Apa saja yang dilakukan dalam melakukan PENGUJIAN pengendalian PENETAPAN harga dan Kompilasi

Apa saja yang dilakukan dalam melakukan PENGUJIAN pengendalian PENETAPAN harga dan Kompilasi

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.


Apa saja yang dilakukan dalam melakukan PENGUJIAN pengendalian PENETAPAN harga dan Kompilasi

Sumber : http://complianceandethies.org


Auditor harus memverifikasi bahwa perhitungan fisik atau kuantitas catatan perpetual sudah diberi harga dan dikompilasi dengan benar. Pengujian harga persediaan (inventory price test) mencakup semua pengujian atas harga per unit klien untuk menentukan apakah hal itu sudah benar. Pengujian kompilasi persediaan termasuk menguji ikhtisar perhitungan persediaan klien, menghitung kembali harga dikalikan dengan kuantitas, menfooting ihktisar persediaan dan menelusuri total ke buku besar umum.

Untuk mencegah mencantumkan atau menyatakan terlalu tinggi  nilai persediaan yang usang klien harus ,meriview secara formal dan melaporkan item persediaan yang usang, bergerak lambat, rusak dan dinyatakan terlalu tinggi. Klien  memerlukan pengendalian internal atas kompilasi persediaan untuk memastikan bahwa perhitungan fisik telah di ikhtisarkan dengan benar, di beri harga pada jumlah yang sama seperti catatan per unit dikalikan dan ditotalkan dengan benar, serta dicantumkan dalam file induk persediaan perpetual dan akun persediaan dibuku besar umum terkait pada jumlah yang tepat.

Dalam melakukan pengujian penilaian persediaan auditor menghadapi tiga masalah. Pertama, metode nya harus sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berterima umum. Kedua, penerapan metodenya harus konsisten dari tahun ke tahun. Ketiga,  biaya persediaan versus nilai pasar harus dipertimbangkan.

Penetapan harga persediaan yang dibeli, jenis utama persediaan yang termasuk dalam kategori ini adalah bahan baku, suku cadang yang dibeli, dan perlengkapan. Sebagai langkah pertama dalam memverifikasi penilaian persediaan yang dibeli, auditor harus menentukan apakah klien menggunakan metode LIFO,FIFO,rata rata tertimbang  atau beberapa metode penilaian lainnya. Sebagai contoh auditor harus menemukan apakah ongkos angkut, penyimpanan, diskon, serta biaya lainnya akan dilibatkan dan auditor harus membandingkan temuan itu dengan tahun sebelumnya untuk memastikan bahwa biaya ditentukan secara konsisten. Dalam memilih item persediaan spesifik demi penetapan harga auditor harus berfokus pada nilai uang yang lebih besar dan pada produk  yang harga nya sangat fluktuasi.

Penetapan harga persediaan yang dibuat, pada penetapan harga barang dalam proses dan barang jadi auditor harus mempertimbangkan biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead manufaktur. Keharusan untuk memverifikasi setiap hal tersebut membuat audit atas persediaan barang dalam proses dan barang jadi menjadi lebih kompleks ketimbang audit atas persediaan yang dibeli. Akan tetapi beberapa pertimbangan yang diterapkan pada audit atas persediaan yang dibeli masih dapat digunakan, seperti pemilihan item yang diuji, pengujian apakah biaya atau nilai pasar yang lebih rendah dan pengevaluasian kemungkinan keusangan.

Harga pokok atau harga pasar, dalam menetapkan harga persediaan auditor harus mempertimbangkan apakah biaya penggantian atau nilai realisasi bersih yang lebih rendah dari biaya historis. Untuk barang jadi dan bahan baku yang dibeli, auditor dapat menguji biaya penggantian dengan memeriksa faktur vndor periode selanjutnya atau faktur saat ini jika tidak ada pembelian yang dilakukan atas item persediaan setelah akhir tahun. Semua biaya manufaktur harus dipertimbangkan ketika mengevaluasi nilai realisasi barang dalam proses dan barang jadi untuk persediaan yang akan dibuat.

Pengujian siklus akuisisi dan pembayaran, ketika memverifikasi akuisisi persediaan sebagai bagian dari pengujian siklus akuisisi dan pembayaran, auditor juga memperoleh bukti mengenai keakuratan bahan baku yang diperoleh dan semua biaya overhead manufaktur yang dikeluarkan kecuali tenaga kerja. Biaya akuisisi tersebut mengalir secara langsung ke harga pokok penjualan atau menjadi bagian terbesar dari persediaan akhir bahan baku, barang dalam proses, barang jadi.

Pengujian siklus penggajian dan personalia, ketika auditor memverifikasi biaya tenaga kerja kondisi yang sama juga berlaku seperti untuk akuisisi. Dalam sebagian besar kasus, catatan akuntansi biaya untuk biaya tenaga kerja langsung dan tidak langsung dapat diuji sebagai bagian dari audit siklus penggajian dan personalia.

Pengujian siklus penjualan dan penagihan, hubungan antara siklus penjualan dan penagihan serta siklus persediaan dan pergudangan tidak seerat seperti dua siklus yang baru saja kita bahas. Akan tetapi sebagian besar pengujian audit atas penyimpanan barang jadi serta pengiriman dan pencatatan penjualan dapat dilakukan ketika siklus penjualan dan penagihan diuji.

Pengujian akuntansi biaya, pengujian atas catatan akuntansi biaya merupakan  sarana untuk memverifikasi pengendalian yang memperngaruhi persediaan karena auditor tidak memverifikasi sebagai bagian dari pengujian atas ketiga siklus sebelumnya.

Persediaan fisik, penetapan harga dan kompilasi, sama pentingnya bagi audit persediaan karena salah saji dalam salah satu aktivitas  dapat menyebabkan persediaan dan harga pokok penjualan disalahsajikan.


AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN

Siklus persediaan dan pergudangan merupakan siklus yang memiliki hubungan erat dengan siklus transaksi lainnya. Bagi perusahaan manufaktur, bahan baku memasuki siklus persediaan dan pergudangan dari siklus akuisisi dan pembayaran, sementara tenaga kerja langsung memasukinya dari siklus penggajian dan personalia. Siklus persediaan dan pergudangan diakhiri dengan penjualan barang dalam siklus penjualan dan penagihan.

FUNGSI BISNIS DALAM SIKLUS SERTA DOKUMEN DAN CATATAN TERKAIT Dalam mempelajari siklus persediaan dan pergudangan, kita akan menggunakan contoh perusahaan manufaktur, yang persediaannya mungkin meliputi bahan baku, suku cadang dan perlengkapan yang dibeli untuk digunakan dalam produksi, barang dalam proses manufaktur, dan barang jadi yang tersedia untuk dijual. Siklus persediaan dan pergudangan terdiri dari dua sistem terpisah tetapi terkait erat, di mana yang satu melibatkan arus fisik bang dan yang lainnnya dengan biaya terkait. Enam fungsi bisnis akan membentuk siklus persediaan dan pergudangan.

1. Memroses Pesanan Pembelian

Permintaan pembelian adalah formulir yang digunakan untuk meminta departemen pembelian untuk memesan persediaan. Permintaan tersebut dapat dilakukan oleh personil ruang penyimpanan bahan baku yang diperlukan, dengan perangkat lunak komputer yang terotomatisasi ketika bahan baku mencapai tingkat yang telah ditentukan terlebih dahulu, dengan pesanan yang dilakukan atas bahan baku yang diminta untuk memenuhi pesanan pelanggan, atau melalui pesanan yang dilakukan atas dasar perhitungaan bahan baku secara periodik.

2. Menerima Bahan Baku

Penerimaan bahan baku yang dipesan, melibatkan inspeksi atas bahan yang diterima menyangkut kuantitas dan kualitasnya. Departemen penerimaan akan membuat laporan penerimaan yang menjadi bagian dari dokumentasi sebelum pembayaran dilakukan. Setelah inspeksi, bahan itu dikirim ke ruang penyimpanan dan salinan dokumen penerimaan, atau pemebritahuan atau notifikasi elektronik mengenai penerimaan barang, biasanya diserahkan ke bagian pembelian, ruang penyimpanan, dan utang usaha. Pengendalian dan akuntabilitas merupakan hal penting unutk semua transfer tersebut.

3. Menyimpan Bahan Baku

Setelah diterima, bahan itu biasanya disimpan diruang penyimpanan. Ketika departemen lainnya memerlukan bahan untuk produksi, personil ruang penyimpanan menyerahkan permintaan bahan yang telah disetujui secara layak, mengerjakan pesanan, atau dokumen serupa atau pemberitahuan elektronik yang mengindikasikan jenis dan kuantitas bahan yang diperlukan.

4. Memroses Barang

Pemrosesan persediaan sangat bervariasi dari perusahaan ke perusahaan. Perusahaan menentukan item dan kuantitas barang jadi yang akan dibuat berdasarkan pesanan khusus dari pelanggan, peramalan penjualan, tingkat persediaan barang jadi yang telah ditentukan sebelumnya, dan operasi produksi yang ekonomis.

5. Menyimpan Barang Jadi

Ketika barang jadi telah selesai, barang itu ditempatkan diruang penyimpanan menunggu dikirim. Dalam perusahaan yang memiliki pengendalian internal yang baik, barang jadi disimpan dengan pengendalian fisik yang terpisah, disuatu area dengan akses terbatas. Pengendalian barang sering kali dianggap sebagai bagian dari siklus penjualan dan penagihan.

6. Mengirimkan Barang Jadi

Pengiriman barang jadi harus diotorisasi oleh dokumen pengiriman yang disetujui secara layak. Bagi banyak perusahaan, terdapat pergerakan barang secara fisik dalam perusahaan ketika mentransfer persediaan dari bahan baku ke barang dalam proses ke barang jadi. Serupa dengan pengiriman barang jadi, transfer persediaan dalam siklus persediaan dan pergudangan harus diotorisasi oleh dokumentasi transfer yang layak untuk memastikan keakuratan transfer biaya antarakun persediaan pada neraca.

7. File Induk Persediaan Perpetual


File Induk Persediaan Perpetual merupakan jenis catatan yang digunakan untuk persediaan. File induk persediaan perpetual umumnya mencantumkan informasi tetang unit persediaan yang diakuisisi, dijual, dana da ditangan. Dalam sistem terkomputerisasi yang dirancang dengan baik, file itu juga berisi informasi mengenai biaya per unit. Catatan perpetual yang terpisah biasanya disimpan untuk bahan baku dan barang jadi. Informasi yang dapat diandalkan merupakan informasi yang memenuhi sifat dapat di periksa (verifiability). Netral (neutral), dan menyajikan yang sebenarnya (representationally faithfull). (Islahuzzaman:2006).

BAGIAN AUDIT PERSEDIAAN Tujuan keseluruhan dari audit siklus pesediaan dan pergudangan adalah untuk menyediakan kepastian bahwa laporan keuangan memperhitungkan secara wajar bahan baku, barang dalam proses, persediaan barang jadi dan harga pokok penjualan. Audit siklus persediaan dan pergudangan dapat dibagi menjadi lima aktivitas yang berbeda dalam siklus:

1. Mengakuisisi dan mencatat bahan baku, tenaga kerja dan overhead

Bagian audit ini meliputi tiga fungsi pertama dalam gambar 21-2 hal tersebut mencakup pemrosesan pesanan pembelian, penerimaan bahan baku dan penyimpanan bahan baku. Auditor akan memahami pengendalian internal terhadap ketiga fungsi tersebut dan kemudian melaksanakan pengujian pengendalian serta pengujian substantif atas transaksi baik dalam siklus akuisisi dan pembayaran maupun siklus penggajian dan personalia. Pengujian tersebut harus memenuhi tujuan auditor bahwa pengendalian yang mempengaruhi akuisisi bahan baku dan biaya manufaktur telah beroperasi secara efektif, serta bahwa transaksi akuisisi telah dinyatakan secara benar.

2. Menstransfer secara internal aktiva dan biaya

Transfer internal persediaan meliputi fungsi keempat dan kelima pada gambar… yaitu memproses barang dan menyiapkan barang jadi. Klien memperhitungkan aktivitas tersebut dalam catatan akuntansi biaya, yang independen dengan siklus lainnya dan diuji sebagai bagian dari audit siklus persediaan dan perguadangan.

3. Mengirimkan barang dan mencatat pendapatan serta biaya

Pencatatan pengiriman dan biaya terkait merupan fungsi terakhir yang diperlihatkan pada gambar… karena fungsi tersbut merupakan bagian dari siklus penjualan dan penagihan, auditor harus memahami dan menguji pengendalian internal terhadap pencatatan pengiriman sebagai bagian dari audit siklus tersebut, termasuk prosedur untuk memverifikasi keakuratan pengkreditan ke persediaan yang dicatat dalam file induk persediaan perpetual.

4. Mengamati persediaan secara fisik

Auditor harus mengamati klien yang melakukan perhitungan fisik persediaan untuk menetukan apakah persediaan yang tercatat benar-benar ada pada tanggal neraca dan dihitung secara benar oleh klien. Pemeriksaan fisik merupakan jenis bukti yang penting yang digunakan untuk memverifikasi keeradaan dan perhitungan persediaan.

5. Menetapkan harga dan mengkompilasi persediaan.


Biaya yang digunakan untuk menilai persediaan harus diuji guna menetukan apakah klien telah mengikuti secara benar metode persediaan yang sesuai baik dengan prisip-prinsip akuntansi yang diterima umum maupun konsisten dengan tahun sebelumnya. Prosedur audit yang digunakan untuk memverifikasi biaya-biaya tersebut disebut sebagai pengujian harga. Selain itu, auditor juga harus melaksanakan pengujian kompilasi persediaan (inventory compilation tests), yang merupakan pengujian untuk memverivikasi apakah perhitungan fisik telah diikhtisarkan secara benar, kuantitas dan haga persediaan telah dikalikan dengan benar dan persediaan yang dikalikan difooting secara benar pada saldo persdiaan buku besar umum yang sama.

AUDIT AKUNTANSI BIAYA Pengendalian Akuntansi Biaya (Cost Accounting Records) Adalah pengendalian yang berhubungan dengan pemrosesan yang mempenaruhi persediaan fisik dan penelusuran biaya terkait dari saat bahan baku diminta hingga produk selesai dibuat dan ditransfer ke penyimpanan. Jadi pengendalian tersebut dapat dibagi ke dalam dua ketegori luas: 1. Pengendalian fisik terhadap bahan baku, barang dalam proses dan persediaan barang jadi. 2. Pengendalian terhadap biaya terkait.

Hampir semua perusahaan memerlukan pengendalian fisik terhadap aktivanya untuk mencegah kerugian akibat penyalahgunaaan dan pencurian. Untuk melindungi aktiva, sebagian besar perusahaan memisahkan secara fisik dan membatasi akses ke area penyimpanan bahan baku, barang dalam proses, serta barang jadi untuk mengendalikan pergerakan persediaan.

AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN Prosedur analitis meliputi perbandingan jumlah yang dicatat dengan perkiraan yang dikembangkan oleh auditor. Seringkali prosedur analitis mencakup perhitungan rasio oleh auditor untuk dibandingkan dengan rasio tahun lalu dan data lain yang berhubungan. Pelaksanaan prosedur analitis dapat memberikan indikasi perlunya pengujian yang lebih ekstensif jika hasil perbandingan tersebut menunjukkan banyak keliruan. Dalam pelaksanaan audit, auditor sering melakukan prosedur analitis. Karena prosedur analtis merupakan alat yang menambah keefesienan dan keefektifan pelasanaan pengujian audit lebih lanjut, sehingga biaya dan waktu dapat diminimalisir. (Islahuzzaman:2007)

Pengujian Akuntansi Biaya

Memahami pengendalian internal dalam sistem akuntansi biaya, menilai risiko pengendalian yang direncanakan, menentukan luas pengujian pengendalian, serta merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk memenuhi tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi. Auditor sangat memperhatikan empat aspek akuntansi biaya berikut: 1. Pengendalian fisik terhadap persediaan 2. Dokumen dan catatan untuk mentransfer persediaan 3. File induk persediaan perpetual 4. Catatan biaya per unit Pengendalian Fisik. Auditor menguji pengendalian fisik terhadap bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi yang umumnya terbatas pada observasi serta pengajuan pertanyaan. Auditor dapat memeriksa area penyimpanan bahan baku untuk menentukan apakah persediaan sudah dilindungi dari pencurian dan penyalahgunaan dengan menggunakan kunci atau ukuran keamanan lainnya, termasuk custodian persediaan. Dokumen dan Catatan untuk Mentransfer Persediaan. Ketika mengaudit transfer persediaan, pertama auditor harus memahami pengendalian internal klien untuk mencatat transfer sebelum dapat melaksanakan pengujian yang relavan. Setelah memahami pengendalian internal, auditor dapat dengan mudak melaksanakan pengujian pengendalian atau pengujian substantif atas transaksi dengan memeriksa dokumen serta catatan untuk menguji tujuan keterjadian dan keakuratan bagi transfer barang dari ruang penyimpanan bahan baku ke lini perakitan menufaktur. Auditor juga membandingkan catatan produksi dengan file induk persediaan perpetual untuk memastikan bahwa semua barang yang diproduksi telah dikirm secara fisik ke ruang penyimpanan barang jadi. File Induk Persediaan Perpetual. Reliabilitas file induk persediaan perpetual mempengaruhi penetapan waktu dan luas pemeriksaan fisik persediaan oleh auditor. Jika file induk persediaan perpetual sudah akurat, auditor dapat menguji persediaan fisik sebelum tanggal neraca. Persediaan fisik interim dapat menghasilkan penghematan biaya yang signifikan baik bagi klien maupun auditor, dan memungkinkan audit diselesaikan lebih awal. Auditor juga dapat mengurangi pengujian atas perhitungan persediaan fisik apabila klien memiliki catatan persediaan perpetual yang dapat diandalkan dan menilai rendah risiko pengendalian yang terkait dengan observasi fisik persediaan. Auditor menguji file induk persediaan perpetual dengan memeriksa dokumentasi yang mendukung penambahan dan pengurangan jumlah persediaan dalam file induk. Auditor menguji catatan perpetual untuk akuisisi bahan baku dalam siklus akuisisi dan pembayaran, sementara pengurangan barang jadi untuk penjualan diuji dalam siklus penjualan dan penagihan.

Catatan Biaya per Unit. Ketika menguji catatan biaya perseiaan, pertama auditor harus memahami pengendalian internal dalam sistem akuntansi biaya. Pemahaman ini dapat menghabiskan waktu karena arus biaya diintegrasikan dengan catatan akuntansi dalam tiga siklus lainnya: akuisisi dan pembayaran, penggajian dan personalia, serta penjualan dan penagihan. Setelah auditor memahami pengendalian internal yang mempengaruhi catatan akuntansi biaya, pendekatan untuk melakukan verifikasi internal atas catatan akuntansi biaya, pendekatan untuk melakukan verifikasi internal atas catatan akuntansi biaya. Biasanya auditor menguji catatan akuntansi biaya sebagai bagian dari pengujian akuisisi, penggajian, dan penjualan untuk menghindari menguji catatan lebih dari satu kali dan untuk meningkatkan efisiensi audit. Ketika menguji transaksi akuisisi, auditor harus menelusuri unit dan biaya per unit bahan baku ke penambahan yang dicatat dalam file induk persediaan perpetual serta total biaya ke catatan akuntansi biaya.

PROSEDUR ANALITIS
Beberapa prosedur analitis yang umum dan kemungkinan salah saji yang dapat ditunjukan ketika terjadi fluktuasi. Selain melaksanakan prosedur analitis yang memeriksa hubungan saldo akun persediaan dengan akun laporan keuangan lainnya, auditor sering kali menggunkan informasi nonkeuangan untuk menilai kekayaan saldo yang berkaitan dengan persediaan.

OBSERVASI FISIK PERSEDIAAN Karena persediaan sangat bervariasi untuk perusahaan yang berbeda, maka memahami industri dan bisnis klien merupakan hal yang lebih penting bagi observasi fisik persediaan maupun penetapan harga dan kompilasi persediaan ketimbang sebagian besar bidang audit lainnya. Pertama auditor melaksanakan kunjungan ke fasilitas persediaan klien, termasuk area penerimaan, penyimpanan, produksi, perencanaan, dan penyimpanan catatan. Setelah menilai risiko bisnis klien, auditor menentukan materialitas kinerja dan menilai risiko inheren untuk persediaan, yang biasanya sangat material bagi perusahaan manufaktur, grosir, dan ritel. Ketika menilai risiko pengendalian, auditor terutama memperhatikan pengendalian internal terhadap catatan perpetual, pengendalian fisik, perhitungan persediaan, serta penetapan harga dan kompilasi persediaan. Sifat dan luas pengendalian tersebut sangat bervariasi dari perusahaan ke perusahaan. A company is subject to present a financial statement with quality as its responsibility to authorities. The Financial Accounting Standards [28] establishes qualitative characteristics to be obtained in accounting information commonly used in decision making processes.(Islahuzzaman:2018)

Persyaratan Observasi Persediaan

Standar auditing mengharuskan auditor untuk menerima efektivitas metode perhitungan persediaan klien dan ketergantungan yang dapat mereka tempatkan pada representasi klien mengenai kuantitas serta kondisi fisik persediaan. Untuk memenuhi persyaratan tersebut, auditor harus: •Hadir pada saat klien menghitung persediaannya untuk menentukan saldo akhir tahun. •Mengamati prosedur perhitungan klien. •Mengajukan pertanyaan kepada personil klien mengenai prosedur perhitungaannya. •Melakukan pengujian atas perhitungan fisik independen mereka sendiri. Titik yang penting dalam standar auditing adalah perbedaan antara siapa yang mengamati perhitungan persediaan fisik dan siapa yang bertanggung jawab melakukan perhitungan. Klien adalah pihak yang bertanggung jawab menetapkan prosedur untuk menghitung persediaan fisik secara akurat dan benar-benar melakukan serta mencatat perhitungan tersebut.

Pengendalian terhadap Perhitungan Fisik

Pengendalian yang memadai terhadap perhitungan fisik persediaan klien meliputi instruksi klien yang benar untuk melakukan perhitungan fisik, supervisi oleh personil perusahaan yang bertanggung jawab, verifikasi internal yang independen atas perhitungan yang dilakukan oleh personel klien lainnya, rekonsiliasi independen antara perhitungan fisik dengan file induk persediaan perpetual, dan pengendalian klien yang memadai terhadap lembar perhitungan atau tag yang digunakan untuk mencatat perhitungan persediaan. Jadi, jika pengendalian atas perhitungan persediaan fisik klien tidak memadai, auditor akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk memastikan bahwa perhitungan fisik tersebut sudah akurat. Keputusan Audit 1.Penetaan Waktu Auditor memutuskan apakah perhitungan fisik dapat dilakukan sebelum akhir tahun terutama atas dasar keakuratan file induk persediaan perpetual. Jika klien melakukan perhitungan fisik interim, yang hanya akan disetujui auditor apabila pengendalian internalnya efektif, auditor akan mengamati perhitungan persediaan pada saat itu, dan juga menguji transaksi yang dicatat dalam catatan persediaan perpetual dari tangga; perhitungan hingga akhir tahun. 2.Ukuran Sampel Ukuran sampel pada observasi fisik dapat dipertimbangkan dalam istilah total jam yang dihabiskan dan bukan jumlah item persediaan yang dihitung. Kunci atas jumlah waktu yang diperlukan untuk menguji persediaan adalah kememadaian pengendalian internal terhadap perhitungan fisikm keakuratan file indk persediaan perpetual, total nilai uang dan jenis persediaan, jumlah lokasi persediaan yang sangat berbeda, sifat dan luas salah saji ditemukan pada tahun sebelumnya, serta risiko inheren lainnya. 3.Pemilihan Item Ketika mengamati klien yang menghitung persediaan, auditor harus berhati-hati untuk: •Mengamati perhitungan item-item yang paling signifikan dan sampel representatif dari item persediaan yang umum. •Menyelidiki item yang mungkin telah using atau rusak.

•Membahas dengan manajemen menyangkut alasan mengeluarkan setiap item yang material.

AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN Selain audit atas laporan keuangan historis yang disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum, akuntan public biasanya diminta untuk memberikan jasa penugasan audit lainnya, jasa atestasi, dan penugasan kompilasi, berbagai tingkat keyakinan (level of assurance) dan jenis-jenis laporan lainnya. Pada intinya, tugas seorang auditor adalah melakukan pembandingan antara kondisi yang sebenarnya dari penyelenggaraan pengolahan data tersebut dengan ketentuan yang menjadi dasarnya, dan kemudian menentukan tingkat kesesuaiannya. (Islahuzzaman: 2006)

Pengujian Observasi Fisik

Bagian terpenting dari observasi persediaan yaitu menentukan apakah perhitungan fisik itu telah dilakukan sesuai dengan instruksi klien. Untuk melakukan hal ini secara efektif maka auditor harus hadir saat perhitungan fisik dilakukan.

Jika karyawan klien tidak mengikuti instruksi persediaan, maka auditor harus menghubungi penyelia untuk memecahkan masalah atau memodifikasi prosedur observasi fisik. Auditor juga harus memeriksa semua area fisik dimana persediaan itu disimpan untuk memastikan bahwa semua persediaan telah diperhitungkan dan diberi tag dengan tepat. Kotak atau kontainer lainnya yang menyimpan persediaan juga harus dibuka selama menguji perhitungan untuk memastikan bahwa persediaan ada secara fisik. Sebagai bagian dari prosedur analitis yang dilakukannya setelah klien meyelesaikan perhitungan persediaan, auditor bisa membandingkan persediaan dengan nilai dolar yang tinggi dengan perhitungan pada tahun sebelumya serta file induk persediaan sebagai pengujian kelayakan.

AUDIT PENETAPAN HARGA DAN KOMPILASI Auditor harus memverifikasi bahwa perhitungan fisik atau kuantitas catatan perpetual sudah diberi harga dan dikompilasi dengan benar. Pengujian harga persediaan mencakup semua pengujian atas harga per unit klien untuk menentukan apakah hal itu sudah benar. Pengujian kompilasi persediaan termasuk menguji ikhtisar perhitungan persediaan klien, menghitung kembali harga dikalikan dengan kuantitas, menfooting ikhtisar persediaan, dan menelusuri total ke buku besar umum.

Pengendalian Penetapan Harga dan Kompilasi

Catatan biaya standar yang mengindikasikan varians biaya bahan, tenaga kerja, dan overhead, sangat membantu dalam mengevaluasi kelayakan catatan produksi jika manajemen memiliki prosedur untuk mempertahankan standar tersebut tetap mutakhir terhadap perubahan proses produksi dan biaya. Manajemen juga harus memiliki seseorang yang independen dari departemen yang bertanggung jawab menentukan biaya mereview kelayakannya. Klien memerlukan pengendalian internal atas kompilasi persediaan untuk memastikan bahwa perhitungan fisik telah diikhtisarkan dengan benar, diberi harga pada jumlah yang sama seperti catatan perunit, dikalikan dan ditotalkan dengn benar, serta dicantumkan dalam file induk persediaan perpetual dan akun persediaan di buku besar umum terkait pada jumlah yang tepat.

Prosedur penetapan Harga dan Kompilasi

Auditor dapat menerapkan tujuan dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari klien sebagai kerangka referensi, termasuk deskripsi setiap item persediaan, kuantitas, harga perunit, dan nilai total. Kita mengasumsikan bahwa informasi yang direfleksikan dalam listing persediaan perpetual dicatat sesuai urutan deskripsi item persediaan, dengan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi disajikan secara terpisah. Totalnya harus sama dengan saldo buku besar umum.

Penilaian Persediaan

Saat melakukan pengujian penilaian persediaan, auditor menghadapi tiga permasalahan. Pertama, metode nya harus sesuai dengan standar akuntansi. Kedua, penerapan metodenya harus konsisten dari tahun ke tahun. Ketiga, biaya persediaan versus nilai pasar harus dipertimbangkan.

Penetapan Harga Persediaan yang Dibeli Jenis persediaan utama yang termasuk dalam kategori ini yaitu bahan baku, suku cadang yang dibeli, dan perlengkapan. Sebagai langkah pertama dalam memverifikasi penilaian persediaan yang dibeli, auditor harus menentukan apakah klien menggunakan metode FIFO, LIFO, rata-rata tertimbang, atau beberapa metode penilaian lainnya. Auditor juga harus menentuka biaya mana yang akan dilibatkan dalam penilaian item persediaan.


The majority of external auditors depend on internal auditors with-in a limited span of time and such dependency needs to increase in the future [63]. To make decisions regarding the level of depend-ency on the works of internal auditors, external auditors need to assess the quality of the internal audit. Most of the work of inter-nal auditors may be useful for external auditors in determining the nature, the duration, and the span of work of the audit . (Islahuzzaman:2018)

Audit Penetapan Harga dan Kompilasi.

1.Penetapan Harga Persediaan yang Dibuat
Pada penetapan harga barang dalam proses dan barang jadi , auditor harus mempertimbangkan biaya bahan baku , tenaga kerja langsung , dan overhead manufaktur . Keharusan untuk memverifikasi setiap hal tersebut membuat audit atas persediaan barang dalam proses dan barang jadi menjadi lebih kompleks ketimbang audit atas persediaan yang dibeli . Dalam menetapkan harga bahan baku untuk membuat produk , auditor harus mempertimbangkan baik biaya per unit bahan baku maupun jumlah unit yang diperlukan untuk membuat unit output .

2.Harga Pokok atau Harga Pasar
Dalam menetapkan harga persediaan , auditor harus mempertimbangkan apakah biaya penggantian atau nilai realisasi bersih yang lebih rendah dari biaya historis . untuk barang jadi dan bahan baku yang dibeli , auditor dapat menguji biaya penggantian dengan memeriksa faktur vendor periode selanjutnya atau faktur saat ini jika tidak ada pembelian yang dilakukan atas item persediaan setelah akhir tahun .

Integrasi Pengujian. 1.Pengujian Siklus Akuisisi dan Pembayaran

Ketika memverifikasi akuisisi persediaan sebagai bagian dari pengujian siklus akuisisi dan pembayaran , auditor juga memperoleh bukti mengenai keakuratan bahan baku yang diperoleh dan semua biaya overhead manufaktur yang dikeluarkan kecuali tenaga kerja . Biaya akuisisi tersebut mengalir secara langsung ke harga pokok penjualan atau menjadi bagian terbesar dari persediaan akhir bahan baku , barang dalam proses dan barang jadi .

2.Pengujian Siklus Penggajian dan Personalia
Ketika auditor memverifikasi biaya tenaga kerja , kondisi yang sama juga berlaku seperti untuk akuisisi . Dalam sebagian besar kasus , catatan akuntansi biaya untuk biaya tenaga kerja langsung dan tidak langsung dapat diuji sebagai bagian dari audit siklus penggajian dan personalia .

3.Pengujian Siklus Penjualan dan Penagihan
Hubungan antara siklus penjualan dan penagihan serta siklus persediaan dan pergudangan tidak seerat seperti dua siklus yang dibahas . Akan tetapi , sebagian besar pengujian audit atas penyimpangan barang jadi , serta pengiriman dan pencatatan penjualan , dapat dilakukan ketika siklus penjualan dan penagihan diuji . Jika klien menggunakan catatan biaya standar , auditor mungkin bisa menguji harga pokok penjualan standar bersamaan dengan dilaksanakannya pengujian penjualan .

4.Pengujian Akuntansi Biaya
Pengujian atas catatan akuntansi biaya merupakan sarana untuk memverifikasi pengendalian yang mempengaruhi persediaan karena auditor tidak memverifikasi sebagai bagian dari pengujian atas ketiga siklus sebelumnya . Auditor menguji pengendalian fisik , transfer biaya bahan baku ke barang dalam proses , transfer biaya barang yang telah selesai ke barang jadi , file induk perusahaan perpetual dan catatan biaya per unit .

5.Persediaan Fisik , Penetapan Harga , dan Kompilasi
Persediaan fisik , penetapan harga , dan kompilasi sama pentingnya bagi audit persediaan karena salah saji dalam salah satu aktivitas dapat menyebabkan persediaan dan harga pokok penjualan disalahsajikan . Dalam menguji persediaan fisik , auditor mungkin sangat tergantung pada file induk persediaan perpetual jika file itu telah diuji sebagai bagian dari salah satu atau lebih siklus yang telah dibahas dan dianggap dapat diandalkan .

DAFTAR PUSTAKA.

Arens, A.Alvin, Elder, J.Randal, Beasley, S.Mark. 2008. Auditing and Assurance Service an Integrated Approach. 12th Edition, Upper Sadel River, New Jersey, Pearson Education International. Islahuzzaman. (2007). Akuntansi Sumber Daya Manusia Dan Kendala Dalam Penerapannya. Diakses pada tanggal 21 April 2019. Islahuzzaman (2007). Pengaruh Persepsi Senior Auditor Atas Tingkat Kompetensi Pihak Pemberi Informasi Terhadap Pelaksanaan Prosedur Analitis Arens, A. A., Randal, J. E., & Mark, S. B. (2008). Auditing and Assurance Service an Integrated Approach 12th Edition. Upper Sadel River, New Jearsey: Pearson Education International. Islahuzzaman dkk. (2018). The Impact of Audit Committee and Internal Audit towards Financial Statement Quality: External Audit and Corporate Governance as Intervening Variables. International Journal of Engineering & Technology, 1. Diakses pada tanggal 6 Mei 2019 Islahuzzaman (2006). Sikap Auditor terhadap Jasa Audit E-commerce di Bandung. Jurnal Bisnis, Manajemen dan Ekonomi 8 (02). Diakses pada tanggal 26 April 2019

Islahuzzaman dkk. (2018). The Impact of Audit Committee and Internal Audit towards Financial Statement Quality: External Audit and Corporate Governance as Intervening Variables. International Journal of Engineering & Technology, 1. Diakses pada tanggal 19 Maret 2019