Apa beda infaq dan sedekah

Apa beda infaq dan sedekah

Ali Ashari Akbar

03 Maret 2020

Infak dan sedekah merupakan dua amalan yang seringkali dianggap sama karena memiliki banyak persamaan. Padahal, infak dan sedekah adalah dua jenis amalan yang berbeda.

Dalam ajaran Islam, kita diwajibkan untuk menyisihkan sebagian harta yang dimiliki. Di antaranya adalah mengeluarkan zakat, infak, dan sedekah.

Dari ketiga amalan tersebut, hanya zakatlah yang memiliki hukum wajib untuk dilaksanakan. Sementara infak dan sedekah hukumnya sunah. Meski sama-sama memiliki hukum sunah, namun tetap ada perbedaan di antara infak dan sedekah.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat, infak merupakan harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di luar zakat untuk kemaslahatan umum, sedangkan sedekah ialah harta atau nonharta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di luar zakat untuk kemaslahatan umum.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa infak terbatas hanya menyisihkan harta sementara sedekah bisa berupa harta atau yang tidak meliputi harta.

Seperti yang dikutip dari Hadist riwayat Bukhori, Nabi Muhammad bersabda, "Kullu ma'rufin shodaqoh", yang artinya setiap kebaikan adalah sedekah.

Jadi letak perbedaan antara zakat, infak, dan sedekah yaitu terletak pada hukum yang mewajibkan zakat, sementara infak dan sedekah sunah.

Sedangkan yang membedakan infak dan sedekah terletak pada batasan yang diberikan. Infak hanya terbatas pada amalan berupa harta, sementara sedekah cakupannya lebih luas seperti memberikan senyuman, menyingkirkan batu dari jalan, dan sebagainya.

Dengan demikian di bulan suci Ramadan, kita sebagai umat Islam bisa mendapatkan pahala sedekah dengan melakukan kebaikan sekecil apapun. Tertulis dalam Hadist Riwayat Tirmidzi, Rasulullah bersabda, "Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api."

JAKARTA, iNews.id - Perbedaan infaq dan sedekah penting diketahui dan dipahami agar tidak salah mengartikannya. Infaq dan sedekah memang akrab terdengar di telinga dan banyak dilakukan Muslim terutama di Bulan Suci Ramadhan karena banyak pahalanya.

Meski demikian, infaq dan sedekah memiliki arti berbeda. Infaq artinya mengeluarkan dan membelanjakan harta untuk donasi atau kebutuhan yang bersifat konsumtif. 

Sedangkan sedekah adalah membelanjakan harta atau mengeluarkan dana dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah, yaitu maksudnya adalah ibadah atau amal shalih.

Direktur Rumah Fiqih Indonesia, Ustaz Ahmad Sarwat Lc MA menjelaskan, asal kata infaq dari bahasa arab, yaitu anfaqo-yunfiqu-infaqon (أنفق – ينفق - إنفاقا) yang bermakna mengeluarkan atau membelanjakan harta.

"Berbeda dengan yang sering kita pahami dengan istilah infaq yang selalu dikaitkan dengan sejenis sumbangan atau donasi, istilah infaq dalam bahasa Arab sesungguhnya masih sangat umum, bisa untuk kebaikan tapi bisa juga digunakan untuk keburukan," katanya dalam rubrik Konsultasi Fiqih soal zakat, infaq dan sedekah dikutip iNews.id, Rabu (7/7/2021).

Intinya, kata Ustaz Ahmad Sarwat, berinfaq itu adalah membayar dengan harta, mengeluarkan harta dan membelanjakan harta. Tujuannya bisa untuk kebaikan, donasi, atau sesuatu yang bersifat untuk diri sendiri, atau bahkan keinginan dan kebutuhan yang bersifat konsumtif, semua masuk dalam istilah infaq.

Istilah infaq itu bisa diterapkan pada banyak hal :

a. Membelanjakan Harta

Istilah infaq disebutkan dalam beberapa ayat Al Quran, misalnya:

لَوْ أَنفَقْتَ مَا فِي الأَرْضِ جَمِيعاً مَّا أَلَّفَتْ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ

Walaupun kamu membelanjakan semua yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka. (QS. Al-Anfal : 63)

Dalam terjemahan versi Departemen Agama RI tertulis kata anfaqta (أنْفّقْتَ) dengan arti : "membelanjakan”, dan bukan menginfaqkan.

Editor : Kastolani Marzuki




26/04/2021 - 5 Min Read

Perbedaan Zakat, Infak dan Sedekah yang Wajib Kamu Ketahui

Apa beda infaq dan sedekah

Di dalam bermuamalah dan beramal seorang muslim sudah tak asing lagi dengan istilah zakat, infak, dan sedekah. Ketiganya ini banyak sekali ditemukan di lembaga-lembaga penyalur maupun di masjid-masjid yang menampungnya. Ketiganya mempunyai kesamaan yakni suatu kegiatan amal untuk memberikan bantuan berupa harta yang kita miliki kepada pihak-pihak yang sedang membutuhkan bantuan. 

Namun ternyata kebanyakan dari kita justru tidak begitu paham bahwa ada perbedaan zakat dan infak serta sedekah secara makna yang mendasar dari ketiga istilah tersebut. Perbedaan zakat dan infak serta sedekah yang mendasar terletak pada sifat hukumnya, yaitu zakat hukumnya wajib atau fardhu ‘ain, infak hukumnya fardhu khifayah, dan sedekah hukumnya sunnah.

Dari berbagai sumber hadis dijelaskan adanya perbedaan zakat dan infak serta sedekah yang begitu mendasar. Seperti zakat ditentukan nisabnya sedangkan infak dan sedekah tidak memiliki batas nisab. Zakat juga merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan, serta ada ketentuan siapa saja yang berhak menerimanya dan siapa saja yang sudah mencapai nisabnya. Sementara infak dan sedekah tidak ada aturan tertentu untuk mengamalkannya. Untuk menegetahui secara jelasnya berikut penjelasan perbedaan zakat dan infak serta sedekah lebih lengkapnya.

  • Rincian Perbedaan Zakat dan Infak Serta Sedekah
    • 1. Zakat
    • 2. Infak 
    • 3. Sedekah

1. Zakat

Zakat menurut bahasa artinya adalah membersihkan atau menyucikan diri. Sementara secara istilah syariah, zakat berarti sebagian harta yang dimiliki, wajib diserahkan kepada orang-orang tertentu. Orang-orang tertentu tersebut sudah diatur dalam syariat, seperti fakir, miskin mualaf, orang yang terlilit hutang, orang yang sedang dalam perjalanan, amil zakat atau pengurus zakat, orang yang sedang berjuang di jalan Allah, dan memerdekakan budak. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hukum dari zakat adalah wajib atau fardhu ain, yaitu suatu kewajiban bagi setiap orang untuk melaksanakan perintah Allah SWT sesuai ketentuan syariat.

Perintah zakat di Al-Qur’an ada cukup banyak. Zakat disebutkan sebanyak 44 kali oleh Allah dalam Al-Qur’an. Berikut ini beberapa perintah zakat, merupakan ibadah wajib dilaksanakan oleh setiap muslim yang telah memenuhi syarat.

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. At-Taubah ayat 103).

“Apakah kamu takut akan (menjadi miskin) karena kamu memberikan sedekah sebelum mengadakan pembicaraan dengan Rasul? Maka jika kamu tiada memperbuatnya dan Allah telah memberi taubat kepadamu maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Mujaadilah ayat 13).

“Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara mereka dan orang-orang mukmin, mereka beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu (Al-Qur’an), dan apa yang telah diturunkan sebelummu dan orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan yang beriman kepada Allah dan hari kemudian. Orang-orang itulah yang akan Kami berikan kepada mereka pahala yang besar.” (QS. An-Nisaa’ ayat 162).

Zakat sendiri ada dua macam jenisnya, yakni zakat fitrah dan zakat mal. Zakat Fitrah wajib dibayarkan oleh setiap muslim senilai 3,5 liter atau 2,5 kilogram bahan makanan pokok pada bulan suci Ramadan.

Kemudian ada zakat mal, yang berarti zakat harta. Zakat ini dikeluarkan oleh seorang muslim jika harta yang diperoleh dari profesi, atau usahanya yang telah mencapai nisab dan haul. Jika harta yang tersimpan dari hasil profesi atau usahanya mengendap selama 1 tahun telah mencapai nisab setara harga emas 85 gram maka ia sudah wajib untuk membayar zakat mal.

Nisab dalam konteks perhitungan zakat adalah jumlah batasan harta atau kepemilikan seorang muslim selama satu tahun untuk dikenai ketentuan wajib mengeluarkan zakat. Jika harta tersebut belum mencapai batasannya atau belum mencapai nisab, maka statusnya belum wajib dizakati. Sementara haul adalah sumber kepimilikan harta selama satu tahun

Besaran zakat adalah 2,5 persen. Misalnya, hitungannya harga emas saat ini per gramnya adalah Rp 1 juta, dikalikan 85 gram menjadi Rp 85 juta. 

Contohnya, seseorang yang bergaji Rp 10 juta per bulan selama setahun maka nilainya mencapai Rp 120 juta. Angka ini sudah melebihi harga 85 gram emas yang sudah disebutkan sebelumnya. Maka, jumlah zakat yang harus dibayarkan adalah Rp 120 juta x 2,5 persen = Rp 3 juta.

2. Infak 

Secara bahasa infak berasal dari kata anfaqa yang artinya mengeluarkan atau membelanjakan harta. Secara istilah syariah, infak berarti mengeluarkan sebagian harta atau penghasilan untuk kepentingan yang diperintahkan Islam. Seperti misalnya membantu menyumbang kepada anak yatim piatu, fakir, miskin, menyumbang untuk operasional masjid atau menolong orang yang terkena musibah bencana. 

Hukum dari infak adalah wajib atau fardhu khifayah, yaitu suatu kewajiban bagi sekelompok orang untuk melaksanakan perintah Allah SWT sesuai ketentuan syariat. Namun bila sudah dilaksanakan oleh seseorang atau beberapa orang maka kewajiban ini gugur.  

Misalnya mengisi uang ke kotak amal untuk operasional dan perawatan masjid adalah infak. Sebab bila tidak ada yang menyumbang maka kegiatan masjid tidak jalan, dan hal itu menjadi tanggung jawab masyarakat sekitar masjid, semuanya berdosa.

Jika zakat ada nisabnya, infak tidak mengenal nisab. Allah memberi kebebasan kepada pemiliknya untuk menentukan waktu dan besaran harta yang dikeluarkannya sebagai cerminan kadar keimanan seseorang. Dalam Al-Qur’an perintah infak ditujukan kepada setiap orang yang bertakwa, baik yang berpenghasilan tinggi maupun rendah, apakah ia di saat lapang maupun sempit. 

Di dalam beberapa hadis disebutkan, infak merupakan kunci rezeki dari Allah SWT. Jika seseorang memberikan infak maka Allah akan menggantinya dengan rezeki yang tidak pernah diduga-duga. Seperti hadis yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari Abu Hurairah RA. 

“Tidaklah para hamba berada di pagi hari kecuali di dalamnya terdapat dua malaikat yang turun. Salah satunya berdoa, ‘Ya Allah, berikanlah kepada orang yang berinfak ganti (dari apa yang ia infakkan)’. Sedang yang lain berkata, ‘Ya Allah, berikanlah kepada orang yang menahan (hartanya) kebinasaan (hartanya).”

Apa beda infaq dan sedekah

3. Sedekah

Sedekah menurut bahasa berasal dari kata shidqoh yang berarti benar. Para ulama menyebutkan orang yang suka bersedekah adalah orang yang benar pengakuan imannya. Jadi sedekah adalah cara seseorang mewujudkan dan mencerminkan keimanannya. 

Secara terminologi, sedekah berarti pemberian sukarela kepada orang lain (terutama kepada orang-orang yang lebih membutuhkan, yang tidak ditentukan jenis, jumlah maupun waktunya.  Sedekah tidak terbatas pada pemberian yang bersifat material saja tetapi juga dapat berupa jasa yang bermanfaat bagi orang lain. 

Bahkan senyum yang dilakukan dengan ikhlas untuk menyenangkan orang lain termasuk kategori sedekah. Hukum dari sedekah adalah sunnah, yaitu amalan yang jika dilakukan akan mendapatkan pahala dan tidak dikerjakan tidak akan mendapatkan dosa. 

Ada beberapa hadis yang menganjurkan tentang sedekah, di antaranya:

Sedekah sebagai amal yang tak terputus meski seseorang sudah meninggal dunia

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau doa anak yang salih” (HR. Muslim No. 1631)

Tidak akan habis harta kita dengan bersedekah

“Harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan Allah tambahkan kewibawaan baginya.” (HR. Muslim, No. 2588). 

Dari penjelasan di atas kini kamu sudah mengetahui bagaimana perbedaan zakat dan infak serta sedekah. Semuanya memberikan manfaat dan ikut membantu bagi orang banyak. Selain itu, dari beberapa sumber Al-Qur’an dan hadis yang disebutkan di atas, jumlah harta yang kita miliki tidak akan berkurang sedikit pun hanya karena ikut bersedekah, atau menginfakkan dan menunaikan zakatnya. 

Jangan lupa alokasikan juga danamu untuk menambah asetmu lewat pendanaan P2P syariah di ALAMI! Kamu bisa menikmati imbal hasil sampai dengan setara 16% per tahun dengan mendanai usaha yang sudah dikurasi secara selektif oleh tim ALAMI. Yuk, download aplikasinya di

Apa beda infaq dan sedekah
Apa beda infaq dan sedekah

Apa contoh infaq?

Contoh dari jenis infaq ini adalah membayar mas kawin. Dalam ajaran agama Islam tentunya mas kawin menjadi salah satu syarat mutlak atau syarat sah dari sebuah perkawinan. Selain itu, contoh lainnya adalah membayar kifarat dan nadzar tertentu yang wajib dibayarkan.

Contoh infak dan sedekah dalam kehidupan sehari hari?

» Pembahasan.
Menyisihkan uang Rp.50.000 di kotak amal yang kita jumpai di rumah makan..
Memberikan sejumlah uang kepada pengemis di jalan..
Memberikan sejumlah uang kepada lansia..
Menyantuni anak yatim dengan sejumlah uang untuk keperluan bulanan mereka..
Memberikan sejumlah uang kepada ayah dan ibu setiap selesai gajian..

Siapa yang berhak menerima infak?

Berbeda dengan zakat, dana infaq dapat diberikan kepada siapapun meskipun tidak termasuk dalam delapan asnaf(golongan penerima zakat).

Apa yang dimaksud dengan infaq dan sedekah?

Arti Zakat Adapun kata infak dan sedekah, sebagian ahli fikih berpendapat bahwa infak adalah segala macam bentuk pengeluaran (pembelanjaan), baik untuk kepentingan pribadi, keluarga, maupun yang lainnya. Sementara kata sedekah adalah segala bentuk pembelanjaan (infak) di jalan Allah.