Toleransi sangat diperlukan dalam pergaulan sehingga dapat menghindarkan

Manfaat toleransi dalam kehidupan sehari-hari, satu diantaranya adalah terciptanya hidup rukun. Sebelum membahas apa manfaat toleransi, mari memahami apakah toleransi itu.

Toleransi berasal dari bahasa latin tolerantia, berarti kelonggaran, kelembutan hati, keringanan dan kesabaran. Secara umum, istilah toleransi mengacu pada sikap terbuka, lapang dada, suka rela dan kelembutan.

Badan dunia PBB yang mengurusi pendidikan dan kebudayaan (Unesco), mengartikan toleransi sebagai sikap saling menghormati, saling menerima, saling menghargai di tengah keragaman budaya, kebebasan berekspresi dan karakter manusia.

Toleransi juga merupakan sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan menimbulkan tindakan bagi orang lain yang berbeda dari dirinya.

Baca Juga: Nilai yang Tercipta dalam Hidup Rukun

Toleransi beragama adalah toleransi yang membahas masalah-masalah keyakinan pada diri manusia yang berhubungan dengan akidah atau yang berhubungan dengan ke-Tuhanan yang diyakininya. Seseorang harus diberikan kebebasan untuk menyakini dan memeluk agama (mempunyai akidah) masing-masing yang telah dipilihnya tanpa ada paksaan dari pihak manapun (dengan sadar) serta memberikan penghormatan atas pelaksanaan ajaran-ajaran yang dianut atau yang diyakininya.

Toleransi harus didukung oleh cakrawala pengetahuan yang luas, bersikap terbuka, dialog, kebebasan berpikir dan beragama. Pendek kata toleransi setara dengan sikap positif, dan menghargai orang lain dalam rangka menggunakan kebebasan asasi sebagai manusia

Dengan selalu berpedoman kepada dasar negara Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika kita tentu lebih dapat bersikap bijaksana dalam pergaulan di rumah, lingkungan belajar atau di masyarakat kita yang beragam. Kita akan selalu menjaga persatuan dan kesatuan sehingga kehidupan yang rukun, serasi dan harmonis dapat terwujud.

Jadi apa yang dimaksud dengan toleransi? Toleransi sikap yang harus dikembangkan dalam keberagaman agar tercipta kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat. Alam yang merupakan anugerah Tuhan harus kita jaga dan pelihara kelestariannya. Perbedaan-perbedaan yang ada di masyarakat harus kita sikapi dengan bijak agar tidak menimbulkan konflik.

Toleransi merupakan bentuk akomodasi dalam interaksi sosial. Manusia beragama secara sosial tidak bisa menafikan bahwa mereka harus bergaul bukan hanya dengan kelompoknya sendiri, tetapi juga dengan kelompok berbeda agama. Umat beragama musti berupaya memunculkan toleransi untuk menjaga kestabilan sosial sehingga tidak terjadi benturan-benturan ideologi dan fisik di antara umat berbeda agama.

Indonesia adalah negara multikultural, tapi bukan negara multikulturalis. Karena itu multikulturalisme tidak menjadi solusi dalam pengelolaan keragaman di Indonesia. Beberapa kategori multikulturalisme yang diproblematisasi di Indonesia, terutama misalnya, terkait dengan pertanyaan siapa orang asli, minoritas nasional, dan imigran dalam konteks masyarakat Indonesia.

Keberagaman dalam masyarakat Indonesia ditinjau dari sudut pandang geografis, terbentuk oleh jumlah suku bangsa yang mendiami suatu wilayah Indonesia sangat banyak dan tersebar di mana-mana. Sebagai negara kepulauan, perbedaan antar suku yang mendiami satu pulau dengan pulau lain atau berada di satu kawasan berbeda-beda budayanya.

Berikut ini adalah 5 manfaat toleransi dalam kehidupan sehari-hari:

Hidup rukun antar sesama

Hidup rukun adalah situasi dimana antar individu saling menghormati dan menyayangi antara sesama manusia. Manfaat yang didapat dari hidup rukun antara sesama adalah situasi yang dipenuhi kedamaian dan ketentraman.
Hidup rukun juga akan mempererat tali persatuan dengan teman dan keluarga Anda. Karena hubungan yang baik, tentu saja akan meminimalisir terjadi perselisihan dan perdebatan satu sama lainnya.

Dapat menerima dan menghormati perbedaan

Manusia memandang dan menyikapi apa yang terdapat dalam alam semesta bersumber dari beberapa faktor yang dominan dalam kehidupannya. Faktor itu boleh jadi berasal dari kebudayaan, filsafat, agama, kepercayaan, tatanilai masyarakat atau lainnya. Luasnya pandangan manusia tergantung pada faktor dominan yang mempengaruhinya.

Menghargai perbedaan dilakukan sesuai norma dan hukum yang berlaku di masyakat dan negara. Bila ada perbedaan, musyawarah untuk mencapai mufakat adalah jalan terbaik. Sedari dini, perlu ditumbuhkan sikap menghormati lain dengan baik tanpa memandang usia, agama, ras, dan budaya

Menghormati dan mematuhi norma

Sebagai makhluk sosial, manusia terhadap norma-norma sosial yang tumbuh sebagai patokan dalam bertingkah laku manusia dalam kelompok,norma-norma yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  • Norma agama atau religi, yaitu norma yang bersumber dari Tuhan untuk umat-Nya.
  • Norma kesusilaan atau moral, yaitu yang bersumber dari hati nurani manusia untuk mengajakan kebaikan dan menjahui keburukan.
  • Norma Kesopanan atau adat, yaitu yang bersumber dari masyarakat atau dari lingkungan masyarakat yang bersangkutan.
  • Norma hukum, yaitu norma yang dibuat masyarakat secara resmi yang pemerlakuannya dapat dipaksa.

Manusia sebagai individu yang hidup di tengah masyarakat, sebaiknya tidak memaksakan kehendak dan hidup sesuai norma yang berlaku.

Pemahaman akan manfaat toleransi membuat norma-norma menjadi lebih mudah untuk dipahami dan dijalankan dalam berbagai macam situasi.

Menghargai hak pribadi orang lain

Hak asasi tertinggi orang lain adalah pilihan menentukan agama dan kepercayaannya sendiri. Selain itu, hak pribadi orang lain yang diatur undang-undang adalah hak mengelurakan pendapat sesuai norma hukum. Dengan toleransi, maka pemahaman terhadap pilihan orang lain atas agama dan kepercayaan orang lain menjadi makin mudah. Ingat, pilihan agama dan kepercayaan merupakan urusan manusia pribadi dengan Tuhan.

Saat anak masih kecil, contoh mengajarkan menghargai hak orang lain misalnya, meminta izin sebelum meminjam barang.

Bisa menjalin komunikasi yang lebih baik

Tentu saja di lingkungan sekolah, komunikasi dengan teman teman dan guru anda menjadi lebih baik. Hal ini akan membuat sekolah akan terasa menyenangkan. Untuk lingkungan rumah tentu saja, komunikasi anda dengan anggota keluarga lainnya membaik sehingga tidak menimbulkan salah paham yang dapat menyebabkan pertengkaran.

Baik di kehidupan sekolah, keluarga, ataupun rumah tentu saja akan lebih harmonis dibandingkan sebelumnya. Sehingga bila terjadi masalah, anda akan tenang dalam menghadapinya.

Lingkungan sekolah, rumah, dan keluarga anda akan menjadi lebih tentram dan aman, hal ini karena satu sama lainnya akan membantu jika ada kesusahan.

Baca Juga: Manfaat Keberagaman Budaya Bagi Suatu Bangsa

Cara Menumbuhkan Sikap Toleransi

Toleransi sangat diperlukan dalam pergaulan sehingga dapat menghindarkan

Cara menumbuhkan sikap toleransi dalam kehidupan menjadi penting diajarkan oleh orang tua dan guru kepada anak sedari dini. Dengan mengajarkan sikap toleransi, maka anak akan terbiasa dengan perbedaan dan dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat.

Berikut ini adalah cara menumbuhkan sikap toleransi dalam kehidupan yang dapat diterapkan di keluarga, sekolah dan masyakarakat:

Tidak Bergunjing

Bergunjin adalah sikap tidak baik yang membicarakan orang lainTidak membicarakan keburukan orang lain tanpa alasan atau pembuktian. Hal ini tentu tidak baik dilakukan di keluarga dan masyarakat.

Menjadi Pendengar yang Baik

Sebagai individu yang baik, perlu ditanamkan rasa empati terhadap orang lain. Contoh sederhana adalah mendengarkan pendapat orang lain. Juga, mampu memahami perasaan orang lain ketika berbiara.

Berbicara Dengan Santun

Berbicara menggunakan bahasa yang baik, sesaui norma yang berlaku. Hindari berteriak dan memaki.
Tentunya disesuaikan dengan norma kesopanan atau adat, yaitu yang bersumber dari masyarakat atau dari lingkungan masyarakat yang bersangkutan.

Toleran Saat Umat Lain Beribadah

Norma agama atau religi, yaitu norma yang bersumber dari Tuhan untuk umat-Nya. Sebagai individu, perlu ditanamkan toleransi saat orang lain beribadah menurut kepercayaanya.

Menghargai Diri Sendiri

Menghargai diri sendiri dapat dimulai dengan mampu mengendalikan diri terhadap sikap-sikap yang tidak sesuai norma masyarakat, seperti pamer, bergunjing dan memaksakan kehendak.

Oleh Dedeh Dhohiah
Guru pada MAN 2 Bogor

Sikap toleransi tidak memiliki batas waktu,tempat dan dengan siapa kita melakukannya namun sikap toleransi kita lakukan dengan semua orang. Sikap toleransi tidak hanya dilakukam etika menghargai ras,agama, budaya, suku dan golongan orang lain saja tetapi menghargai pendapat pemikiran orang jugatermasuk dari toleransi.

Pentingnya pemahaman dan penerapan toleransi dalam kehidupan generasi milenial yang merupakan agen dari sebuah perubahan yang tentunya perlu disikapi dengan serius, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang harus diterapkan oleh generasi milenial saat ini.

Berbicara terkait era milineal terbersit dalam bena pikiran kita terbersit generasi yang dianggap special dan berbeda dari generasi yang lain atau sebelumnya . Kelahiran generasi milenial dikaitkan dengan teknologi, generasi ini lahir disaat kecanggihan teknologi yang diperkenalkan dan membuat generasi ini menjadi perbincangan yang hangat dikalangan masyarakat mulai dari segi Pendidikan, moral,budaya dan cara mereka bersosialisasi di kalangan masyarakat

Generasi milenial di negara Indonesia berkisar 32 persen dari populasi penduduk indonessia,yang tentu akan dibahas saat ini mengenai , memudarnya nilai toleransi dikalangan generasi milenial, begaimana generasi milenialini menyikapi dari makna toleransi yang harus dilakukan , dan bagaimana cara sikap yang ditunjukkan generasi mileneal terhadap perbedaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, dan ini merupakan tantangan yang berat bagi generasi milineal Indonesia saat ini.

Pada situasi dan kondisi saat ini, negara Indonesia memiliki penduduk yang pluralistic dari berbagai suku, bangsa, Bahasa, agama, dan lain-lain tentunya sangat dibutuhkan untuk memupuk sikap saling menghargai dan menghormati satu sama lain untuk menumbuhkan kehidupan yang lebih baik sesuai dengan Qs al-Hujurat ayat 13 bahwa Allah menciptakan manusia dari jenis laki- laki dan perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa- bangsa dan bersuku- suku dan tujuannya untuk salingmengenal.

Berangkat dari landasan ayat alqur’an bahwa Allah SWTpenciptayang baik , menciptakan manusia secara pluralistic, berbangsa, bersuku yang bermacam- macamdengan keanekaragamandan kemajemukanmanusia bukan untukberpecah belah, saling merasa paling benar, melainkan untuk saling mengenal, bersilaturahmi, berkomunikasi, saling memberi dan saling menerima dari perbedaan.

Sebagai generasi yang merupakan agen perubahan tentunyasangat diharapkan untuk lebih mengedepankan suri teladan dalam segala hal sehingga bisa mewujudkan sebuah kehidupan yang lebih baik sesuai dengan harapan yang diamanahkan dalam UUD 1945danNegara Kesatuan Republik Indonesia, yang tentunya tidak lepas dari peranan generasi milineal, untuk mewujudkan impian tersebut sangat perlu untuk menumbuh kembangkan nilai- nilai yang ditanamkan dalam kehidupan negara, salah satu nilai yang perlu kita kembangkan saat ini adalah nilai toleransi di kalangan generasi milineal.

Berbicara toleransitidak lepas dari definisi bahwa toleransi adalah sifat dan sikap toleran yang biasanya ditunjukkan untuk menghormati adanya perbedaan pendapat, agama, ras, dan budaya pada setiap orang atau kelompok ( KBBI). Sikap toleransi dapat menghindariterjadinya diskriminasi, walaupun banyak kelompokatau golongan yang berbeda dalam suatu kelompok masyarakat. Toleransi merupakan kunci perdamaian yang patut dijaga, berbagai budaya disetiap wilayah memiliki keragaman dan keunikan yang berbeda satu sama lain, serta perbedaan keyakinan, ras, warna kulit, menjadi ciri khas yang patut dibanggakandikancah dunia. Toleransi menurut salah satu pakar Michael Wazler berpendapatjika toleransi adalah sikap keniscayaan yang harus ada didalam kehidupan bermasyarakat. Ini artinya sikap toleransi adalah sikap dasaryang harus dimiliki oleh setiap anggota masyarakat.

Jika ada anggota masyarakat yang tidak menjunjung tinggi nilai toleransi, maka tatanan masyarakat tersebut akan rusak. Hal ini bisa dikatakan sesuai dengan fakta yang ada dilapangan, banyak sekali konflik di masyarakat akibat kurangnya rasa toleransi. Apalagi dalam situasi sekar nilai- nilai toleransi sudah memudar terutama dikalangan milenial yang lebih mengedepannkan segala sesuatunya dengan egonya , dan ini yang memicu sehingga generasi milineal mudah terpancing dengan pernyataan dan statmant yang belum jelas.

Dari berbagai pendapat mengenai persepsi toleransi yang dikemukakan oleh para ahli dapat disimpulkan bahwa toleransi merupakan sebuah sikap untuk menghargai dan menghormati setiap orang yang memiliki perbedaan pandangan, pendapat, keyakinan, kepercayaan, termasuk juga perbedaan agama, ras dan budaya dengan diri sendiri, karena mereka semua memiliki hak untuk diperlakukan sama dengan setiap orang.

Toleransi sebagai sebuah sikap yang positif tentu saja memiliki banyak manfaat.jika setiap orang memiliki sikap toleran yang tinggi tentu dalam kehidupan ini akan terhindar dari berbaagai kekerasan dan deskriminasi salah satu pihak atas nama identitas, selain itu yang perlu diketahui dan harus ditanamkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegaraterutama dikalangan generasi milenial.

Nilai toleransi memiliki manfaat yang luar biasa yang perlu dikembangkan dalam kehidupan karana Allah menciptakan manusia yang memiliki latar belakang yang berbeda dan perbedaan ini merupakan alamiah yang tidak bisa dipungkiri, diantara manfaat toleransi dalam kehidupan manusia yang pluralistic

  1. Menguatkan sikap nasionaisme
    Toleransi bisa menunjukkan seberapa besar rasa nasionalisme dikalngan generasi milineal yang merupakan agen perubahanyang tentunya harus menumbuhkan rasa cinta yang tinggi pula terhadap tanah airnya. Adanya sikap toleranmaka akan timbul rasa nasionalismepada diri sendiridan akan semakin cinta tanah airnya dengan keragaman yang dimiliki bangsa Indonesia.
  2. Menciptakan keharmonisan dan kedamaian
    Dengan ditanamkan sikap toleran dalam kehidupan akan menumbuhkan kedamaian, sikap ini akan mampu menahan dirinya untuk tidak memaksakan pendapat pribadi kepada orang lain. Sehingga keharmonisanpun akan tetap terjaga, karena mereka bisa saling memahami satu sama lain. Dengan begitu kedamaianpun akan tercipta karena memahami latar belakang dari perbedaan yang dimiliki oleh setiap individu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dan merupakan hal yang wajar dan alamiyah yang tidapat dipungkiri.
  3. Meningkatkan rasa Persaudaraan
    Persaudaraan merupakankunci sukses dalam menciptakan dan melestaarikan tata kehidupan masyarakatyang baik, terhormat, dan bermartabat. Dengan sikap toleransi yang dimiliki seseorang akan meningkatkan rasa persaudaraan , akan timbul rasa kasih sayang kepada sesame meski memiliki perbedaan, apalagi bangsa Indonesia merupakan negara yang majemuk penduduknya. Sesuai dengan al-qur’an surat al-Hujurat ayat 10 penjelasan ayat ini Allah menegaskan bahwa walaupun orang- orang mukmin itu berbeda-beda bangsa,etnis, Bahasa, warna kulit, dan adat kebiasaannya serta stratifikasi sosialnya. Penjelasan dari para ulama bahwa persaudaraan atau ukhuwah terdiri dari ukhuwah Islamiyah, ukhuwah diniyah , ukhuwah basariyah dan ukhuwah wathoniyah.
    Ukhuwah basariah ( persaudaraan dengan manusia)dengan tidak melihat latar belakang perbedaan, begitu juga dengan ukhuwah wathoniyah.

Toleransi merupakan sikap yang menghargai dan memperbolehkan suatu pendapat yang berbeda serta seseorang harus menghargai pendapat tersebut, dalam hal ini ditegaskan bahwa setiap individu memiliki pandangan yang berbeda- beda. Islam mengajarkan kepada kita untuk menghormati dan menghargai agama lain sebagai landasan dalam alqur’an  dan hadits. Salah satu penerapan sikap toleransi dalam kehidupan beragama islam sudah mengajarkan di dalam Qs al-Kafirun ayat 1 sampai 6 secara tegas dan jela. Batasan toleransi dalam beragama, dalam kehidupan negara yang bermajemuk dengan agama tentunya sikap toleransi menjadikan karakter yang harus di tanamkan oleh bangsa ini apalagi dikalangan generasi milineal yang rentan dengan perpecahan .

Saat ini kita sudah terasuk ke dalam generasi milenial,milenial kadang disebut echo boomers karena adanya “booming”(peningkatan besar). Generasi milenial sudah termasuk ke dalam generasi yang canggih,karena sudah banyak menggunakan media dan teknologi digital..

Berbicara terkait era milenial, milenials merupakan istilah populer atau yang sering kita sebut ABG (Anak Baru Gede). Menariknya generasi yang satu ini selalu dianggap spesial dan berbeda dari generasi yang lain atau sebelumnya. Kelahiran mereka selalu dikaitkan dengan teknologi. Mereka lahir di saat kecanggihan tenologi diperkenalkan dan ini membuat generasi ini menjadi perbicangan yang hangat di kalangan masyarakat Mulai dari segi pendidikan, moral, budaya, dan cara mereka bersosialisasi di kalangan masyarakat.

Di negara Indonesia sendiri penduduk yang termasuk generasi milenial berkisar 81 juta penduduk atau sekitar 32 persen dari total penduduk indonesia. Namun bukan jumlah kaum milenialnya yang perlu kita bahas saat ini akan tetapi, apakah mereka mampu menyatukan keberagaman yang ada di negeri ini dengan sikap toleransi yang semakin hari semakin hilang di tengah masyarakat kita? Inilah merupakan tantangan  terberat bagi generasi milenial indonesia saat ini. Di era saat ini dimana dunia bergerak tanpa batas membuat generasi milenial menjadi generasi yang sangat mahir menggunakan teknologi dan sarana apapun dibanding generasi sebelumnya yang membuat mereka seakan menjadi primadona termasuk dalam media sosial.

Perkembangan kehidupan membuat pemuda menjadi tidak akrab terhadap lingkungan yang mana melalui teknologi manusia jaman sekarang tidak lagi membutuhkan bantuan orang lain. Sikap individualis menjadi sangat tinggi di kalangan masyarakat sekarang ini. Mereka juga terkontaminasi dengan paham intoleran dan radikal karena sesuai dengan sifat mereka yang ingin tau dan dengan mudah mengakses informasi, maka mereka banyak mengakses media sosial yang kemudian lebih memilih konten intoleran yang menyuguhkan konten konten yang menarik dan membius pemahaman mereka yang masih polos.

Ada istilah tak kenal maka tak sayang, begitupun dalam hal ini. Adanya sikap intoleran dikarenakan karena minim informasi yang didapat dan pada akhirnya menyerap informasi yang salah sehingga timbul sikap antipati. Anggapan mampu hidup sendiri atau hanya bergabung dengan kaum sendiri membuat jiwa atau sikap toleransi masyarakat menjadi sangat rendah. Dengan Era milenial yang trend saat ini dan kecanggihan teknologi harusnya mampu mengubah tantangan dan peran mereka. Pemuda era milenial harusnya  bervolusi menjadi agen perubahan dalam menghadapi tantangan toleransi yang semakin hari semakin mengikis di kalangan masyarakat kita

Di tengah gejolak konflik yang terjadi saat ini, inilah yang menjadi tugas penting bagi kaum milenial Indonesia, yaitu bagaimana menumbuhkembangkan jiwa nasionalisme di kalangan masyarakat agar sikap toleransi antar masyarakat kembali tumbuh. Kehadiran teknologi membuat kita menghadapi perbedaan yang luar biasa namun berjiwa toleransi yang tinggi merupakan rumus ampuh memecahkan persoalan keberbedaan yang terjadi. Toleransi bukan hanya tentang mengetahui perbedaan namun suatu sikap saling menghormati dan menghargai antarkelompok atau individu dalam masyarakat atau lingkungan lainnya.

Ada beberapa ayat Al-qur'an dan hadisr yang menjelaskan tentang toleransi, misal nya  di Q.S. Yunus : 99

وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لآمَنَ مَنْ فِي الأرْضِ كُلُّهُمْ جَمِيعًا أَفَأَنْتَ تُكْرِهُ النَّاسَ حَتَّى يَكُونُوا مُؤْمِنِينَ

Artinya : "Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya". (QS. Yunus (10) : 99).

Dan dijelaskan juga dalam di Q.S. al-kafirun : 6

لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِىَ دِينِ

Artinya : "Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku". (QS. Al-Kafirun : 6).

Dari dua ayat di atas bisa kita simpulkan bahwa Allah tidak memaksa seluruh manusia untuk beriman kepada nya. manusianya sendirilah yang menentukan dia ingin beriman atau kafir. Kita berhak atas agama kita masing masing, Tuhan yang kita sembah tidak sama, dan peribadatan kita juga tidak sama. Tetapi semua itu pasti ada bertanggung jawabannya.

Dan dijelaskan juga dalam hadis tentang toleransi

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ اْلأَدْيَانِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ قَالَ الْحَنِيفِيَّةُ السَّمْحَةُ.

Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata; ditanyakan kepada Rasulullah saw. “Agama manakah yang paling dicintai oleh Allah?” maka beliau bersabda: “Al-Hanifiyyah As-Samhah (yang lurus lagi toleran)”

Jadi dari hadist dan ayat di atas kita menemukan pelajaran bahwa semua manusia boleh beriman dan boleh tidak karna sesungguh nya agama yang dicintai Rasulullah saw. adalah agama yang lurus dan toleransi yaitu agama islam maka kita tidak boleh memaksa sesorang yang berbeda agama dengan kita untuk satu akidah dengan kita

Ini menjadi sebuah pembelajaran yang sangat mendalam bagi kita dalam menghargai perbedaan ras atau kultur yang berbeda-beda yang mana saat ini kerap saling berbenturan satu dengan yang lainnya. Hal ini dikarenakan saling mengedepankan identitas masing-masing, ibarat minyak dan air di dalam suatu wadah seakan bersama namun tidak saling melebur menjadi satu. Toleransi bukan kewajiban satu kelompok akan tetapi semua orang. Toleransi bukan kewajiwan satu agama tetapi semua umat beragama. Ini menjadi  suatu tantangan bagi kaum milenial saat ini. Sebagai kaum milenial yang sekarang berada dalam fase aktif, kreatif, dan kritis soal perkembangan sosial sudah sepatasnya pemuda menjadi inovator dan promoter bangsa ini. Pemuda seharusnya mampu menjadi tampuk perubahan sosial  dan pemuda harusnya jadi penetrasi konflik diantara keberagaman konflik yang terjadi antar umat beragama di negara kita ini.

Dari sini bisa kita simpulkan, perbedaan suatu hal yang biasa dan bisa berjalan harmonis bila adanya rasa toleransi sosial. Rasa memahami seseorang atau kelompok mayoritas dan minoritas untuk saling menghormati dan menghargai. Contoh kecil langkah yang bisa kita lakukan untuk menumbuhkan rasa toleransi dalam kehidupan sehari-hari misal nya :

  1. Berteman dengan Semua Orang
  2. Tidak Memotong Pembicaraan Orang
  3. Mengutarakan apresiasi dan kritik yang sewajarnya
  4. Kurangi menilai seseorang tanpa mengenalnya lebih dulu.
  5. Menghargai semua suku, ras, dan agama yang ada.

Untuk itu sebagai bagian dari kaum milenial saya mengajak kaum muda Indonesia sebagai orang yang memiliki peran penting dalam membawa negeri ini dimasa depan  marilah kita membangun interaksi yang baik dan intensif. Mari kita tumbuh kembangkan lagi sikap toleransi di dalam diri dan lingkungan kita Supaya kita sebagai generasi penerus bangsa ini bisa memberikan kontribusi positif dan kebhinekaan terjalin erat kembali dalam diri dan negara yang kita cintai ini.

Sumber :

Penulis : Dedeh Dhohiah

Editor : Ika Berdiati