Yang harus dilakukan guru untuk membangun budaya positif di sekolah

Yang harus dilakukan guru untuk membangun budaya positif di sekolah

Bima Gilang Okjianto_CGP Banyuwangi 5_SMP Bustanul Makmur

        Budaya positif adalah nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan kebiasaan-kebiasaan di sekolah yang berpihak pada murid agar murid dapat berkembang menjadi pribadi yang kritis, penuh hormat dan bertanggung jawab.Budaya positif juga adalah salah satu materi yang diajarkan dalam pendidikan guru penggerak. Materi ini sangat penting kita dapatkan dan kuasai sehingga kita sebagai guru penggerak dapat mengembangkan potensi anak-anak yang memiliki karakter yang kuat, sesuai profil pelajar Pancasila.

Yang harus dilakukan guru untuk membangun budaya positif di sekolah

            Dalam penerapan budaya positif kita harus menumbuhkan lingkungan yang positif. Memahami kebutuhan-kebutuhan dasar yang dibutuhkan seorang murid pada saat mereka berperilaku tidak pantas dan tidak sesuai apa yang kita harapkan. Dengan tidak hanya melakukan hukuman yang mungkin saja memberikan efek dan dampak yang tidak baik pada perkembangan emosi peserta didik kita. Kita juga saat melakukan penerapan budaya positif perlu mengeksplorasi suatu posisi dalam penerapan disiplin, yang dinamakan ‘Manajer’ serta bagaimana seorang Manajer menjalankan pendekatan disiplin yang dinamakan Restitusi.

          Selama ini hukuman merupakan bentuk pembelajaran disiplin bagi murid bagi seorang guru, padahal hukuman menmpunyai arti berbeda. Hukuman adalah sebuah cara untuk mengarahkan sebuah tingkah laku agar sesuai dengan tingkah laku yang berlaku Secara umum hukuman dalam hukum adalah sanksi fisik maupun psikis untuk kesalahan atau pelanggaran yang dilakukan yang berpengaruh untuk karakter peserta didik dan tidak bagus untuk psikologis anak.

          Disiplin positif bertujuan untuk bekerja sama dengan siswa dan tidak menentang mereka. Penekanannya adalah membangun kekuatan peserta didik daripada mengkritik kelemahan mereka dan menggunakan penguatan positif (positive reinforcement) untuk mempromosikan perilaku yang baik. Hal ini melibatkan memberikan siswa-siswi pedoman yang jelas untuk perilaku apa yang dapat diterima dan kemudian mendukung mereka ketika mereka belajar untuk mematuhi pedoman ini. Pendekatan ini secara aktif mempromosikan partisipasi anak dan penyelesaian masalah dan di saat yang bersamaan juga mendorong orang dewasa, dalam hal ini yaitu pendidik, untuk menjadi panutan positif bagi anak-anak muda dalam perjalanan tumbuh kembang mereka.

           Upaya untuk membangun budaya positif disekolah guru harus bekerja sama dengan kepala sekolah serta orang tua yaitu dengan sebagai guru harus memiliki peran kunci dalam pengembangan disiplin positif dengan menciptakan ruang kelas yang berpusat pada peserta didik, Melibatkan dan bekerjasama dengan orangtua dalam penerapan disiplin positif. Kepala sekolah harus memastikan para guru dan staf mendapatkan dukungan dalam menerapkan disiplin positif di sekolah serta Mendukung dan mengawasi keterlibatan orangtua dalam menerapkan disiplin positif. Dan orang tua menciptakan suasana rumah yang aman dan nyaman sehingga dapat menerapkan disiplin positif yang konsisten dan berpartisipasi dalam pertemuan sekolah dan memiliki hubungan baik dengan guru untuk mendukung pendekatan disiplin positif

       Oleh karena itu guru harus sebagai manager dalam menerapkan budaya positif disekolah sehingga tercipta budaya positif yang menjadikan seluruh siswa mempunyai kebiasaan yang baik tanpa adanya tekanan dan ancaman yang diberikan, tetapi mereka menyadari akan nilai nilai positif yang diraih dengan melakukan hal hal yang baik tersebut dengan melakukan kesepakatan kelas yang telah disetujui bersama.

28

- Advertisement -

Yang harus dilakukan guru untuk membangun budaya positif di sekolah

Pendidikan adalah sebuah tuntunan dalam hidup dan tumbuh kembang anak. Pengembangan budaya positif dapat menumbuhkan motivasi instrinsik dalam diri anak untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan berbudi pekerti luhur serta akhlak mulia. 

Budaya positif disekolah adalah nilai-nilai,keyakinan-keyakinan,dan kebiasaan - kebiasaan di sekolah yang berpihak pada siswa,agar siswa dapat tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang bertanggung jawab,kritis dan penuh hormat. Pada intinya pemikiran Kihadjar Dewan Tara,guru sebagai penuntun siswa menuju kebahagian dan keselamatan dengan memperhatikan kodrat anak dan kodrat zaman. Budaya positif menuntun siswa untuk melakukan hal positif sehingga dapat membentuk karakter baik yang kelak akan bermamfaat untuk mereka.

Guru sebagai pamong dapat memberikan tuntunan agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar. Guru diharapkan memiliki nilai-nilai positif yang dibutuhkan untuk membentuk karakter pelajar Pancasila dengan memberi contoh dan melakukan pembiasaan yang konsisten di sekolah. Pengembangan budaya positif dapat menumbuhkan motivasi instrinsik dalam diri anak untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan berbudi pekerti.

Dalam proses menuntun tersebut, anak  diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan potensi bakat dan minatnya sebagai individu yang unik, akan tetapi guru sebagai pamong harus memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya . Guru sebagai pamong dapat memberikan tuntunan agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar.

Tujuan membangun  budaya positif di sekolah adalah menumbuhkan karakter anak. Kita semua percaya bahwa tujuan penting sekolah adalah pembentukan karakter. Itulah mengapa banyak program sekolah yang bertujuan untuk menumbuhkan karakter murid. Misalnya   program literasi  dengan tujuan untuk menumbuhkan karakter kritis pada murid.

Contoh lain 

yang sering kita temukan senyum, salam, sapa, sopan, dan santun. Senyum adalah sebuah tindakan kecil yang bisa menguatkan hubungan. Ia bersifat mirroring. Artinya, apa yang kita lakukan akan kembali persis pada kita. Seperti kalau kita bercermin.Masih banyak lagi budaya positif yang bisa kita bangun di sekolah. Sebut misalnya kejujuran, kebersihan, kasih sayang, saling menghormati, saling menghargai, disiplin, tanggung jawab, menciptakan rasa aman, mencintai belajar, kerja sama, kerja keras,nilai-nilai seperti  Beriman dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia dapat diimplementasikan dalam kegiatan belajar mengajar melalui pembiasaan berdo'a sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

KEYAKINAN KELAS/KESEPAKATAN KELAS

keyakinan kelas itu sendiri dibuat atas dasar keinginan seluruh siswa dalam mewujudkan kelas impiannya. Dalam pembuatan keyakinan kelas perlu adanya partisipasi penuh dari siswa dan pendapat siswa sehingga keyakinan kelas yang telah dibentuk dapat diterapkan oleh siswa.

Dengan adanya keyakinan kelas yang sudah dibuat dan disepakati bersama-sama, diharapkan siswa tak lagi terpaksa dan terancam dalam berbuat kebajikan yang sesuai nilai-nilai karakter. Mereka lebih senang hati berbuat karena guru telah membiasakan pembiasaan baik tersebut melalui keyakinan kelas sehingga terciptalah budaya positif di kelas dan sekolah. 

Oleh   : Rina Atmaja,S.Pd

Intansi : SD Negeri 1 Kuala Ba'u

CGP Angkatan 4 Kab.Aceh Sealatan


Yang harus dilakukan guru untuk membangun budaya positif di sekolah

Lihat Edukasi Selengkapnya


Page 2

Pendidikan adalah sebuah tuntunan dalam hidup dan tumbuh kembang anak. Pengembangan budaya positif dapat menumbuhkan motivasi instrinsik dalam diri anak untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan berbudi pekerti luhur serta akhlak mulia. 

Budaya positif disekolah adalah nilai-nilai,keyakinan-keyakinan,dan kebiasaan - kebiasaan di sekolah yang berpihak pada siswa,agar siswa dapat tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang bertanggung jawab,kritis dan penuh hormat. Pada intinya pemikiran Kihadjar Dewan Tara,guru sebagai penuntun siswa menuju kebahagian dan keselamatan dengan memperhatikan kodrat anak dan kodrat zaman. Budaya positif menuntun siswa untuk melakukan hal positif sehingga dapat membentuk karakter baik yang kelak akan bermamfaat untuk mereka.

Guru sebagai pamong dapat memberikan tuntunan agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar. Guru diharapkan memiliki nilai-nilai positif yang dibutuhkan untuk membentuk karakter pelajar Pancasila dengan memberi contoh dan melakukan pembiasaan yang konsisten di sekolah. Pengembangan budaya positif dapat menumbuhkan motivasi instrinsik dalam diri anak untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan berbudi pekerti.

Dalam proses menuntun tersebut, anak  diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan potensi bakat dan minatnya sebagai individu yang unik, akan tetapi guru sebagai pamong harus memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya . Guru sebagai pamong dapat memberikan tuntunan agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar.

Tujuan membangun  budaya positif di sekolah adalah menumbuhkan karakter anak. Kita semua percaya bahwa tujuan penting sekolah adalah pembentukan karakter. Itulah mengapa banyak program sekolah yang bertujuan untuk menumbuhkan karakter murid. Misalnya   program literasi  dengan tujuan untuk menumbuhkan karakter kritis pada murid.

Contoh lain 

yang sering kita temukan senyum, salam, sapa, sopan, dan santun. Senyum adalah sebuah tindakan kecil yang bisa menguatkan hubungan. Ia bersifat mirroring. Artinya, apa yang kita lakukan akan kembali persis pada kita. Seperti kalau kita bercermin.Masih banyak lagi budaya positif yang bisa kita bangun di sekolah. Sebut misalnya kejujuran, kebersihan, kasih sayang, saling menghormati, saling menghargai, disiplin, tanggung jawab, menciptakan rasa aman, mencintai belajar, kerja sama, kerja keras,nilai-nilai seperti  Beriman dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia dapat diimplementasikan dalam kegiatan belajar mengajar melalui pembiasaan berdo'a sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

KEYAKINAN KELAS/KESEPAKATAN KELAS

keyakinan kelas itu sendiri dibuat atas dasar keinginan seluruh siswa dalam mewujudkan kelas impiannya. Dalam pembuatan keyakinan kelas perlu adanya partisipasi penuh dari siswa dan pendapat siswa sehingga keyakinan kelas yang telah dibentuk dapat diterapkan oleh siswa.

Dengan adanya keyakinan kelas yang sudah dibuat dan disepakati bersama-sama, diharapkan siswa tak lagi terpaksa dan terancam dalam berbuat kebajikan yang sesuai nilai-nilai karakter. Mereka lebih senang hati berbuat karena guru telah membiasakan pembiasaan baik tersebut melalui keyakinan kelas sehingga terciptalah budaya positif di kelas dan sekolah. 

Oleh   : Rina Atmaja,S.Pd

Intansi : SD Negeri 1 Kuala Ba'u

CGP Angkatan 4 Kab.Aceh Sealatan


Yang harus dilakukan guru untuk membangun budaya positif di sekolah

Lihat Edukasi Selengkapnya


Page 3

Pendidikan adalah sebuah tuntunan dalam hidup dan tumbuh kembang anak. Pengembangan budaya positif dapat menumbuhkan motivasi instrinsik dalam diri anak untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan berbudi pekerti luhur serta akhlak mulia. 

Budaya positif disekolah adalah nilai-nilai,keyakinan-keyakinan,dan kebiasaan - kebiasaan di sekolah yang berpihak pada siswa,agar siswa dapat tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang bertanggung jawab,kritis dan penuh hormat. Pada intinya pemikiran Kihadjar Dewan Tara,guru sebagai penuntun siswa menuju kebahagian dan keselamatan dengan memperhatikan kodrat anak dan kodrat zaman. Budaya positif menuntun siswa untuk melakukan hal positif sehingga dapat membentuk karakter baik yang kelak akan bermamfaat untuk mereka.

Guru sebagai pamong dapat memberikan tuntunan agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar. Guru diharapkan memiliki nilai-nilai positif yang dibutuhkan untuk membentuk karakter pelajar Pancasila dengan memberi contoh dan melakukan pembiasaan yang konsisten di sekolah. Pengembangan budaya positif dapat menumbuhkan motivasi instrinsik dalam diri anak untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan berbudi pekerti.

Dalam proses menuntun tersebut, anak  diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan potensi bakat dan minatnya sebagai individu yang unik, akan tetapi guru sebagai pamong harus memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya . Guru sebagai pamong dapat memberikan tuntunan agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar.

Tujuan membangun  budaya positif di sekolah adalah menumbuhkan karakter anak. Kita semua percaya bahwa tujuan penting sekolah adalah pembentukan karakter. Itulah mengapa banyak program sekolah yang bertujuan untuk menumbuhkan karakter murid. Misalnya   program literasi  dengan tujuan untuk menumbuhkan karakter kritis pada murid.

Contoh lain 

yang sering kita temukan senyum, salam, sapa, sopan, dan santun. Senyum adalah sebuah tindakan kecil yang bisa menguatkan hubungan. Ia bersifat mirroring. Artinya, apa yang kita lakukan akan kembali persis pada kita. Seperti kalau kita bercermin.Masih banyak lagi budaya positif yang bisa kita bangun di sekolah. Sebut misalnya kejujuran, kebersihan, kasih sayang, saling menghormati, saling menghargai, disiplin, tanggung jawab, menciptakan rasa aman, mencintai belajar, kerja sama, kerja keras,nilai-nilai seperti  Beriman dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia dapat diimplementasikan dalam kegiatan belajar mengajar melalui pembiasaan berdo'a sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

KEYAKINAN KELAS/KESEPAKATAN KELAS

keyakinan kelas itu sendiri dibuat atas dasar keinginan seluruh siswa dalam mewujudkan kelas impiannya. Dalam pembuatan keyakinan kelas perlu adanya partisipasi penuh dari siswa dan pendapat siswa sehingga keyakinan kelas yang telah dibentuk dapat diterapkan oleh siswa.

Dengan adanya keyakinan kelas yang sudah dibuat dan disepakati bersama-sama, diharapkan siswa tak lagi terpaksa dan terancam dalam berbuat kebajikan yang sesuai nilai-nilai karakter. Mereka lebih senang hati berbuat karena guru telah membiasakan pembiasaan baik tersebut melalui keyakinan kelas sehingga terciptalah budaya positif di kelas dan sekolah. 

Oleh   : Rina Atmaja,S.Pd

Intansi : SD Negeri 1 Kuala Ba'u

CGP Angkatan 4 Kab.Aceh Sealatan


Yang harus dilakukan guru untuk membangun budaya positif di sekolah

Lihat Edukasi Selengkapnya