Tuliskan unsur intrinsik dan nilai-nilai yang terkandung dalam hikayat tersebut

Tahukah kamu, apa unsur intrinsik dalam hikayat? Pada umumnya, hikayat memiliki unsur intrinsik yang sama dengan karya sastra prosa lainnya. Unsur intrinsik adalah unsur yang terdapat di dalam suatu karya, dan ikut membangun karya tersebut. Termasuk pada hikayat, unsur inilah yang menyebabkan suatu hikayat hadir menjadi sebuah karya yang utuh. Unsur intrinsik dapat disebut juga sebagai struktur yang membangun suatu cerita.

Tuliskan unsur intrinsik dan nilai-nilai yang terkandung dalam hikayat tersebut

Dalam ulasan kali ini, kami akan memberikan penjelasan lengkap mengenai unsur intrinsik yang terdapat dalam hikayat. Setelah membaca uraian ini, kami berharap kamu bisa mengetahui dan memahami unsur intrinsik cerita hikayat. 

Unsur intrinsik yang terdapat di dalam dan ikut membangun hikayat adalah Tema, Alur/plot, latar, tokoh, pusat pengisahan, dan amanat. Berikut ini kami jelaskan satu persatu secara terperinci.

Unsur intrinsik hikayat yang pertama adalah tema. Dalam hikayat, tema berfungsi sebagai gagasan dasar yang melandasi seluruh cerita hikayat. Oleh karena itu, tema dapat disebut juga sebagai intisari, pokok pikiran atau pokok permasalahan yang disajikan dalam cerita hikayat. Tema suatu hikayat dapat diketahui dengan membaca keseluruhan isi cerita. 

Unsur intrinsik hikayat yang kedua adalah alur atau plot. Dalam sebuah hikayat, alur adalah jalinan cerita, bagaimana hikayat itu disusun, sehingga masing-masing peristiwa dapat terjalin dengan baik. Seluruh peristiwa yang diceritakan dalam hikayat memiliki hubungan sebab akibat sehingga menjadi satu kesatuan cerita yang utuh. Alur pada hikayat terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

  • Awal: Pengarang hikayat mulai memperkenalkan tokoh-tokoh dalam hikayat.
  • Tikaian: konflik yang terjadi di antara tokoh-tokoh hikayat.
  • Rumitan atau Gawatan: konflik dalam hikayat semakin seru.
  • Puncak: puncak konflik di antara para tokoh hikayat.
  • Leraian: konflik dalam hikayat mulai reda dan perkembangan alur hikayat mulai terungkap.
  • Akhir: seluruh peristiwa dalam hikayat telah terselesaikan.

Unsur intrinsik hikayat yang ketiga adalah latar. Secara sederhana, latar dapat diartikan sebagai tempat terjadinya peristiwa atau lingkungan dimana para tokoh hikayat mengekspresikan diri. Latar terbagi ke dalam 3 jenis, yaitu:latar tempat, latar waktu, dan latar keadaan.

Unsur intrinsik hikayat yang keempat adalah tokoh dan penokohan. Pada suatu hikayat, tokoh adalah pelaku yang diceritakan dalam hikayat. Biasanya, dalam cerita hikayat terdapat tokoh utama yang memiliki peran yang sangat penting.

Tokoh dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu tokoh datar dan tokoh bulat. Tokoh datar ialah tokoh yang hanya memerankan satu sifat saja, misalnya baik saja atau buruk saja. Sedangkan, tokoh bulat ialah tokoh yang bisa memiliki dua sifat sekaligus, baik dan buruk, atau kelebihan dan kelemahan. 

Materi Hikayat Lainnya:

  • Kaidah Kebahasaan Hikayat
  • Fungsi Hikayat
  • Jenis Jenis Hikayat

Selain tokoh, terdapat istilah lain, yaitu penokohan atau perwatakan, yaitu cara pengarang hikayat menampilkan tokoh-tokohnya, apakah dengan cara analitik (langsung) atau cara dramatik (tidak langsung)

Unsur intrinsik hikayat yang kelima adalah pusat pengisahan atau sudut pandang, yaitu sudut tinjau yang diambil pengarang dalam menuturkan kisahnya. Pusat pengisahan dapat diartikan juga sebagai cara penyampaian cerita, gagasan, ide, atau kisahan dalam cerita hikayat.

Unsur intrinsik hikayat yang terkahir adalah amanat, yaitu pesan tersirat, nasehat, petuah yang terangkum dalam cerita hikayat. Amanat tersebut didasarkan pada tema yang melandasi keseluruhan isi hikayat.

Demikianlah penjelasan tentang Unsur Intrinsik Hikayat. Bagikan materi ini kepada teman yang membutuhkan. Terima kasih, semoga bermanfaat.

6+ Unsur Intrinsik Cerita Hikayat 2019-05-04T06:49:00-07:00 Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Author Ilmusiana

Hikayat dan Cerpen atau cerita pendek merupakan salah satu karya sastra yang telah memiliki ribuan cerita yang menghiasi khasanah perkembangannya di Indonesia hingga kini. Keduanya memiliki karakteristik masing-masing sehingga menjadi pembeda antara hikayat maupun cerpen. Lalu, bagaimana karakteristik atau unsur hikayat dan cerpen ini?

Meskipun Hikayat dan Cerpen memiliki perbedaan karakteristik, tetapi keduanya termasuk dalam genre teks naratif. Secara umum, teks naratif memiliki unsur pembangun yang sama, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Sehingga dalam unsur hikayat dan cerpen terdapat kedua unsur pembangun tersebut.

Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun dari dalam. Unsur ini dapat diidentifikasikan dengan cara membaca karya sastra itu sendiri. Berikut adalah unsur-unsur intrinsik teks naratif :

Tema

Ini merupakan gagasan yang mendasari cerita. Terkadang tema tersirat dalam lakuan tokoh atau dalam judul prosa. Untuk mengetahui tema cerita, pembaca terlebih dahulu harus membaca cerita tersebut.

(Baca juga: Menceritakan Kembali Isi Hikayat, Caranya?)

Latar

Ini merupakan gambaran tempat, waktu, dan suasana terjadinya peristiwa dalam cerita. Dalam sebuah karya sastra klasik, latar merupakan unsur yang tidak dapat dilepaskan daerah asal suatu karya sastra klasik.

Alur

Alur adalah rangkaian peristiwa yang terjadi dalam cerita. Alur terbagi atas dua yaitu alur maju dan alur mundur. Salah satu unsur terpenting dalam karya sastra yang terdapat dalam alur adalah konflik atau permasalahan, sehingga cerita menjadi menarik dan membuat pembaca penasaran akan kelanjutan cerita.

Penokohan

Ini adalah penyajian watak dan pencitraan tokoh. Berdasarkan fungsinya dalam cerita, tokoh dibedakan atas tokoh sentral dan tokoh bawahan. Berdasarkan wataknya, tokoh terbagi atas tokoh datar dan tokoh bulat, serta berdasarkan tema tokoh dibagi atas tokoh protagonist dan antagonis.

Amanat

Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang dalam ceritanya.

Sudut pandang

Ini merupakan posisi penulis dalam cerita. Sudut pandang terbagi atas sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga.

Unsur hikayat dan cerpen yang kedua adalah unsur ekstrinsik yang berkaitan dengan unsur pembangun dari luar. Adapun yang termasuk unsur ekstrinsik adalah lingkungan sosial budaya tempat karya sastra dilahirkan, latar belakang pengarang, dan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita.

Tuliskan unsur intrinsik dan nilai-nilai yang terkandung dalam hikayat tersebut

Ilustrasi mendongeng. (dok. Pixabay.com/Tumisu/Putu Elmira)

Bola.com, Jakarta - Hikayat adalah karya sastra lama berbentuk prosa yang mengisahkan kehidupan keluarga istana atau kaum bangsawan, orang-orang ternama, orang suci di sekitar istana dengan segala kesaktian, keanehan, dan mukjizat tokoh utamanya.

Secara etimologis, istilah hikayat berasal dari bahasa Arab, yaitu 'haka', yang artinya menceritakan atau bercerita.

Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hikayat adalah karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, dan silsilah bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografis, atau gabungan sifat-sifat itu, dibaca untuk pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekadar untuk meramaikan pesta.

Hikayat bisa dibilang miripcerita sejarah atau berbentuk riwayat hidup, yang di dalamnya banyak terdapat hal-hal yang tidak masuk akal dan penuh keajaiban.

Biasanya hikayat berisi kisah tentang kesaktian, kehidupan raja, kisah si baik dan si jahat, dan kisah-kisah khayalan lainnya.

Dalam hikayat kebanyakan kisahnya berakhir bahagia dan dimenangkan oleh tokoh yang baik sebagai tokoh utama atau pahlawan. Wajar hikayat biasanya akan dibacakan sebagai hiburan atau pelipur lara, bahkan untuk membangkitkan semangat juang seseorang.

Berikut ini rangkuman tentang ciri-ciri hikayat, unsur, isi dan nilai-nilainya yang perlu diketahui, seperti dilansir dari laman files1.simpkb.id, Kamis (23/9/2021).

Tuliskan unsur intrinsik dan nilai-nilai yang terkandung dalam hikayat tersebut

Ilustrasi masa lalu, sejarah. (Photo by Chris Lawton on Unsplash)

Hikayat merupakan bagian dari prosa lama yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Menggunakan bahasa Melayu lama.

2. Pralogis, yaitu ceritanya kadang-kadang sulit diterima akal.

3. Istana sentries, yaitu pusat cerita berada di lingkungan istana.

4. Anonim, maksudnya adalah prosa tersebut tidak jelas siapa pengarangnya.

5. Statis, yaitu bersifat baku dan tetap.

6. Menggunakan kata arkhais, yaitu kata-kata yang kini tidak lazim digunakan, semisal kata: sebermula, hatta, dan syahdan.

Tuliskan unsur intrinsik dan nilai-nilai yang terkandung dalam hikayat tersebut

Ilustrasi masa lalu, sejarah. (Photo by Joanna Kosinska on Unsplash)

Unsur-unsur dalam hikayat tidak jauh berbeda dari prosa-prosa lainnya. Hikayat dibangun oleh unsur intrinsik dan ekstrinsik.

Unsur intrinsik adalah unsur pembangun cerita dari dalam. Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur pembangun cerita dari luar. Berikut ini unsur-unsur instrinsik dalam sebuah hikayat:

1. Tema, merupakan gagasan yang mendasari cerita.

2. Alur, merupakan jalinan peristiwa dalam cerita.

- Alur maju/lurus/progresif → peristiwa diceritakan secara urut dari awal sampai akhir.

- Alur mundur/flashback/regresif → cerita dimulai dari akhir atau tengah (konflik) kemudian dicari sebab-sebabnya.

- Alur campuran/maju mundur → menggunakan dua alur (novel/roman).

3. Latar, merupakan tempat, waktu, dan suasana yang tergambar dalam cerita.

- tempat → di mana peristiwa itu terjadi.

- waktu → kapan peristiwa itu terjadi.

- suasana→ bagaimana keadaan waktu peristiwa itu terjadi.

4. Tokoh, merupakan pemeran cerita. Penggambaran watak tokoh disebut penokohan.

  • Tokoh → nama tokoh/pelaku dalam hikayat (ada tokoh antagonis, protagonis, tritagonis)
  • Perwatakan → watak/sifat/karakteristik para tokoh (secara fisik maupun kejiwaan)
  • Penggambaran watak → cara pengarang menggambarkan watak tokoh, ini dibedakan menjadi lima cara:

a. langsung

b. dialog tokoh

c. tanggapan tokoh lain

d. jalan pikiran tokoh

e. tingkah laku dan lingkungan tokoh

5. Amanat, merupakan pesan yang disampaikan pengarang melalui cerita

6. Sudut pandang, merupakan pusat pengisahan dari mana suatu cerita dikisahkan oleh pencerita

- orang pertama tokoh utama

- orang pertama tokoh sampingan

- orang ketiga serba tahu

- orang ketiga tokoh utama

- orang ketiga dalam cerita/sebagai pengamat

7. Gaya, berkaitan dengan bagaimana penulis menyajikan cerita menggunakan bahasa dan unsur-unsur keindahan lainnya.

- Suatu cerita tidak terlepas dengan bahasa kias dan konotasi, misalnya: metafora, personifikasi, hiperbola, paradoks, sinestesia, sinekdok.

Tuliskan unsur intrinsik dan nilai-nilai yang terkandung dalam hikayat tersebut

Ilustrasi membaca buku. Credit: pexels.com/Melanie

Isi Hikayat

Memahami isi hikayat yaitu dengan cara menentukan siapa tokohnya, apa yang dilakukan, bagaimana ia melakukan, dengan siapa ia melakukan, di mana ia melakukan, apa hasil dari yang dilakukan, dan sebagainya (5 W+1 H).

Nilai-Nilai Hikayat

Sebelum membahas nilai-nilai dalam hikayat, ketahui dulu perbedaan dengan amanat. Amanat adalah pesan yang akan disampaikan pengarang lewat karyanya.

Sementara nilai-nilai adalah tuntunan perilaku atau hidup sesorang. Oleh karena itu, nilai-nilai biasanya tampak pada karakter tokoh cerita tersebut. Berikut nilai-nilai dalam hikayat yang perlu diketahui.

Nilai-nilai Hikayat:

1. Nilai Moral

Nilai moral dalah nilai yang berhubungan dengan baik buruknya sikap atau perbuatan tokoh dalam hikayat.

2. Nilai sosial

Nilai sosial merupakan nilai yang berhubungan dengan kehidupan di dalam masyarakat.

3. Nilai agama

Nilai agam adalah nilai yang berhubungan dengan masalah keagamaan atau hubungan manusia dengan Tuhan.

4. Nilai Pendidikan

Nilai pendidikan adalah yang berhubungan dengan sikap dan tata laku seseorang melalui upaya pengajaran dan latihan.

5. Nilai Budaya

Nilai Budaya merupakan nilai yang berhubungan dengan adat istiadat dan kebudayaan suatu daerah yang mendasari suatu cerita.

Sumber: simpkb.id