Tujuan adanya pola lantai pada karya tari adalah membuat sebuah tarian

Tujuan adanya pola lantai pada karya tari adalah membuat sebuah tarian

Perbesar

Pementasan tari berjudul Ngawak secara daring di YouTube Indonesiakaya (Dok.Galeri Indonesia Kaya)

Meskipun saat ini pola lantai sudah sangat berkembang dan sangat banyak variasi yang bisa ditampilkan. Namun ada beberapa pola lantai yang cukup dasar dan perlu untuk dipahami. Sebab pola lantai dasar tersebut bisa menjadi dasar pengembangan agar tercipatanya pola lantai yang lebih baru dan variatif. Adapun beberapa jenis dasar dari pola lantai adalah:

Horizontal

Pola lantai horizontal memiliki bentuk berupa barisan. Posisi penari yang menggunakan pola lantai ini dengan berjajar dari kiri ke kanan, atau berjajar dari kanan ke kiri.

Makna dari pola lantai horizontal yaitu melambangkan sebuah ikatan antara manusia satu dengan manusia lainnya. Bahkan pada beberapa tarian tradisional Indonesia menggunakan polai lantai ini. Beberapa tarian yang menggunakan pola lantai ini adalah tari Indang dari Sumatera Barat dan tari Saman dari Aceh.

Diagonal

Kemudian, pola lantai diagonal memiliki ciri khas bentuk garis menyudut ke kanan atau ke kiri. Pola lantai yang dilakukan oleh para penari ini, bertujuan agar tarian terlihat lebih kokoh dan kuat. Selain itu, pola lantai yang satu ini dapat memberi visual yang lebih indah saat penari membawakan suatu tarian.

Ada beberapa jenis tarian tradisional yang menggunakan pola lantai ini, antara lain tari Sekapur Sirih dari Jambi, tari Gending Sriwijaya dari Sumatera Selatan, dan tari Pendet dari Bali.

Vertikal

Pola lantai vertikal punya pola yang bentuknya lurus memanjang. Pola lantai ini berfungsi untuk membentuk formasi lurus dari depan ke belakang atau sebaliknya. Pola lantai ini dilakukan oleh penari dengan jumlah lebih dari satu orang.

Pola lantai vertikal biasa digunakan ketika penari menarikan tarian klasik, sebab pola lantai vertikal bisa melambangkan ikatan antara manusia dengan Tuhannya. Sehingga pola lantai vertikal memiliki arti yang cukup magis, kuat dan mendalam.

Pada jenis tarian tradisional Indonesia, ada beberapa yang menggunakan jenis pola lantai ini. Beberapa di antaranya adalah tari Serimpi dari Jawa Tengah, tari Yospan dari Papua, tari Pasambahan dari Sumatera Barat dan tari Baris Cengkedan dari Bali.

Melengkung

Selanjutnya, pola lantai yang terakhir yaitu pola lantai melengkung. Pola lantai ini terdiri dari beberapa jenis bentuk pola lantai, yaitu garis lingkaran, angka delapan, huruf U, serta lengkung ular.

Pola lantai lengkung umumnya akan membuat tarian tradisional menjadi lebih indah dan terlihat tidak kaku. Pola lantai ini banyak digunakan dalam tarian tradisional sebab lebih terlihat dinamis. Beberapa jenis tarian tradisional yang menggunakan jenis pola lantai melengkung, seperti tari Ma’badong Toraja dari Sulawesi Utara, tari Piring dari Sumatera Barat dan tari Randai dari Sumatera Barat.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Pengertian pola lantai. Sumber: pixabay.com

Tari merupakan gerak tubuh yang dilakukan secara berirama di tempat dan juga waktu tertentu. Selain menghafal setiap gerakan pada tarian tertentu, setiap penari juga harus memahami pola lantai. Secara umum, pengertian pola lantai adalah garis yang harus dilalui oleh penari saat melakukan gerak tari. Setiap bentuk penyajian tari, baik tari tunggal, tari berpasangan, maupun tari berkelompok pasti memiliki pola lantai yang berbeda.

Dalam buku Koreografi: Bentuk – Teknik – Isi karya Y. Sumandiyo Hadi (2012), pengertian pola lantai adalah sebuah garis atau pola yang dibentuk sebagai cara bagi penari dalam berpindah, bergerak, hingga bergeser ke posisi sebagai bentuk penguasaan panggung. Adapun pola yang dimaksud adalah pola garis maya yang dibuat penari pada saat melakukan gerakan tari.

Secara umum, fungsi daripada pola lantai adalah untuk menata gerakan tarian yang selaras dan kompak antar sesama anggota penari. Selain itu, pola lantai juga berfungsi untuk memperindah pertunjukkan karya seni tari. Jadi, dalam pembuatan pola lantai, setiap penari perlu memperhatikan beberapa hal penting, seperti kondisi ruangan, jumlah penari, dan gerak tariannya.

Pengertian pola lantai. Sumber: pixabay.com

Terdapat bebrapa tujuan pola lantai antara lain sebagai berikut.

  • Untuk membuat penari tidak saling bertabrakan dengan penari lainnya

  • Untuk membedakan gerakan antar seni tari satu dengan seni tari lainnya

  • Membuat suatu tarian menjadi terlihat lebih menarik

  • Membuat penari bisa tampil secara keseluruhan oleh penonton

  • Penari dapat menguasai panggung

Secara umum, jenis pola lantai terbagi menjadi dua, yaitu pola lantai garis lurus dan pola lantai garis lengkung. Pola lantai garis lurus banyak dijumpai dalam pertunjukan tari tradisional, seperti tari Saman di Aceh, tari Bedaya di Keraton Jawa, tari Baris Gede di Bali.

Sedangkan pola lantai garis lengkung adalah pola lantai dimana penari akan membentuk garis melingkar, lengkung ular, dan pola lantai delapan. Jenis pola lantai seperti ini dapat Anda temukan dalam tari Kecak di Bali dan tari Randai dari Minangkabau. (Anne)