Karbon monoksida adalah salah satu gas tak berwarna dan berbau. Meski begitu, bila terhirup terlalu banyak, gas ini dapat menyebabkan keracunan. Show 21 Jan 2021|Azelia Trifiana Ditinjau olehdr. Anandika Pawitri Menghirup karbon monoksida terlalu banyak dapat berdampak fatarMeski tidak berwarna dan tidak berbau, bahaya gas karbon monoksida terhadap manusia adalah bisa menyebabkan keracunan. Ini terjadi ketika jumlah gas CO yang terhirup terlalu banyak.Umumnya, keracunan karbon monoksida terjadi dalam ruangan dengan sirkulasi udara buruk. Ketika terjadi penumpukan CO di aliran darah, maka jaringan bisa mengalami kerusakan parah. Keracunan karbon monoksidaSetiap harinya, manusia selalu berpeluang terpapar karbon monoksida dalam jumlah kecil. Namun apabila terlalu banyak menghirup CO di ruangan berventilasi buruk seperti garasi, maka bisa menyebabkan keracunan karbon monoksida.Bahaya gas karbon monoksida terhadap manusia adalah saat terhirup, bisa menggantikan oksigen dalam darah. Tak hanya itu, ini juga mengancam organ vital seperti jantung, otak, dan lainnya.Menghirup CO dalam jumlah banyak bisa membuat seseorang tak sadarkan diri dan sulit bernapas, meski hanya dalam hitungan menit.Kondisi ini cukup serius dan bisa mengancam nyawa. Segera cari bantuan medis apabila melihat atau mengalami gejala-gejala seperti:
Mendiagnosis keracunan COUntuk mendiagnosis keracunan karbon monoksida, dokter atau perawat akan mengambil sampel darah. Tujuannya untuk mengetahui seberapa banyak kadar CO dalam darah.Ketika kadarnya sudah meningkat hingga lebih dari 70 ppm (parts per million), umumnya gejala akan semakin terlihat. Contohnya seperti mual, sakit kepala, hingga hilang kesadaran.Kemudian, dokter akan memberikan penanganan sesegera mungkin setibanya Anda di rumah sakit. Beberapa bentuk penanganannya seperti:Cara terbaik untuk menangani keracunan CO adalah dengan menghirup oksigen murni. Penanganan ini bisa meningkatkan kadar oksigen dalam darah, sekaligus membantu menghilangkan karbon monoksida.Dokter akan memberikan masker oksigen di hidung dan mulut, kemudian pasien diminta menghirupnya. Apabila tidak bisa bernapas sendiri, pemberian oksigen dilakukan melalui ventilator.Dokter akan meminta pasien menghirup oksigen murni dalam ruangan bertekanan udara tinggi. Tekanan udara dalam ruangan ini dua kali lebih besar daripada udara normal.Lewat penanganan ini, kadar oksigen dalam darah akan meningkat dengan cepat. Umumnya, ini dilakukan apabila seseorang mengalami keracunan karbon monoksida cukup parah atau bagi ibu hamil.Seseorang yang mengalami keracunan CO tidak boleh melakukan penanganan sendiri. Apabila ada indikasi keracunan, segera cari udara terbuka dan pertolongan darurat. Jangan menyetir seorang diri ke rumah sakit karena ada risiko kehilangan kesadaran saat berkendara.Risiko jangka panjang keracunan CO bisa menyebabkan berbagai komplikasi serius. Bahkan kasus ringan saja dapat memicu terjadinya kerusakan otak, jantung, organ, hingga kematian.Baca Juga10 Penyebab Dada Sakit Saat Batuk yang Harus Tidak Boleh DiremehkanBerbagai Komplikasi Pneumonia yang Harus Anda WaspadaiBronkodilator, Obat untuk Atasi Asma hingga PPOKFaktor risiko keracunanPenting untuk tahu kapan risiko mengalami keracunan karbon monoksida meningkat, seperti ketika berada di dekat:
Cara mencegah keracunanUntuk mencegah mengalami keracunan karbon monoksida, beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah:
Baca JugaTumor Mediastinum, Bisa Tumbuh Tanpa Gejala ApapunMengenal Penyebab Mimisan pada Orang DewasaInilah Jenis Pengobatan Bronkitis dan Lama Waktu Penyembuhannya!Penting juga untuk tidak meninggalkan anak atau siapapun yang belum piawai menyelamatkan diri sendiri di dalam kendaraan. Jika ada dugaan terpapar karbon monoksida, segera cari udara terbuka dan panggil pertolongan darurat.Untuk berdiskusi lebih lanjut tentang cara pencegahan keracunan CO, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.penyakit paru-parukeracunansesak napasOSHA. https://www.osha.gov/OshDoc/data_General_Facts/carbonmonoxide-factsheet.pdf Prone (proning) position merupakan metode medis sederhana untuk meredakan sesak napas, termasuk pada pasien Covid-19. Jika harus isolasi mandiri, cara ini berguna bagi mereka yang saturasi oksigennya berada di bawah 94%. 23 Mei 2021|Yanita Nur Indah Sari Gangguan tidur hingga depresi termasuk komplikasi asma yang tidak bisa Anda anggap remeh. Kenali pencegahannya di sini. 21 Sep 2021|Yanita Nur Indah Sari Kapasitas total paru-paru seringkali digunakan sebagai data tambahan untuk menentukan diagnosis penyakit tertentu, seperti PPOK dan asma. Pemeriksaan ini dilakukan menggunakan alat bernama spirometer oleh dokter spesialis paru. 03 Feb 2020|Nina Hertiwi Putri Dijawab Oleh dr. Vina Liliana Dijawab Oleh dr. Vina Liliana |