Apa dampak dari pendudukan Jepang di Indonesia?

Halo Pahamifren, apa kabar? Pada Materi Sejarah Kelas 11 ini, Mipi mau mengajak kamu membahas tentang Sejarah Jepang Masuk Indonesia nih. Sudah tahu belum kenapa sih Jepang bisa masuk ke Indonesia? Bagaimana proses masuknya jepang ke Indonesia? Yuk simak artikel ini baik-baik ya.

Kedatangan Jepang ke Indonesia Secara Singkat

Bangsa Indonesia sejak dulu dikenal sebagai negara yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA) Pahamifren. Saking kayanya, negeri kita tercinta ini, sering menjadi incaran bangsa-bangsa lain. SDA yang dimiliki Indonesia antara lain, minyak bumi dan gas, hingga berbagai logam mahal seperti emas, perak, tembaga, nikel, timah juga batubara.

Saat Jepang menginvasi Indonesia, negeri kita ini masih menjadi negara di bawah penjajahan Belanda. Singkat cerita nih, pada tahun 1940, saat Perang Dunia ke-2 berkecamuk, Belanda sedang diduduki Nazi dari Jerman. Karena panik negaranya diduduki Nazi, pemerintah Kolonial Hindia Belanda (Indonesia) mengumumkan status siaga.

Kita semua tahu kan, pemerintahan Kolonial Hindia Belanda menguasai seluruh kekayaan alam yang dimiliki Indonesia. Pada saat itu, Jepang juga menjadi tujuan ekspor komoditas Hindia Belanda Pahamifren. Nah, karena status siaga, Hindia Belanda mengalihkan ekspor untuk Jepang ke Amerika Serikat dan Inggris.

Inilah yang menjadi pemicu sejarah Jepang masuk Indonesia. Kala itu, Jepang khawatir tidak bisa memenuhi kebutuhan bahan bakar untuk perang dan industrinya Pahamifren. Sementara itu, di tahun yang sama, Jepang juga mulai merencanakan penaklukan Asia Tenggara dalam rangka ekspansi Sumber Daya Alam (SDA), khususnya untuk pemenuhan ketersediaan bahan bakar  kebutuhan perang dan industri. Indonesia menjadi salah satu tujuan ekspansi Jepang untuk pemenuhan SDA.

Tujuan utama Jepang menduduki Indonesia adalah untuk menguasai sumber-sumber alam, terutama minyak bumi, guna mendukung potensi perang Jepang serta mendukung industrinya. Jawa dirancang sebagai pusat penyediaan bagi seluruh operasi militer di Asia Tenggara, dan Sumatera sebagai sumber pasokan minyak utama.

Sejarah Jepang Masuk Indonesia

Pada tanggal 11 Januari 1942, tentara Jepang dan angkatan lautnya yang kurang lebih berjumlah 20.000 orang mendarat di pantai timur wilayah Tarakan, Kalimantan Timur. Begitu tiba di Tarakan, tentara Jepang disambut oleh tentara Belanda yang sudah menduduki wilayah itu. Belanda yang tidak terima tentu menyerang tentara Jepang, sehingga terjadilah pertempuran sengit.

Pada tahun yang sama, faksi dari Sumatera menerima bantuan Jepang untuk mengadakan revolusi terhadap pemerintahan Belanda di Indonesia. Singkatnya, pada bulan Maret 1942 pasukan Belanda akhirnya dapat dikalahkan Jepang.

Dampak Pendudukan Jepang di Indonesia

Walaupun bertujuan menjajah, Jepang berhasil mengelabui rakyat Indonesia dengan kedok menjadi penyelamat Asia lho Pahamifren. Kedatangan Jepang juga membawa dampak positif bagi Indonesia.

Dampak Positif Kedatangan Jepang ke Indonesia
  • Jepang mendukung gerakan anti-Belanda yang membakar semangat nasionalisme bangsa Indonesia.
  • Jepang membolehkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi nasional.
  • Jepang menginisiasi pembentukan strata masyarakat hingga paling bawah yaitu RT (Rukun Tetangga), atau yang dalam bahasa Jepang disebut tonarigumi.
  • Jepang mendekati pemimpin nasional Ir. Soekarno untuk memobilisasi dukungan rakyat Indonesia.
  • Jepang ikut menggugah rakyat membentuk BPUPKI dan PPKI sebagai Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
  • Jepang juga menginisiasi pendirian koperasi dan sekolah untuk kepentingan rakyat Indonesia.
  • Budaya Jepang yang disiplin diperkenalkan dalam kegiatan upacara bendera di sekolah.
  • Tentara Jepang bersedia melatih dan mempersenjatai pemuda Indonesia, awalnya untuk kepentingan Jepang, tapi akhirnya dipergunakan pemuda bangsa ini untuk melawan Jepang sendiri.
Dampak Negatif Kedatangan Jepang Ke Indonesia

Selain dampak positif, kedatangan Jepang juga membawa kerugian besar bagi Indonesia, antara lain:

  • Jepang menguasai daerah strategis yang dianggap penting. Sehingga Jepang melakukan kesewenang-wenangan kepada rakyat.
  • Banyak rakyat Indonesia yang mengalami siksaan fisik, penahanan tanpa alasan, perbudakan seks hingga hukuman mati.
  • Jepang menerapkan sistem kerja paksa Romusha. Sistem ini sangat tidak manusiawi dan menyebabkan banyak korban meninggal dunia.
  • Jepang menyebabkan rakyat menderita kelaparan, karena perampasan hasil bumi dan sumber pangan rakyat.
  • Suara rakyat dibungkam, pers dibatasi sehingga tidak ada yang berani mengungkap kejahatan Jepang.
  • Terjadinya kekacauan situasi dan kondisi keamanan yang parah, seperti maraknya perampokan, pemerkosaan dan kejahatan lain di tengah masyarakat.
  • Standar pendidikan Indonesia menurun drastis, akibat Jepang mempekerjakan guru-guru pribumi sebagai pejabat yang mudah diperalat.
Perlawanan Rakyat Pada Masa Pendudukan Jepang

Pendudukan Jepang di Indonesia menimbulkan banyak dampak negatif yang merugikan, rakyat Indonesia akhirnya menyusun perlawanan besar-besaran kepada Jepang. Perlawanan rakyat ini terjadi secara masif di berbagai daerah seperti Indramayu, Singaparna, Tasikmalaya, Aceh, Papua, Blitar, Cilacap hingga Kalimantan.

Perlawanan rakyat nggak cuma dilakukan secara fisik, gerakan bawah tanah pun dilancarkan untuk memperoleh informasi dengan menyusup ke basis pertahanan  Jepang di Indonesia. Singkat cerita, di masa itu Jepang juga digempur habis-habisan oleh Amerika Serikat dan sekutunya, puncaknya pada peristiwa bom nuklir Hiroshima dan Nagasaki. Amerika Serikat pada saat itu juga sedang berperang melawan Jerman dalam peristiwa Perang Pasifik.

Perang tersebut juga berpengaruh pada gerakan kemerdekaan negara-negara di Asia Timur, termasuk Indonesia. Pada akhirnya Jepang menyerah pada tanggal 15 Agustus 1945 yang menandai berakhirnya Perang Dunia ke-2.

Nah, itulah ulasan Materi Sejarah Kelas 11 tentang sejarah Jepang masuk ke Indonesia, dan bagaimana proses masuknya Jepang ke Indonesia secara singkat. Kamu juga bisa mendapatkan akses materi pelajaran SMA lain di aplikasi pelajaran SMA Pahamify lho.

Jangan lupa untuk menonton ulasan materi seru lainnya di Channel YouTube Pahamify ya Pahamifren.

Penulis : Alya Rizkia Zahra

Berikut adalah dampak dari pendudukan di bidang politik bagi bangsa Indonesia.

  1. Melakukan pelarangan terhap penggunaan dari Bahasa Belanda dan diizinkan untuk menggunakan Bahasa Indonesia. Diizinkan penggunaan dari Bahasa Indonesia untuk menjadi sebuah bahasa komunikasi yang digunakan secara nasional guna untuk meningkatkan rasa nasionalisme.
  2. Melakukan pembentuk dari badan persiapan kemerdekaan Indonesia seperti BPUPKI dan PPKI.
  3. Memberikan sebuah sikap dukungan untuk menjadi anti terhadap bangsa Belanda yang dimana tidak memberikan sebuah ruang untuk meningkatkan semangat akan nasionalisme dari bangsa Indonesia
  4. Memberikan sebuah kesempatan dari rakyat Indonesia untuk dapat bergabung ke dalam pemerintahan.
  5. Menerima sebuah dukungan dari rakyat Indonesia sehingga Jepang akan mendapatkan kekuatan.

Dengan demikian, beberapa dampak positif pendudukan Jepang di Indonesia dalam bidang politik yaitu melarang penggunaan Bahasa Belanda dan memperbolehkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar serta dibentuknya badan persiapan kemerdekaan Indonesia, yaitu BPUPKI dan PPKI. 

Apa dampak dari pendudukan Jepang di Indonesia?

Hai RG Squad, kalian tahu nggak kalau pendudukan Jepang di Indonesia itu berdampak besar lho terhadap kehidupan bangsa kita ini. Yaa semua itu bermula sejak jatuhnya Tarakan kepada Jepang, untuk waktu tepatnya itu pada tanggal 11 Januari 1942 sampai 15 Agustus 1945. Pada saat itu Jepang berhasil mengeksploitasi kekayaan alam Indonesia, bahkan juga para penduduknya. Kejam banget 'kan? Enggak cuma itu, ternyata dampak pendudukan Jepang di Indonesia juga berdampak pada aspek lainnya. Apa saja ya? Simak terus artikel ini ya!

a. Kehidupan Ekonomi Zaman Jepang

Perlu kalian ketahui, sejak lama bala tentara Jepang memang sudah mengincar Indonesia. Ada dua faktor yang membuat Jepang tertarik dengan Indonesia, yaitu karena melimpahnya sumber daya alam dan sumber daya manusianya.

Nah, kalian tahu nggak sih kalau dulu itu, perekonomian Indonesia bercorak ekonomi perang, tepatnya pada masa pendudukan Jepang. Ciri-ciri ekonomi bercorak perang itu ketika adanya pengaturan, pembatasan, dan penguasaan faktor-faktor produksi oleh pemerintah militer.

Seluruh kegiatan ekonomi dan pembangunan kemudian diambil alih oleh pemerintah pendudukan Jepang. Dengan mengeluarkan Undang-undang No. 22 Tahun 1942, pemerintah pendudukan Jepang menyatakan bahwa pemerintah militer (Gunseikan) langsung mengawasi perkebunan, sedangkan perkebunan-perkebunan yang tidak ada kaitannya dengan perang, ditutup. Namun sebaliknya, untuk perkebunan gula, jarak, karet, teh, dan kina terus diberdayakan untuk perang. Hal itu dikarenakan komoditas ini sangat mendukung Jepang dalam menyiapkan akomodasinya dalam berperang.

Apa dampak dari pendudukan Jepang di Indonesia?

 Uang terbitan pemerintah Jepang

(Sumber: kompasiana.com)

Kemudian pada bidang perbankan, Jepang mendirikan bank-bank setelah melikuidasi bank-bank peninggalan Belanda. Adapun bank-bank yang didirikan yaitu Mitsui Ginko, Taiwan Ginko, Yokohama Ginko, dan Kana Ginko. Nah, Jepang sendiri pernah mengalami defisit lho Squad, semua itu akibat pembangunan bidang militer. Demi “Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya”, perekonomian penduduk harus dikorbankan hingga lumpuh. Cara yang dilakukan termasuk kejam lho, Squad. Bayangin aja ya, pada saat itu penduduk dipaksa menyerahkan tenaganya serta hasil bumi mereka. Akibat hal itu, penduduk mulai kekurangan gizi, kesengsaraan mulai merajalela di berbagai daerah, kesehatan jauh menurun, dan mayoritas penduduk mengalami penderitaan.

b. Kehidupan Sosial Zaman Jepang

Jepang yang pada waktu itu sedang terlibat dalam perang dunia ke-2, kemudian mererapkan beberapa kebijakan dalam rangka kepentingan perangnya. Pertama, Jepang melarang seluruh kebudayaan Barat masuk ke dalam wilayah Indonesia. Kedua, Jepang menginginkan bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa resmi dalam pengantar pendidikan, tentunya untuk menggantikan bahasa Belanda. Ketiga, sistem pendidikan berdasarkan kelas sosial yang merupakan warisan penjajahan Belanda, harus dihapus.

Apa dampak dari pendudukan Jepang di Indonesia?

Sistem pendidikan sewaktu penjajahan Jepang berbeda lho dengan yang sekarang kita rasakan. Dahulu itu pendidikannya bercirikan militerisme, kalian tahu seperti apakah itu? Jadi, setiap pagi seluruh siswa diwajibkan untuk menyanyikan lagu kebangsaan Jepang (Kimigayo), kemudian juga mengibarkan bendera kebangsaan Jepang (Hinomaru) dan harus menghormat Kaisar Jepang (Seikirei).

Apa dampak dari pendudukan Jepang di Indonesia?

Sistem pendidikan di zaman Jepang (sumber: tirto.id)

Selain harus melakukan rutinitas upacara seperti itu, siswa-siswi zaman penjajahan Jepang juga harus melakukan Dai Toa, yaitu sumpah setia pada cita-cita Asia Raya dan wajib melakukan senam Jepang (Taiso). Kemudian mereka harus latihan fisik kemiliteran.

Apa dampak dari pendudukan Jepang di Indonesia?

Itu dia Squad dampak-dampak yang dialami bangsa Indonesia saat masa pendudukan Jepang. Selain itu, para pemuda dan orang tua pada waktu itu diwajibkan menjadi romusha untuk mengerjakan proyek Jepang atau medan perang. Ribuan romusha dikerahkan dari Pulau Jawa ke luar Jawa, bahkan ke luar wilayah Indonesia. Ribuan romusha dari berbagai daerah di Indonesia dikirim ke berbagai medan perang. Akibatnya banyak dari rakyat Indonesia yang gugur. Kejam banget ya, Squad.

Nah kalau kalian mau tahu lebih banyak lagi, kalian bisa berdiskusi bersama tutor yang berpengalaman dan juga teman-teman lainnya melalui Brain Academy Online.

Apa dampak dari pendudukan Jepang di Indonesia?

Referensi:

Sardiman AM, Lestariningsih AD. (2017) Sejarah Indonesia. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Sumber foto:

Foto 'Uang Terbitan Pemerintahan Jepang' [Daring] Tautan: https://www.kompasiana.com/djuliantosusantio/585ca0326823bdac11d9bd07/uniknya-rupiah-pada-masa-pendudukan-jepang-di-indonesia?page=all

Foto 'Sistem Pendidikan Zaman Jepang' [Daring] Tautan: https://tirto.id/bersekolah-di-zaman-nippon-bLTP