru dalam membimbing kegiatan belajar siswa.
  • Tujuan pembelajaran menentukan proses kegiatan komunikasi pendidikan di sekolah.
  • Tujuan pembelajaran menentukan tekhnik penilaiaan terhadap penggunaan media pendidikan.
  • Tujuan pembelajaran menentukan arah dan kebijaksanaan yang ditempuh dalam administrasi media pendidikan di sekolah.

http://0-0site.blogspot.com/2010/04/hakikat-media-pembelajaran.html.

2)                  Soal :

a)    Jika saudara akan memanfaatkan media dalam pembelajaran, faktor-faktor apa saja yang perlu diperhatikan?

b)   Sebutkan ciri-ciri media pendidikan?

c)    Sebutkan nilai-nilai utama dari penggunaan media pendidikan disekolah?

Jawaban :

a) Faktor-faktor yang diperhatikan dalam memilih media pembelajaran.

Secara umum, kriteria yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran diuraikan sebagai berikut:

1)  Tujuan

Apa tujuan pembelajaran (TPU dan TPK ) atau kompetensi yang ingin dicapai. Apakah tujuan itu masuk kawasan kognitif, afektif , psikomotor atau kombinasinya.

2) Sasaran didik

Siapakah sasaran didik yang akan menggunakan media? bagaimana karakteristik mereka, berapa jumlahnya, bagaimana latar belakang sosialnya, apakah ada yang berkelainan, bagaimana motivasi dan minat belajarnya? 3) Karateristik media yang bersangkutan

Apa kelebihan dan kelemahannya, sesuaikah media yang akan kita pilih itu dengan tujuan yang akan dicapai? Kita tidak akan dapat memilih media dengan baik jika kita tidak mengenal dengan baik karakteristik masing-masing media.

4) Waktu

Yang dimaksud waktu di sini adalah berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengadakan atau membuat media yang akan kita pilih, serta berapa lama waktu yang tersedia/yang kita memiliki.

5) Biaya

Faktor biaya juga merupakan pertanyaan penentu dalam memilih media. Bukankah penggunaan media pada dasarnya dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran. Apalah artinya kita menggunakan media, jika akibatnya justru pemborosan. Oleh sebab itu, faktor biaya menjadi kriteria yang harus kita pertimbangkan.

6) Ketersediaan

Kemudahan dalam memperoleh media juga menjadi pertimbangan kita. Adakah media yang kita butuhkan itu di sekitar kita, di sekolah atau di pasaran ? Kalau kita harus membuatnya sendiri, adakah kemampuan, waktu tenaga dan sarana untuk membuatnya?

7) Konteks penggunaan

Konteks penggunaan maksudnya adalah dalam kondisi dan strategi bagaimana media tersebut akan digunakan. Misalnya: apakah untuk belajar individual, kelompok kecil, kelompok besar atau masal ?

8) Mutu Teknis

Kriteria ini terutama untuk memilih/membeli media siap pakai yang telah ada, misalnya program audio, video, garafis atau media cetak lain. Bagaimana mutu teknis media tersebut, apakah visualnya jelas, menarik dan cocok ? Apakah suaranya jelas dan enak didengar ?

       b) Ciri-ciri media pendidikan.

Media pendidikan adalah alat, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran disekolah. Oemar Hamalik (1986), memberikan ciri-ciri media pendidikan sebagai berikut:

  1. Media pendidikan artinya identik dengan pengertian keperagaan yang berasal dari kata “raga” yang artinya benda yang dapat diraba, dilihat, didengar, dan dapat diamati melalui panca indera kita.
  2. Tekanan utama terletak pada benda atau hal-hal yang bisa dilihat dan didengar.
  3. Media pendidikan digunakan dalam rangka hubungan (komunikasi) dalam pengajaran antara guru dan siswa.
  4. Media pendidikan adalah semacam alat bantu mengajar baik dalam kelas maupun diluar kelas.
  5. Berdasarkan (3) dan (4) maka pada dasarnya, pendidikan merupakan suatu “perantaraan” (medium, media) yang digunakan dalam rangka pendidikan.
  6. Media pendidikan mengandung aspek-aspek sebagai alat dan sebagai teknik yang sangat erat pertaliannya dengan metode mengajar.

c)    Nilai-nilai utama dari penggunaan media pendidikan disekolah.

Dalam pembelajaran, alat atau media pendidikan jelas diperlukan. Sebab alat/media pembelajaran ini memiliki peranan yang besar dan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan. Kegunaan Media/alat pendidikan dalam proses belajar mengajar diantaranya;

1. Memperjelas penyajian pesan supaya tidak terlalu verbalitas (dalam bentuk kata-kata tertulis atau hanya kata lisan).

2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, misalnya;

  • Ø Objek yang terlalu besar – bisa digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film, atau model.
  • Ø Objek yang kecil – dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film, atau gambar.
  • Ø Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed photography.
  • Ø Kejadian atau peristiwa yang terjadi dimasa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, atau foto.
  • Ø Objek yang terlalu kompleks, dapat disajikan dengan model, diagram atau melalui program komputer animasi.
  • Ø Konsep yang terlalu luas (gempa bumi, gunung beapi, iklim, planet dan lain-lain) dapat divisualisasikan dalam bentuk film, gambar dan lain-lain.

3. Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pndidikan berguna untuk;

  • Menimbulkan motivasi belajar.
  • Memungkinkan interaksi langsung antara anak didik dengan lingkungan secara seperti senyatanya.
  • Memungkinkan peserta didik belajar mandiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.

4. Dengan latar belakang dan pengalaman yang berbeda diantara peserta didik, sementara kurikulum dan materi pelajaran di tentukan sama untuk semua peserta didik. Hal ini dapat diatasi dengan media pendidikan yaitu;

  • Memberikan perangsang yang sama.
  • Mempersamakan pengalaman.
  • Menimbulkan persepsi yang sama.

Buku milik Oemar Hamalik

http://ian43.wordpress.com/2010/12/17/ciri-ciri-media-pendidikan/

3)                  Soal : Jelaskan kelebihan dari:

a)      Media Visual

b)      Media Audio

c)      Media Audio Visual

Masing-masing media disertai contoh!

Jawaban :

a)   Pengertian Media Visual

Media Visual (yang diproyeksikan maupun tidak), media ini hanya dapat dipandang seperti gambar,ilustrasi, diagram, peta dsb.

Contoh dari media visual adalah bagan (Charts) ataupun poster merupakan media yang mempresentasikan materi yang bersifat tematik. Bagan merupakan gambaran dari sesuatu yang dilukiskan dengan garis, gambar dan kata-kata yang menunjukkan adanya hubungan, perkembangan atau perbandingan sesuatu.

Poster merupakan suatu gambar yang mengkombinasikan unsur-unsur visual seperti garis, gambar dan kata-kata yang bermaksud menarik perhatian serta mengkomunikasiklan pesan. Poster sebaiknya berwarna dan menimbulkan daya tarik dengan maksud menarik perhatian dan menghubungan pesan-pesan dengan tepat dan cepat.

b)   Pengertian Media Audio

            Media Audio (media dengar) adalah media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran. Dengan kata lain, media jenis ini hanya melibatkan indera dengar dan memanipulasi unsur bunyi atau suara semata (Setyosari dan Sihkabuden, 2005: 148; Yudhi Munadi, 2008).

            Jenis-jenis Media Audio

            Untuk dapat menggunakan perangkat audio sebagai media pembelajaran, maka ada baiknya kita mengenal peralatan audio tersebut, terutama peralatan yang mampu merekam suara. Di antaranya adalah:

1. Phonograph (Gramaphone)

            Alat rekam ini menggunakan cakram datar yang disebut gramafon (gramaphone), yang kemudian dikenal dengan nama piringan hitam (record), yang telah berkali-kali mengalami perkembangan pembuatannya. Piringan hitam ini, mampu merekam berbagai macam suara mulai dari ucapan kata-kata, suara badai, kicau burung, music simponi dan lain-lain.hanya saja piringannya mudah tergores dan aus serta diameternya yang besar. Alat ini cocok digunakan untuk musik, drama, puisi, dongeng, tutur cerita dan lain-lain.

2. Open Reel Tapes

            Kelebihan program audio yang menggunakan pita Open Reel Tape Recorder ialah kualitas suaranya lebih bagus dibandingkan dengan pita kaset. Open Reel Tape Recorder ini, ada yang menggunakan sestem full track (mono) dan yang menggunaka sistem stereo. Namun pada umumnya program-program audio diperbanyak dalam bentuk mono.

c)    Pengertian Media Audio Visual

Audio visual adalah media instruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi), meliputi media yang dapat dilihat dan didengar” (Rohani, 1997: 97-98).

Media audio visual adalah merupakan media perantara atau penggunaan materi dan penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.

Berbicara mengenai bentuk media, disini media memiliki bentuk yang bervariasi sebagaimana dikemukakan oleh tokoh pendidikan, baik dari segi penggunaan, sifat bendanya, pengalaman belajar siswa, dan daya jangkauannya, maupun dilihat dari segi bentuk dan jenisnya.

Dalam pembahasan ini akan dipaparkan sebagian dari bentuk media audio visual yang dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelas yaitu:

  1. Media audio visual gerak contoh, televisi, video tape, film dan media audio pada umumnya seperti kaset program, piringan, dan sebagainya.
  2. Media audio visual diam contoh, filmastip bersuara, slide bersuara, komik dengan suara.
  3. Media audio semi gerak contoh, telewriter, mose, dan media board.

Hal tersebut di atas adalah merupakan gambaran media sebagai sumber belajar, memberikan suatu alternatif dalam memilih dan menggunakan media pengajar sesuai dengan karakteristik siswa. Media sebagai alat bantu mengajar diakui sebagai alat bantu auditif,visual dan audio visual. Ketiga jenis sumber belajar ini tidak sembarangan, tetapi harus disesuaikan dengan rumusan tujuan instruksional dan tentu saja dengan guru itu sendiri.

http://tips-mempercepat-komputerku.blogspot.com/2008/07/pengertian-media-komunikasi-dan-audio.html

4)                  Soal : Jelaskanprosespemanfaatan media komputer untuk kepentingan pembelajaran!

            Jawaban :

langkah-langkah penyusunan program pembelajaran berbasis komputer :

  • Mengidentifikasi tujuan, kebutuhan dan masalah yang muncul dalam pembelajaran

–       Analisis karakteristik siswa yang akan menggunakan dan pelajari materi yang akan dikembangkan.

–       Mempertimbangkan strategi pembelajaran.

  • • Yang perlu memperhatikan :

–       Menguasai materi dan Metodologi pengajaran.

–       Menguasai prosedure pengembangan media.

–       Menguasai teknik pemograman komputer.

–       Mengetahui keterbatasan komputer.

  1. Mendesain Paket Program Pembelajaran
  • • Yang perlu diperhatikan:

–       Memperkenalkan materi baru untuk melengkapi atau menguatkan pelajaran yang telah berlangsung dengan media lain.

  1. Menvalidasi Paket Program Pembelajaran
  • • Memvalidasi paket program.
  • • Membuktikan validitasnya secara empiris lewat uji lapangan pada paket program yang dikembangkan. Paket program diuji-cobakan dengan memilih sampel yang representatif.

5)                  Soal : Buatlah gambar kerucut pengalaman Edger Dale dan masing-masing beri penjelasan!

            Jawaban :

            Kerucut pengalaman yang dikemukakan oleh Edgar Dale itu memberikan gambaran bahwa pengalaman belajar yang diperoleh siswa dapat melalui proses perbuatan atau mengalami sendiri apa yang dipelajari, proses mengamati, dan mendengarkan melalui media tertentu dan proses mendengarkan melalui bahasa. Semakin konkret siswa mempelajari bahan pengajaran, contohnya melalui pengalaman langsung, maka semakin banyaklah pengalaman yang diperolehnya. Sebaliknya semakin abstrak siswa memperoleh pengalaman, contohnya hanya mengandalkan bahasa verbal, maka semakin sedikit pengalaman yang akan diperoleh siswa. (Wina Sanjaya, 2008:165)

Pengalaman tiruan yang diatur

Kerucut pengalaman Edger Dale

Pengalaman langsung dan bertujuan

  1. Pengalaman langsung dan bertujuan, pengalaman langsung diperoleh dengan jalan berhubungan langsung dengan benda, kejadian dan keadaan sebenarnya, dimana siswa aktif bekerja sendiri, mengalami sendiri, memecahkan masalah sendiri, semuanya didasarkan atas tujuan tertentu yang telah direncanakan sebelumnya.
  2. Pengalaman tiruan, pengalaman ini diperoleh melalui benda-benda atau kejadian-kejadian tiruan dari yang sebenarnya.
  3. Dramatisasi, penyanyian dalam bentuk drama, dari berbagai gerakan sampai ke permainan yang lengkap dengan pakaian dan dekorasi. Manfaatnya : bahannya menarik perhatian.
  4. Demonstrasi, percontohan atau pertunjukkan tentang cara membuat atau cara melayani sesuatu proses, misalnya : cara membuat tahu.
  5. Karyawisata, membawa kelas ke objek diluar sekolah dalam rangka pengajaran di kelas itu dengan maksud memperkaya dan memperluas pengalaman siswa.
  6. Pameran, tujuannya untuk mempertunjukkan hasil pekerjaan para siswa, perkembangan dan kemajuan sekolah, kepada warga sekolah dan masyarakat umum.
  7. Televisi, suatu media untuk menyampaikan pendidikan kepada anak-anak dan masyarakat.
  8. Gambar hidup atau film, rangkaian gambar-gambar yang diproyeksikan ke layar dengan kecepatan teratur, bergerak secara kontinu sehingga benar-benar mewujudkan pergerakkan normal daripada orang-orang atau benda-benda.
  9. Radio, melalui siaran radio dapat disampaikan pengajaran secara efektif, menambah pengalaman dan pengetahuan dan menimbulkan motivasi belajar.
  10. Gambar, segala sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan perasaan atau pikiran.
  11. Lambang visual, gambar yang secara keseluruhan dari sesuatu yang dijelaskan kedalam suatu bentuk yang dapat di visualkan.
  12. Lambang kata, lambang kata dijumpai dalam buku dan bahan bacaan, seperti : buku, majalah, Koran, folder, berkala, dll.

Buku milik Oemar Hamalik

6)                  Soal : Setelah anda memutuskan bahwa dalam pembelajaran hari senin (PKN) menggunakan media A, pertimbangan apa saja yang digunakan dalam penentuan tsb?

            Jawaban :

Tujuan PKN adalah untuk membentuk watak warga negara yang baik, yaitu yang tahu, mau dan sadar akan hak dan kewajibannya

Merancang media pembelajaran PKN sangat tergantung dari jenis media yang digunakan. Di bawah ini diulas kembali jenis media yang dapat digunakan/dikembangkan dalam pembelajaran PKN, yaitu:

  • Gerak, sikap, dan perilaku, seperti simulasi, bermain peran, role playing.
  • Cerita, kasus yang mengundang dilema moral.

Berkaitan dengan hal di atas, maka pembelajaran PKN dapat menggunakan berbagai jenis media yaitu media visual, media audio video atau media berbasis komputer. Namun dari beberapa pilihan media diambil harus mampu memenuhi syarat dan kerakteristiknya pembelajaran PKN, misalnya mampu mengajak siswa berfikir kritis, dan peka.

http://eduocy.blogspot.com/2010/06/media-pembelajaran-dalam pembelajaran.html

7)        Soal : Bandingkan pengertian media pembelajaran menurut 3 buku wajib yang sudah dipelajari.

Jawaban :

a)        Menurut buku Oemar Hamalik

Didalam pendidikan kita mengenal berbagai istilah peragaan atau keperagaan. Ada yang lebih senang menggunakan istilah peragaan. Tetapi ada pula yang menggunakan istilah komunikasi peragaan. Dewasa ini telah mulai dipopulerkan istilah baru yakni media pendidikan. Sedangkan dalam kepustakaan asing ada sementara ahli yang menggunakan istilah Audio-Visual Aids. Untuk pengertian yang sama, banyak pula ahli yang menggunakan istilah teaching material atau instructional material.

Oleh karena beragam-ragamnya istilah-istilah tersebut, yang mempunyai tekanannya sendiri-sendiri, maka kiranya akan lebih baik jika kita mengambil salah satu diantaranya, yakni media pendidikan. Media pendidikan adalah alat, metode dan tekhnik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran disekolah.

b)      Menurut buku Media Pembelajaran, Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A.

Kata media berasal dari bahasa Latin, Medius yang secara harfiah berarti ’tengah’, ’perantara’, atau ’pengantar’. Dalam bahasa arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach dan Elly (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertia media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.

Acapkali kata media pendidikan digunakan secara bergantian dengan istilah alat bantu atau media komunikasi seperti yang dikemukakan  oleh Hamalik (1986) dimana ia melihat bahwa hubungan komunikasi akan berjalan lancar dengan hasil yang maksimal apabila menggunakan alat bantu yang disebut media komunikasi. Sementara itu, Gagne dan Bringgs (1975) secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide, foto, gambar, grafik, televise, dan computer. Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau wahan fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.

c)      Menurut buku PJJ PGSD, Komputer dan Media Pembelajaran.

pembelajaran mengandung dua kegiatan dan melibatkan dua pihak, kegiatan yang dimaksud yaitu belajar dan membelajarkan. Belajar adalah proses perubahan perilaku sebagai akibat dari interkasi dengan lingkungan untuk mencapai tujuan. Siswa adalah pihak yang menjadi fokus sebagai pelaku belajar, sedangkan guru adalah pihak yang menjadi fokus untuk menciptakan situasi hingga terjadinya proses belajar pada diri siswa.

Belajar dan membelajarkan merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subjek yang menerima materi pelajaran. Kedua konsep tersebut akan terpadu dalam satu kegiatan manakala terjadi interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan siswa dengan lingkungan belajar. Belajar yang dilakukan oleh siswa bukan hanya menghafal, bukan pula hanya mengingat, belajar adalah sebuah proses yang ditandai dengan adanya perubahan perilaku pada diri seseorang. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar dapat ditujukan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkahlaku, keterampilan, kecakapan dan kemampuan, daya reaksi, daya penerimaan dan lain-lain yang melibatkan semua aspek siswa. Dengan demikian belajar merupakan proses aktivitas, menuntut aktivitas siswa, belajar menuntut pencapaian tujuan melalui berbagai pengalaman. Dengan demikian, Nana Sudjana (2002) menjelaskan bahwa inti dari upaya mewujudkan aktivitas belajar pada diri siswa adalah harus bertitik tolak pada “Bagaimana upaya guru untuk mengembangkan dan menciptakan serta mengatur situasi yang memungkinkan siswa melakukan proses belajar, sehingga bisa merubah perilaku dalam proses pengajaran”. Dengan demikian peran guru menjadi amat penting untuk keberhasilan proses pembelajaran.

Kata mediadalam “media pembelajaran” secara harfiah berarti perantara atau pengantar; sedangkan kata pembelajaran diartikan sebagai suatu kondisi yang diciptakan untuk membuat seseorang melakukan suatu kegiatan belajar”. Dengan demikian, media pembelajaran memberikan penekanan pada posisi media sebagai wahana penyalur pesan atau informasi belajar untuk mengkondisikan seseorang untuk belajar. Dengan kata lain, pada saat kegiatan belajar berlangsung bahan belajar (learning material)yang diterima siswa diperoleh melalui media. Hal ini sesuai dengan pendapat Lesle J. Briggs (1979) yang menyatakan bahwa media pembelajaran sebagai “the physical means of conveying instructional content..book, films, videotapes, etc. Lebih jauh Briggs menyatakan media adalah “alat untuk memberi perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar. Sedangkan mengenai efektifitas media, Brown (1970) menggaris bawahi bahwa media yang digunakan guru atau siswa dengan baik dapat mempengaruhi efektifitas proses belajar dan mengajar.

Karakteristik dan kemampuan masing-masing media perlu diperhatikan oleh guru agar mereka dapat memilih media mana yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Sebagai contoh media kaset audio, merupakan media auditif yang mengajarkan topik-topik pembelajaran yang bersifat verbal seperti pengucapan (pronounciation)bahasa asing. Untuk pengajaran bahasa asing media ini tergolong tepat, karena bila secara langsung diberikan tanpa media sering terjadi ketidaktepatan dalam pengucapan, pengulangan dan sebagainya. Pembuatan media kaset audio ini termasuk mudah, hanya membutuhkan alat perekam dan narasumber yang dapat berbahasa asing, sementara itu pemanfaatannya menggunakan alat yang sama pula.

8)             Soal : Tuliskan materi penting yang ada pada masing-masing 3 buku tersebut!

     Jawaban :

a)        Menurut buku Oemar Hamalik,

Memilih dan menggunakan media pendidikan harus sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu, yakni:

  • Tujuan mengajar.
  • Bahan pelajaran.
  • Metode mengajar.
  • Tersedianya alat yang dibutuhkan.
  • Jalan pelajaran.
  • Penilaiaan hasil belajar.
  • Pribadi guru.
  • Minat dan kemampuan siswa.
  • Situasi pengajaran yang sedang berlangsung.

Ciri-ciri umum dari media pendidikan adalah sebagai berikut:

  • Media pendidikan artinya identik dengan pengertian keperagaan yang berasal dari kata “raga” yang artinya benda yang dapat diraba, dilihat, didengar, dan dapat diamati melalui panca indera kita.
  • Tekanan utama terletak pada benda atau hal-hal yang bisa dilihat dan didengar.
  • Media pendidikan digunakan dalam rangka hubungan (komunikasi) dalam pengajaran antara guru dan siswa.
  • Media pendidikan adalah semacam alat bantu mengajar baik dalam kelas maupun diluar kelas.
  • Berdasarkan (3) dan (4) maka pada dasarnya, pendidikan merupakan suatu “perantaraan” (medium, media) yang digunakan dalam rangka pendidikan.
  • Media pendidikan mengandung aspek-aspek sebagai alat dan sebagai teknik yang sangat erat pertaliannya dengan metode mengajar.

Seseorang dinyatakan melakukan kegiatan belajar setelah ia memperoleh hasil, yakni terjadinya perubahan tingkah laku, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu. Siswa yang belajar dipandang sebagai organism yang hidup, sebagai satu keseluruhan yang bulat. Ia bersifat aktif dan senantiasa mengadakan interaksi dengan lingkungannya: menerima, menolak, mencari sendiri, dapat pula merubah lingkungannya.

Berikut ini adalah kerucut pengalaman Edgar Dale.

Kerucut pengalaman Edger Dale

a)    Pengalaman langsung dan bertujuan, pengalaman langsung diperoleh dengan jalan berhubungan langsung dengan benda, kejadian dan keadaan sebenarnya, dimana siswa aktif bekerja sendiri, mengalami sendiri, memecahkan masalah sendiri, semuanya didasarkan atas tujuan tertentu yang telah direncanakan sebelumnya.

b)    Pengalaman tiruan, pengalaman ini diperoleh melalui benda-benda atau kejadian-kejadian tiruan dari yang sebenarnya.

c)    Dramatisasi, penyanyian dalam bentuk drama, dari berbagai gerakan sampai ke permainan yang lengkap dengan pakaian dan dekorasi. Manfaatnya : bahannya menarik perhatian.

d)   Demonstrasi, percontohan atau pertunjukkan tentang cara membuat atau cara melayani sesuatu proses, misalnya : cara membuat tahu.

e)    Karyawisata, membawa kelas ke objek diluar sekolah dalam rangka pengajaran di kelas itu dengan maksud memperkaya dan memperluas pengalaman siswa.

f)     Pameran, tujuannya untuk mempertunjukkan hasil pekerjaan para siswa, perkembangan dan kemajuan sekolah, kepada warga sekolah dan masyarakat umum.

g)    Televisi, suatu media untuk menyampaikan pendidikan kepada anak-anak dan masyarakat.

h)    Gambar hidup atau film, rangkaian gambar-gambar yang diproyeksikan ke layar dengan kecepatan teratur, bergerak secara kontinu sehingga benar-benar mewujudkan pergerakkan normal daripada orang-orang atau benda-benda.

i)      Radio, melalui siaran radio dapat disampaikan pengajaran secara efektif, menambah pengalaman dan pengetahuan dan menimbulkan motivasi belajar.

j)      Gambar, segala sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan perasaan atau pikiran.

k)    Lambang visual, gambar yang secara keseluruhan dari sesuatu yang dijelaskan kedalam suatu bentuk yang dapat di visualkan.

l)      Lambang kata, lambang kata dijumpai dalam buku dan bahan bacaan, seperti : buku, majalah, Koran, folder, berkala, dll.

b)     Menurut buku Media Pembelajaran, Prof. Dr. Arsyad, M.A

Kata media berasal dari bahasa Latin, Medius yang secara harfiah berarti ’tengah’, ’perantara’, atau ’pengantar’. Dalam bahasa arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach dan Elly (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertia media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.

Manfaat yang didapat dalam penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar yaitu :

  • Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
  • Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
  • Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.
  • Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa dilingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya.

Ada beberapa kriteria dalam pemilihan media pembelajaran, yaitu:

  • Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
  • Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi.
  • Praktis, luwes, dan bertahan.
  • Guru terampil menggunakannya.
  • Pengelompokkan sasaran.
  • Mutu teknis.

Tujuan evaluasi media pembelajaran adalah

  • Menentukan apakah media pembelajaran itu efektif.
  • Menentukan apakah media itu dapat diperbaiki atau ditingkatkan.
  • Menetapkan apakah media iti cost-effective dilihat dari hasil belajar siswa.
  • Memilih media pembelajaran yang sesuai untuk dipergunakan dalam proses belajar di dalam kelas.
  • Menentukan apakah isi pelajaran sudah tepat disajikan dengan media itu.
  • Menilai kemampuan guru menggunakan media pembelajaran.
  • Mengetahui apakah media pembelajaran itu benar-benar member sumbangan terhadap hasil belajar seperti yang dinyatakan.
  • Mengetahui sikap siswa terhadap media pembelajaran.

c)      Menurut buku PJJ PGSD, Komputer dan Media Pembelajaran.

Menurut Susanto (2002) informasi merupakan hasil dari pengolahan data, akan tetapi tidak semua hasil dari pengolahan tersebut dapat menjadi informasi. Hasil pengolahan data yang tidak memberikan makna atau arti serta tidak bermanfaat bagi seseorang bukanlah merupakan informasi bagi orang tersebut.

Komponen-komponen Informasi

Dalam fenomena yang multi-dimensional, kita dapat mengenal enam komponen informasi yang masing-masing memiliki sifat, karakteristik, dan kekhasan masing-masing. Adapun keenam komponen atau jenis informasi tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Absolute information, merupakan ’pohonnya’ informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dengan suatu jaminan dan tidak membutuhkan penjelasan lebih lanjut.
  2. Substitutional infomation, yaitu jenis informasi yang merujuk kepada kasus di mana konsep informasi digunakan untuk sejumlah informasi. Dalam pengertian ini, informasi kadangkala diganti dengan istilah ’komunikasi’
  3. Philosophic information, yaitu jenis informasi yang berkaitan dengan konsep-konsep yang menghubungkan informasi pada pengetahuan dan kebijakan.
  4. Subjective information, yaitu jenis informasi yang berkaitan dengan perasaan dan emosi manusia. Kehadiran informasi ini bergantung pada orang yang menyajikannya.
  5. Objective information, yaitu jenis informasi yang merujuk pada karakter logis informasi-informasi tertentu.
  6. Cultural information, yaitu informasi yang memberikan tekanan pada dimensi kultural.

Schramm (Sudjana dan Rivai, 1989) menjelaskan pengertian umum komunikasi ke dalam tiga kategori pokok dengan beberapa istilah khasnya yaitu sebagai berikut.

  1. Encode atau penyandi, yaitu komunikator yang mempunyai informasi atau pesan tertentu yang disajikan dalam bentuk sandi atau code, seperti bahasa lisan, tulisan, dan rumusan dalam lambang verbal (verbal symbol), atau lambang visual (visual symbol).
  2. Sign atau signal, yaitu pesan, berita, atau pernyataan tertentu yang ditujukan kepada dan diterima oleh seseorang atau kelompok orang penerima. Pesan itu dapat dilukiskan dalam bentuk gerak-tangan, mimik, kata-kata lisan atau tulisan, rumusan, gambar, foto, grafik, peta, diagram, dan lain-lain.
    1. Decoders, yaitu komunikan yang menerima pesan. Makna decoder adalah pemecah sandi, sebab pesan yang disajikan oleh komunikator dalam bentuk sandi atau lambang itu harus dapat dipecahkan, dipahami, dihayati, disimak, dan dimengerti betul makna isinya.

            Manfaat Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Pendidikan

Kata mediadalam “media pembelajaran” secara harfiah berarti perantara atau pengantar; sedangkan kata pembelajaran diartikan sebagai suatu kondisi yang diciptakan untuk membuat seseorang melakukan suatu kegiatan belajar”. Dengan demikian, media pembelajaran memberikan penekanan pada posisi media sebagai wahana penyalur pesan atau informasi belajar untuk mengkondisikan seseorang untuk belajar. Dengan kata lain, pada saat kegiatan belajar berlangsung bahan belajar (learning material)yang diterima siswa diperoleh melalui media. Hal ini sesuai dengan pendapat Lesle J. Briggs (1979) yang menyatakan bahwa media pembelajaran sebagai “the physical means of conveying instructional content..book, films, videotapes, etc. Lebih jauh Briggs menyatakan media adalah “alat untuk memberi perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar. Sedangkan mengenai efektifitas media, Brown (1970) menggaris bawahi bahwa media yang digunakan guru atau siswa dengan baik dapat mempengaruhi efektifitas proses belajar dan mengajar.

Selain itu, kontribusi media pembelajaran menurut Kemp and Dayton (1985) bahwa penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar dan pembelajaran dapat lebih menarik sebagai berikut :

  • Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar.
  • Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek.
  • Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan.
    • Peran guru berubahan kearah yang positif.

Karakteristik dan kemampuan masing-masing media perlu diperhatikan oleh guru agar mereka dapat memilih media mana yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Sebagai contoh media kaset audio, merupakan media auditif yang mengajarkan topik-topik pembelajaran yang bersifat verbal seperti pengucapan (pronounciation)bahasa asing. Untuk pengajaran bahasa asing media ini tergolong tepat, karena bila secara langsung diberikan tanpa media sering terjadi ketidaktepatan dalam pengucapan, pengulangan dan sebagainya.

Contoh media pembelajaran yang berbasis komputer adalah

Video Pembelajaran

Selain CD interaktif, video termasuk media yang dapat digunakan untuk pembelajaran di SD. Video ini bersifat interaktif-tutorial membimbing siswa untuk memahami sebuah materi melalui visualisasi. Siswa juga dapat secara interaktif mengikuti kegiatan praktek sesuai yang diajarkan dalam video. Penggunaan CD interaktif di SD cocok untuk mengajarkan suatu proses. Misalnya cara penyerbukan pada tumbukan, teknik okulasi, pembelahan sel, proses respirasi dan lain-lain.