Tokoh pembantu yang mendukung orang pertama dalam cerita disebut

Avisena Ashari Rabu, 10 Maret 2021 | 12:56 WIB

Tokoh pembantu yang mendukung orang pertama dalam cerita disebut

Cari Jawaban Soal Kelas 4 Tema 8: Penjelasan Tokoh Utama, Tokoh Tambahan, Tokoh Protagonis, dan Tokoh Antagonis dalam Cerita Fiksi (Photo by Min An from Pexels)

Bobo.id - Dalam materi pelajaran kelas 4 tema 8, kita banyak belajar mengenai cerita fiksi. Di antaranya, kita belajar tentang ciri cerita fiksi hingga jenis-jenis cerita fiksi.

Dalam cerita fiksi, ada juga tokoh dan peran tokoh.

Apa teman-teman tahu ada tokoh apa saja dalam cerita fiksi dan apa saja peran tokoh cerita fiksi?

Tokoh dalam cerita fiksi ada tokoh utama dan tokoh tambahan. Kemudian peran tokoh dibagi menjadi tokoh protagonis dan antagonis.

Yuk, simak penjelasan tentang tokoh utama, tokoh tambahan, tokoh protagonis, dan tokoh antagonis.

Baca Juga: Jenis-Jenis dan Contoh Cerita Fiksi: Legenda, Fabel, Mite, dan Saga

Tokoh dalam Cerita Fiksi

Cerita fiksi merupakan merupakan cerita yang berasal dari imajinasi penulis atau pengarang cerita.

Umumnya, cerita fiksi dibuat berdasar pandangan, wawasan, pengalaman, dan penilaian pengarang terhadap suatu hal atau peristiwa.

Dalam cerita fiksi, salah satu unsur yang penting adalah tokoh dalam cerita.

Ini karena tokoh dalam cerita membuat cerita lebih hidup, sehingga pembaca bisa membayangkan cerita itu seperti terjadi di dunia nyata.

Tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu mampu menjalin suatu cerita (Aminuddin dalam Nurgiyantoro, 1995:79).

Tokoh cerita menurut Abrams (dalam Nurgiyantoro, 2000:165) adalah orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam .

Berdasarkan perannya dalam sebuah cerita, tokoh dibagi menjadi 2, yaitu:

a. Tokoh protagonis

Tokoh protagonis adalah tokoh yang kita kagumi, yang salah satu jenisnya secara populer disebut hero, yaitu tokoh yang merupakan pengejawantahan norma-norma, nilai-nilai yang ideal bagi kita (Altenbernd dan Lewis dalam Nurgiyantoro, 2002:

b. Tokoh antagonis

Tokoh antagonis adalah tokoh yang menjadi penyebab timbulnya konflik dan ketegangan yang dialami oleh tokoh protagonis.

Berdasarkan perwatakannya, tokoh cerita dapat dibedakan menjadi :

a. Tokoh sederhana

Tokoh sederhana adalah tokoh yang memilki satu kualitas pribadi tertentu, satu sifat watak yang tertentu saja. Sifat

Berdasarkan perannya dalam sebuah cerita, tokoh dibagi menjadi 2, yaitu:

a. Tokoh protagonis

Tokoh protagonis adalah tokoh yang kita kagumi, yang salah satu jenisnya secara populer disebut hero, yaitu tokoh yang merupakan pengejawantahan norma-norma, nilai-nilai yang ideal bagi kita (Altenbernd dan Lewis dalam Nurgiyantoro, 2002:178).

b. Tokoh antagonis

Tokoh antagonis adalah tokoh yang menjadi penyebab timbulnya konflik dan ketegangan yang dialami oleh tokoh protagonis.

Berdasarkan perwatakannya, tokoh cerita dapat dibedakan menjadi :

a. Tokoh sederhana

Tokoh sederhana adalah tokoh yang memilki satu kualitas pribadi tertentu, satu sifat watak yang tertentu saja. Sifat dan tingkah laku seseorang tokoh sederhana bersifat datar, monoton, hanya

mencerminkan satu watak tertentu.

b. Tokoh kompleks

Tokoh kompleks adalah tokoh yang memiliki dan diungkap berbagai kemungkinan sisi kehidupannya, sisi kepribadian dan jati dirinya. Ia dapat memiliki watak tertentu yang dapat diformulasikan, namun ia dapat pula menampilkan watak dan tingkah laku yang bermacam-macam, bahkan mungkin seperti bertentangan dan sulit diduga (Abrams dalam Nurgiyantoro, 2002:181-183) .b. Tokoh pembantu

tokoh utama.

Berdasarkan perannya dalam sebuah cerita, tokoh dibagi menjadi 2, yaitu:

a. Tokoh protagonis

Tokoh protagonis adalah tokoh yang kita kagumi, yang salah satu jenisnya secara populer disebut hero, yaitu tokoh yang merupakan pengejawantahan norma-norma, nilai-nilai yang ideal bagi kita (Altenbernd dan Lewis dalam Nurgiyantoro, 2002:178).

b. Tokoh antagonis

Tokoh antagonis adalah tokoh yang menjadi penyebab timbulnya konflik dan ketegangan yang dialami oleh tokoh protagonis.

Berdasarkan perwatakannya, tokoh cerita dapat dibedakan menjadi :

a. Tokoh sederhana

Tokoh sederhana adalah tokoh yang memilki satu kualitas pribadi tertentu, satu sifat watak yang tertentu saja. Sifat dan tingkah laku seseorang tokoh sederhana bersifat datar, monoton, hanya

mencerminkan satu watak tertentu.

b. Tokoh kompleks

Tokoh kompleks adalah tokoh yang memiliki dan diungkap berbagai kemungkinan sisi kehidupannya, sisi kepribadian dan jati dirinya. Ia dapat memiliki watak tertentu yang dapat diformulasikan, namun ia dapat pula menampilkan watak dan tingkah laku yang bermacam-macam, bahkan mungkin seperti bertentangan dan sulit diduga (Abrams dalam Nurgiyantoro, 2002:181-183).b. Tokoh pembantu

Tokoh pembantu adalah tokoh yang memiliki peranan tidak penting dalam cerita dan kehadiran tokoh ini hanya sekedar menunjang tokoh utama.

Berdasarkan perannya dalam sebuah cerita, tokoh dibagi menjadi 2, yaitu:

a. Tokoh protagonis

Tokoh protagonis adalah tokoh yang kita kagumi, yang salah satu jenisnya secara populer disebut hero, yaitu tokoh yang merupakan pengejawantahan norma-norma, nilai-nilai yang ideal bagi kita (Altenbernd dan Lewis dalam Nurgiyantoro, 2002:178).

b. Tokoh antagonis

Tokoh antagonis adalah tokoh yang menjadi penyebab timbulnya konflik dan ketegangan yang dialami oleh tokoh protagonis.

Berdasarkan perwatakannya, tokoh cerita dapat dibedakan menjadi :

a. Tokoh sederhana

Tokoh sederhana adalah tokoh yang memilki satu kualitas pribadi tertentu, satu sifat watak yang tertentu saja. Sifat dan tingkah laku seseorang tokoh sederhana bersifat datar, monoton, hanya

mencerminkan satu watak tertentu.

b. Tokoh kompleks

Tokoh kompleks adalah tokoh yang memiliki dan diungkap berbagai kemungkinan sisi kehidupannya, sisi kepribadian dan jati dirinya. Ia dapat memiliki watak tertentu yang dapat diformulasikan, namun ia dapat pula menampilkan watak dan tingkah laku yang bermacam-macam, bahkan mungkin seperti bertentangan dan sulit diduga (Abrams dalam Nurgiyantoro, 2002:181-183).b. Tokoh pembantu

Tokoh pembantu adalah tokoh yang memiliki peranan tidak penting dalam cerita dan kehadiran tokoh ini hanya sekedar menunjang tokoh utama.

Demikianlah paparan mengenai Pengertian Tokoh dan Jenis-Jenis Tokoh dalam Cerita

Semoga bermanfaat.

masalah, ketiga dari sisi watak. Tokoh dari berbagai sisi tersebut selanjutnya akan diuraikan sebagai berikut.

a. Tokoh dari Sisi Tingkat Kepentingan

Tokoh dari sisi tingkat kepentingannya itu ada empat, pertama: tokoh sentral, kedua: tokoh utama, ketiga: tokoh pembatu, keempat: tokoh figuran.

1. Tokoh Sentral

Tokoh sentral, di kalangan masyarakat Jawa biasa pula disebut dengan istilah tokoh Sri Panggung, atau orang Jawa mengatakan lakone. Tokoh sentral adalah tokoh yang menggerakkan seluruh peristiwa lakon. Karena menggerakkan seluruh peristiwa lakon, maka tokoh sentral ini: pertama paling banyak terlibat dalam makna tema, kedua paling banyak terlibat dengan tokoh-tokoh lain, dan ketiga paling banyak penceritaannya. Tokoh sentral ini misalnya Begawan Cipta Ning dalam lakon “Arjuna Wiwaha”. Begawan Cipta Ning dalam lakon “Arjuna Wiwaha” tersebut menjadi tokoh yang menggerakkan seluruh peristiwa seperti: turunnya bidadari dari kayangan, datangnya Mamang Murka, bahkan juga datangnya Batara Guru.

2. Tokoh Utama

Tokoh utama, adalah tokoh yang mendukung jalannya cerita tokoh sentral dalam sebuah lakon. Tokoh utama ini misalnya para Dewa dan para Pandawa dalam lakon “Cipta Ning”. Para Dewa dan para Pandawa dalam lakon “Cipta Ning” tersebut adalah mendukung jalannya cerita tokoh sentral dalam hal ini adalah Cipta Ning. Jelasnya, para Dewa sebagai tokoh yang mengabulkan permohonan Cipta Ning: memberi senjata Pasopati, dan Pandawa sebagai tokoh yang memberikan semangat Cipta Ning.

3. Tokoh Pembantu

Tokoh pembantu, biasa pula disebut dengan istilah tokoh pendukung, dan tokoh peri-peri. Tokoh pembantu adalah tokoh yang tidak penting, tetapi membantu lancarnya perjalanan sebuah lakon atau cerita. Jelasnya, perjalanan sebuah lakon atau cerita tidak masalah dan tidak berkurang atas substansinya jika tanpa tokoh pembantu. Tokoh pembantu ini misalnya kalau dalam wayang kulit purwa adalah para panakawan: Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong: Begawan Cipta Ning tetap akan berjalan: mendapatkan senjata Pasopati, dan mendapatkan sembilanratus sembilanpuluh sembilan bidadari kayangan tanpa hadirnya tokoh panakawan: Semar, gareng, Petruk, dan Bagong tersebut.

4. Tokoh Figuran.