Jelaskan perbedaan metagenesis pada tumbuhan paku dan tumbuhan lumut

Jelaskan perbedaan
metagenesis tumbuhan lumut dan tumbuhan paku !

INI JAWABAN TERBAIK πŸ‘‡

Metagenesis adalah pergantian keturunan dari fase gametofit ke fase sporofit. Peristiwa ini terjadi pada lumut dan paku-pakuan. Tumbuhan melewati 2 fase yang berbeda dalam siklus hidupnya, yaitu sporofit dan gametofit.

Pada lumut dan pakis. Dalam daur hidupnya, lumut dan paku-pakuan mengalami dua tahap perkembangan, yaitu tahap produksi spora (generasi sporofit, aseksual) dan tahap produksi gamet (generasi gametrofik, seksual).

Perbedaan metagenesis pada tumbuhan paku dan lumut.kuku: 1. tanaman masa depan: prothalium 2. Fase dominan: sporofit 3. Memperoleh nutrisi: bundel pembuluh 4. Akar: serabut, rimpang Lumut 1. protonema 2. Gametofit 3. Osmosis dan difusi jaringan

4. Rizoid

Apakah sobat semua paham dengan metagenesis tumbuhan sobat? Tentunya istilah metagenesis ini sudah bukan sesuatu yang asing bagi anda ya sobat, karena tentunya sobat semua sudah pernah mendengar bahkan mempelajari metagenesis tumbuhan pada saat anda masih sekolah di Sekolah Menengah Atas ( SMA ) ya sobat. Tetapi apabila sobat semua terlanjur lupa, tidak masalah sobat karena pada kesempatan kali ini penulis akan mengulas kembali mengenai metagensis tersebut.

Pada kesempatan kali ini, penulis akan mengulas mengenai perbedaan metagenesis tumbuhan paku dan lumut. Yuk sobat mari kita simak ulasan berikut ini.  Adapun pengertian dari metagenesis adalah suatu proses pergiliran keturunan antara genersi seksual dan aseksual, perkembang biakan seksual yang kemudian diikuti dengan perkembang biakan aseksual yang terjadi dalam sebuah generasi.

Setiap generasi mengalami pergiliran keturuan, yaitu mulai dari generasi gametofit (generasi penghasil gamet) ke generasi sporofit (generasi penghasil spora). Adapun hal ini terjadi pada metagenesis tumbuhan paku dan lumut.

Namun ada perbedaan yang terdapat pada metagensis dari kedua tumbuhan tersebut ya sobat. Baik tumbuhan paku maupun lumut memiliki perbedaan pada proses metagenesisnya. Adapun perbedaan yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  • Gametofit pada tumbuhan lumut umumnya lebih lama dan lebih dominan dari pada sporogonium, sedangkan gametofit pada tumbuhan paku umumnya jauh lebih pendek dari pada sporofitnya.
  • Tumbuhan paku merupakan salah satu contoh tumbuhan berspora mempunyai kromosom diploid yang dikarenakan berada dibagian  dibawah, itu berasal dari zygot yang merupakan hasil dari pertemuan dua sel kelamin diantara tumbuhan itu sendiri. Sedangkan untuk tumbuhan lumut, kromosom diploid karena berada pada bagian atas skema merupakan terbentuk dari perkembangan spora lumut itu sendiri. Selain itu bersifat pembelahan reduksi atau secara miosis.
  • Tumbuhan paku menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran yang sama serta tidak bisa dibedakan jenis kelamin jantan atau betina. Sedangkan pada metagenesis lumut tidak menghasilkan spora.
  • Tumbuhan paku yang menghasilkan spora, dan apabila spora ini sudah dewasa dan matang, dengan gerak hogroskopik kotak spora pecah dan kemudian spora –  spora tersebut keluar. Kemudian spora tersebut menyebar pada area yang luas dengan bantuan angin. Apabila spora tersebut jatuh ditempat lembab, maka akan berkecambah menjadi protonema yang menyerupai benang dan menjadi lumut baru. Jadi dalam metagensisnya, lumut mengalami pergantian keturunan antara generasi gametofit dan generasi sporofit.
  • Pada tumbuhan lumut, yang berperan sebagai generasi gematofit adalah tumbuhan lumut, sedangkan pada tumbuhan paku yang berperan sebagi generasi gematfit adalah protalium.
  • Pada tumbuhan lumut, yang berperan sebagi generasi sporofit adalah sporogonium, sedangkan pada tumbuhan paku yang berperan sebagai generasi sporofit adalah tumbuhan paku.

Jika dipikirkan dan dikaji ulang kembali, sungguh ajaib tumbuhan seperti ini ya sobat yang merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang sudah seharusnya dan selayaknya kita jaga kelestariaanya ya sobat.

Oke sobat semua, sampai disini dulu pembahasan kali ini mengenai perbedaan metagenesis tumbuhan paku dan lumut. Sampai jumpa lagi di lain kesempatan dan terima kasih sudah mampir di artikel saya ini. Salam hangat selalu dari penulis.

Metagenesis tumbuhan lumut dan paku. Apakah kalian tahu istilah β€œmetagenesis” pada tumbuhan? Metagenesis merupakan salah satu bentuk siklus hidup tumbuhan maupun hewan. Secara sederhana, Metagenesis adalah suatu proses pergiliran keturunan, dimana terjadi dua cara reproduksi dalam siklus hidupnya melalui fase generative (seksual) dan fase vegetative (aseksual).

Setiap generasi mengalami pergiliran keturunan (metagenesis), yaitu mulai dari generasi gametofit (generasi penghasil gamet) ke generasi sporofit (generasi penghasil spora). Adapun hal ini terjadi pada metagenesis tumbuhan paku dan lumut. Meski sama-sama mengalami proses metagenesis, namun ada perbedaan yang terdapat pada metagenesis tumbuhan paku dan lumut.

Metagenesis Lumut

Lumut merupakan tumbuhan autotrof fotosintetik, tidak berpembuluh, tetapi sudah memiliki batang dan daun yang jelas dapat diamati meskipun akarnya masih berupa rizoid. Lumut dianggap sebagai peralihan antara tumbuhan talus ke tumbuhan berkormus karena memiliki ciri talus berupa rizoid dan kormus yang telah menampakan adanya bagian batang dan daun.

Dalam metagenesis lumut mengalami dua fase kehidupan yaitu fase gametofit (haploid) dan fase sporofit  (diploid). Alat perkembangbiakan jantan berupa anteridium dan alat perkembangbiakan betina berupa arkegonium. Daur hidup lumut contohnya terjadi pada lumut daun, dimana generasi gametofit (haploid) merupakan generasi yang dominan, sedangkan generasi sporofitnya lebih kecil dan hidup lebih pendek.

(Baca juga: Mengenal Kingdom Plantae, Ada Apa Saja?)

Generasi sporofit (diploid) menghasilkan spora haploid melalui pembelahan meiosis dalam suatu struktur yang disebut spongarium. Spora yang kecil apabila menyebar dan menemukan tempat yang sesuai akan berkembang menjadi tumbuhan gametofit yang baru.

Metagenesis Tumbuhan Paku

Tumbuhan paku adalah jenis tumbuhan yang multiseluler eukariotik, berukuran besar dan selnya memiliki organel bermembran. Dapat berfotosintesis menghasilkan glukosa (organisme autotrof), serta sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati, sekaligus memiliki spora.

Seperti halnya lumut, tumbuhan paku juga mengalami pergiliran keturunan atau metagenesis. Gametofitnya dinamakan protalium yang merupakan hasil perkecambahan spora haploid. Bentuk protalium menyerupai jantung, berwarna hijau, melekat pada substrat dengan menggunakan rizoid dengan ukuran yang kecil.

Protalim menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran yang bermacam-macam. Generasi sporofit berupa tumbuhan paku. Dalam suatu protalium akan dibentuk arkegonium (badan penghasil ovum) dan anteridium (badan penghasil spermatozoid). Ovum dan spermatozoid dengan media air akan bertemu lalu melebur menjadi zigot. Selanjutnya zigot akan tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan paku yang merupakan sporofit.

Pada daun fertile dibentuk sporangium (kotak spora), di dalamnya terdapat sel induk spora yang akan membelah secara meiosis membentuk spora haploid. Akhirnya sporangium pecah dan spora-spora keluar. Jika jatuh di tempat yang sesuai spora akan berkecambah membentuk protalium dan siklus hidup berulang kembali.

Metagenesis merupakan pergiliran keturunan yang terjadi pada tumbuhan lumut (Bryophyta) dan tumbuhan paku (Pteridophyta). Terdapat perbedaan metagenesis pada tumbuhan paku dengan tumbuhan lumut, yaitu :

Jelaskan perbedaan metagenesis pada tumbuhan paku dan tumbuhan lumut

Metagenesis merupakan pergiliran keturunan antara fase gametofit dan fase sporofit yang terjadi pada tumbuhan paku dan lumut. Berikut ini perbedaan metagenesis tumbuhan lumut dengan paku : 

Jelaskan perbedaan metagenesis pada tumbuhan paku dan tumbuhan lumut
 

Jelaskan perbedaan metagenesis pada tumbuhan paku dan tumbuhan lumut

Berikut merupakan perbedaan metagenesis pada tumbuhan paku dan lumut! /Pexels/Martinus

PORTAL PURWOKERTO – Berikut merupakan kunci jawaban dari perbedaan metagenesis tumbuhan paku dan lumut.

Apakah yang dimaksud dengan metagenesis? Hal ini akan sering dijumpai saat mempelajari materi biologi sejak bangku SMP.

Metagenesis adalah pertukaran generasi antara reproduksi seksual dan reproduksi aseksual. Pengertian metagenesis dapat disebut juga sebagai cara perkembangbiakan bergilir makhluk hidup antara seksual (kawin) dan tidak kawin (aseksual).

Baca Juga: Jelaskan Proses Kloning Pada Domba! Simak Penjelasannya di Sini

Metagenesis merupakan penurunan dari fase gametofit ke fase sporofit secara bergilir. Peristiwa ini terjadi pada tumbuhan lumut dan paku-pakuan.

Tumbuhan tersebut mengalami dua fase yang berbeda dalam tiap siklus hidupnya, yaitu sporofit dan gametofit.

Istilah metagenesis kerap digunakan untuk menjelaskan perubahan yang terjadi dalam kehidupan makhluk hidup, terutama ketika terjadi dua cara reproduksi dalam siklus hidupnya.

Baca Juga: 7 Contoh Penerapan Makna Proklamasi Kemerdekaan dalam Kehidupan Sehari-Hari, Tema 2 Kelas 6 Halaman 33

Dua cara reproduksi ini adalah secara kawin (seksual) dan juga aseksual (tidak kawin) seperti pembentukan spora.