Tuliskan 5 ciri sekunder perubahan yang terjadi pada perempuan yang sudah mengalami masa pubertas!

Normalnya, seorang anak akan mengalami pubertas pada usia 9–14 tahun untuk anak laki-laki, dan 8–13 tahun untuk anak perempuan. Namun, pubertas dapat terjadi lebih awal (pubertas dini), yang menyebabkan perubahan pada fisik serta emosional anak.

Pubertas merupakan masa di mana seorang anak menjadi dewasa secara seksual. Pubertas yang terjadi lebih awal atau pubertas dini dimulai pada usia 9 tahun untuk anak laki-laki, dan 8 tahun bagi anak perempuan. Kondisi ini menandakan bahwa kematangan seksual anak berkembang terlalu cepat.

Tuliskan 5 ciri sekunder perubahan yang terjadi pada perempuan yang sudah mengalami masa pubertas!

Pubertas dini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti adanya tumor, riwayat penyakit tertentu dalam keluarga, dan gangguan pada ovarium, kelenjar tiroid, atau sistem saraf pusat.

Pubertas dini menyebabkan perubahan pada tubuh anak, sehingga mereka mungkin saja merasa berbeda dengan teman-teman sebayanya. Hal ini dapat memengaruhi kondisi emosional anak.

Perubahan yang Terjadi pada Anak Akibat Pubertas Dini

Sebagai orang tua, Anda mungkin akan merasa khawatir akan perubahan dini yang terjadi pada anak. Perubahan akibat pubertas dini yang terjadi pada anak dapat memengaruhi kondisi fisik, emosi, postur tubuh, perilaku, hingga, risiko penyakit. Berikut adalah penjelasannya:

1. Fisik

Perubahan fisik anak saat mengalami pubertas dan pubertas dini tidak jauh berbeda. Pada anak perempuan, payudara akan mulai membesar, muncul jerawat, mengalami menstruasi, bulu ketiak dan rambut kemaluan mulai tumbuh, serta aroma tubuh yang mulai berubah.

Sementara itu, pada anak laki-laki, suara akan menjadi lebih berat, aroma tubuh mulai berubah, muncul jerawat, organ reproduksi mulai membesar, dan pertumbuhan tinggi badan menjadi sangat cepat.

2. Emosi

Akibat pubertas dini, fisik anak akan berubah lebih cepat dibandingkan teman-teman sebayanya. Perubahan ini dapat memengaruhi emosi anak.

Misalnya saja, pada anak perempuan yang mengalami menstruasi dini, ia mungkin saja mengalami depresi dan cemas. Hal ini terjadi karena anak merasa bingung atas perubahan yang terjadi pada dirinya, sedangkan teman sebayanya belum ada yang merasakan. Hal ini juga bisa menurunkan rasa percaya diri anak.

3. Postur tubuh

Durasi pubertas dini tidak sama dengan pubertas normal. Pubertas dini akan berlangsung lebih pendek atau berhenti lebih awal daripada pubertas normal.

Hal ini dapat memengaruhi tinggi badan anak, yang mana pertumbuhannya akan berhenti lebih awal. Saat pubertas dini berakhir, rangka tubuh anak sudah lebih matang dan pertumbuhan tulangnya sudah berhenti.

Pada banyak kasus, percepatan pertumbuhan anak akan membuat mereka lebih tinggi dibandingkan dengan teman sebayanya. Namun ketika dewasa, anak yang mengalami pubertas dini cenderung memiliki postur tubuh yang lebih pendek.

4. Perilaku

Selain memengaruhi emosi, pubertas dini juga dapat menyebabkan perubahan perilaku pada anak. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang mengalami pubertas dini berisiko tinggi terlibat dalam penyalahgunaan narkoba, isolasi sosial, hingga bergonta-ganti pasangan seksual.

Namun, risiko perubahan perilaku akibat pubertas dini ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

5. Risiko penyakit

Selain memengaruhi perkembangan fisik dan psikologis anak, pubertas dini juga diduga dapat meningkatkan risiko penyakit seperti kanker payudara pada perempuan atau obesitas di kemudian hari.

Namun, masih perlu penelitian lebih lanjut guna membuktikan keterkaitan antara pubertas dini dengan penyakit-penyakit tersebut.

Mengalami pubertas dini tentu bukanlah hal yang mudah bagi anak. Sebagai orang tua, Anda sebaiknya lebih mendekatkan diri dengan anak. Berikan penjelasan tentang apa yang sedang terjadi pada dirinya dan bagaimana cara terbaik untuk menghadapinya.

Meski pubertas dini dapat memengaruhi kondisi tubuh anak di kemudian hari, tetap dampingi dan hadapi dengan tenang. Anda juga dapat berkonsultasi ke dokter anak untuk mendapatkan saran yang tepat, serta penanganan medis apabila memang diperlukan.

Ilustrasi pubertas pada anak laki-laki dan perempuan, sumber foto: https://www.freepik.com/

Ciri pubertas pada laki-laki dan perempuan ada dalam mata pelajaran IPA sekolah dasar. Hal ini penting untuk mengetahui perkembangan laki-laki atau perempuan yang mulai beranjak dewasa. Biasanya, manusia akan mengalami masa pubertas dari usia 9-14 tahun. Namun, masa tersebut akan berakhir menjelang usia 20 tahun.

Ada dua ciri-ciri yang tampak pada laki-laki dan perempuan di masa pubertasnya, antara lain ciri primer dan ciri sekunder. Menurut buku Pasti Bisa Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas VI, Tim Tunas Karya Guru, Penerbit Duta (2014:14), berikut ciri-ciri pubertas pada laki-laki dan perempuan.

Ciri Pubertas pada Laki-laki dan Perempuan dari Fisiknya

Pada laki-laki, ciri primer saat masa pubertasnya adalah mimpi basah. Bisa dikatakan ini adalah ciri utama laki-laki. Hal tersebut terjadi untuk menunjukkan pematangan sel kelamin atau sperma pada laki-laki. Sementara ciri sekunder pada pria mempunyai beberapa ciri, antara lain:

  • Tumbuhnya rambut halus di ketiak dan sekitar alat kelamin

  • Suara laki-laki akan semakin membesar

  • Mulai tumbuhnya kumis, janggut, dan jambang

  • Di bagian pundak dan dada akan terasa besar dan bidang

  • Adanya jerawat dan meningkatnya produksi keringat

Ciri-ciri Pubertas pada Perempuan yang Tampak

Ciri primer atau ciri utama yang terjadi pada perempuan adalah menstruasi yang disebut sebagai menarkhe. Hal ini menjadi tanda bahwa organ kelamin perempuan telah berfungsi untuk menghasilkan sel telur. Dengan kata lain sel telur siap untuk dibuahi. Selain ciri primer, ada lagi ciri sekunder pada perempuan, antara lain:

  • Mulai tumbuhnya rambut halus di bagian ketiak dan sekitar alat kelamin

  • Suara yang dimiliki perempuan akan menjadi halus dan tinggi

  • Bagian payudara dan pinggul akan membesar

  • Kulit perempuan akan bertambah halus

  • Mulai muncul jerawat serta meningkatnya produksi keringat

Ciri pubertas pada laki-laki dan perempuan bisa Anda ketahui dari sekarang. Jadi, saat Anda mengalami hal di atas, jangan kaget, ya. Itu artinya Anda sudah mulai beranjak dewasa.(ANG)