Apa yang dimaksud dengan kolesterol baik?

Halodoc Jakarta – Kadar kolesterol yang tinggi selalu dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan. Mulai dari stroke, penggumpalan darah, hingga penyakit jantung. Namun, kekurangan kadar kolesterol dalam tubuh juga bisa menimbulkan banyak masalah, tepatnya kekurangan kolesterol baik.

Kolesterol baik dalam dunia medis disebut dengan high-density lipoprotein (HDL). Kolesterol jenis ini berfungsi untuk memelihara pembuluh darah, hingga mencegah aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah).

Nah, pertanyaannya, apa jadinya bila kadar kolesterol baik dalam tubuh rendah?

Baca juga: Perlu Tahu Kolesterol Tinggi dan Risiko Kanker Payudara

1. Adanya Timbunan Plak di Arteri

Boleh dibilang kondisi inilah yang memicu aterosklerosis. Nah, ketika kadar kolesterol HDL pada tubuh rendah, proses pembuangan kolesterol buruk (LDL) dalam tubuh pun akan terhambat. Pasalnya, HDL memiliki peran untuk “mendaur ulang” kolesterol LDL dalam tubuh.

Jumlah LDL yang tak terkendali ini bisa menyebabkan pembentukan plak di arteri dan menghambat proses oksigenasi dalam darah. Kamu mesti waspada, kondisi ini bisa menghambat aliran darah ke seluruh organ tubuh. termasuk jantung dan otak.

2. Penyempitan Pembuluh Darah

Kondisi yang satu ini enggak hanya disebabkan oleh tumpukan lemak yang berlebih pada tubuh. Namun, kadar kolesterol baik atau HDL yang rendah dalam tubuh juga bisa memicu menyempitnya atau pengapuran pembuluh darah yang lebih dikenal dengan sebutan aterosklerosis. Menurut ahli dari American Heart Association, kondisi ini merupakan faktor penyebab dari serangan jantung, gejala gagal jantung, dan gagal ginjal.

3. Pembuluh Darah Pecah

Setelah pembuluh darah mengalami inflamasi dan tingkat HDL masih rendah, kondisi ini kemudian akan mengganggu kelancaran peredaran sel-sel darah merah dan putih untuk menuju organ-organ penting yang membutuhkannya. Selain itu, kedua sel darah tersebut bisa terjebak di daerah yang mengalami inflamasi. Nah, bila dibiarkan terus-menerus besar kemungkinannya akan menyebabkan pecahnya pembuluh darah. Kondisi inilah yang bisa menyebabkan terjadinya perdarahan internal.

4. Pembekuan Darah

Rendahnya tingkat HDL dalam jangka waktu lama juga bisa meningkatkan risiko terjadinya pembekuan darah. Misalnya, pembekuan darah yang terjadi di arteri karotid dan koroner. Nah, pembekuan darah di kedua area tersebut bisa meningkatkan risiko serangan jantung, lho.

Baca juga: Makan Malam Sehat Untuk Pengidap Kolesterol

Disebabkan Banyak Hal

Melansir Health Harvard, ada beragam alasan yang menyebabkan rendahnya kadar HDL dalam tubuh seseorang. Menurut riset para ahli di sana, gen tentu memainkan peran dengan menentukan berapa banyak HDL yang dihasilkan tubuh seseorang. Selain itu, pilihan gaya hidup juga bisa memengaruhi tingkat HDL.

Contohnya, kebiasaan merokok, kelebihan berat badan, diet tinggi karbohidrat olahan (roti putih, gula, dan lain-lain), serta kurangnya aktivitas fisik yang cenderung menurunkan kadar kolesterol HDL dalam tubuh. Begitu juga yang obat-obatan, seperti beta blocker, steroid anabolik, progestin, dan benzodiazepin juga dapat menekan kadar HDL.

Namun, di lain tempat ada juga penelitian dari ilmuwan Amerika Serikat, mengenai polusi dan tingkat rendahnya kadar HDL. Contohnya, para ahli dari Seattle University of Washington School of Public Health, yang menguji kadar HDL pada 6.654 pria dan wanita usia 40 tahun dan lebih tua.

Baca juga: Program Diet Untuk Mengurangi Kolesterol

Hasil riset mereka menunjukkan, orang-orang yang terpapar tinggi gas buangan diesel yang dikenal sebagai karbon hitam lebih dari setahun, punya kadar HDL rendah yang signifikan. Menurut penjelasan ahli dalam studi yang diterbitkan dalam Journal American Heart Association Arteriosclerosis Thrombosis, and Vascular Biology, kadar HDL yang turun karena terpapar polusi kendaraan yang tinggi bisa meningkatkan risiko mengalami penyakit kardiovaskular.

Memiliki masalah dengan kadar kolesterol? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

  • HOME

Kolesterol adalah salah satu turunan lemak yang beredar dalam darah kita. Tubuh memang membutuhkan kolesterol tetapi dalam jumlah terbatas. Sebenarnya tubuh sudah memproduksi kolesterol. Selain dari sel-sel tubuh, hati juga menghasilkan sekitar 1 gram kolesterol setiap harinya.

Tubuh juga mendapatkan kolesterol dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari, terutama dari kuning telur, kerang-kerangan (udang, kepiting, dll), jeroan (usus, babat, hati, limpa, otak, ginjal, jantung, dll), serta makanan yang berasal dari susu (mentega, keju, dll).

Kadar kolesterol dalam darah yang dianggap normal adalah tidak lebih dari 200 mg/dl. Seperti minyak di air, kolesterol yang seperti lilin itu tidak larut dalam air. Jadi, agar bisa diangkut maka harus digabungkan dulu dengan molekul lemak dan protein, dimana paket ini disebut sebagai lipoprotein, yang merupakan kendaraan alami untuk membawa kolesterol keseluruh tubuh.

Apa Itu Lipoprotein  & Apa Saja Kandungannya ?

Sebagian besar inti lipoprotein mengandung kolesterol dan trigliserida yang dibungkus protein dan lemak pada bagian luarnya. Jenis-jenis lipoprotein ini memiliki bentuk, fungsi, kandungan jumlah kolesterol, trigliserida, protein yang berbeda-beda dan biasanya diklasifikasikan berdasarkan basis kepadatan dan kekompakannya.

Pengertian LDL

Salah satu yang terpenting adalah lipoprotein berkerapatan rendah atau LDL (Low Density Lipoprotein). LDL terdiri atas lemak dan sedikit protein. LDL bertugas mengangkut 60-80% kolesterol tubuh ke dalam darah. Setelah “berkeliling” dalam darah selama beberapa hari dan sudah terbentuk, LDL akan diserap oleh sel-sel tubuh sebagai bahan pembuat hormon dan sel-sel tubuh.

Tapi karena tidak semua diperlukan, maka kelebihan kolesterol itu akan dibuang dalam darah. Buangan inilah kemudian akan menumpuk pada dinding pembuluh darah, yang menyebabkan timbulnya radang dan menghasilkan plak.

Karena itulah LDL biasa disebut sebagai “kolesterol jahat” karena berperan dalam proses penimbunan lemak pada pembuluh darah. Masalahnya, LDL itu merupakan kemasan kimiawi yang tidak stabil sehingga mudah buyar. Begitu ia memasuki dinding arteri dan buyar, kolesterol yang tidak terpakai akan lepas dan menumpuk pada pembuluh darah yang rentan.

Pengertian HDL

Sedangkan HDL, dikenal sebagai “kolesterol baik”. Terdiri atas protein dan sedikit lemak, HDL membentuk paket yang stabil. Karena sifatnya yang tidak mudah terurai, membuat kolesterol pada HDL juga tidak mudah menggumpal. Lebih jauh, HDL ikut membantu memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan oleh LDL. HDL berlaku seperti “pembersih”, mengangkut LDL yang bertebaran di dinding arteri dan membawanya kembali ke hati untuk dibuang. Karena HDL mencegah terjadinya penimbunan pada dinding arteri, maka semakin tinggi kadar HDL akan semakin baik, karena dianggap sebagai pelindung jantung.

Narasumber: Dr. dr. Raja Adil C. Siregar, MM, Sp.JP(K), FIHA, FICA, FESC, FACC, FAPSIC, FSCAI

Apa yang dimaksud dengan kolesterol baik?
Apa yang dimaksud dengan kolesterol baik?

Kolesterol dibutuhkan untuk menjalankan fungsi tubuh. High-density lipoprotein (HDL) atau dikenal dengan kolesterol baik bermanfaat dalam menjaga kesehatan jantung secara keseluruhan. Lalu, apa saja sumber makanan yang mengandung kolesterol baik ini?

HDL pada dasarnya merupakan protein lemak yang dihasilkan oleh organ hati (liver) dan dinding usus. Apa yang kita makan menentukan 20% dari kolesterol total yang dihasilkan oleh tubuh.

Jenis nutrisi yang diserap usus ini menentukan jenis protein lemak mana yang dihasilkan, antara HDL (kolesterol baik) atau LDL (kolesterol jahat).

HDL biasanya diperoleh dari sumber karbohidrat kompleks, lemak, serta buah dan sayur-mayur. Namun, beberapa jenis lemak pada hewan juga diperlukan untuk meningkatkan kadar HDL.

Kadar HDL dapat menurun jika seseorang mengonsumsi obat yang mengandung hormon testosteron dan steroid anabolik. Oleh karena itu, hindari pemakaian obat tersebut atau tingkatkan konsumsi serat dan lemak dari tumbuhan untuk mengurasi risiko kekurangan HDL.

Hubungan HDL dan kadar kolesterol keseluruhan

Kadar kolesterol total terdiri dari HDL, LDL (Low-density lipoprotein), dan VLDL (Very-low-density lipoprotein). Batas kolesterol total pada umumnya 200 miligram per desiliter (mg/dL). Jika mencapai atau melebihi 240 mg/dL maka risiko timbulnya penyakit jadi lebih tinggi.

HDL hanya mencakup 20–30% dari kolesterol total. Sementara itu, gabungan LDL dan VLDL yang tergolong dalam kolesterol jahat memiliki proporsi 70–80% dari kolesterol total.

Peningkatan kadar kolesterol total pada umumnya disebabkan oleh peningkatan LDL dan penurunan HDL. Akibatnya, kolesterol pada tubuh memiliki kepadatan atau densitas yang lebih rendah.

HDL berfungsi mencegah penimbunan lemak (disebut juga plak) pada pembuluh darah. Jika kadar HDL tinggi, maka penimbunan lemak lebih sedikit terjadi karena kolesterol mampu didistribusikan dengan baik dalam darah.

Pada laki-laki dan perempuan, terdapat perbedaan kadar HDL di mana perempuan pada umumnya memiliki kadar HDL lebih tinggi.

Kadar HDL yang berisiko pada laki-laki yakni jika kurang dari 40 mg/dL, sedangkan pada perempuan sekitar 50 mg/dL. Semakin tinggi kadar HDL, risiko terjadinya kerusakan pembuluh darah akan semakin kecil.

10 makanan yang mengandung kolesterol baik

Setelah memahami hubungan asupan yang Anda konsumsi dan kolesterol baik, simak berbagai sumber makanan yang akan membantu Anda untuk memenuhi kebutuhan kolesterol baik di bawah ini.

1. Telur

Meskipun terkenal dengan reputasi tinggi kolesterol, telur sebenarnya merupakan salah satu makanan sumber kolesterol baik, lho.

Hal ini terbukti dalam suatu penelitian dari Iranian Journal of Basic Medical Sciences. Studi tersebut meneliti efek konsumsi telur terhadap penumpukan plak pada pembuluh arteri kelinci.

Hasilnya, kuning telur meningkatkan kadar HDL dan mengurangi ukuran plak yang berpotensi menyebabkan aterosklerosis. Aterosklerosis sendiri merupakan pengerasan arteri yang disebabkan oleh penumpukan plak.

2. Gandum utuh

Sama seperti makanan bersumber biji-bijian, gandum utuh termasuk jenis makanan yang kaya akan lemak larut dan dapat mudah ditemukan pada roti gandum. Gandum utuh bisa menjadi sumber makanan kolesterol baik yang tepat.

3. Ikan berlemak

Ikan berlemak merupakan ikan laut yang memiliki tekstur daging yang padat dan kaya akan asam lemak omega-3 seperti salmon, makarel, tuna dan sarden.

Asam lemak omega-3 termasuk komponen yang sangat baik untuk menghasilkan LDL dengan konsumsi 2 ikan per minggu. Jika Anda memiliki alergi, suplemen omega-3 juga dapat membantu untuk mencukupi kebutuhan nutrisi tersebut.

4. Chia seed dan flaxseed

Keduanya merupakan pilihan alternatif dalam pola makan vegetarian untuk membantu kecukupan omega-3. Makanan yang mengandung omega-3 sendiri diyakini bermanfaat dalam meningkatkan kadar kolesterol baik.

Konsumsi chia seed (biji chia) dapat dijadikan tambahan dalam masakan. Sementara itu, flaxseed sebaiknya dikonsumsi secara utuh sehingga saat sampai di dalam usus nutrisi omega-3 dapat terserap dengan sempurna.

5. Kacang-kacangan

Seperti kacang tanah, kacang brazil dan kacang almond mengandung lemak dan serat yang baik dan bisa menjadi sumber makanan yang menghasilkan kolesterol baik HDL.

Kacang-kacangan pada umumnya juga mengandung sterol tumbuhan yang dapat membatasi penyerapan kolesterol berlebih. Kacang dapat dikonsumsi sebagai camilan namun perhatikan asupan kalori Anda.

6. Kedelai

Kedelai memang tidak memiliki kandungan spesifik untuk meningkatkan kadar HDL secara langsung.

Namun, kedelai tetap bisa menjadi alternatif yang baik untuk pengganti daging karena kaya akan protein nabati.

7. Buah kaya serat

Buah yang tinggi akan serat seperti buah apel, pir, dan buah prune memiliki serat yang spesifik dapat meningkatkan kadar HDL dan menurunkan LDL. Oleh karena itu mengonsumsi buah secara teratur dapat membantu mengontrol kadar kolesterol.

8. Makanan sumber antioksidan

Antioksidan merupakan senyawa yang terdapat di banyak makanan dan dapat meningkatkan kadar HDL. Buah alpukat, jeruk, buah beri, coklat hitam, dan sayuran hijau adalah contoh makanan yang kaya akan antioksidan.

Suatu penelitian menunjukan kadar kolesterol baik HDL mengalami peningkatan dengan konsumsi makanan yang mengandung antioksidan sekitar 0,65% dari kadar normal.

10. Minyak zaitun

Meskipun bukan sumber makanan yang dimakan langsung, penggunaan minyak zaitun dapat meningkatkan kadar HDL karena dapat mengandung lemak baik.

Minyak zaitun dapat digunakan untuk menggoreng atau memasak dengan temperatur yang tidak terlalu panas. Minyak zaitun juga dapat digunakan untuk salad dan tambahan pada tumisan dan sup.

Itulah 10 jenis makanan yang mengandung kolesterol baik, atau secara tidak langsung berpengaruh positif pada kadar HDL dalam tubuh Anda.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.