Aktif mengikuti kegiatan musyawarah warga termasuk penerapan nilai pancasila sila ke-4 di

Aktif mengikuti kegiatan musyawarah warga termasuk penerapan nilai pancasila sila ke-4 di

freepik

Musyawarah merupakan contoh sikap pengamalan Pancasila sila keempat.

Bobo.id - Pancasila sila keempat yang berbunyi, "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan" menjadi pedoman bagi rakayat Indonesia untuk mengutaman kepentingan bersama. 

Bagaimana denganmu? Apakah kamu sudah melakukan sesuatu untuk kepentingan bersama?

Baca Juga: Contoh Sikap yang Sesuai dengan Pancasila Sila Ke-4 di Keluarga, Materi Kelas 4 SD

Di sekolah, teman-teman juga bisa mengamalkan Pancasila sila ke-4 ini, lo. 

Yuk, kita cari tahu apa saja contoh sikap yang sesuai dengan Pancasila sila ke-4 ini!

Berikut ini contohnya.

Contoh Sikap yang Sesuai dengan Pancasila Sila Ke-4 di Sekolah

1. Menghargai pendapat teman yang lain saat mengikuti pelajaran di kelas. 

2. Mengikuti diskusi di kelas dengan aktif. 

3. Belajar berani menyampaikan pendapat di kelas. 

Baca Juga: Contoh Penerapan Sila ke-4 Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari

4. Tidak memaksakan kehendak pribadi saat mengikuti diskusi di kelas. 

5. Menghormati keputusan bersama untuk kepentingan kelas. 

6. Melakukan keputusan bersama dengan tanggung jawab.

Diskusi atau musyawarah dapat dilakukan dari hal kecil seperti pemilihan ketua kelas. 

Dengan mengikuti musyawarah pemilihan ketua kelas, dan menghargai keputusan yang diambil merupakan salah satu bentuk sikap meneladani Pancasila sila keempat di sekolah. 

Baca Juga: Banteng Menjadi Lambang Sila Ke-4 Pancasila, Bagaimana Cara Hidupnya?

Pada sila keempat ini, teman-teman berhak menyampaikan pendapat, dan wajib menghargai pendapat orang lain dan melaksanakan keputusan bersama.

Begitulah musyawarah dapat berjalan dengan baik sebagai wujud pengamalan Pancasila.

----

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Aktif mengikuti kegiatan musyawarah warga termasuk penerapan nilai pancasila sila ke-4 di

Anak-anak melihat lambang burung Garuda Pancasila di Kampung Pancasila, Karang Tengah, Kota Tangerang, Selasa (1/6/2021). Kegiatan tersebut antara lain seperti gotong royong membersihkan kampung dan sosialisasi penanaman nilai Pancasila kepada warga . (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bola.com, Jakarta - Sila ke-4 Pancasila berbunyi, 'Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan'. Sila ini melambangkan bahwa pemerintahan berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia. Nama Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu "panca", yang berarti lima, dan "sila" yang artinya prinsip. Jadi, arti Pancasila adalah lima prinsip yang dijadikan acuan masyarakat Indonesia dalam berkehidupan.

Adapun lima prinsip yang dijadikan sila dalam Pancasila tersebut ialah Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dalam hidup berbangsa dan bernegara, sebagai warga negara Indonesia, sudah selayaknya kita berpegang teguh pada Pancasila.

Selain dijadikan norma hukum dalam mengatur kehidupan bernegara, Pancasila digunakan sebagai pedoman bertingkah laku yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai warga negara Indonesia yang baik, harus bisa mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila.

Berikut ini contoh pengamalan sila ke-4 Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, dilansir dari laman sitirejo-tambakromo.desa.id, Senin (22/8/2022).

Gambar kepala banteng dijadikan sebagai dasar kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Simbol gambar kepala banteng terletak di sebelah atas gambar bintang.

Kepala banteng diartikan sebagai tenaga rakyat dijadikan sebagai lambang sila keempat Pancasila. Kepala banteng menjadi perumpamaan manusia dalam mengambil keputusan, yakni yang harus dilakukan secara tegas.

Banteng juga diartikan sebagai hewan sosial yang suka berkumpul dan bergerombol. Saat banteng berkumpul, menjadi lebih kuat dan sulit diserang lawan.

Jadi, lambang kepala banteng tersebut menggambarkan budaya bangsa Indonesia yang senang berkumpul, berdiskusi, dan bermufakat.

  • Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
  • Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
  • Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
  • Musyawarah untuk mencapai muafakat diliputi semangat kekeluargaan.
  • Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
  • Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil.
  • Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
  • Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai hati nurani yang luhur.
  • Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
  • Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan permusyawaratan.

  • Mengutamakan musyawarah untuk menyelesaikan permasalahan.
  • Harus menerima hasil dari musyawarah dengan ikhlas.
  • Melaksanakan setiap hasil keputusan musyawah bersama dengan penuh rasa tanggung jawab.
  • Setiap masalah diselesaikan melalui musyawarah untuk mencapai kata sepakat.
  • Ikut memberikan suara dalam pemilu bagi yang sudah terdaftar dalam calon pemilih.
  • Bagi yang dipilih, harus dapat amanah dalam menjalankan tugasnya sebagai wakil pemilih.
  • Berani memberikan kritik dan saran kepada pimpinan jika ada kesalahan. Bukan hanya secara langsung seperti demonstrasi, tetapi juga menggunakan media cetak maupun media sosial resmi milik pemerintah.
  • Menghargai teman, saudara, tetangga atau orang lain yang sedang berbicara maupun menyampaikan usul pada saat musyawarah.
  • Melaksanakan pemilihan ketua RT maupun ketua RW dengan cara musyawarah mufakat.
  • Tidak memaksakan keinginan maupun kehendak kepada teman, tetangga, dan saudara ketika rapat maupun musyawarah.

Sumber: Web Desa Sitirejo, Kecamatan Tambakromo, Pati, Jawa Tengah

Dapatkan artikel bertema Pancasila lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Oleh : Denny dan Rusliansyah Anwar

Pendahuluan

Pancasila merupakan dasar Negara kesatuan Republik Indonesia. Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia menjadi panduan bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila memiliki nilai-nilai yang sangat baik dan universal. Yang membuat seluruh rakyat Indonesia dapat memegang teguh dengan bangga akan Pancasila. Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia merupakan kebanggaan bagi seluruh rakyat Indonesia. Yang menjadi keunikan bagi rakyat Indonesia di mata dunia.

Adanya perkembangan zaman seperti era sekarang ini, dimana setiap orang dengan sangat mudah di pengaruhi oleh paham atau ajaran yang sifatnya instant, menyebabkan masyarakat kita cenderung gampang lupa akan nilai-nilai luhur Pancasila. Pancasila yang disebut sebagai pedoman dasar Negara Indonesia, bagi sebagian masyarakat kita nampaknya hanya sebatas pemanis bibir dan mudah dilupakan sehingga tidak tercermin dalam praktik kehidupannya sehari-hari. Oleh karenanya kita tidak boleh bosan untuk selalu mendengungkan nilai-nilai luhur Pancasila ini kepada seluruh lapisan masyarakat agar menjadi bagian dari kehidupan keseharian mereka.

Pembahasan

Sebagai warga masyarakat di seluruh Indonesia setiap individu punya kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. Dan untuk mengutamakan musyawarah dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan bersama. Keputusan yang di ambil hingga mencapai mufakat dihormati dan di junjung tinggi proses dan hasilnya dalam setiap keputusan yang dicapai oleh musyawarah tersebut. Dengan memiliki rasa tanggung jawab setiap individu menerima hasil keputusan tersebut karena keputusan tersebut merupakan keputusan yang diperoleh untuk kepentingan bersama. Dalam pengambilan keputusan yang diperoleh dari pemusyawaratan keputusan tersebut harus dapat di pertanggung jawabkan secara moral, menjunjung tinggi martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan. Dalam kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki peran penting untuk menjunjung tinggi aspek kehormatan, kedisplinan dan kewajiban terhadap diri sendiri dan orang lain dengan berdasar kepada keadilan, kejujuran, keputusan yang di ambil secara musyawarah, dan kebenaran.

Nilai-nilai yang tekandung dalam sila keempat ini secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut.

  1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
  2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
  3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
  4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
  5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
  6. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
  7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
  8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
  9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
  10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan

Kondisi aktual masyarakat berdasarkan nilai-nilai sila ke empat 

Meskipun masyarakat kita telah memiliki pedoman Pancasila sebagai dasar hidupnya, namun pada kenyataannya pikiran dan tindakan sebagian dari mereka dalam kehidupan sehari-hari sebagai individu yang turut aktif di masyarakat cenderung masih jauh dari nilai nilai Pancasila tersebut.

Dalam sila ke – 4 kita diminta untuk menjunjung tinggi kehormatan dan keadilan untuk seluruh rakyat Indonesia. Namun praktiknya masih ada dari mereka yang merendahkan orang lain, berlaku tidak adil, tidak jujur, dan masih suka menipu sesamanya.

Sila ke – 4 mengamanatkan bahwa dalam nilai-nilai yang dikandungnya tersebut melarang setiap individu untuk memaksakan kehendaknya terhadap orang lain karena pada dasarnya setiap individu mempunyai kedudukan yang sama. Jadi tidak dibenarkan adanya tindakan yang semena-mena karena misalnya disebabkan oleh posisi kedudukan yang lebih tinggi dari yang lainnya. Hal semacam ini masih sering kita jumpai dalam kehidupan masyarakat kita.

Sila ke – 4 juga menyatakan bahwa di dalam mengambil suatu keputusan hendaknya mengutamakan musyawarah untuk kepentingan bersama. Namun kenyataan menunjukkan bahwa masih ada di antara pengambil keputusan yang karena punya wewenang akhirnya mengambil suatu keputusan yang tidak pro rakyat tapi hanya demi memenuhi kepentingan golongan tertentu. Ini mengindikasikan bahwa masih ada terjadi penyalahgunaan wewenang yang cenderung korup, yang pada akhirnya akan merugikan banyak pihak.

Sila ke – 4 mengingatkan pula agar semua pihak untuk menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah. Jadi tidak dibenarkan adanya kesewenang-wenangan pihak tertentu terhadap pihak lain yang cenderung mengabaikan keputusan yang telah ditetapkan.

References

Wikipedia. “Pancasila”. 20 Desember 2017. https://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila