Apa arti dari tanda salib bagi orang Katolik?

Apa arti dari tanda salib bagi orang Katolik?

HIDUPKATOLIK.COM – TENTANG Tanda Salib, Paus Benediktus menegaskan bahwa tiada gerak yang paling mendasar  dalam doa adalah Tanda Salib dan akan selalu demikian. Membuat Tanda Salib berarti menyatakan “Ya” secara kasat mata dan publik kepada Dia yang mati dan bangkit bagi manusia (Scott Hann).

Apa itu Salib? Tanda khas Kristiani yang mengungkapkan keyakinan iman bahwa Kristus wafat demi keselamatan manusia.  Rasul Paulus merangkum makna salib dalam I Kor 1:17-18. Tanda Salib adalah sebuah gerakan tangan ritual yang dilakukan orang Katolik yang diiringi dengan pengucapan rumusan Trinitaris. Terdapat banyak cara orang Kristiani mengenang wafat Yesus di salib, misalnya, penyembahan  salib pada hari Jumat Agung, dan pada pesta Salib Suci. Secara khusus wafat Yesus di salib selalu dikenang dan dihadirkan setiap kali dalam perayaan Sakramen-sakramen Gereja.

Apa arti dari tanda salib bagi orang Katolik?
Apa arti dari tanda salib bagi orang Katolik?

Yang dimaksud dengan “simbol” adalah tanda indrawi, barang atau tindakan, yang menyatakan realita lain di luar dirinya. Dalam Perjanjian Lama dan dunia kafir, Tanda Salib diberikan kepada binatang atau budak sebagai tanda kepemilikan tuannya. Dalam alfabet Ibrani Kuno, huruf Tau (T) berbentuk salib, maka huruf yang mengacu pada Kitab Yehezkiel 9:4 itu dianggap Origines (c. 184-253), teolog dan ahli hermeneutika  Gereja Perdana sebagai prediksi untuk Tanda Salib yang diterakan pada dahi orang Kristiani. Dalam perkembangannya,  “Tanda Salib” merupakan tata gerak simbolik yang mengungkapkan iman dasar kristiani akan salib Kristus yang membawa penebusan dan keselamatan manusia.

Iman Kristiani memberi makna yang khas, yaitu simbol iman mereka akan Allah Tritunggal Yang Mahakudus, akan sengsara Kristus, akan kasih-Nya yang tak bertepi yang selalu bersedia mengampuni dosa manusia. Pada saat mengucapkan “Bapa”, tangan kita menyentuh dahi sebagai simbol Allah yang berada di atas atau di tempat Yang Mahatinggi. Pada saat mengucapkan “Putra”, tangan kita menyentuh dada atau pusar. Pada saat mengucapkan “Roh Kudus”, tangan kita menyentuh bahu kiri dan saat “Amin”, tangan kita menyentuh bahu kanan. Sejak abad VI, praktik membuat  Tanda Salib dengan tiga jari terbuka, yaitu jempol, telunjuk, jari tengah yang melambangkan Kristus memiliki dimensi Trinitas. Dua jari tertutup melambangkan Kristus sungguh Manusia, sungguh Allah (Lih. Konsili Nikea Tahun 325 dan Konsili Konstantinopel Tahun 381).

Sekitar abad X, Tanda Salib dibuat dengan jari tangan kanan yang terbuka, yang dilakukan imam ketika ia memberi berkat pada umat. Cara imam dengan jari-jari kanan yang terbuka, ditiru oleh umat yang sedang diberi berkat. Sementara itu orang Kristiani memaknai lima jari sebagai tanda lima luka Kristus. Sekitar abad XVI, dikenal Tanda Salib menggunakan tipologi “Salib Romawi” yang salibnya lebih panjang. Tanda Salib diberi makna baru, yaitu saat mengucapkan “Putra” pada pusat perut atau pusar dimaknai sebagai simbol inkarnasi.

Tanda Salib lazimnya dilakukan dalam Liturgi, Devosi dan Ibadat lainnya. Orang Kristiani membuat Tanda Salib juga pada benda-benda seperti makanan, roti, anggur, minyak dan air. Di dalam Ekaristi misalnya: dilakukan tujuh kali Tanda Salib. Yaitu, imam bersama umat membuat Tanda Salib Trinitas pada Ritus Pembuka dan Ritus Penutup,  tiga kali salib kecil pada dahi-mulut-dada sebelum mendengarkan Injil. Imam sendiri masih melakukan dua kali Tanda Salib kecil untuk Evangeliarium dan berkat dengan tanda salib pada roti dan anggur saat konsekrasi.

St. Tertulianus (155-230) memberi kesaksian membuat Tanda Salib ketika mengenakan sepatu, mandi, sebelum tidur, dan kesibukan lainnya. Bahkan  ia memuji isterinya karena dia membuat Tanda Salib pada tubuhnya dan pada tempat tidurnya sebelum dia beristirahat pada malam hari.

Setelah Konsili Vatikan II, tidak ada lagi dokumen liturgi yang mengatur secara rinci bagaimana harus membuat Tanda Salib. Pedoman Umum Misali Romawi pun hanya menyebut “Tanda Salib”, tanpa memberi penjelasan rinci tentang tahap dan tata cara membuatnya. Yang penting dalam membuat Tanda Salib  adalah simbol salib tetap terjaga, makna dan fungsi dari simbol itu dihayati dan mohon rahmat dari Tuhan agar berdampak pada hidup kita masing-masing.

Tanda Salib dan penafsirannya begitu kaya dan tidak boleh memutlakkan salah satu tafsir. Dalam ungkapan semacam itu tidak ada tafsir tunggal. Ini bukan soal ujian true-false, benar – salah.  Lebih penting adalah simbol salib tetap terjaga, makna dan fungsinya dipahami dengan segala kekayaan penafsirannya dan berbuah pada kehidupan iman kita.

Tanda Salib dan penafsirannya begitu kaya dan tidak boleh memutlakkan salah satu tafsir.

Apa arti dari tanda salib bagi orang Katolik?
Romo Jacobus Tarigan, Dosen Unika Atma Jaya, Jakarta

HIDUP, Edisi No. 24, Tahun ke-75, Minggu, 13 Juni 2021

Ada makna yang mendalam dalam tanda salib Katolik yakni kemanunggalan Allah Trinitas, salib yang memperlihatkan keadilan dari Allah dan salib yang memperlihatkan kekejaman dosa kita sebagai manusia yang membuat Allah menebus dosa manusia dengan cara wafat di kayu salib. Salib juga memperlihatkan kasih Allah yang maha besar yakni saat Ia menyerahkan nyawa untuk kita semua supaya kita bisa selamat dan mendapatkan kehidupan yang kekal.

Salib menjadi tanda keselamatan bagi kita orang Kristen yang didapat dari kemenangan Kristus atas maut dan juga dosa dan ini merupakan lambang perbedaan agama Kristen dan Katolik yang didasari dari Alkitab serta bukan sesuatu hal yang bertentangan dengan ajaran Yesus Kristus. Paulus juga memberikan pewartaan mengenai salib Kristus, sehingga sudah selayaknya kita yang menjadi pengikut Kristus selalu membawa arti dari tanda salib ini dimanapun dan kapanpun.

Tanda Salib Sebelum Memulai Ibadah

Jika dilihat dari sejarah, tanda salib menjadi tradisi jemaat pada awalnya di abad ke-2 yang diambil berdasarkan kesaksian Bapa Gereja khususnya Tertullian kemudian diteruskan St.Cyril dari Yerusalem, berlanjut ke St.Ephrem serta St.Yohanes Damaskus. Makna mendalam yang terkandung dalam tanda salib ini hanya terpusat pada Kristus sebagai pengingat umat akan keselamatan yang bisa kita peroleh dari Kristus saat di salib dan bangkit mulia.

  • Pertama, kita akan membuat tanda salib di area dahi yang bermakna dalam pikiranku, saya percaya dan kita juga meminta bantuan dari Roh Kudus supaya kita selalu percaya dengan sabda yang Tuhan berikan di dalam pikiran kita.
  • Kedua, kita membuat tanda salib di mulut atau bibir yang bermakna melalui mulut, aku mewartakan dan kita setuju untuk mewartakan sabda yang Tuhan berikan dan kita percaya dalam pikiran pada semua orang di sekeliling kita.
  • Terakhir atau ketiga, kita membuat tanda salib di area dada yang bermakna dalam hatiku dan sabda Tuhan akan tersimpan. Kita juga percaya pada sabda yang Tuhan berikan serta setuju untuk mewartakan pada semua orang supaya mendapatkan keselamatan dan kita juga harus menyimpan sabda dari Tuhan tersebut di dalam hati sehingga kita pun juga mendapatkan berkat yang Tuhan berikan.

Baca juga:

Cara Membuat Tanda Salib

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membuat tanda salib, akan tetapi intinya adalah makna yang ingin kita sampaikan dan juga penghayatan seseorang saat membuat tanda salib Katolik tersebut. Oleh sebab itu, detail dari cara membuat tanda salib bukanlah sebuah masalah seperti memakai 2 jari yang melambangkan 2 kodrat Yesus yaitu Allah dan juga manusia, 3 jari yang melambangkan makna kebangkitan Yesus. Trinitas ataupun 5 jari yang melambangkan 5 luka Yesus saat di kayu salib serta arah pembuatan tanda salib dari bahu kanan ke bahu kiri seperti yang dijalankan Gereja Timur serta Orthodox.

  • Dengan 2 atau 5 jari tangan kanan berada di dahi atau kening dengan mengucapkan Atas nama Bapa.
  • Kemudian dilanjutkan dengan jari menyentuh dada yang melambangkan hati atau perut menunjukkan luka Yesus di bagian perut serta rahim tempat Yesus dikandung Bunda Maria sambil mengucapkan dan Putera.
  • Setelah itu dilanjutkan dengan menyentuh bahu kiri sambil mengucapkan dan Roh Kudus.
  • Terakhir dengan menyentuh bahu kanan sambil mengucapkan kata Amin dan tangan kembali mengatup.

Waktu membuat tanda Salib yang benar dan sesuai, sebagai berikut:

  1. Saat sebelum dan juga sesudah kita berdoa.
  2. Saat kita sedang melewati gereja Katolik sebagai tanda penghormatan atas kehadiran Tuhan Yesus dalam tabernakel.
  3. Saat kita akan memasuki gereja dengan cara membuat tanda salib memakai air suci.
  4. Saat kita sedang merasa takut atau menerima kabar tidak baik seperti orang yang meninggal dunia.
  5. Saat kita melihat salib Kristus atau keadaan lain sebagai penghormatan pada Kristus sekaligus memohon pertolongan pada-Nya.
  6. Saat ingin menghalau godaan, rasa takut atau kuasa dari kejahatan.
  7. Saat ayah atau ibu yang ingin memberkati anak-anak dengan cara membuat tanda salib di dahi mereka sebelum berangkat sekolah, sebelum tidur dan sebagainya.

Baca juga:

  • Karakter Kristus
  • Allah Tritunggal
  • Janji-Janji Tuhan Bagi Orang Percaya

Makna Tanda Salib

Kegiatan atau tradisi membuat tanda salib memang sudah mengakar dari dulu dan bahkan tertulis pada Alkitab Perjanjian Lama serta Perjanjian Baru yakni pada kitab Wahyu 7:3,b 9:4, 14:1 dan ini semua memang berakar dari Kitab Suci sehingga para Bapa Gereja mengajarkan beberapa hal berikut ini, sebagai berikut:

  • Mengajarkan dalam De cor Mil, ili yang artinya kita serta semua pergerakan kita saat masuk ataupun keluar, saat berbaring atau duduk atau segala pekerjaan yang sedang kita perbuat maka kita membuat tanda salib di dahi kita.
  • Ini mengajarkan supaya kita tidak perlu merasa malu dalam menyatakan Yesus yang disalibkan dan supaya membiarkan tanda salib tersebut menjadi materai untuk kita semua dengan cara membuat tanda salib di dahi untuk semua makanan serta minuman kita, di saat kita keluar atau masuk, sebelum kita pergi tidur, saat berbaring atau saat bangun dan juga saat hendak pergi dan hendak istirahat.
  • Mengajarkan jika kita harus menandai semua kegiatan yang kita lakukan dengan tanda salib yang sudah memberikan kehidupan bagi kita.
  • Jangan sampai kita keluar dari pintu rumah sebelum membuat tanda salib dan jangan lupa membuat tanda salib sebelum makan, tidur dan berbagai kegiatan lainnya. Ini dilakukan supaya bisa menjadi tembok perlindungan kita sehingga bisa terlindungi dari semua perbuatan yang kita lakukan dan juga mengajarkan ini pada anak-anak kita sehingga juga bisa menjalankan kebiasaan baik ini.
  • Mengajarkan jika tanda salib yang diberikan pada dahi menjadi pertanda jika kita sebagai umat yang percaya sudah dibedakan dari umat yang tidak percaya.

Dalam tahap perkembangan, tanda salib juga mengalami perkembangan seperti yang awalnya hanya dibuat pada dahi atau kening dan kini diajarkan juga untuk membuat tanda salib pada mulut atau bibir oleh St.Jerome, Epitaph Paulae dan juga pada dada atau hati oleh Prudentius, Cathem vi,129. Sedangkan tanda salib yang kita gunakan sekarang diajarkan oleh Paus Innocentius III di tahun 1198 – 1216.

Dengan ulasan yang sudah kami berikan mengenai cara membuat tanda salib Katolik yang benar serta pengertian dan juga sejarah tanda salib, maka diharapkan kita semua bisa lebih mengerti dan menghayati makna dari tanda salib serta menjadikan tanda salib sebagai bagian dari kehidupan kita masing-masing. Setiap kali kita membuat tanda salib, maka ini menjadi pengingat dan juga cara kita menghormati Kristus yang dengan kasih-Nya sudah menyerahkan hidup di kayu salib sebagai cara menebus kita umat berdosa. Semoga bisa menambah informasi untuk anda.

Artikel Lainnya” state=”closed

fbWhatsappTwitterLinkedIn