Menonjolkan rasa titik-titik dapat memecah-belah masyarakat indonesia

KOMPAS.com - Indonesia merupakan negara yang beragam mulai dari suku, agama, etnis, budaya dan termasuk negara yang majemuk.

Sebagai negara yang beragam, tentu Indonesia rentan dengan perpecahan. Persatuan dan kesatuan menjadi kunci bangsa Indonesia untuk menjaga keberagaman tersebut.

Persatuan dan kesatuan adalah senjata paling ampuh bagi bangsa Indonesia untuk menjaga dan mempertahankan keberagaman tersebut.

Persatuan dapat diartikan sebagai perkumpulan dari berbagai komponen yang membentuk menjadi satu. Sementara kesatuan merupakan hasil perkumpulan tersebut yang telah menjadi satu dan utuh.

Sehingga persatuan dan kesatuan mengandung arti bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi.

Baca juga: Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan

Ada kegiatan-kegiatan dapat menimbulkan perpecahan. Tidak hanya itu, tapi juga hilanganyan rasa persatuan dan kesatuan.

Berikut kegiatan yang dapat menimbulkan perpecahan dan hilangnya rasa persatuan dan kesatuan adalah:

  • Menyampaikan pendapat di muka umum berlebihan

Sejak bergulirnya reformasi, banyak masyarakat menyampaikan pendapat di muka umum secara bebas.

Akan tetapi masih banyak disalah artikan sebagian masyarakat yang beranggapan bahwa kebebasan berpendapat berati kita boleh berbicara dan berbuat semaunya sendiri.

Banyak memaknai kebebasan berpendapat dengan cara yang kurang tepat dan cenderung berlebihan. Bahkan sering kali keluar dari batas-batas kewajaran.

Dalam buku Kewarganegaraan karya Mochlisin, dampak yang hal itu tidak jarang menimbulkan pertikaian dan perpecahan.

Baca juga: Makna Persatuan dan Kesatuan 

Sehingga untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara diperlukan aturan hukum yang tegas mengatur masalah kebebasan berpendapat.

Kurangnya rasa toleransi di masyarakat bisa menimbulkan perpecahan dan hilangnya rasa persatuan dan kesatuan.

Toleransi adalah sikap atau toleran. Di mana dua kelompok yang berbeda kebudayaan saling berhubungan dengan penuh.

Dalam kehidupan sehari-hari, bangsa Indonesia dihadapkan pada keanekaragaman dalam semua sendi kehidupan.

Semangat persatuan dan kesatuan bangsa betul-betul dibutuhkan dalam kehidupan sehari hari.

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), generasi muda sebagai generasi penerus bangsa tentu saja akan menambah motivasi dan semangat untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

  • Kurang kesadaran adanya gangguan luar

Ancaman dari luar bisa saja terjadi dan berdampak pada persatuan dan kesatuan bangsa.

Baca juga: Arti Penting Persatuan dan Kesatuan 

Ancaman datang tidak hanya dari luar tapi juga dari dalam. Indonesia merupakan negara yang beragam dan kaya akan sumber daya alam yang melimpah.

  • Mementingkan diri sendiri (egois)

Mementingkan diri sendiri disebut juga sikap egois. Sikap egois biasanya hanya mementingkan diri sendiri dan tidak mempedulikan kepentingan orang lain.

Sikap egois dapat menimbulkan perpecahan atau pertingkaian bangsa dan hilangnya rasa persatuan dan kesatuan.

Setiap individu pasti memiliki kepentingannya sendiri. Akan tetapi, kita tidak hanya mementingkan kepentingan diri sendiri.

Tapi kita juga harus mempedulikan kepentingan orang lain. Sikap egois akan menyebabkan seseorang selalu menuntut haknya, namun kewajibannya sering diabaikan.

Sikap mementingkan diri sendiri juga menganggap orang lain yang lebih pintar atau lebih
matang adalah musuh. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Kaum muda diharapkan kritis terhadap upaya memecah belah bangsa, merendahkan martabat bangsa dan senantiasa waspada terhadap upaya infiltrasi ideologi dengan cara yang sangat halus dan kekinian. “Yang ingin merubah atau menggantikan Pancasila serta ingin memecah belah NKRI,” kata Bupati Indartato saat menjadi inspektur upacara peringatan Hari Bela Negara ke- 69, Hari Ibu ke-89, dan Hari Nusantara yang diikuti anggota TNI/Polri, ASN, organisasi wanita, dan pelajar di halaman pendopo kabupaten, Selasa (19/12/2017).

Dewasa ini ketergantungan terhadap teknologi informasi telah membawa semua aspek kehidupan pada cara pandang kita terhadap berbagai kemungkinan ancaman. Salah satunya ancaman terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah maupun keselamatan segenap bangsa yang tidak lagi bersifat tradisional atau ancaman militer. Tetapi sudah bersifat multidimensional dan berada di setiap lini kehidupan.

Menurut bupati, para generasi muda adalah pemimpin di masa mendatang, harus berperan dan bangga dengan ke-Indonesiaannya, serta harus hebat untuk diri dan bangsa, maupun negaranya. “Itulah bagian dari bentuk bela negara yang sesungguhnya di era kekinian,” ucap dia.

Terkait peringatan Hari Ibu, Indartato menjelaskan jika hal itu dilakukan untuk mengenang dan menghargai perjuangan kaum perempuan Indonesia, yang telah berjuang bersama sama kaum laki -laki dalam merebut kemerdekaan. Tekad dan perjuangan kaum perempuan untuk mewujudkan kemerdekaan dilandasi oleh cita-cita dan semangat persatuan kesatuan menuju kemerdekaan indonesia yang aman, tentram, damai, adil dan makmur. “Mengingatkan kaum muda akan tekad, persatuan dan kesatuan kaum perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari perjuangan bangsa,” jelasnya. (arif/nasrul/tarmuji taher/danang/humaspacitan)

Pengertian Persatuan dan Kesatuan – Indonesia adalah bangsa yang besar, memiliki ribuan pulau dan kekayaan yang melimpah. Selain itu, Indonesia memiliki suku bangsa, budaya, dan bahasa yang beraneka ragam. Semua itu tidak akan bersatu jika para leluhur tidak menyatukan semangat juang bangsa Indonesia untuk merdeka.

Indonesia meraih kemerdekaannya bukanlah sebuah hadiah yang diberikan oleh penjajah, tetapi Indonesia sendiri yang bertekad untuk memerdekakan dirinya. Persatuan bangsa Indonesia bahkan dicantumkan di sila ke-3 Pancasila, yang dijadikan sebagai ideologi dan pedoman hidup berbangsa dan bernegara.

Persatuan bangsa Indonesia mengandung unsur-unsur cita-cita dari persaudaraan dan persahabatan, diliputi dengan suasana kebaikan, kesucian dan keindahan. Persatuan dan kesatuan bangsa harus selalu dijaga, supaya negara Indonesia menjadi negara yang mandiri. Di bawah ini akan dijabarkan lebih lanjut mengenai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Makna Persatuan dan Kesatuan 

Menonjolkan rasa titik-titik dapat memecah-belah masyarakat indonesia
Persatuan dan kesatuan bangsa memiliki konsep-konsep yang harus dipahami sebelum memahami maknanya. Konsep-konsep dasar dari persatuan dan kesatuan yaitu; persatuan, kesatuan, bangsa, integrasi, nasionalisme dan patriotisme.

Secara sederhana, persatuan memiliki arti gabungan, ikatan, dan kumpulan dari beberapa bagian menjadi satu kesatuan utuh. Dengan kata lain, persatuan adalah menyatukan bermacam-macam corak ke dalam sebuah wadah sehingga menjadi satu. Bersatunya bangsa Indonesia didorong oleh kemauan yang sadar untuk mencapai kehidupan bangsa yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur. Maka dari itu, kita harus terus membina persatuan bangsa.

Dalam persatuan dan kesatuan bangsa, kita harus senantiasanya menyatu. Sejarah mengajarkan betapa pentingnya persatuan dan kesatuan. Dulu, penjajah berhasil menjajah Indonesia sampai beratus-ratus tahun. Hal itu karena kita, bangsa Indonesia belum mampu untuk bersatu, masyarakat belum memahami persatuan dan kesatuan bangsa. Kelalaian ini tentunya dimanfaatkan oleh penjajah untuk terus memecah belah Indonesia.

Konsep kesatuan bangsa Indonesia meliputi kesatuan wilayah dan sosial. Kesatuan wilayah bangsa Indonesia meliputi kesatuan darat, laut dan udara. Berdasarkan konsep wawasan nusantara sebagai politik kewilayahan, negara Indonesia merupakan negara kepulauan, negara yang sebagian besar lautan dan dikelilingi oleh pulau-pulau besar dan kecil. Wilayah perairan menjadi wilayah pokok, bukan hanya wilayah pelengkap. Laut menjadi bagian yang menyatu dengan daratan, bukan sebagai pemisah antara pulau yang satu dan yang lainnya.

Kesatuan bangsa dalam aspek sosial terwujud dalam beberapa aspek kehidupan, yaitu kesatuan politik, ekonomi, dan sosial budaya. Perwujudan konsep kesatuan bangsa dalam kesatuan politik berarti mengakui bahwa keutuhan wilayah nasional dan segala kekayaannya adalah satu kesatuan wilayah, satu kesatuan seluruh bangsa yang menjadi milik bersama. Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, bahasa, dan memeluk berbagai agama merupakan kesatuan bangsa yang bulat.

Kesatuan dalam bidang politik berarti secara psikologis bangsa Indonesia harus merasa senasib sepenanggungan dan mempunyai tekad yaitu mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia. Selain itu, mengakui bahwa Pancasila adalah falsafah dan ideologi yang menjadi landasan dan pembimbing bangsa untuk mencapai tujuannya. Memahami bahwa bangsa Indonesia harus hidup berdampingan dengan rukun bersama negara lain dan ikut serta dalam menertibkan dunia.

Dalam kesatuan ekonomi, perwujudan dimulai dari mengakui bahwa kekayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia merupakan modal dan milik bersama dan juga keperluan kehidupan masyarakat sehari-hari harus tersedia secara merata dari Sabang sampai Merauke. Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang di seluruh daerah Indonesia, tanpa menghapus ciri khas yang dimiliki oleh masing-masing daerah di Indonesia. Kehidupan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia merupakan satu kesatuan yang dikerjakan bersama-sama berdasarkan asas kekeluargaan.

Perwujudan satu kesatuan sosial budaya meliputi masyarakat Indonesia yang beragam adalah satu, memiliki kehidupan yang serasi, seimbang dan selaras. Dua, budaya Indonesia adalah satu kesatuan, meskipun corak budaya yang ada sangat beragam. Keberagaman budaya ini merupakan kekayaan yang menjadi milik bersama dan menjadi landasan pengembangan bangsa yang bisa dinikmati hasilnya oleh masyarakat Indonesia.

Menonjolkan rasa titik-titik dapat memecah-belah masyarakat indonesia

Manfaat dari Persatuan dan Kesatuan 

Menonjolkan rasa titik-titik dapat memecah-belah masyarakat indonesia
Menjaga persatuan bangsa menjadi sebuah kewajiban masyarakat bangsa Indonesia. Hal ini bahkan tertuang di dalam Pancasila, sila ketiga. Manfaat dari persatuan dan kesatuan ini harus dijaga oleh bangsa Indonesia. Berikut adalah manfaat dari persatuan dan kesatuan.

  1. Memperkuat jati diri bangsa
  2. Memperkuat ketahanan nasional sehingga siap dalam menghadapi ancaman atau gangguan dari musuh.
  3. Persatuan dan kesatuan akan mewujudkan kehidupan yang selaras di dalam kehidupan masyarakat.
  4. Gotong royong akan terlaksana dengan baik.
  5. Rasa saling tolong menolong dan bekerja sama selalu tertanam di dalam kehidupan sehari-hari.
  6. Kerukunan dan tali silaturahmi selalu terjaga.
  7. Konflik dalam kehidupan bermasyarakat bisa terhindari.
  8. Bisa mengatasi perbedaan yang ada dengan kesadaran penuh.
  9. Pembangunan nasional bisa berjalan dengan lancar dan aman.
  10. Mempermudah dalam memajukan bangsa dalam berbagai bidang.
  11. Tujuan nasional yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 menjadi lebih mudah untuk dicapai.
  12. Terciptanya suasana yang damai, aman dalam kehidupan bangsa yang disebabkan karena masyarakat sangat menjunjung tinggi solidaritas dan toleransi.
  13. Pergaulan antar sesama menjadi lebih akrab.
  14. Menghindari pertengkaran atau permusuhan di dalam masyarakat Indonesia.
  15. Masyarakat merasa lebih aman dan nyaman.

Faktor Pendorong Persatuan Dan Kesatuan Bangsa Indonesia 

Menonjolkan rasa titik-titik dapat memecah-belah masyarakat indonesia

Vector illustration, modified garuda puppet with shield, flag, and ribbon at bottom.

1. Rasa Bangga dan Cinta Pada Tanah Air 

Suatu negara yang bersatu menjadi faktor utama dalam keberhasilan pembangunan yang dijalankan. Sama halnya dengan Negara Indonesia yang sedang dalam proses pembangunan di segala bidang, hal ini tentunya memerlukan persatuan dan kesatuan dari rakyat Indonesia. Suatu program pembangunan akan terlaksana dengan baik jika kondisi dari suatu negara tidak terpecah belah dan tidak ada konflik diantara warga negaranya itu sendiri. Maka dari itu, persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia mempunyai peran yang penting untuk menentukan keberhasilan pembangunan yang sedang dijalankan.

Persatuan dan kesatuan negara juga mempunyai peranan penting dalam meningkatkan harga diri bangsa di hadapan negara lain. Bangsa dan negara lain akan menghormati bangsa kita, dan tidak akan berani untuk campur tangan dalam urusan negara kita. Sehingga, bangsa kita sendiri tidak mudah untuk dipecah belah jika masyarakat kita saling menguatkan persatuan dan kesatuan yang ada di negara kita. Jika bangsa kita sudah terpecah belah, maka negara lain akan menganggap bangsa kita rendah dan mudah untuk dijajah kembali.

3. Rasa Saling Menghormati dan Mengahargai

Persatuan bangsa Indonesia adalah hal yang harus dipertahankan dan diperkuat. Kita sebagai masyarakat harus menghindari hal-hal yang bisa membuat bangsa kita terpecah belah. Contohnya, merendahkan suku bangsa lain atau menganggap bahwa suku kita sendiri adalah suku yang paling baik di antara suku yang lainnya. Seharusnya, kita saling menghargai dan menghormati orang lain. Selain itu, kita juga harus memupuk rasa persaudaraan dengan sesama masyarakat Indonesia sehingga persatuan dan kesatuan negara kita tetap terjaga.

Menonjolkan rasa titik-titik dapat memecah-belah masyarakat indonesia

Menonjolkan rasa titik-titik dapat memecah-belah masyarakat indonesia

Menonjolkan rasa titik-titik dapat memecah-belah masyarakat indonesia

Menonjolkan rasa titik-titik dapat memecah-belah masyarakat indonesia

Menonjolkan rasa titik-titik dapat memecah-belah masyarakat indonesia

Menonjolkan rasa titik-titik dapat memecah-belah masyarakat indonesia

4. Keinginan Untuk Bersatu

Persatuan dan kesatuan negara diperkuat oleh tiga faktor, yaitu Sumpah Pemuda, Pancasila, dan Bhineka Tunggal Ika. Faktor-faktor tersebut menjadi pemersatu bangsa Indonesia. Ketiga faktor itu bisa menyatukan perbedaan dan keanekaragaman yang ada di dalam kehidupan bangsa Indonesia. Perbedaan mulai dari bahasa, suku, agama dan lain-lain bisa disatukan dengan menjalankan nilai-nilai dasar yang ada pada Sumpah Pemuda, Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.

Sumpah pemuda, adalah sumpah yang pertama kali disuarakan pada 28 Oktober 1928 di Batavia. Sumpah pemuda menjadi tonggak utama sejarah kemerdekaan Indonesia. Sumpah ini dianggap sebagai pemicu semangat untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan Indonesia. Sumpah pemuda menegaskan bahwa tanah air Indonesia, bangsa Indonesia dan bahasa Indonesia menjadi cita-cita dari Indonesia.

Istilah Sumpah Pemuda tidak muncul pada hari kongres tersebut, tetapi diberikan setelahnya. Sumpah pemuda berbunyi:

“Kami putra putri Indonesia, mengaku bertumpah darah satu, tanah Indonesia.”

“Kami putra putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia.”

“Kami putra putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.”

Rumusan sumpah pemuda ini ditulis oleh Muhammad Yamin di secarik kertas yang diberikan kepada Soegondo. Kertas itu diberikan ketika Mr. Sunario sedang berpidato. Soegondo membacakan isi dari Sumpah Pemuda tersebut yang kemudian dijelaskan dengan lebih detail oleh Muhammad Yamin.

Menonjolkan rasa titik-titik dapat memecah-belah masyarakat indonesia

Menonjolkan rasa titik-titik dapat memecah-belah masyarakat indonesia

Menonjolkan rasa titik-titik dapat memecah-belah masyarakat indonesia

Menonjolkan rasa titik-titik dapat memecah-belah masyarakat indonesia

Menonjolkan rasa titik-titik dapat memecah-belah masyarakat indonesia

Ikrar Sumpah pemuda menjadi penyemangat bangsa Indonesia sekaligus memberikan manfaat-manfaat lain. Sumpah Pemuda menjadi pemersatu hubungan kekeluargaan dan persaudaraan bangsa Indonesia. Sumpah Pemuda menjadi pembina dalam kehidupan bermasyarakat yang rukun. Selain itu, Sumpah Pemuda juga menumbuhkan kesadaran akan ancaman terhadap satu pulau berarti ancaman untuk seluruh masyarakat Indonesia.

Menonjolkan rasa titik-titik dapat memecah-belah masyarakat indonesia

5. Pancasila

Pancasila menjadi alat untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Hal ini karena pancasila yang memiliki sifat universal. Yang dimaksud universal atau menyeluruh adalah nilai-nilai yang ada di dalam Pancasila tidak hanya diciptakan untuk satu suku bangsa saja, tidak diperuntukkan untuk penganut agama tertentu saja, tetapi menjadi pedoman rakyat Indonesia tanpa memandang perbedaan bangsa, agama, budaya, bahasa dan lain-lain.

Pancasila adalah pilar ideologis yang berasal dari bahasa Sansekerta. Panca yang berarti lima dan Sila yang berarti prinsip. Perjalanan merumuskan Pancasila  merupakan perjalanan yang panjang. Awalnya, pada 1 Maret 1945, dibentuk Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Ketua dari Badan ini, Dr. Radjiman awalnya mengajukan pertanyaan, ‘Apa dasar negara Indonesia yang akan dibentuk?’.

Ada beberapa tokoh yang mengusulkan dasar-dasar Pancasila, yaitu Muhammad Yamin, Ir. Soekarno dan Soepomo. Pada 1 Juni, ketika Soekarno mengungkapkan rumusan dasar negara, istilah Pancasila dikemukakan pertama kalinya. Soekarno juga menjelaskan apa itu arti dari Pancasila. Ia mengatakan bahwa dari kelima dasar itulah para leluhur mendirikan bangsa Indonesia yang kekal dan abadi. Setelah rumusan pancasila diterima, akhirnya Pancasila ditetapkan di beberapa dokumen.

Dokumen tersebut adalah Jakarta Charter, pembukaan UUD 1945, Mukaddimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat, Mukadimah undang-Undang Dasar Sementara dan Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Pancasila sebagai dasar negara juga memiliki beberapa fungsi dan kedudukan, yaitu Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia; Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia; Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia; Pancasila sebagai dasar negara Indonesia; Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum negara; Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa; dan Pancasila sebagai cita-cita bangsa Indonesia.

Sikap dan perilaku yang berpedoman pada Pancasila sangat diharapkan dari setiap warga negara Indonesia. Pengukuran perilaku untuk sila pertama sampai sila kelima Pancasila masing-masing sesuai dengan pengukuran. Sila 1, sikap terhadap tuhan, Sila 2, identifikasi dengan kemanusiaan, Sila 3 patriotisme, Sila 4 Dukungan terhadap prinsip demokrasi dan Sila 5 humanitarianisme. Pengukuran Pancasila ini sejalan dengan keutamaan karakter, seperti kemanusiaan, keberanian, transendensi, dan keadilan.

Baca juga : Sejarah Lambang Garuda Pancasila

6. Bhineka Tunggal Ika

Faktor lain yang jadi penguat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia adalah Bhineka Tunggal Ika. Bhineka Tunggal Ika merupakan semboyan bangsa Indonesia. Semboyan ini tertulis pada lambang negara Indonesia yaitu Garuda Pancasila. Semboyan bangsa Indonesia ini berasal dari bahasa Jawa Kuno yang berarti ‘berbeda-beda tetapi tetap satu’. Bhineka yang berarti aneka ragam, tunggal yang berarti satu, dan ika yang memiliki arti itu.

Semboyan ini menjadi penggambaran persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang terdiri dari beragam budaya, ras, suku dan juga agama. Semboyan ini merupakan kutipan dari sebuah Kitab Jawa Kuno yaitu Kitab Sutasoma yang dikarang oleh Mpu Tantular pada masa kerajaan Majapahit di bawah pemerintahan Raja Rajasanagara atau yang lebih dikenal dengan Hayam Wuruk. Kitab Sutasoma ini merupakan kitab yang istimewa karena mengajarkan bertoleransi antar umat Hindu dan Buddha.

Bhineka Tunggal Ika menjadi semboyan untuk penyemangat rakyat Indonesia untuk mewujudkan persatuan bangsa Indonesia di tengah badainya perbedaan yang dimiliki oleh setiap rakyatnya. Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia akan selalu terjaga jika nilai-nilai dalam Sumpah Pemuda, Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika selalu diterapkan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Faktor Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia 

Menonjolkan rasa titik-titik dapat memecah-belah masyarakat indonesia
Sebelumnya diketahui bahwa persatuan dan kesatuan didorong oleh beberapa faktor pendukung. Namun, ada juga faktor yang berpotensi menjadi penghambat kesatuan dan persatuan Indonesia. Faktor-faktor yang menjadi penghambat di antaranya:

1. Keberagaman yang ada di dalam masyarakat Indonesia 

Keberagaman yang sedari dulu sudah ada di dalam kehidupan masyarakat Indonesia merupakan salah satu faktor penghambat persatuan dan kesatuan Indonesia jika tidak diiringi dengan sikap yang saling menghargai, saling toleransi, dan saling menghormati. Perbedaan budaya tentunya memunculkan perbedaan pendapat yang juga bisa menumbuhkan perasaan kedaerahan yang berlebihan sehingga bisa memunculkan konflik antar suku.

2. Geografis 

Indonesia merupakan negara yang terdiri dari ribuan pulau. Ribuan pulau itu tentunya juga memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Daerah yang bisa berpotensi untuk memisahkan diri dari negara adalah daerah yang paling jauh dari area Ibu Kota. Selain itu, daerah yang memiliki pengaruh dari negara perbatasan atau negara tetangga dan bisa juga daerah yang memiliki pengaruh global yang besar seperti daerah wisata atau yang mempunyai kekayaan alam berlimpah. Dari kondisi geografis yang berbeda-beda ini bisa jadi faktor yang melemahkan persatuan dan kesatuan jika ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan masih belum bisa ditangani.

3.Muncul Gejala Etnosentrisme 

Etnosentrisme adalah sebuah sikap yang sangat menonjolkan kelebihan budaya yang dimilikinya dan memandang rendang budaya orang lain. Sikap etnosentris ini jika tidak diatasi tentu saja akan melemahkan persatuan dan kesatuan bangsa.

4.Nilai Budaya yang Lemah 

Budaya asing yang kuat sehingga melemahkan nilai-nilai budaya bangsa, baik secara langsung atau tidak langsung bisa menjadi faktor yang melemahkan persatuan dan kesatuan bangsa. Pengaruh budaya asing secara langsung misalnya lewat unsur wisata. Pengaruh budaya asing secara tidak langsung misalnya melewati media cetak, bahkan elektronik.

5. Pembangunan yang Tidak Rata 

Proses pembangunan yang hanya terpusat pada wilayah-wilayah tertentu bisa jadi salah satu faktor yang melemahkan persatuan dan kesatuan bangsa. Hal ini tentunya akan menimbulkan kesenjangan dalam berbagai sektor.

Baca juga artikel terkait “Makna Persatuan dan Kesatuan

Menonjolkan rasa titik-titik dapat memecah-belah masyarakat indonesia

Indonesia Satu, Indonesia Beda, Indonesia Bisa

Menonjolkan rasa titik-titik dapat memecah-belah masyarakat indonesia

Menonjolkan rasa titik-titik dapat memecah-belah masyarakat indonesia

Menonjolkan rasa titik-titik dapat memecah-belah masyarakat indonesia

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Menonjolkan rasa titik-titik dapat memecah-belah masyarakat indonesia