Allah swt mendengar seluruh pembicaraan rahasia sebab allah swt bersifat

Rep: Rahmat Fajar Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA --

Allah SWT mempunyai sifat-sifat yang wajib diketahui oleh umat Islam sebagai hambanya. Dalam kitab 'Aqidah al-Awwam karya Sayyid Ahmad al-Marzuki al-Maliki yang ditulis pada 1258 di salah satu babnya membahas sifat-sifat yang wajib dimiliki Allah, yakni sifat jaiz (boleh) dan mustahil bagi Allah. Menurut kitab tersebut, sebanyak 41 sifat Allah yang terdiri atas 20 sifat wajib dan 20 sifat mustahil serta sifat jaiz bagi Allah. Di antara 20 sifat yang wajib dimiliki Allah adalah Mahamendengar dan Mahamengetahui. Ustaz Subhan Bawazier dalam kajian Bakda Zhuhur dengan tema "Allah Ma ha mendengar" di Masjid Jenderal Sudir man WTC Jakarta,belum lama ini,  menjelaskan tentang hal tersebut. Menurut dia, sebagai umat beriman harus mengetahui bahwa Allah mempunyai sifat tersebut. Ustaz Subhan mengatakan, Allah mendengar setiap doa yang dipanjatkan oleh manusia kepada-Nya. Dia juga mendengar setiap rintihan yang manusia ungkapkan. Karena itu, manusia diminta tidak perlu mengkhawatirkan bahwa setiap doa tidak didengar oleh Allah. "Ada sifat Allah Mahamendengar. Allah men dengar doa atau rintihan. Ketika bangun kondisi menangis. Allah mengetahui di manapun," ujar Ustaz Subhan. Sifat tersebut, kata Ustaz Subhan, bentuk kebesarannya sebagai pencipta. Hal tersebut yang membedakan dengan makhluknya. Kendati demikian, Ustaz Subhan menilai, belum banyak manusia yang meyakini atas sifat Allah tersebut. Setiap hari, kata dia, Allah mendengar kan doa setiap manusia di dunia. Itu ben tuk kebesaran yang dapat diyakini oleh manusia. Allah juga akan menjawab setiap doa yang dipanjatkan oleh makh luk-Nya. "Setiap doa hamba, pasti dijawab. Kalau enggak dijawab bukan Allah yang salah," katanya. Semua doa akan dijawab oleh Allah kecuali beberapa hal antara lain jika se seorang memutus silaturahim dan ketika tidak meyakini bahwa Allah tidak men dengar dan tidak melihat. Ustaz Subhan menilai, seseorang yang mengatakan Allah tidak mendengarkan doanya, me reka adalah orang yang tidak mengerti cara agar doanya didengarkan oleh Allah. Mereka juga tidak memahami apa yang membuat Allah tidak mendengarkan doanya. Namun, tak banyak manusia yang meyakini seratus persen tentang Allah yang Mahamendengar. Karena itu, Ustaz Subhan berpendapat, merapikan akidah adalah cara agar bisa mendapatkan keya kinan tinggi terhadap sifat Allah tersebut. Manusia perlu berusaha meya kini bahwa Allah mendengar setiap apa yang dimintanya dan mengetahui apa yang diingin kan. Dalam kesempatan ter sebut, Ustaz Subhan juga menyerukan agar memperbanyak bersyukur atas nik mat yang di berikan Allah. "Bagaimana kita meyakini, belajar mensyukuri nik mat, jaga nikmat Allah dengan mudah ber syukur jangan kufur," kata Ustaz Subhan. Dengan begitu Allah akan menambah rezekinya serta menjaga kesehatannya. Ustaz Subhan juga mengingatkan agar manusia menggunakan kesehatannya ter hadap kebaikan yang lebih besar. Se lain itu, manusia diajak untuk meng hin dari kufur. Pasalnya, kufur bertolak be la kang dengan syukur. Kemudian ma nusia agar selalu taat kepada Allah kare na Allah adalah segala-galanya. Apabila itu semua dilakukan maka Allah akan mu dah menjawab setiap doa yang di minta. Fahri Ardiansyah (27) mengatakan, cukup rutin hadir ke berbagai kajian di be berapa masjid di Jakarta. Fahri yang berprofesi sebagai wiraswasta itu ingin mendapatkan ilmu tentang keislaman melalui memperbanyak hadir ke acara kajian. "Emang sering, kadang di al- Azhar, nyari jadwalnya, buat tambah ilmu saja," ujar Fahri kepada Republika di sela-sela kajian. Fahri mengaku pengetahuan agama Islam sangat minim, se hingga mengikuti kajian adalah salah ca ra memperoleh pelajaran agama Islam. Ia juga sering mengajak anaknya untuk ikut kajian keislaman. Ia berharap tertanam nilai-nilai agama pada anaknya.

Haris, jamaah kajian lainnya, juga meng aku kajian keislaman di sela-sela waktu kerja sangat bermanfaat untuk me nambah pengetahuan. Meskipun ber langsung singkat, namun menurutnya cukup berguna."Baik sih, di sini juga se ring ada kajian-kajian kayak-nya, jadi saya sering ikut, apalagi tempat kerja saya dekat sini," kata Haris, salah satu karyawan swasta di kawasan Sudirman.

  • tuntunan islam
  • allah maha mendengar

Allah swt mendengar seluruh pembicaraan rahasia sebab allah swt bersifat

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Allah swt mendengar seluruh pembicaraan rahasia sebab allah swt bersifat

4 Keutamaan Mengamalkan Asmaul Husna, 99 Nama Kemuliaan Allah SWT /PIXABAY/ john1cse

GALAMEDIA - Asmaul Husna merupakan nama-nama Allah yang maha indah. Berikut ini penjelasan 3 dari 99 asmaul husna, Al Mudzil, As Sami’, dan Al Bashir seperti yang dirangkum galamedia dari berbagai sumber:

- Al Mudzil (الْمُذِلُّ)

artinya Maha Menghinakan
Al Mudzil artinya Allah maha mengginakan sehingga orang yang dihinakan tersebut menjadi benar-benar hina. Tentu mereka adalah orang-orang kafir dan orang-orang yang memusuhi-Nya.

Baca Juga: Melanie Subono Tegaskan Wanita Bukan Sosok yang Lemah

Seringkali al mudzil disebutkan bersama al Muiz, sehingga jelas bahwa Allah merendahkan dan memuliakan siapa yang dikehendaki-Nya. Di antaranya tercantum dalam Surat Ali Imran ayat 26.

- As Sami’ (السَّمِيعُ)

artinya Maha Mendengar
As Sami artinya Allah Maha Mendengar segala sesuatu, baik yang keras maupun yang pelan, baik yang terang-terangan maupun yang rahasia. Allah Maha Mendengar segala doa hamba-Nya dan mengabulkan doa yang sungguh-sungguh dan penuh harap kepada-Nya.

Dalam Alquran, dicontohkan doa dengan menyebut nama As Sami ini agar doa dikabulkan dan ibadah diterima. Misalnya dalam Surat Al Baqarah ayat 127.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 22 September 2021: Orang Ketiga Muncul, Dewa Tetap Setia ke Nana

- Al Bashir (الْبَصِيرُ)

Allah swt mendengar seluruh pembicaraan rahasia sebab allah swt bersifat

Arti asmaul husna /NU online


GALAMEDIA - Asmaul Husna merupakan nama-nama Allah yang maha indah. Berikut ini penjelasan 3 dari 99 asmaul husna, Al Mudzil, As Sami’, dan Al Bashir seperti yang dikutip Galamedia dari laman bersamadakwah.net:

- Al Mudzil (الْمُذِلُّ)

Baca Juga: Yuk Pahami dan Amalkan, Ini Arti dan Makna Asmaul Husna AAl Alim, Al Qoobidh, dan Al Baasith

artinya Maha Menghinakan
Al Mudzil artinya Allah maha mengginakan sehingga orang yang dihinakan tersebut menjadi benar-benar hina. Tentu mereka adalah orang-orang kafir dan orang-orang yang memusuhi-Nya.

Baca Juga: Ini Arti dan Makna Asmaul Husna Al Wahhab, Ar Rozzaq, dan Al Fattah, Yuk Pahami dan Amalkan
Seringkali al mudzil disebutkan bersama al Muiz, sehingga jelas bahwa Allah merendahkan dan memuliakan siapa yang dikehendaki-Nya. Di antaranya tercantum dalam Surat Ali Imran ayat 26.

- As Sami’ (السَّمِيعُ)

artinya Maha Mendengar
As Sami artinya Allah Maha Mendengar segala sesuatu, baik yang keras maupun yang pelan, baik yang terang-terangan maupun yang rahasia. Allah Maha Mendengar segala doa hamba-Nya dan mengabulkan doa yang sungguh-sungguh dan penuh harap kepada-Nya.

Baca Juga: Ini Arti dan Makna Asmaul Husna Al Mushowwir, Al Ghoffar, dan Al Qohhar
Dalam Alquran, dicontohkan doa dengan menyebut nama As Sami ini agar doa dikabulkan dan ibadah diterima. Misalnya dalam Surat Al Baqarah ayat 127.

- Al Bashir (الْبَصِيرُ)

artinya Maha Melihat
Al Bashir artinya Allah Maha Melihat dan Menyaksikan segala sesuatu, baik yang tampak maupun yang tersembunyi. Tiada sesuatu pun baik dalam batu di perut bumi maupun di luar angkasa melainkan Allah melihatnya. Demikian pula seluruh amal perbuatan hamba dan isi hatinya.

tirto.id - As-Sami'dan Al-Alim adalah bagian dari nama-nama Allah SWT dalam Asmaul Husna. Sesungguhnya sifat-sifat Allah SWT tidak terbatas, tidak memerlukan ruang dan waktu.

Kendati demikian, para ulama mengumpulkan nama-nama Allah SWT untuk memudahkan umat Islam memahami sifat dan keagungan-Nya melalui 99 Asmaul Husna.

Penetapan 99 Asmaul Husna tidak sepatutnya dipandang sebagai batasan, namun sebagai pintu untuk mengenal keagungan Allah SWT.

Hal ini dikarenakan nama dan sifat-sifatnya merupakan hal gaib, tidak diketahui siapa pun, baik para nabi yang diutusnya, hingga para malaikat, sebagaimana tertera dalam sabda Nabi Muhammad SAW:

"Aku memohon kepada Engkau dengan semua nama yang menjadi nama-Mu, baik yang telah Engkau jadikan sebagai nama diri-Mu atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhluk-Mu atau Engkau turunkan dalam kitab-Mu atau Engkau sembunyikan menjadi ilmu gaib di sisi-Mu," (H.R. Ahmad).

Di antara 99 Asmaul Husna tersebut, terdapat dua sifat yang patut diketahui umat Islam, yaitu As-Sami' (Yang Maha Mendengar) dan Al-Alim (Yang Maha Mengetahui).

Kedua nama itu merujuk kepada sifat-sifat mulia yang dimiliki Allah SWT, sebagaimana tertera dalam Alquran surah Al-Baqarah ayat 137:

" ... Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui," (QS: Al-Baqarah [2]: 137).

Arti dari As-Sami' (Yang Maha Mendengar) dan Maknanya

Laman Kemendikbud menuliskan mengenai arti dan makna As-Sami' atau Yang Maha Mendengar, bahwasanya Allah SWT mendengar segala suara, segala bunyi, percakapan, dan lain sebagainya di semesta ini.

Daya pendengaran Allah SWT tidak terbatas, sampai-sampai Allah SWT juga mengetahui suara hati dan segala yang terbetik di benak manusia. Hal ini tertera dalam surah Al-Mulk ayat 13:

"Baik kau rahasiakan perkataanmu atau kau nyatakan. Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala isi hati," (Al-Mulk [67]: 13).

Mengimani nama Allah SWT, As-Sami' dapat dilakukan dengan cara mendengarkan orang lain, penuh perhatian, dan menghargai ucapan sesama. Lebih utama lagi, jika yang berbicara adalah guru dan orang tua kita.

Dengan pendengaran Allah SWT, seorang muslim juga dianjurkan untuk berdoa kepada-Nya. Melalui nama dan sifat ini, Ia mengabulkan permintaan hamba-Nya, serta membalasnya dengan pahala.

Selain itu, dengan mengetahui bahwa Allah SWT Maha Mendengar, maka seorang muslim sepatutnya tidak mengucapkan perkataan buruk yang mengandung dosa.

Di antara perkataan-perkataan buruk itu, terdapat gibah, gosip, menggunjing, memfitnah, dan lain sebagainya.

Karena Allah SWT Maha Mendengar, maka segala ucapan penuh dosa tersebut akan dicatat sebagai amalan buruk di sisi Allah SWT.

Arti dari Al-Alim (Yang Maha Mengetahui) dan Maknanya

Al-Alim artinya Yang Maha Mengetahui. Melalui nama dan sifat mulia ini, Allah SWT mengetahui hal-hal yang belum dan akan terjadi, masa lalu dan masa depan.

Sa'id bin Ali Al-Qathani dalam buku Syarah Asmaul Husna (2005) menuliskan mengenai pengetahuan Allah SWT yang tidak terbatas ini.

Artinya, Ia mengetahui hal-hal yang tampak maupun yang gaib, sebagaimana tertera dalam surah Al-An'am ayat 59, Allah SWT berfirman:

"Tak ada satu pun peristiwa, baik di bumi dan di langit yang luput dari pantauan Allah. Semua yang terjadi atas sepengetahuan-Nya. Pengetahuan Allah sungguh tidak terbatas dan meliputi semua hal tanpa kecuali, sementara pengetahuan makhluk sangat terbatas dan Allah Maha Mengetahui," (Al-An'am [6]: 59).

Mengimani nama Allah Al-Alim dapat terwujudkan dalam perilaku untuk menuntut ilmu sebanyak-banyaknya. Kendati demikian, jika sudah memperoleh ilmu, seorang muslim tidak boleh sombong atau merasa paling pandai.

Bagaimanapun juga, setinggi-tingginya ilmu yang diperoleh, ilmu Allah SWT tetap paling tinggi dan tak ada batasnya.

Baca juga:

  • Arti Asmaul Husna Al Malik dan Al Quddus: Makna serta Teladannya
  • Manfaat Membaca 99 Asmaul Husna: Bisa Membuka Pintu Rezeki

Baca juga artikel terkait AL-ALIM ARTINYA atau tulisan menarik lainnya Abdul Hadi
(tirto.id - hdi/tha)


Penulis: Abdul Hadi
Editor: Dhita Koesno
Kontributor: Abdul Hadi

Subscribe for updates Unsubscribe from updates