Manusia sangat bergantung terhadap lingkungan. Lingkungan hidup merupakan sebuah kesatuan yang meliputi berbagai makhluk hidup beserta komponen yang ada di sekitarnya seperti hewan, tumbuhan, dsb. Manusia sebagai salah satu makhluk hidup memiliki peranan penting dalam mengelola lingkungan hidup, apabila terjadi kerusakan lingkungan hidup maka akan sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan kehidupan manusia itu sendiri. Kerusakan lingkungan hidup dapat terjadi di darat, udara, maupun air. Faktor penyebabnya yaitu bisa dari faktor alam dan juga faktor manusia itu sendiri. Sejak awal tahun, bencana melanda beberapa wilayah di Indonesia. Faktor penyebabnya yaitu bisa dari faktor alam dan juga faktor manusia itu sendiri. Dampak dari kerusakan alam sangat merugikan manusia, baik segi ekonomi maupun sosial bahkan dapat menyebabkan korban jiwa. 1. Pemanasan Global 2. Pencemaran 3. Kebakaran Hutan 4. Tanah Longsor 5. Banjir Referensi: https://dlh.semarangkota.go.id/5-dampak-kerusakan-alam-bagi-kehidupan/ Sudah tahukah? Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Lingkungan Hidup meluncurkan Aplikasi Lapor
Salah satu jenis ekosistem air adalah ekosistem air laut. Ekosistem air laut
Rusaknya lingkungan hidup terjadi karena ulah manusia yang kurang, bahkan tidak, sadar
Tau gak sih kalau tingkat polusi udara di perkotaan itu sangat tinggi? Semua posisi yang ada di dalam rantai makanan sangatlah penting. Bila salah satu dari bagian ekosistem mengalami kerusakan atau kepunahan, maka anggota ekosistem lainnya akan terpengaruh, termasuk akibat dari konsumen puncak punah. Akibat dari konsumen puncak punah pastinya menyebabkan ketidakseimbangan dalam sebuah rantai makanan yang berpengaruh langsung pada sebuah ekosistem. Bila salah satu punah, maka bukan tidak mungkin bagian lain yang ada di dalam rantai makanan tersebut pun akan punah juga. Akibat dari Konsumen Puncak PunahPengertian dari rantai makanan adalah sebuah peristiwa makan dan dimakan antara sesama makhluk hidup dengan urutan-urutan tertentu. Melansir buku Cerita Sains: Rantai Makanan, bambang Joko Susilo, 2014, dalam suatu rantai makanan terdapat makhluk hidup yang mempunyai peran sebagai produsen, konsumen, dan sebagai dekomposer (pengurai). Setiap tingkat dari rantai makanan dalam sebuah ekosistem disebut dengan tingkat trofik. sumber ilustrasi: FreepikDalam ekosistem, kelompok hewan menjadi konsumen karena mereka tidak memproduksi energi. Kelompok hewan umumnya menggunakan energi untuk mendapatkan makanan. Hewan yang memakan tumbuhan (herbivora) masuk dalam konsumen tingkat satu atau primer. Hewan pemakan daging (karnivora) yang memangsa hewan herbivora disebut konsumen tingkat dua atau konsumen sekunder. Sedangkan hewan karnivora yang memakan sesama hewan karnivora disebut konsumen tingkat tiga atau tersier. Selain hewan herbivora dan karnivora, terdapat juga hewan omnivora yang memakan segalanya (herbivora dan karnivora). Hewan omnivora bisa masuk ke dalam konsumen tingkat apa saja. Apabila konsumen puncak punah, maka jumlah konsumen tingkat dua akan bertambah dengan drastis. Hal ini disebabkan konsumen tingkat dua tidak ada yang memangsa karena konsumen puncak sudah punah. Sebaliknya jumlah konsumen tingkat satu akan berkurang drastis karena mereka jadi makanan konsumen tingkat satu. Bila konsumen tingkat dua sangat banyak, tentu mereka memerlukan makanan yakni konsumen tingkat satu. Karena jumlahnya akan timpang, konsumen tingkat dua semakin banyak dan konsumen tingkat satu tetap, maka jumlah konsumen tingkat satu akan berkurang. Logikanya akibat dari konsumen puncak punah adalah makhluk-makhluk yang membutuhkan makanan semakin banyak tapi makanannya tetap segitu saja, yang terjadi adalah peristiwa kekurangan makanan. Secara singkat, bila salah satu rantai makanan mendadak hilang atau mengalami kepunahan maka hal ini bukan hanya memengaruhi hewan itu, tapi juga memengaruhi hewan atau predator lainnya. (DNR) |