Apa perbedaan analisis keuangan horizontal dan analisis keuangan vertikal Sebutkan dan jelaskan?

Analisis laporan keuangan adalah analisis yang harus dilakukan sebagai dasar untuk menilai kondisi suatu perusahaan dan mengambil keputusan investasi. Ada banyak cara untuk melakukan analisis laporan keuangan, salah satunya menggunakan prosedur analitis laporan keuangan, yaitu dengan cara membandingkan pos-pos keuangan pada laporan saat ini dengan laporan pada periode sebelumnya. 

Contoh, aset lancar sebesar Rp10 juta pada tahun ini, dapat dibandingkan dengan aset lancar sebesar Rp5 juta pada tahun sebelumnya. Dengan demikian, kita dapat mengatakan bahwa aset lancar mengalami kenaikan sebesar 50% dibandingkan tahun sebelumnya atau meningkat sebesar Rp5 juta.

Membandingkan komparasi data-data di laporan keuangan dilakukan dengan menggunakan analisis horizontal dan analisis vertikal. Apakah itu? Mari kita bahas satu per satu.

ANALISIS HORIZONTAL 

Analisis horizontal merupakan analisis persentase peningkatan maupun penurunan yang terdapat dalam pos-pos akun laporan keuangan komparatif. Jadi disini kita akan menjumlah setiap pos laporan tahun terakhir dibandingkan pos terkait pada satu atau lebih laporan keuangan sebelumnya. Setiap jumlah peningkatan dan penurunan setiap pos dicatat beserta persentase peningkatan dan penurunannya. 

Jadi, analisis horizontal membandingkan dua laporan keuangan, yaitu laporan keuangan saat ini dan laporan keuangan tahun sebelumnya yang digunakan sebagai dasar. Analisis horizontal bisa tiga atau lebih periode laporan komparatif. 

Langkah-langkah untuk menerapkan analisis horizontal laporan keuangan adalah: 

1. Bandingkan dua periode laporan keuangan.

2. Tentukan jumlah peningkatan/penurunan untuk tiap akun.

3. Tentukan persentase peningkatan dan penurunannya dari tahun ke tahun.

4. Lakukan analisis.

Jika anda membandingkan tiga atau lebih laporan komparatif, anda perlu  menggunakan tanggal dan periode paling awal sebagai dasar untuk membandingkan semua tanggal dan periode sesudahnya. 

Analisis horizontal dapat dilakukan untuk seluruh komponen laporan keuangan, baik laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas. 

Contoh Analisis Horizontal 

Lalu bagaimana contoh menganalisis laporan analisis horizontal secara lengkap? Anda bisa lihat disini: Contoh dan Cara Analisis Horizontal Laporan Keuangan.

ANALISIS VERTIKAL  

Selain analisis horizontal, kita juga mengenal analisis vertikal. Analisis vertikal adalah analisis yang dilakukan dengan cara menbandingkan hubungan setiap komponen dengan total akun dalam laporan keuangan tunggal. Masih bingung? Saya berikan contohnya. 

Katankanlah aset total suatu perusahaan adalah sebesar Rp20 juta, Sedangkan nilai aset lancar sebesar Rp2 juta, nilai aset tetap sebesar Rp5 juta, aset tidak berwujud sebesar Rp13 juta. Nah, dalam analisis vertikal, anda harus membandingkan nilai akun-akun tersebut dengan aset total. 

Dalam analisis vertikal pada laporan posisi keuangan (neraca), setiap pos aset dibandingkan dengan persentase ASET TOTAL. Setiap pos / akun-akun dalam kewajiban dan ekuitas, dibandingkan dengan TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS. Sedangkan pada laporan laba rugi komprehensif, setiap pos / akun2 dalam laporan laba rugi dibandingkan dengan PENJUALAN BERSIH. 

Persentase aset total, total kewajiban dan ekuitas, penjualan bersih nilainya masing-masing adalah 100%. Jadi akun2 inilah yang menjadi pembanding utama dalam analisis vertikal untuk menentukan persentase masing2 akun.

Contoh Analisis Vertikal

Lalu bagaimana contoh menganalisis laporan analisis vertikal secara lengkap bisa? Anda bisa lihat disini: Contoh dan Cara Analisis Vertikal Laporan Keuangan.

Anda yang ingin bisa belajar saham, dan mempraktikkan strategi-strategi trading di pasar saham, anda bisa mendapatkan materi lengkapnya disini: Buku Saham. 

Analisis laporan keuangan adalah elemen penting yang tidak bisa dipisahkan dari perusahaan. Hal ini karena analisis laporan keuangan menjadi salah satu dasar untuk mengambil keputusan strategis pada bisnis. Di sisi lain, laporan keuangan juga digunakan untuk memberikan gambaran terhadap sehat-tidaknya suatu perusahaan. Lebih lengkap mengenai analisis laporan keuangan beserta metode-metodenya, mari simak artikel ini.

Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Sebelum mengetahui apa itu analisis laporan keuangan mari ingat jenis-jenis laporan keuangan secara umum. Jika Anda lupa, laporan keuangan umumnya terdiri dari laporan laba rugi, neraca, perubahan modal, dan juga arus kas. Untuk lebih jelas mengenali jenis-jenis laporan keuangan Anda bisa membaca melalui artikel berikut: 5 Jenis Laporan Keuangan

Tentu laporan-laporan keuangan ini berfungsi sebagai sumber informasi yang dapat digunakan baik oleh perusahaan maupun stakeholder seperti investor.

Bagi perusahaan, laporan keuangan digunakan untuk melakukan pengambilan keputusan strategis pada bisnis ke depannya.

Sedangkan bagi investor, laporan keuangan berfungsi sebagai sumber informasi untuk mengevaluasi nilai dan kesehatan bisnis secara keseluruhan.

Informasi pada laporan keuangan tentu tidak bisa ditelan mentah-mentah sehingga perlu dianalisis untuk menghasilkan informasi yang benar-benar akurat, mendalam, dan bisa dipertanggungjawabkan.

Di sinilah kegiatan analisis laporan keuangan dilakukan. Jadi apa sebenarnya analisis laporan keuangan?

Analisis laporan keuangan adalah aktivitas identifikasi, menilai, mengolah hingga membandingkan informasi laporan keuangan menjadi informasi yang sebenar-benarnya dan mendalam.

Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Tujuan umum dari analisis laporan keuangan telah dijelaskan sebelumnya di awal pembuka artikel ini; sebagai dasar pengambilan keputusan strategis dan informasi nilai bisnis perusahaan.

Namun sebenarnya, analisis laporan keuangan memiliki tujuan yang lebih spesifik seperti:

  • Mengetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang-hutangnya baik jangka pendek maupun jangka panjang.
  • Menilai kinerja bisnis pada tahun berjalan.
  • Membandingkan nilai perusahaan sendiri dengan pesaing.
  • Mengetahui kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aset ke arah yang lebih menguntungkan.
  • Memproyeksikan bisnis yang terjadi di masa depan.
  • Mengetahui perubahan posisi keuangan pada periode tertentu.
  • Mengidentifikasi pos-pos keuangan yang bermasalah.

Metode Analisis Laporan Keuangan

Secara umum ada dua metode analisis laporan keuangan yaitu metode horizontal dan vertikal.

Analisis Horizontal

Metode analisis keuangan horizontal adalah metode analisis dengan membandingkan pos-pos laporan keuangan yang sama pada periode yang berbeda.

Biasanya perbandingan laporan keuangan yang dianalisis menggunakan dua atau tiga periode dimana periode yang lebih awal digunakan sebagai dasar pembandingnya.

Analisis ini digunakan dengan melihat persentase penurunan dan kenaikan pos-pos laporan keuangan dari periode yang dibandingkan. 

Oleh karena itu, metode ini sering disebut juga dengan metode dinamis.

Selain membandingkan laporan keuangan dua periode atau lebih yang disebut juga dengan analisis komparatif, ada beberapa metode lain yang umum digunakan untuk melakukan analisis horizontal, yaitu:

  • Analisis trend atau indeks – analisis untuk mengetahui kecenderungan dari posisi keuangan. Analisis ini biasanya dinyatakan dalam persentase. Namun dapat juga dinyatakan dalam indeks apabila menggunakan lebih dari dua periode.
  • Analisis sumber dan modal kerja – digunakan apabila ingin mengetahui sumber dan alokasi modal perusahaan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perubahannya.
  • Analisis perubahan laba kotor – digunakan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab perubahan laba kotor perusahaan dari periode ke periode.
  • Analisis sumber dan penggunaan kas – digunakan untuk mengetahui kondisi kas dan penyebab terjadinya perubahan kas pada suatu periode tertentu.

Contoh Sederhana Analisis Laporan Keuangan Horizontal

Sebagai gambaran, mari ambil contoh sederhana dengan membandingkan pendapatan perusahaan dari periode saat ini dan sebelumnya.

Sebuah perusahaan PT ABC pada tahun 2019 memiliki pendapatan sebesar Rp625.500.000 dan pada tahun 2020 memiliki pendapatan sebesar Rp575.000.000

Maka untuk melakukan analisis horizontal, Anda perlu mencari persentase perubahan pendapatan dari periode tahun 2019 ke tahun 2020 dengan cara:

= (Pendapatan tahun 2020 – Pendapatan 2019) / Pendapatan 2019.

= (Rp625.500.000 – Rp 575.000.000) / Rp575.000.000

= 8.78%

Maka terdapat penurunan pendapatan PT ABC sebesar 8.78% dari tahun 2019 ke tahun 2020. Melalui persentase ini, Anda bisa melihat penyebab adanya penurunan dari persentase pos-pos lain dari perbandingan laporan periode sebelumnya.

Analisis Vertikal

Analisis vertikal digunakan dengan membandingkan pos-pos keuangan yang berbeda pada satu laporan keuangan yang sama di satu periode yang sama.

Oleh karena itu, analisis vertikal sering disebut juga sebagai metode analisis statis.

Adapun yang termasuk ke dalam analisis laporan keuangan vertikal adalah sebagai berikut.

1. Analisis Common Size

Analisis common size adalah analisis yang membandingkan pos-pos laporan keuangan dengan menggunakan persentase dalam satu periode tertentu. 

Laporan yang dianalisis biasanya adalah laporan laba rugi dan neraca. 

Untuk laporan laba rugi dinyatakan sebagai persentase dimana setiap akun barisnya dibagi dengan pendapatan. Sedangkan pada laporan neraca, setiap akun dibandingkan dengan total aset.

2. Analisis Break Even

Analisis break even atau analisis titik impas adalah analisis yang digunakan untuk menentukan tingkat pendapatan yang harus dicapai oleh perusahaan.

Analisis break even membantu perusahaan untuk menganalisis berapa produk yang harus dijual atau berapa rupiah yang harus diterima pada satu periode tertentu.

Analisis ini bertujuan untuk membantu perusahaan dalam mengambil keputusan strategi bisnis agar perusahaan bisa mendapatkan keuntungan dan mengurangi risiko kerugian.

Baca Juga: Break Even Point (BEP): Pengertian dan Cara Hitungnya

3. Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan digunakan untuk menilai suatu kinerja perusahaan berdasarkan pos-pos laporan keuangan pada satu periode tertentu.

Analisis rasio keuangan berfungsi sebagai tolak ukur dalam mengambil langkah strategis perusahaan pada periode selanjutnya dan mengevaluasi sumber daya perusahaan.

Ada empat alat ukur dalam analisis rasio keuangan yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan rasio aktivitas.

Penjelasan mengenai analisis rasio keuangan adalah sebagai berikut:

  • Rasio likuiditas berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Rasio likuiditas membandingkan kas, efek, dan piutang dengan hutang jangka pendeknya.

  • Rasio solvabilitas digunakan mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya.

Rasio solvabilitas membandingkan seluruh beban utang perusahaan terhadap aset atau modalnya.

  • Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba yang berhubungan dengan nilai penjualan, aktiva, dan modal.
  • Rasio aktivitas digunakan untuk mengukur seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan asetnya untuk dikonversikan menjadi keuntungan.

Contoh Sederhana dari Analisis Laporan Keuangan Vertikal

Seperti yang diketahui bahwa analisis vertikal membandingkan pos-pos laporan keuangan pada satu periode tertentu.

Mari ambil contoh analisis likuiditas lancar (current ratio). 

PT ABC memiliki total aset lancar sebesar Rp10.000.000 dan memiliki utang yang harus dilunasi dalam jangka waktu satu tahun sebesar Rp5.000.000 pada tahun 2020.

Maka, pada analisis ini Anda akan membandingkan dua pos laporan keuangan yaitu total aset lancar dan juga utang jangka pendek perusahaan dalam satu periode tertentu.

Melalui rumus rasio likuiditas lancar maka:

= Total aset lancar/utang jangka pendek

= Rp10.000.000/Rp5.000.000 X 100% = 2

Pada current ratio, jika perbandingan angkanya di atas 1, maka perusahaan terbilang aman dan mampu melunasi utang lancar atau jangka pendeknya.

Kesimpulan

Itulah penjelasan singkat mengenai laporan keuangan serta metode analisisnya. Sebenarnya ada banyak jenis metode analisis laporan keuangan yang bisa digunakan.

Namun secara umum, analisis laporan keuangan dibagi menjadi dua metode yaitu analisis vertikal dan juga horizontal. Dimana perbedaan keduanya berada pada objek pembanding dan tujuan analisisnya.

Dari kedua metode tersebut, Anda bisa mengembangkan metode-metode analisis yang lebih komprehensif sesuai dengan kebutuhan analisis perusahaan.