Bagaimana proses pemantulan bunyi yang dikeluarkan oleh kelelawar dalam menentukan arah terbangnya?

Anjing sering menggerakkan telinga ketika melakukan pelacakan atau berburu. Beberapa mamalia akan menggunakan daun telinga mereka untuk mengarahkan suara ke dalam saluran pendengarannya. Sistem ini disebut sistem sonar yaitu sistem yang digunakan untuk mendeteksi tempat dalam melakukan pergerakan dengan deteksi suara frekuensi tinggi (ultrasonik). Sonar atau Sound Navigation and Ranging merupakan suatu metode penggunaan gelombang ultrasonik untuk menaksir ukuran, bentuk, dan kedalaman benda-benda.

Bagaimana proses pemantulan bunyi yang dikeluarkan oleh kelelawar dalam menentukan arah terbangnya?

Sistem Sonar pada Kelelawar

Daun telinga membantu hewan untuk menentukan arah dari mana suara tersebut datang dan akan dapat mendeteksi suara samar. Mengapa bentuk telinga pada manusia dan kelelawar berbeda? Kelelawar merupakan hewan yang mampu mendengarkan bunyi ultrasonik dengan frekuensi diatas 20.000 Hz, Kelelawar ini dapat mengeluarkan gelombang ultrasonik pada saat ia terbang. Gelombang yang dikeluarkan akan dipantulkan kembali oleh benda-benda atau binatang lain yang akan dilewatinya dan diterima oleh suatu alat yang berada di tubuh kelelawar, kemampuan kelewar untuk menentukan lokasi ini disebut dengan ekolokasi.Untuk terbang dan berburu, kelelawar akan memanfaatkan bunyi yang frekuensinya tinggi, kemudian mendengarkan gema yang dihasilkan. Pada saat kelelawar mendengarkan gema,
kelelawar tidak dapat mendengar suara lain selain dari yang dipancarkannya sendiri. Lebar frekuensi yang mampu didengar oleh makhluk ini sangat sempit, yang lazimnya menjadi hambatan besar untuk hewan ini karena adanya Efek Doppler.

Berdasarkan Efek Doppler, jika sumber bunyi dan penerima suara keduanya tak bergerak (jika dibandingkan dengan benda lain), maka penerima akan menentukan frekuensi yang sama dengan yang dipancarkan oleh sumber suara. Akan tetapi, jika salah satunya bergerak, frekuensi yang diterima akan berbeda dengan yang dipancarkan. Dalam hal ini, frekuensi suara yang dipantulkan dapat jatuh ke wilayah frekuensi yang tidak dapat didengar oleh kelelawar. Dengan demikian, kelelawar tentu akan menghadapi masalah karena tidak dapat mendengar gema suaranya dari lalat yang sedang bergerak.

Berdasarkan kenyataan, kelelawar dapat menyesuaikan frekuensi suara yang dikirimkannya terhadap benda bergerak seolah sang kelelawar telah memahami Efek Doppler. Misalnya, kelelawar mengirimkan suara berfrekuensi tertinggi terhadap lalat yang bergerak menjauh sehingga pantulannya tidak hilang dalam wilayah tak terdengar dari rentang suara. Kelelawar akan dapat mendengar dan menentukan posisi dari berbagai benda yang ada di sekitarnya. Sistem ini juga dimiliki oleh lumba-lumba dan paus.

Sistem Sonar pada Lumba-Lumba

Sekarang perhatikan bagaimana sistem sonar pada lumba-lumba. Habitat asal lumba-lumba adalah di lautan. Lumba-lumba dapat dilihat di permukaan air, namun sebagian besar waktu mereka di kedalaman lautan yang cukup gelap. Sekalipun hidup di kedalaman lautan, lumba-lumba mempunyai sistem yang memungkinkan untuk berkomunikasi dan menerima rangsangan, yaitu sistem sonar. Sistem ini berguna untuk mengindera benda-benda di lautan, mencari makan, dan berkomunikasi. Berikut ini cara kerja sistem sonar lumba-lumba.

Lumba-lumba bernapas melalui lubang yang ada di atas kepalanya. Tepat di bawah lubang ini, terdapat kantung-kantung kecil berisi udara. Dengan mengalirkan udara melalui kantung-kantung ini, lumba-lumba menghasilkan bunyi dengan frekuensi tinggi. Kantung udara ini berperan sebagai cermin akustik yang memfokuskan bunyi yang dihasilkan gumpalan kecil jaringan lemak yang berada tepat di bawah lubang pernapasan. Kemudian, bunyi ini dipancarkan ke arah sekitarnya secara terputus-putus. Gelombang bunyi lumba-lumba segera memantul kembali bila membentur suatu benda. Pantulan gelombang bunyi tersebut ditangkap di bagian rahang bawahnya yang disebut “jendela akustik”. Dari bagian tersebut, informasi bunyi diteruskan ke telinga bagian tengah, dan akhirnya ke otak untuk diterjemahkan. Pantulan bunyi dari sekelilingnya memberi informasi rinci tentang jarak benda-benda dari mereka, ukuran dan pergerakannya. Dengan cara tersebut, lumba-lumba mengetahui lokasi mangsanya. Lumba-lumba juga mampu saling berkirim pesan walaupun terpisahkan oleh jarak lebih dari 220 km. Lumba-lumba berkomunikasi untuk menemukan pasangan dan saling mengingatkan akan bahaya.

Sumber : buku siswa kelas 8 semester 2

Pernah mendengar istilah ultrasonik? Ultrasonik merupakan bagian dari frekuensi (gelombang) suara yang sangat tinggi sampai-sampai tidak bisa terdengar oleh telinga manusia, pasalnya manusia berada pada tingkat frekuensi suara audiosonik yang notabene dibawah ultrasonik.

Frekuensi suara sendiri terbagi menjadi 3 jenis yaitu infrasonik (1 Hz-20 Hz), audiosonik (20 Hz-20.000 Hz) dan ultrasonik (>20.000 Hz). Inilah 5 jenis hewan yang menggunakan frekuensi ultrasonik.

1. Kelelawar

Kelelawar merupakan binatang nokturnal atau aktif di malam hari. Perlu kamu ketahui, bahwa kelelawar memiliki penglihatan yang kurang baik. Sehingga untuk mencari mangsa (makanan) dan menentukan arah navigasi, kelelawar akan mengeluarkan suara ultrasonik.

Ketika kelelawar terbang, suara ultrasonik yang dikeluarkannya tersebut akan memantul. Dari pantulan suara tersebut kelelawar mampu mendeteksi berapa jauh jaraknya dengan mangsa dan dalam kejauhan berapa. Frekuensi yang dapat didengar dan dikeluarkan kelelawar mencapai 3.000 Hz-120.000 Hz. Keren, ya.

2. Lumba-lumba

Ikan laut yang satu ini terbilang bersahabat dengan manusia. Namun ada hal unik yang harus kamu tahu dari lumba-lumba, ternyata lumba-lumba berkomunikasi dengan sesamanya menggunakan frekuensi suara ultrasonik. Frekuensi suara ultrasonik yang dimiliki lumba-lumba pun cukup tinggi lho, mencapai 100.000 Hz.

Baca Juga: Siapkan Tisu! 9 Foto Hewan dan Manusia Ini Bakal Menyentuh Hatimu

3. Anjing

Binatang yang satu ini biasa dijadikan peliharaan. Lebih dari itu anjing memang memiliki kemampuan yang bagus dalam segi pendengaran dan penciuman. Anjing pun ternyata salah satu binatang mampu mengeluarkan suara ultarsonik mencapai 40.000 Hz.

4. Kucing

Sama halnya dengan anjing, kucing pun acap kali dijadikan binatang peliharaan. Dari segi pendengaran pun kucing ternyata memiliki kemampuan sama layaknya anjing, frekuensi suara yang dapat dikeluarkan dan didengar oleh kucing mencapai 60.000 Hz.

5. Burung walet

Burung yang acap dipelihara serta dimanfaatkan sarangnya ini sama halnya kelelawar, merupakan binatang nokturnal. Tak hanya aktif di malam hari, ternyata burung walet pun layaknya kelelawar untuk navigasi dan mencari mangsanya menggunakan frekuensi ultrasonik.

Itulah jenis-jenis hewan yang mampu mengeluarkan dan mendengar gelombang suara ultrasonik. Bagaimana menurut kamu hewan-hewan tersebut, keren bukan? 

Baca Juga: 10 Hewan Eksotis yang Hanya Bisa Kamu Temukan di Indonesia, Bangga! 

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Kelelawar adalah satu-satunya mamalia yang memiliki kemampuan untuk terbang, termasuk dalam ordo chiropetra, mamalia ini aktif di malam hari, dan termasuk hewan nocturnal karena akan beraktivitas di malam hari. Kelelawar memiliki kemampuan ekolokasi yang membantunya untuk terbang dan mengidentifikasi benda-benda di sekelilingnya. Caranya dengan memancarkan gelombang khusus yang akhirnya memantul kembali ke kelelawar sehingga dia dapat mengetahui di mana letak mangsa dan objek apa saja yang ada di depannya.

Dengan demikian mekanisme ekolokasi pada kelelawar adalah kelelawar mengeluarkan bunyi frekuensi >20.000 Hz - Suara dipantulkan oleh objek disekitar - bunyi pantulan dapat diidentifikasi oleh kelelawar.

Bagaimana proses pemantulan bunyi yang dikeluarkan oleh kelelawar dalam menentukan arah terbangnya?

Bagaimana proses pemantulan bunyi yang dikeluarkan oleh kelelawar dalam menentukan arah terbangnya?
Lihat Foto

Dok. Shutterstock

Ilustrasi kelelawar buah.

KOMPAS.com - Setiap makhluk hidup punya ciri khusus yang membedakannya dengan spesies lain.

Salah satunya kelelawar dengan beberapa ciri yang unik. Tahukah kamu apa saja ciri-ciri khusus kelelawar?

Berikut seperti dirangkum dari Encyclopaedia Britannica (2015)!

Bisa terbang

Kelelawar termasuk mamalia atau hewan menyusui. Hewan menyusui biasanya tak bisa terbang.

Kelelawar adalah satu-satunya mamalia yang memiliki sayap.

Sayap kelelawar berupa kulit dengan jaringan yang kuat. Ini mengapa kelelawar bisa terbang dengan baik seperti burung.

Baca juga: Ciri-ciri dan Jenis Hewan Vertebrata

Hewan nokturnal

Kelelawar merupakan hewan nokturnal. Hewan nokturnal adalah hewan yang melakukan aktivitas di malam hari dan istirahat di siang hari.

Pada malam hari, sebagian besar kelelawar makan serangga. Sebagian lainnya ada yang makan burung, tikus, ikan, darah mamalia besar, dan buah-buahan.

Kemampuan ekolokasi

Selain karena gelap, penglihatan kelelawar memang buruk.

Kelelawar mengandalkan pendengarannya ketika berburu. Pendengarannya sangat tajam.

Baca juga: Bagian Mata dan Fungsinya