Apa akibat usus buntu pecah

Apa akibat usus buntu pecah
Ilustrasi Usus Buntu. everydayhealth.com

Merdeka.com - Apendisitis adalah peradangan yang terjadi pada usus buntu. Kantung kecil, tipis, berbentuk jari ini terletak di sisi kanan bagian bawah perut, di mana usus kecil dan besar Anda terhubung. Sebagian besar dokter menganggap usus buntu tidak memiliki fungsi penting dan dapat diangkat tanpa menimbulkan efek berbahaya.

Ketika Anda mengalami radang usus buntu dan tidak segera diobati, kondisi itu bisa menjadi penyebab usus buntu pecah. Ketika ini terjadi, bakteri akan terlepas ke perut Anda dan dapat menyebabkan infeksi serius. Usus buntu yang pecah dapat membuat Anda merasa sangat sakit dan terkadang sulit diobati.

Risiko ini meningkat jika pengobatan apendisitis selalu ditunda. Dikutip dari Healthline, risikonya bias sekitar 2% dan 36 jam setelah gejala dimulai. Setelah itu, risiko meningkat sekitar 5% setiap 12 jam.

Dalam artikel berikut kami akan sampaikan lebih lanjut tentang penyebab usus buntu pecah dan juga gejala yang mungkin dirasakan penderitanya.

2 dari 4 halaman

Penyebab Usus Buntu Pecah

Karena bisa menyebabkan komplikasi parah, penyebab usus buntu pecah penting untuk kita ketahui. Karena penyebab usus buntu pecah sendiri berawal dari sesuatu yang seharusnya bisa kita atasi sejak dini.

Ya, penyebab usus buntu pecah yang utama adalah karena seseorang tidak segera mengobati radang usus buntu yang dialaminya. Semakin lama Anda menunggu mengatasi gejala tersebut, semakin tinggi risiko Anda mengalami usus buntu yang pecah.

Menurut tinjauan literatur 2018, anak-anak yang lebih muda lebih mungkin mengalami usus buntu pecah daripada anak-anak yang lebih tua. Ini karena mereka lebih kesulitan menjelaskan gejala radang usus buntu kepada orang lain.

Penyebab pasti radang usus buntu masih belum diketahui, tetapi para ahli berpikir bahwa infeksi dapat memicu peradangan di dalam usus buntu.

Misalnya, jika ada sesuatu yang menghalangi pembukaan usus buntu, infeksi dapat menyertainya. Bakteri dapat terperangkap di dalam usus buntu dan berkembang dengan cepat, dan akhirnya menyebabkan radang usus buntu. Virus, parasit, dan penumpukan tinja dapat menyebabkan penyumbatan dan infeksi yang menyebabkan radang usus buntu.

Ketika radang usus buntu tidak diobati dengan segera, bakteri atau nanah menumpuk. Ketika ini terjadi, tekanan meningkat dan usus buntu membengkak. Akhirnya, kondisi ini bisa berkembang sehingga suplai darah ke bagian usus buntu terputus. Bagian dinding apendiks akan mati, dan lubang atau robekan berkembang di dinding yang mati. Tekanan tinggi kemudian akan mendorong bakteri dan nanah ke dalam rongga perut.

Usus buntu yang pecah biasanya merembes atau bocor ke perut alih-alih meledak seperti balon.

3 dari 4 halaman

Gejala Radang Usus Buntu

Gejala radang usus buntu bisa mirip dengan kondisi lain yang mempengaruhi perut, seperti virus perut atau kista ovarium. Itulah kenapa, sulit untuk mengenali radang usus buntu yang Anda alami.

Gejala klasik dari radang usus buntu adalah rasa sakit yang dimulai di sekitar pusar dan kemudian muntah. Beberapa jam kemudian, nyeri berpindah ke bagian perut kanan bawah.

Jika Anda memiliki gejala-gejala ini dan berpikir jika itu mungkin adalah radang usus buntu, cari bantuan medis sesegera mungkin. Perawatan cepat sangat penting untuk agar kondisi tersebut tidak menjadi penyebab usus buntu pecah.

Gejala lain dari radang usus buntu meliputi:

  • sakit perut yang dimulai di perut bagian atas atau tengah kemudian biasanya bertahan di perut kanan bawah
  • sakit perut yang meningkat saat Anda berjalan, berdiri, melompat, batuk, atau bersin
  • perut kembung atau bengkak
  • ketidakmampuan untuk mengeluarkan gas
  • demam
  • mual disertai muntah
  • nafsu makan menurun
  • sembelit atau diare

Perlu diingat bahwa tidak semua orang yang terkena radang usus buntu memiliki gejala klasik ini. Karena umum bagi anak-anak dan orang tua untuk memiliki gejala yang tidak biasa.

Pada bayi dan anak-anak, rasa sakit sering menyebar ke seluruh perut. Anda harus mencari rasa sakit yang dimulai di sekitar pusar anak dan bergerak ke sisi kanan, yang disertai dengan kehilangan nafsu makan dan demam.

4 dari 4 halaman

Pengobatan Usus Buntu yang Pecah

Pengobatan untuk usus buntu yang pecah bisa dengan mengangkat usus buntu melalui operasi.

Dokter terkadang menunggu melakukan operasi pada anak yang tidak dalam bahaya langsung. Dokter bedah akan mengalirkan cairan yang terinfeksi dari perut, meminta anak minum antibiotik, dan mengeluarkan usus buntunya nanti. Nama untuk operasi tertunda ini adalah usus buntu interval.

Selain itu, pengobatan usus buntu yang pecah juga tergantung pada komplikasi yang dialami.

Peritonitis

Perawatan untuk peritonitis adalah membersihkan bakteri dari perut selama operasi. Anda akan mendapatkan antibiotik melalui pembuluh darah, setidaknya untuk beberapa hari pertama. Anda mungkin perlu menerima perawatan di rumah sakit selama 10 hingga 14 hari untuk memastikan infeksi hilang.

Abses

Seringkali, usus buntu akan langsung diangkat. Jika ada abses besar, dokter mungkin ingin mengeringkannya dulu sebelum operasi. Sebuah tabung yang dimasukkan ke dalam abses memungkinkan cairan berisi bakteri dan nanah mengalir keluar.

Proses ini bisa memakan waktu beberapa minggu. Dan Anda harus minum antibiotik. Setelah abses dikeringkan, dan infeksi serta peradangan dikendalikan, dokter akan melakukan operasi.

Sepsis

Antibiotik adalah pengobatan utama yang diberikan untuk sepsis. Penting untuk mulai minum obat ini sesegera mungkin, karena infeksinya dapat mengancam jiwa jika tidak diobati. Durasi pengobatan dapat bervariasi dari satu orang dengan yang lainnya.

[ank]

Apa yg terjadi jika usus buntu pecah?

Ciri-ciri usus buntu pecah di atas bisa muncul selang dua hari sejak gejala usus buntu awal terasa. Di antaranya demam ringan, mual dan muntah, sakit perut terutama di sekitar pusar dan menjalar ke kanan bawah, dan begah.

Berapa lama pemulihan usus buntu pecah?

Pemulihan biasanya berlangsung selama 4-6 pekan. Selama masa itu, pasien tidak dianjurkan membatasi aktivitas fisik dan menjalani konsultasi dengan dokter beberapa kali untuk mengecek kondisi pasien serta memeriksa bekas sayatan dari operasi usus buntu.

Apakah penyakit usus buntu dapat menyebabkan kematian?

KOMPAS.com – Usus buntu merupakan salah satu penyakit yang bisa menimbulkan kematian apabila dibiarkan terus berlanjut tanpa penanganan yang tepat. Dikutip dari MedicalNewsToday, penyakit usus buntu terjadi saat bagian usus yang disebut usus buntu atau appendix mengalami peradangan.