4 ciri budaya politik – Budaya politik dalam suatu masyarakat tidaklah lahir dengan sendirinya. Orientasi pendidikan politik yang melahirkan kesadaran dan partisipasi politik tertentu ikut mewarnai budaya politik yang lahir dengan membawa ciri-ciri tersendiri. Show Oleh sebab itu, suatu saat nanti rangkaian budaya politik yang terdapat di dalam masyarakat sangat mungkin mengalami perubahan dan perkembangan ke arah yang lebih baik, menuju ke tingkat yang mapan (budaya partisipatif) yang sesuai dengan etika dan norma-norma di dalam masyarakat suatu negara. Di dalam gelanggang politik, masyarakat berupaya untuk memperoleh kekuasaan melalui kekuatan-kekuatan tertentu yang diarahkan untuk mewujudkan gagasannya. Mereka dapat menyebarluaskan gagasan, mengerahkan dan menarik massa, mengkritik kebijakan, atau mengajukan rancangan sebuah peraturan. Seluruh kegiatan tersebut merupakan bagian dari banyak kegiatan yang dilakukan dalam suatu masyarakat politik. Pada masyarakat politik, interaksi setiap individu maupun kelompok memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Perilaku politik (Political Behavior)Perilaku politik dapat dinyatakan sebagai keseluruhan tingkah laku pelaku politik dan warga negara yang telah saling memiliki hubungan antara pemerintah, dan antarkelompok masyarakat dalam rangka proses pembuatan, pelaksanaan dan penegakan keputusan politik. Baca juga: Pengertian budaya politik menurut 6 ahli Budaya Politik (Political Culture)Menurut Almond dan Verba, budaya politik merupakan suatu sikap orientasi yang khas warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam bagiannya, dan sikap terhadap peranan warga negara yang ada di dalam sistem itu. Warga negara senantiasa mengidentifikasikan diri mereka dengan simbol-simbol dan lembaga kenegaraan berdasarkan orientasi yang mereka miliki. Kelompok kepentingan (Interest Group)Merupakan kelompok atau organisasi yang berusaha mempengaruhi kebijaksanaan pemerintah tanpa berkehendak memperoleh jabatan publik. Kelompok kepentingan tidak berusaha menguasai pengelolaan pemerintahan secara langsung, meskipun tidak menutup kemungkinan pemimpin ataupun anggotanya memenangkan kedudukan-kedudukan politik berdasar pemilihan umum. Kelompok kepentingan biasa menghimpun ataupun mengeluarkan dana dan tenaganya untuk melaksanakan tindakan-tindakan politik, dan biasanya mereka berada di luar tugas partai politik. Baca juga: Pengertian politik menurut etimologi dan 5 ilmuwan Kelompok penekan (Presseru Group)Dalam pandangan Stuart Gerry Brown, kelompok penekan merupakan kelompok yang dapat mempengaruhi atau bahkan membentuk kebijaksanaan pemerintah. Adapun cara yang digunakan dapat melalui persuasi, propaganda, atau dengan cara lain yang dipandang lebih efektif. Mereka antara lain kelompok-kelompok pengusaha, industriawan dan asosiasi lainnya. Artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. Budaya politik merupakan pola perilaku suatu masyarakat dalam kehidupan bernegara, penyelenggaraan administrasi negara, politik pemerintahan, hukum, norma kebiasaan yang dihayati oleh seluruh anggota masyarakat setiap harinya. Budaya politik juga dapat diartikan sebagai suatu sistem nilai bersama suatu masyarakat yang memiliki kesadaran untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan kolektif dan penentuan kebijakan publik untuk masyarakat seluruhnya.
Secara umum budaya politik terbagi atas tiga :
Gambaran sementara tentang budaya politik Indonesia, yang tentunya harus di telaah dan di buktikan lebih lanjut, adalah pengamatan tentang variabel sebagai berikut :
Masyarakat Jawa, dan sebagian besar masyarakat lain di Indonesia, pada dasarnya bersifat hirarkis. Stratifikasi sosial yang hirarkis ini tampak dari adanya pemilahan tegas antara penguasa (wong gedhe) dengan rakyat kebanyakan (wong cilik). Masing-masing terpisah melalui tatanan hirarkis yang sangat ketat. Alam pikiran dan tatacara sopan santun diekspresikan sedemikian rupa sesuai dengan asal usul kelas masing-masing. Penguasa dapat menggunakan bahasa 'kasar' kepada rakyat kebanyakan. Sebaliknya, rakyat harus mengekspresikan diri kepada penguasa dalam bahasa 'halus'. Dalam kehidupan politik, pengaruh stratifikasi sosial semacam itu antara lain tercemin pada cara penguasa memandang diri dan rakyatnya.
Pola hubungan Patronage merupakan salah satu budaya politik yang menonjol di Indonesia.Pola hubungan ini bersifat individual. Dalam kehidupan politik, tumbuhnya budaya politik semacam ini tampak misalnya di kalangan pelaku politik. Mereka lebih memilih mencari dukungan dari atas daripada menggali dukungn dari basisnya.
|