Tuliskan macam macam genotip dan fenotip yang berkaitan dengan kelainan buta warna

Buta warna merupakan kelainan pada mata yang terpaut pada kromosom X. Individu 1 memiliki genotip homozigot normal yang artinya memiliki genotip XX. Berdasarkan diagram diketahui bahwa terdapat keturunan yang mengalami buta warna, sehingga individu nomor 2 kemungkinan adalah laki-laki penderita buta warna, maka genotipnya adalah .

Persilangan antara individu 1 dan individu 2

P     :     XX     x     XcbY

G     :    X               Xcb , Y

F     : XXcb (wanita nomal karier)
         XY (laki-laki normal)

Berdasarkan hasil persilangan, diketahui bahwa individu 3 merupakan wanita normal karier (XXcb).

Individu 3 kemudian menikah dengan individu 4 yang menghasilkan keturunan perempuan buta warna, dengan demikian, individu nomor 4 merupakan laki-laki buta warna dengan genotip XcbY.  Untuk membuktikannya dilakukan persilangan berikut.

P     :       XcbY     x        XXcb
          (individu 4)    (individiu 3)

G     :     Xcb, Y              X, Xcb

F     : XXcb     (perempuan normal karier)
         XcbXcb (perempuan buta warna)
         XcbY    (laki-laki buta warna)
         XY        (laki-laki normal)

Rasio fenotip yang dihasilkan dari persilangan tersebut sesuai dengan peta silsilah keluarga, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa:

  • Individu 2 adalah laki-laki buta warna dengan genotip XcbY.
  • Individu 3 adalah wanita normal karier dengan genotip XXcb.
  • Individu 4 adalah laki-laki buta warna dengan genotip XcbY.

Makhluk hidup mewariskan sifat-sifat fisiknya kepada keturunannya. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan karakteristik induk pada spesies tertentu. Namun dalam prosesnya, pewarisan sifat induk terhadap anaknya tidak selalu berhasil dan kemungkinan pewarisan sifat itu gagal. Kira-kira apa saja kelainan yang terjadi di dalam pewarisan sifat tersebut?

Pada materi sebelumnya, telah dibahas bahwa kelainan sifat pada makhluk hidup atau gangguan genetik disebabkan oleh adanya kelainan pada genom individu. Kelainan ini merupakan akibat dari mutasi pada DNA yang terjadi secara acak atau karena masalah lingkungan.

Hingga saat ini, kelainan genetik tidak ada obatnya. Mereka hanya dapat dicegah dengan konseling genetik yang tepat dan dilakukan dengan bantuan bagan silisilah. Ada beberapa kelainan yang terjadi di dalam pewarisan sifat ini, diantarany:

Pernahkah kalian melihat seseorang dengan kulit tubuh yang sangat putih termasuk rambutnya? Orang yang demikian itu menderita kelainan pewarisan sifat yang disebut albino. Albino itu sendiri adalah suatu kelainan karena tidak adanya pigmen melanin dalam tubuhnya.

(Baca juga: Molekul-Molekul Dasar pada Pewarisan Sifat)

Gen yang diterima penderita albino dari orang tuanya adalah gen resesif. Orang yang memiliki penyakit ini memiliki genotype homozigot dominan (AA) sedangkan yang menjadi pembawa gen memiliki genotype heterozigot (Aa), sehingga dihasilkan gen resesif yang menyebabkan seseorang memiliki kelainan albino.

Buta warna adalah kelainan dimana seseorang tidak bisa membedakan warna. Penyakit buta warna itu sendiri diakibatkan oleh gen yang terletak pada kromosom X. Seorang perempuan akan mengalami buta warna jika dia memiliki kromosom X yang mengandung gen buta warna (Xcb Xcb), maka perempuan itu tidak menderita buta warna namun dia menjadi pembawa gen buta warna. Sedangkan pada seorang laki-laki, jika kromosom X mengandung gen buta warna (Xcb Y) maka seorang lelaki tersebut akan menderita penyakit buta warna.

Tahukah kalian apa itu penyakit hemofilia? Penyakit hemofilia adalah penyakit dimana seseorang memiliki kelainan darahnya sukar untuk membeku. Saat penderita hemofilia mengalami luka sehingga terjadi pendarahan maka darah yang dikeluarkan akan terus mengalir, sehingga biasanya penderita penyakit ini akan kekurangan darah dan akibatnya kematian.

Gen yang menyebabkan seseorang terkena hemofilia terletak pada kromosok X dengan gen (Xh). Jika seorang wanita memiliki salah satu kromosom dengan gen (Xh X) maka dia tidak menderita penyakit hemofilia dalam pewarisan sifat. Namun, ketika seorang wanita memiliki gen (Xh Xh) maka dia akan meninggal setelah saat dilahirkan oleh ibunya. Untuk seorang anak laki-laki, maka ia akan menjadi penderita penyakit hemofilia ketika kromosomnya memiliki gen (Xh Y).

Buta warna merupakan kelainan genetika yang ditandai dengan ketidakmampuan mata dalam mengenali warna. Kelainan sifat buta warna disebabkan perbedaan susunan genetik keturunan yang dibawa oleh kromosom X. Seorang yang memiliki sifat buta warna akan mengalami masalah penglihatan dalam membedakan warna tertentu seperti biru – kuning atau merah – hijau. Penderita buta warna memiliki gangguan pada bagian mata yang bertanggung jawab mengenali warna (sel kerucut). Beberapa kasus pada penderita buta warna dapat disebabkan oleh cedera pada mata karena kecelakaan, mata terpapar bahan kimia, atau diabetes/glukoma.

Sifat buta warna juga dapat dialami sejak lahir karena adanya faktor genetik. Bagaimanakah sifat buta warna dapat menurun pada keturunannya? Sobat idschool dapat mencari tahu jawabannya melalui ulasan persilangan sifat buta warna di bawah.

Jenis – Jenis Buta Warna

Tuliskan macam macam genotip dan fenotip yang berkaitan dengan kelainan buta warna

Buta warna meliputi tiga jenis yaitu monokromasi, dikromasi, dan trikromasi.

Monokromasi merupakan kondisi penderita buta warna yang hanya mampu mengenali satu warna atau tidak mampu mengenenali warna sama sekali. Sifat buta warna jenis monokromasi ini juga sering disebut buta warna total. Ada dua jenis monokromasi yaitu rod monochromacy dan cone monochromacy.

  • Rod monochromacy: tidak dapat membedakan warna sehingga yang terlihat hanya hitam, putih, dan abu – abu. Kondisi ini dikarenakan karena semua sel kerucut tidak berfungsi. Jenis buta warna merupakan kelainan buta warna sangat jarang terjadi.
  • Cone monochromacy: hanya dapat melihat satu warna tertentu, karena masih memiliki sel kerucut yang berfungsi. Kondisi yang dialami penderita warna ini adalah tidak berfungsinya dua sel kerucut.

Dikromasi adalah jenis buta warna ketika salah satu dari tiga sel kerucut tidak ada atau tidak berfungsi. Dikromasi terdiri dari protanopia (buta warna merah – hijau), dentanopia, dan trianopia (buta warna tritanopia).

  • Protanopia: tidak adanya fotoreseptor retina merah. Pada pengidap protanopia, penglihatan terhadap warna merah tidak ada.
  • Dentanopia: tidak adanya fotoreseptor retina hijau. Hal ini menimbulkan kesulitan dalam membedakan warna merah dan hijau.
  • Trianopia: tidak memiliki sel kerucut gelombang pendek, kesulitan membedakan warna biru kuning

Trikomasi adalah sifat buta warna yang ditandai perubahan sensitifitas warna dari satu jenis atau lebih sel kerucut. Ada tiga macam trikomasi yaitu protanomali (kelemahan warna merah), deuteromali (kelemahan warna hijau), dan tritanomali (kelemahan warna biru).

Seorang dengan mata normal dapat melihat benda dengan aneka warna dengan baik. Seorang yang memiliki sifat buta warna tidak mampu melakukannya. Hasil penglihatan antara seorang buta dengan seorang lainnya bisa saja berbeda, tergantung jenis kelainan buta warna seperti apa yang dialaminya.

Tidak bisa membedakan warna warna merah – hijau adalah bentuk paling umum (banyak ditemui) dari buta warna.

Baca Juga: Persilangan Golongan Darah pada Manusia

Bahasan berikutnya adalah persilangan pada penurunan sifat buta warna. Ulasan ini akan menjelaskan bagaimana seorang individu yang mewasiri genetik buta warna.

Persilangan pada Penurunan Sifat Buta warna

Penurunan sifat buta warna terpaut oleh kromosom X. Seorang laki – laki yang terpaut gen sifat pembawa buta warna akan langsung mengalami buta warna. Namun jika gen sifat buta warna mengenai seorang perempuan, dia tidak langsung menjadi seorang buta warna. Perempuan tersebut bisa hanya membawa sifat buta warna (carrier) atau bisa mengalami buta warna.

Genotipe sifat buta warna biasa disimbolkan dengan huruf b kecil (b) dan genotipe b besar (B) untuk normal (tidak mengalami buta warna).

Laki – laki yang mengalami buta warna memiliki genotipe XbY. Sedangkan wanita yang mengalami buta warna memiliki genotipe XbXb. Wanita normal (tidak mengalami buta warna) dapat memiliki genotipe XBXB atau XBXb. Wanita dengan genotipe XBXBtidak mengalami buta warna dan tidak akan mewarisi sifat buta warna kepada keturunannya. Seorang wanita dengan genotipe XBXb tidak mengalami buta warna tetapi bisa mewarisi sifat buta warna untuk keturunannya.

Orangtua yang tidak mempunyai mengalami buta warna bisa saja menghasilkan seorang buta warna. Contohnya pada perempuan normal pembawa sifat buta warna dan laki – laki normal. Persilangan antara wanita carier dan laki – laki normal tersebut diberikan seperti berikut.

Diketahui Genotipe:

  • Ibu (normal pembawa sifat) = XBXb
  • Ayah (normal) = XBY

Tuliskan macam macam genotip dan fenotip yang berkaitan dengan kelainan buta warna

Hasil persilangan dari sepasang orang tua tersebut menghasilkan keturunan 75% normal dan 25% mengalami buta warna. Pada persilangan ini tidak ada keturunan perempuan yang mengalami buta warna. Keturunan yang mengalami buta warna pada persilangan ini semuanya berjenis kelamin laki – laki.

Rincian persentasi keturunan dari hasil persilangan tersebut adalah perempuan normal 25%, perempuan carier (25%), laki – laki normal (25%), laki – laki buta warna (25%).

Baca Juga: Perbedaan Homozigot dan Heterozigot

Contoh Soal dan Pembahasan

Beberapa contoh soal persilangan sifat buta warna di bawah akan membantu sobat idschool dalam memahami materi terkait. Setiap contoh soal yang diberikan dilengkapi dengan pembahasan. Sobat idschool dapat menjadi pembahasan soal sebagai tolak ukur keberhasilan mengerjakan soal. Selamat berlatih!

Contoh 1 – Soal Persilangan Sifat Buta Warna

Tuliskan macam macam genotip dan fenotip yang berkaitan dengan kelainan buta warna

Pembahasan:

Diketahui bahwa keturunan pertama memiliki buta warna XbwY maka pasti induknya membawa gen buta warna (wanita buta warna/carrier). Individu pada nomor 1 bisa merupakan carrier (XbwY) bisa juga normal (XX).

Lihat pada peta silsilah pada keturunan berikutnya, keturunannya tidak ada anak laki – laki buta warna (laki – laki tidak dapat bersifat carrier). Kondisi ini menjadi petunjuk bahwa genotipe dari individu nomor 2 adalah XY. Pasangan dari individu nomor 1 adalah seorang laki – laki yang tidak buta warna (normal). Keturunannya juga tidak ada laki – laki yang buta warna. Sehingga dapat diperoleh petunjuk bahwa individu nomor 1 memiliki genotipe XX.

Perhatikan penelusuran hereditas manusia berdasarkan peta silsilah sesuai soal di atas berikut ini.

Tuliskan macam macam genotip dan fenotip yang berkaitan dengan kelainan buta warna

Jadi, berdasarkan bagan tersebut, genotip individu (1) dan (2) adalah XX dan XY.

Jawaban: B

Baca Juga: Lebih Banyak Lagi Contoh Soal Hereditas pada Manusia

Contoh 2 – Soal Persilangan Sifat Buta Warna

Berikut ini diagram pewarisan gen buta warna pada manusia:

P : XXC >< XCY
F1 : XXC, XY, XCXC, XCY

Kasus yang pewarisannya sama dengan pola pewarisan gen di atas adalah ….A. albino, dari gen resesif ayah dan ibunyaB. thalassemia, dari gen dominan ayah dan ibunyaC. bisu tuli, dari interaksi antara gen ayah dan ibunyaD. hipertrichosis, dari gen yang terpaut pada kromosom Y

E. hemofili, dari gen yang terpaut pada kromosom X