Apa perbedaan shalat sunnah muakkad dan ghoiru muakkad

Apakah perbedaan salat sunnah muakkad dan ghoiru muakkad?

Perbedaannya adalah salat sunnah muakkad yaitu salat sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan, sementara itu salat sunnah ghairu muakkad yaitu salat sunnah yang tak terlalu dianjurkan untuk dilaksanakan.

Sebutkan 3 macam salat sunnah yang dilaksanakan dengan berjemaah!

  • Salat hari raya Idul Fitri.
  • Salat hari raya Idul Adha.
  • Salat gerhana matahari.
  • Salat gerhana bulan.

Tuliskan bacaan niat salat tahajjud serta dengan artinya!

Sebutkan hikmah melaksanakan salat sunnah!

  • Teratasinya dari semua permasalahan serta persoalan.
  • Menambah kesempunaan salat wajib.
  • Menghapuskan dosa.
  • Sebagai ungkapan puji syukur kepada Allah Swt.
  • Menjadikan hidup terasa nyaman serta tentram.

Bagaimana cara melaksanaan salat sunnah rawatib?

Salat sunnah rawatib dilihat dari segi pelaksanaannya dibagi menjadi 2 yakni salat sunnah qabliyah (dilaksanakan sebelum salat wajib) serta salat sunnah badiyah (dilaksanakan sehabis salat wajib).

Cara melaksanakannya adalah niat berdasarkan waktunya, dilaksanakan tidak dengan azan serta iqamah. Salat sunnah rawatib ini dianjurkan untuk melaksanakan salat dengan munfarid, jika lebih dari 2 rakaat gunakan 1 salam setiap 2 rakaat, membaca dengan suara yang tidak dinyaringkan seperti pada saat melaksanakan salat zuhur serta salat asar, salat dikerjakan dengan posisi berdiri. Jika tak mampu boleh dengan duduk, atau jika masih tak mampu boleh berbaring, sebaiknya agak berpindah dari tempat salat wajib namun tetap menghadap ke arah kiblat.

Apakah bedanya salat sunnah muakkad dengan ghoiru muakkad?

Apa perbedaan shalat sunnah muakkad dan ghoiru muakkad

Agama merupakan ajaran yang menuntun manusia untuk melakukan diskusi dengan baik dan benar. Agama Islam adalah agama yang paling sempurna dan paling lengkap karena setiap didalam ajarannya selalu memiliki manfaat yang baik, serta memenuhi segala keseluruhan bidang kehidupan manusia. Mulai dari ajaran tauhid terang bagaimana cara beriman kepada Allah SWT serta ilmu fiqih dengan ajaran bagaimana cara manusia membersihkan diri dan bersuci setelah buang air besar, adapula ilmu tentang bagaimana untuk melakukan sholat Sunnah yang banyak sekali memiliki banyak pahala jika dikerjakan oleh setiap umat muslim.

Setiap muslim tentunya diwajibkan untuk sholat lima waktu yaitu subuh, dhuhur, ashar, Maghrib, isya dan subuh. Tetapi yang harus diketahui adalah sebelum melaksanakan sholat wajib, alangkah baiknya untuk menjalankan sholat Sunnah terlebih dahulu. Di dalam menjalankan sholat, tidak hanya ada sholat wajib tetapi adapula sholat Sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Jika keduanya dikerjakan maka akan mendapatkan pahala, jika sholat Sunnah tidak dikerjakan maka tidak apa-apa tetapi yang perlu di kerjakan adalah sholat wajib terlebih dahulu karena jika tidak sholat wajib maka akan mendapatkan dosa.

2 Hukum Sunnah dalam sholat, yakni:

Sholat Sunnah muakkad adalah sholat Sunnah yang dikuatkan, artinya adalah sholat Sunnah yang selalu dikerjakan oleh Rasulullah SA dan Rasulullah SAW jarang untuk meninggalkan sholat Sunnah muakkad.

Apa perbedaan shalat sunnah muakkad dan ghoiru muakkad

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sholat muakkad:

Tidak didahului adzan dan Iqama, artinya seseorang yang hendak sholat wajib maka sebelum adzan dan Iqamah sudah harus sholat muakkad terlebih dahulu jika ingin melakukan sholat sunnahnya.

Dilaksanakan dengan cara munfarid (sendirian) tentunya seseorang yang ingin melaksanakan sholat Sunnah muakkad dianjurkan untuk sholat sendirian sembari menggunakan sholat wajib secara berjamaah.

Dimulai dengan niat sesuai dengan jenis sholatnya.

Dilaksanakan dengan dua rakaat sebelum salam.

Tempat sholat Sunnah disarankan berbeda dengan tempat sholat wajib, biasanya seseorang yang telah selesai sholat Sunnah akan berpindah posisi ketika hendak sholat wajib.

Bacaan Sunnah ada yang dibaca secara Sirri (berbisik), sholat Dhuha dan Sunnah rawatib ada yang dibaca jahr (keras) ; sholat Sunnah idain.

Sholat Sunnah muakkad termasuk kedalam golongan:

Dua rakaat setelah sholat dhuhur disamping dua rakaat yang muakkad. Artinya seseorang boleh melakukan sholat sebelum dhuhur sebelum sholat wajib, jika sholat wajib telah selesai dilaksanakan maka dilanjutkan dengan sholat Sunnah muakkad dua rakaat. Rasulullah SAW bersabda “siapa yang sholat empat rakaat sebelum dhuhur dan empat rakaat sesudah dhuhur maka  Allah SWT mengharamkan ia jatuh ke neraka.” (HR. Abu Daud)

Empat rakaat atau dua rakaat sebelum ashar. Rasulullah SAW bersabda, “ Semoga Allah memberi rahmad kepada orang yang sholat sunnah empat rakaat sebelum ashar”  (HR. Tirmidz)

Dua rakaat sebelum Maghrib. Seseorang dianjurkan untuk sholat Sunnah muakkad sebelum melakukan sholat wajib sebanyak dua rakaat sholat Sunnah muakkad. Rasulullah SAW bersabda :” sholatlah dua rakaat sebelum maghrib” kemudian beliau mengulang “sholatlah dua rakaat sebelum maghrib “ kemudian pada yang ketiga kalinya beliau menambahkan “ bagi yang mau “. ( HR. Bukhari ).

Dua rakaat sebelum isya. Rasulullah SAW bersabda “diantara dua adzan ada sholat, diantara dua adzan ada sholat bagi yang ingin mau melaksanakan” (HR. Bukhari)

Pengertian sholat Sunnah ghairu muakkad

Sholat Sunnah ghairu muakkad adalah sholat Sunnah yang tidak dikuatkan dan Rasulullah SAW jarang untuk melaksanakannya (terkadang dikerjakan, terkadang tidak dilaksanakan oleh Rasulullah SAW)

Apa perbedaan shalat sunnah muakkad dan ghoiru muakkad

Muslim men praying in Tashahhud posture

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sholat Sunnah muakkad

Tidak didahului oleh adzan dan Iqamah.

Dilaksanakan dengan cara munfarid (sendirian)

Dilaksanakan dengan dua rakaat salam

Tempat pelaksanaan sholat sunnah sebaiknya berbeda dengan sholat wajib

Bacaan tidak dinyaringkan

Memulai sholat diawali dengan niatan masing-masing

Perbedaan yang dapat dilihat dari keduanya adalah : sholat Sunnah muakkad selalu dikerjakan oleh Rasulullah SAW, sedangkan untuk sholat ghairu muakkad jarang dikerjakan oleh Rasulullah SAW. Demikian yang dapat penulis sampaikan semoga dengan adanya artikel ini maka lembaga akan lebih mengetahui tentang sholat Sunnah muakkad dengan sholat Sunnah ghairu muakkad.

+ Ikuti

Sunnah muakkad, dalam kaifah ushul dipahami sebagai : وهو الذي يكون فعله مكملا ومتمما للواجبات الدينية كالأذان والإقامة والصلاة المفروضة في جماعة Artinya, “Yaitu adalah Sunnah yang dilakukan untuk melengkapi dan menyempurnakan kewajiban agama seperti azan, iqamat, dan shalat fardhu berjamaah.” Dalam hal ini yang termasuk solat sunnah muakkad falam kitab fathul mu'in misalnya solat rawatib yang jumlahnya ada 10 : 2 rakaat sebelum subuh, 2 rakaat sebelum dzuhur, 2 rakaat setelah dzuhur, 2 rakaat setelah maghrib dan 2 rakaat setelah isya. Adapun ghoiru muakkad adalah semua sunnah yang dianjurkan saja. Dalam konteks solat sunnah rawatib, ia adalah solat sunnah yang bukan termasuk dari 10 diatas. Wallohu a'lam

...Berikutnya

Apa perbedaan shalat sunnah muakkad dan ghoiru muakkad

(© alray.ps.com)

Ketika mengerjakan shalat fardhu tentu ada kekurangan di dalamnya, ibarat ban bocor maka harus ada penambalnya. Jika shalat fardhu itu kurang, penambalnya adalah shalat rawatib. Shalat rawatib adalah shalat sunah yang tidak dianjurkan berjamaah.

Adapun shalat rawatib dalam sehari berjumlah 20 rakaat sebagaimana disebutkan oleh Syekh Zainuddin Al-Malibary (987 H) dalam kitab Fathul Muin:

يسن للأخبار الصحيحة الثابتة في السنن أربع ركعات قبل عصر وأربع قبل ظهر وأربع بعده وركعتان بعد مغرب وندب وصلهما بالفرض ولا يفوت فضيلة الوصل بإتيانه قبلهما الذكر المأثور بعد المكتوبة وبعد عشاء ركعتان خفيفتان وقبلهما إن لم يشتغل بهما عن إجابة المؤذن فإن كان بين الأذان والإقامة ما يسعهما فعلهما وإلا أخرهما وركعتان قبل صبح


Artinya, “Disunnahkan shalat sunah 4 rakaat sebelum shalat ashar, 4 rakaat sebelum dzuhur dan setelahnya, 2 rakaat setelah maghrib dan disunahkan menyambung 2 rakaat ba’diyah maghrib dengan shalat fardhu, dan tidak hilang keutamaan menyambung 2 rakaat ba’diyah maghrib sebab melakukan zikir ma’tsur setelah shalat fardhu, kemudian setelah isya 2 rakaat yang ringan, begitu juga 2 rakaat sebelum shalat isya jika tidak sibuk menjawab azan. Apabila di antara azan dan iqamat ada waktu luang untuk mengerjakan 2 rakaat sebelum isya, maka dapat dikerjakan. Jika tidak, maka diakhirkan (setelah shalat isya), dan dua rakaat setelah subuh. (Lihat Syekh Zainuddin Al-Malibary, Fathul Muin Syarh Qurrotil ‘Ain bi Muhimmatid Din [Dar Ibni Hazm] halaman 158-159).Adapun di antara shalat itu yang lebih muakkad ada sepuluh sebagaimana disebutkan Syekh Zainuddin Al-Malibary:

والمؤكد من الرواتب عشر وهو ركعتان قبل صبح وظهر وبعده وبعد مغرب وعشاء


Artinya, “Shalat-shalat rawatib yang muakkad ada 10 rakaat: 2 rakaat sebelum subuh, 2 rakaat sebelum dzuhur, 2 rakaat setelah dzuhur, 2 rakaat setelah maghrib dan 2 rakaat setelah isya,” (Lihat Syekh Zainuddin Al-Malibary, Fathul Muin Syarh Qurrotil ‘Ain bi Muhimmatid Din [Dar Ibni Hazm] halaman 159).Amalan sunah muakkad sebagaimana yang diterangkan dalam ilmu ushul fiqih adalah:

وهو الذي يكون فعله مكملا ومتمما للواجبات الدينية كالأذان والإقامة والصلاة المفروضة في جماعة

Artinya, “Yaitu adalah Sunnah yang dilakukan untuk melengkapi dan menyempurnakan kewajiban agama seperti azan, iqamat, dan shalat fardhu berjamaah.”

ويدخل في هذا القسم أيضا، وما واظب النبي على فعله، ولم يتركه إلا مرّة او مرّتين للدلالة على أنه غير لازم وذلك مثل: المضمضة و الإستنشاق في الوضوء وصلاة ركعتين قبل صلاة الفجر، ويسمّى هذا القسم بالسنة المؤكّدة أو سنة الهدى

Artinya, “Masuk juga dalam sunah muakkad, perkara yang dilestarikan oleh Nabi dan tidak ditinggalkan kecuali sekali dua kali untuk menunjukan bahwa amalan itu tidak wajib. Contohnya seperti kumur-kumur ketika berwudhu, menghirup air ketika wudhu, dan shalat dua rakaat sebelum subuh. Sunah ini dinamakan sunah muakkadah atau sunatul huda.”

ومندوب غير مؤكد هو الذي لم يواظب عليه النبي وإنما فعله في بعض الأحيان وتركه في بعض الآخر، وذلك مثل: صلاة لأربع ركعات فبل العشاء، وصوم يوم الإثنين والخميس من كلّ أسبوع وغير ذلك


Artinya, “Sunah yang tidak muakkad adalah amalan yang nabi tidak selalu nabi laksanakan tiap saat, namun kadang-kadang melaksanakannya, kadang-kadang juga meninggalkannya. Contohnya shalat qabliyyah isya empat rakaat, puasa senin Kamis di setiap minggunya dan lain-lain,” (Lihat Tsuroya Mahmud Abdul Fattah [Muhadharat fi Ushulil Fiqih], halaman 82-83).Nabi SAW selalu menjaga sepuluh rakaat salah sunah rawatib yang telah disebutkan di atas. Ada beberapa hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar RA sebagaimana disebutkan dalam Shahih Bukhari di bab 2 rakaat sebelum dzuhur:

عن ابن عمر رضي الله عنهما قال: حفظت من النبي صلى الله عليه و سلم عشر ركعات ركعتين قبل الظهر وركعتين بعدها وركعتين بعد المغرب في بيته وركعتين بعد العشاء في بيته وركعتين قبل صلاة الصبح

Artinya, “Dari Ibnu Umar RA, ia berkata, ‘Aku menghapal dari Nabi SAW 10 rakaat yaitu: dua rakaat sebelum zhuhur, dua rakaat setelahnya, dua rakaat setelah maghrib di rumahnya, dua rakaat setelah isya di rumahnya, dan dua rakaat sebelum shubuh.”

Tidak ada kebaikan yang tidak berat untuk dilaksanakan, begitu juga dengan shalat sunah rawatib. Semoga kita dapat menjaga penyempurna shalat wajib ini, sekaligus menjalankannya secara istiqamah dengan izin-Nya. Wallahu a’lam. (Amien Nurhakim)

Apa perbedaan shalat sunnah muakkad dan ghoiru muakkad

Kumpulan Khutbah Idul Fitri Terfavorit