Sebagai insan yang berada di sebuah lembaga pendidikan, apalagi Sekolah Menegah Kejuruan yang notabene siswanya adalah laki-laki menghadapi siswa “nakal” adalah hal yang biasa. Mulai dari siswa yang sering terlambat atau bolos sekolah, tidak mengerjakan tugas/ PR, ribut di kelas, jajan saat jam pelajaran, tidak sholat, dan masih banyak contoh “kenakalan” lain yang kerap dilakukan siswa. Hal-hal tersebut memang benar-benar menguji kesabaran kita. Dibutuhkan kesabaran dan keuletan tingkat tinggi. Show Sebenarnya apakah benar ada anak diberi label “nakal”? Kita sendiri tidak setuju bila ada siswa yang dilabeli “nakal”. Apalagi tidak sedikit guru yang memberi label “nakal” apabila ia merasa tidak sanggup mengendalikan siswanya. Di sisilain ukuran “nakal” tiap guru berbeda-beda. Sebagian guru akan menganggap siswanya “nakal” bila siswanya tidak mengerjakan PR, guru lain berpendapat siswa yang sering bolos/ tidak masuk sekolah adalah siswa yang “nakal”, sebagian lainnya menganggap siswa yang ribut saat pembelajaran adalah siswa yang “nakal”. Menurut saya tidak ada yang namanya siswa “nakal”, yang ada adalah;
Itulah beberapa sebab mengapa siswa berperilaku “nakal” saat di sekolah. Saat kita tahu latar belakang masalah perilaku murid kita, tentunya kita akan merasa iba dan kasihan. Oleh karena itu mari kita sebagai pendidik mulai untuk menghentikan label negatif kepada siswa. Beberapa tips di bawah ini bisa kita coba untuk mengatasi perilaku siswa yang “nakal”, adalah:
Itulah sedikit tips untuk para Pengajar. Semoga dapat memberikan manfaat. Prinsipnya adalah tidak ada siswa yang “nakal”. Yang ada adalah siswa kurang perhatian dan salah bergaul. Percayalah mereka bisa berubah. Perubahan itu akan bisa terjadi bila dimulai dengan strategi dengan menggunakan pendekatan hati. Bisa melalui tangan kita, atau mungkin tangan orang lain. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba. Apa dampak yang terjadi bila siswa malas belajar?Dampak yang paling terlihat dari malas belajar adalah anak akan mengalami kesulitan mengikuti pelajaran di sekolah. Hal ini bisa saja membuat anak merasa kesal hingga stres saat sekolah. Orang tua pun akan mendapatkan peringatan dari sekolah terkait anak yang sulit menerima pelajaran di sekolah.
Apa yang terjadi kalau kita menjadi orang yang malas?Memicu kemiskinan dan masalah sosial lainnya. Selain ekonomi, hal ini juga biasanya disertai dengan masalah emosional, relasi, fisik, spiritual, hingga kesehatan. Alasannya, orang yang malas pastinya tidak akan sempat belajar ataupun melatih keterampilan yang dibutuhkan untuk bekerja dan bertahan hidup nantinya.
Apa saja yang menyebabkan siswa malas belajar?Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor intrinsik penyebab siswa malas belajar meliputi kurangnya motivasi dalam diri siswa, pola makan yang kurang baik, suasana hati siswa yang buruk, minat terhadap mata pelajaran tertentu, dan bakat yang dimiliki siswa.
Apa dampak rajin belajar?Menyehatkan Otak
Tak disangka, rajin belajar juga dapat membantu diri dalam menjaga kesehatan otak supaya tetap stabil. Sedangkan kalau malas-malasan, kemampuan otak bisa berkurang bahkan hilang. Jadi agar kemampuan otak tetap stabil dan bertambah, maka harus selalu rajin dan semangat belajar.
|