Lihat Foto Show KOMPAS.com – Protein merupakan salah satu dari zat gizi makro, yakni zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang banyak. Protein terdiri dari rantai panjang asam amino. Terdapat 20 asam amino yang digunakan tubuh untuk membuat protein. Di samping itu, ada 9 asam amino esensial yang tidak disintesis oleh tubuh manusia sehingga harus mendapatkannya dari makanan. Mengingat pentingnya peran protein bagi kesehatan, kekurangan protein bagi tubuh dapat memberikan efek samping. Bentuk paling parah dari kekurangan protein dikenal sebagai kwashiorkor yang paling sering terjadi pada anak-anak dengan pola makan yang tidak seimbang. Dilansir dari WebMD, berikut adalah dampak kekurangan protein bagi tubuh: Baca juga: 5 Efek Samping Terlalu Banyak Makan Protein 1. Pembengkakan Salah satu dampak yang paling umum dari kekurangan protein adalah pembengkakan, terutama di perut, kaki, dan tangan. Namun, banyak faktor yang dapat menyebabkan pembengkakan sehingga harus dipastikan dengan memeriksakannya ke dokter. 2. Perubahan suasana hati
Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 5 menit
Protein adalah zat nutrisi utama tubuh yang diperlukan untuk sebagian besar fungsi tubuh yang vital. Kekurangan protein dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan dan juga penyakit seperti kwashiorkor dan marasmus. Dan masih banyak penyakit-penyakit akibat kekurangan protein lainnya, akan kita ketahui sebentar lagi. Tahukah Anda, bahwa protein yang masuk ke dalam tubuh digunakan untuk membangun, dan bangunan yang dibentuk pada akhirnya akan dihancurkan dalam rangka melakukan fungsi tubuh yang normal.
Iklan dari HonestDocs
Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️
Oleh sebab itu tubuh selalu membutuhkan protein, jika asupan tidak memadahi sedangkan penghancuran protein dalam tubuh lebih tinggi, maka tubuh akan mengalami defisit dan inilah latar belakang terjadinya penyakit akibat kekurangan protein, otot-otot akan mengecil, tubuh akan menyusut. Penyakit kekurangan protein sering terjadi di negara berkembang karena kemiskinan serta kurangnya pengetahuan tentang kebutuhan gizi akan protein. Di daerah yang hancur akibat perselisihan, perang, kekeringan, kelaparan, banjir dan bencana alam, makanan yang dikonsumsi seringkali di luar standar dan umumnya mengandung protein yang sedikit hingga tidak mencukupi kebutuhan. Di negara-negara maju, meskipun kekurangan protein dalam gizi sangat jarang, hal itu bisa terjadi pada anak-anak yang terlantar. Pada pasien dengan penyakit kronis dan cachexia pada kanker, masalah pencernaan yang buruk, malabsorpsi dan pemanfaatan nutrisi yang tidak efisien, asupan protein yang normal menjadi kurang karena sejatinya tubuh akan membutuhkan lebih banyak protein. Kenali Gejala Kekurangan ProteinMengingatnya pentingnya fungsi protein, maka kurangnya protein memiliki tanda dan gejala yang digambarkan dalam perubahan tubuh. Jika Anda mengalami salah satu gejala atau beberapa tanda berikut, maka disarankan untuk mencari perhatian medis segera. Beberapa gejala kekurangan protein:
Iklan dari HonestDocs
Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️
Seperti dijelaskan disini: Tanda Tubuh Kekurangan Protein Inilah Daftar Penyakit Akibat Kekurangan ProteinPenyakit Utama Akibat Kekurangan Protein# MarasmusAnak-anak dan bayi rentan terhadap kekurangan protein. Marasmus adalah kurangnya nutrisi penting yang parah. Marasmus adalah penyakit fatal yang menyebabkan penurunan berat badan, dan dehidrasi. Anak terlihat kurus kering dengan rambut kemerahan. # KwashiorkorKurangnya protein dan karbohidrat seperti beras, ubi jalar, dan pisang menyebabkan kwashiorkor. Ini adalah penyakit gizi buruk yang sering terjadi pada anak agak besar. Gejala kwashiorkor termasuk perut bengkak karena retensi cairan, kulit mudah mengalami borok yang tak kunjung sembuh. Ini juga memiliki gejala umum untuk marasmus seperti mudah marah, diare, kelelahan, pertumbuhan terbatas dan gangguan perkembangan kognitif serta kesehatan mental. # CachexiaCachexia adalah penyakit yang menyebabkan melemahnya otot rangka akibat kekurangan protein. Hal ini terkait dengan penyakit kronis seperti AIDS, kanker, gagal ginjal kronis, penyakit paru obstruktif kronik dan rheumatoid arthritis. Hal ini menyebabkan penurunan berat badan dan juga bisa mengakibatkan kematian. Asupan protein yang kurang sering terjadi pada pasien yang menderita kanker kolon, lambung, hati, pankreas dan saluran empedu.
Iklan dari HonestDocs
Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️
Penyakit Kekurangan Protein KhususAda tiga kondisi utama yang merupakan akibat kekurangan protein khusus pada tubuh:
Penyakit Akibat Kekurangan Protein Asam Amino EsensialProtein tersusun dari asam amino. Ada 22 asam amino yang telah ditemukan dalam jaringan tubuh manusia. Banyak dari asam amino dapat disintesis sendiri oleh tubuh kita (asam amino non-esensial). Namun sembilan dari mereka adalah asam amino penting (asam amino esensial) yang harus didapatkan dari luar tubuh (makanan) karena tubuh kita tidak dapat mensintesisnya. Ketidakcukupan setiap jenis asam amino esensial ini juga dapat menyebabkan fungsi abnormal dan berbahaya bagi tubuh. Bahkan asam amino non esensial juga diperlukan sebagai pelengkap dalam membangun protein. Berikut ini 9 asam amino esensial dan efek buruk akibat kekurangan zat protein ini:
Solusi agar tidak terkena penyakit-penyakit tersebut adalah selalu mencukupi kebutuhan protein dengan mengonsumsi makanan sumber protein tinggi. Sekian, semoga bermanfaat.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.
Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda? Terima kasih atas saran dan masukannya! Kami akan meningkatkan kualitas layanan kami agar lebih bermanfaat.
Artikel selanjutnya
Buka di app |