Akibatnya Indonesia dikelompokkan sebagai daerah yang sering terjadi gempa bumi baik gempa bumi

Akibatnya Indonesia dikelompokkan sebagai daerah yang sering terjadi gempa bumi baik gempa bumi

engertian Gempa Bumi – Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari bawah permukaan secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi atau lempeng bumi. Selain itu gempa bumi juga bisa disebabkan oleh letusan gunung api.

Gempa bumi juga bisa diartikan sebagai suatu peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Frekuensi gempa bumi di suatu wilayah mengacu pada jenis dan ukuran gempa bumi yang di alami selama periode waktu. Gempa bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. Moment magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa bumi terjadi untuk seluruh dunia. Skala Rickter adalah skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi nasional yang di ukur pada skala besarnya lokal 5 magnitudo. Kedua skala yang sama selama rentang angka mereka valid. Gempa 3 magnitudo atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat dan besarnya 7 kali lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung pada kedalaman gempa.

Gempa Bumi terbesar bersejarah besarnya telah lebih dari 9 skala rickter, meskipun tidak ada batasan besarnya. Gempa Bumi besar terakhir besarnya 9,0 atau lebih besar adalah 9,0 magnitudo yaitu gempa di Jepang pada tahun 2011 , dan itu adalah gempa Jepang terbesar sejak pencatatan dimulai. Intensitas getaran diukur pada modifikasi Skala Mercalli.

Jenis-Jenis Gempa Bumi
Jenis-jenis gempa bumi dibedakan menjadi 2 yaitu berdasarkan penyebab dan kedalamannya. Berikut ini merupakan penjelasannya :

a. Berdasarkan Penyebabnya
Menurut penyebab terjadinya, gempa bumi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :

1. Gempa Vulkanik
Gempa bumi vulkanik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh letusan gunung berapi. Contoh : gempa G. Bromo, gempa G. Una-Una, gempa G. Krakatau.

2. Gempa Tektonik
Gempa tektonik adalah gempa bumi yang terjadi karena pergeseran lapisan kulit bumi akibat lepasnya energi di zone penunjaman. Gempa bumi tektonik memiliki kekuatan yang cukup dahsyat. Contoh : gempa Aceh, Bengkulu, Pangandaran.

3. Gempa runtuhan atau terban
Gempa runtuhan atau terban adalah gempa bumi yang disebabkan oleh tanah longsor, gua-gua yang runtuh, dan sejenisnya. Tipe gempa seperti ini hanya berdampak kecil dan wilayahnya sempit.

b. Berdasarkan Kedalamannya
Berdasarkan kedalamannya, jenis-jenis gempa bumi juga dibedakan menjadi 3, yaitu :

1. Gempa bumi dalam
Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya (pusat gempa) berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi (di dalam kerak bumi). Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.

2. Gempa bumi menengah
Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi.gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.

3. Gempa bumi dangkal
Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.

Parameter Gempa Bumi Waktu terjadinya gempabumi (Origin Time – OT) Lokasi pusat gempabumi (Episenter) Kedalaman pusat gempabumi (Depth) Kekuatan Gempabumi (Magnitudo) Karakteristik Gempa Bumi Berlangsung dalam waktu yang sangat singkat Lokasi kejadian tertentu Akibatnya dapat menimbulkan bencana Berpotensi terulang lagi Belum dapat diprediksi Tidak dapat dicegah, tetapi akibat yang ditimbulkan dapat dikurangi Penyebab Terjadinya Gempa Bumi

Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi akan terjadi.

Oleh:

pixabay.com Ilustrasi dampak gempa

Bisnis.com, SOLO - Indonesia adalah salah satu negara yang kerap mengalami gempa bumi. Dikutip dari laman BMKG, terhitung sejak awal Januari 2022 ini, tercatat 21 gempa dengan magnitudo di atas 5.

Nah, lalu apa penyebab sering terjadinya gempa ini?

Melansir dari gov.uk, Indonesia sering terjadi gempa karena terletak di sepanjang jalur seismik bergejolak yang disebut Cincin Api Pasifik. Hal itu menjadi alasan mengapa gempa bumi hingga letusan gunung berapi terjadi secara teratur, yang dapat menghadirkan potensi ancaman tsunami.

Baca Juga : Penyebab Gempa M 5,5 di Banten, Ini Penjelasan BMKG

Sementara, dikutip dari weforum.org, adanya aktivitas gunung berapi aktif juga diketahui karena tepat di Cincin Api Pasifik berada di tataran lempeng tektonik.

Lempeng tektonik ini disebut juga sebagai mantel bumi yang karakteristiknya atas lapisan batuan yang sebagian padat dan sebagian cair.

Secara geografis, empat lempeng tektonik mengelilingi Indonesia, yakni lempeng Benua Asia, Benua Australia, Samudera Hindia, dan Samudera Pasifik. Pergerakan lempeng bumi lambat, namun mantel bumi selalu bergerak.

Nah, ketika bertabrakan atau terpisah antarlempeng, maka muncullah gelombang tektonik atau disebut gempa tektonik.

Apabila gempa tektonik terjadi di samudra, interaksi antarlempeng memicu timbulnya gelombang pasang. Dilansir dari bnpb.go.id, tsunami yang terjadi di Indonesia sebagian besar disebabkan gempa-gempa tektonik di sepanjang daerah subduksi dan daerah seismik aktif lainnya.

Dikutip dari laman weforum.org, beberapa akibat dari adanya gempa tektonik yang terjadi di wilayah subinduksi adalah gempa bumi berkekuatan magnitudo 9,1 di lepas pantai barat Sumatera yang menyebabkan tsunami di Samudra Hindia pada 2004 lalu.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Source: Tempo

Editor: Aliftya Amarilisya

07/07/2020, 21:18 WIB

Akibatnya Indonesia dikelompokkan sebagai daerah yang sering terjadi gempa bumi baik gempa bumi
Penulis Nana Triana | Editor Mikhael Gewati

Apa kita menyadari pada Selasa (7/7/2020), Indonesia diguncang gempa bumi di beberapa tempat. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat telah terjadi empat kali gempa bumi tektonik di beberapa wilayah di Indonesia salah satunya, yakni Jepara.

Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara, Setyoajie Prayogie, mengungkapkan gempa bumi yang terjadi di Jepara Jawa Timur, mempunyai karakteristik gempa dalam atau biasa disebut deep focus earthquake.

"Sehingga hampir seluruh daerah, kabupaten dan kota di Pulau Jawa merasakan intensitas getarannya," kata Aji mengutip Kompas.com.

Asal tahu saja, gempa bumi termasuk salah satu bencana alam yang sampai saat ini tidak dapat diprediksi kapan dan di mana akan terjadinya.

Lalu kenapa sih negara Indonesia kerap kali dilanda bencana gempa bumi, serta apa faktor penyebabnya?

Untuk menjawab itu, tim Indonesiaterhubung.id telah merangkum dari berbagai sumber, beberapa faktor penyebab gempa bumi yang kerap terjadi di Indonesia.

Letak Geografis

Indonesia terletak diantara tiga lempeng utama di dunia, yaitu Australia, Eurasia dan Pasifik. Kondisi ini menyebabkan Indonesia sering terjadi gempa bumi tektonik ataupun gempa bumi vulkanik. Gempa bumi bisa terjadi akibat tumbukan antar lempeng utama.

Gempa yang terjadi di Indonesia bervariasi, dari skala kecil hingga berskala besar. Bahkan sebagian besar wilayah nusantara sangat rawan terjadinya gempa bumi, seperti Sumatera, selatan Jawa, utara Sulawesi, laut Maluku, utara Papua dan beberapa daerah lainnya.

Pergerakan Lempeng

Selain letak geografi, salah satu penyebab sering terjadinya gempa di Indonesia karena adanya pergerakan lempeng bumi.

Pergerakan lempeng bumi menghasilkan tekanan yang berujung terjadinya gempa. Besar kecilnya gempa tergantung pada besar tekanan yang terjadi karena pergerakan lempeng ini.

Berada di tengah cincin api

Indonesia berada di jalur gempa teraktif di dunia karena dikelilingi cincin api Pasifik. Kondisi geografis ini menjadikan Indonesia sebagai wilayah yang rawan letusan gunung berapi, gempa dan tsunami.

Cincin api pasifik atau lingkaran api pasifik alias ring of fire adalah daerah yang sering terjadi gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan api pasifik.

Tercatat sebanyak 127 gunung berapi aktif terjalin melingkari Nusantara. Dari jumlah itu, 30 di antaranya ada di Pulau Jawa. Itu artinya sekitar 120 juta orang kini hidup dalam bayang-bayang letusan gunung berapi.

Dengan jumlah yang sebanyak itu, maka aktivitas vulkanik yang berpotensi menimbulkan gempa akan semakin banyak. Gunung api di Indonesia yang paling aktif adalah Gunung Kelud dan Gunung Merapi.

Asosiasi Internasional Vulkanologi dan Kimia Interior Bumi juga menetapkan Gunung Merapi sebagai gunung api dekade ini. Ini karena aktivitas vulkanisnya yang sangat tinggi sejak 1995.

Bagaimana, sudah pahamkan sekarang alasan negeri kita sering dilanda gempa bumi?