Allah bersumpahpah atas bana Tin, Zaitun, dan Gunung Selasa , 31 Aug 2021, 16:11 WIB republika Rep: Ali Yusuf Red: Muhammad Hafil REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Dalam surat At-Tin Allah SWT telah bersumpah atas nama buah Tin, Zaitun dan Gunung Sinai. Kenapa Allah SWT bersumpah atas nama itu? Prof Buya Hamka menjelaskan, sumpah atas nama buah Tin diabadikan dalam ayat pertama; "Demi buah tin, demi buah zaitun." Terdapat berbagai tafsiran dan menurut Mujahid dan Hasan, kedua buah-buahan itu diambil jadi sumpah oleh Tuhan untuk diperhatikan."Buah Tin diambil sumpah karena dia buah yang terkenal untuk dimakan. Sementara buah Zaitun karena dia dapat ditempa dan diambil minyaknya," tulis Prof Buya Hamka.Menurut Qatadah: Tin adalah nama sebuah bukit di Damaskus dan Zaitun nama pula dari sebuah bukit di Baitul Maqdis. Tandanya kedua negeri itu penting untuk diperhatikan.Dan menurut sebuah riwayat pula, yang diterima dari lbnu Abbas, "Tin adalah mesjid yang bermula didirikan oleh Nuh di atas gunung al-Judi, dan Zaitun adalah Baitul Maqdis."Banyak ahli tafsir cenderung menyatakan bahwa kepentingan kedua buah buahanitu sendirilah yahg menyebabkan keduanya diambil jadi sumpah. Buah Tin adalah buah yang lunak lembut, kemat, hampir berdekatan rasanya dengan buah serikaya yang tumbuh di Indonesian banyak sekali tumbuh di Pulau Sumbawa."Zaitun masyhur karena minyaknya," katanya.Tetapi terdapat lagi tafsir yang lain menyatakan bahwa buah Tin dan Zaitun itu banyak sekali tumbuh di Palestina. Di dekat Jerusalem pun ada sebuah bukit yang bemama Bukit Zaitun, karena di sana memang banyak tumbuh pohon zaitun itu. Menurut kepercayaan dari bukit itulah Nabi Isa Almasih mi'raj ke langit. Demi gunung Sinai." (ayat2). Di ayat ini disebut namanya Thurisinina, disebut juga Thursina, disebut juga Sinai dan disebut juga Thur saja. Kita kenal sekarang dengan sebutan Semenanjung Sinai.Baca Juga
Tuesday,15 Zulqaidah 1443 / 14 June 2022
IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Buah zaitun adalah tumbuhan yang istimewa. Bahkan di dalam Alquran, buah zaitun disebut sebanyak tujuh kali. Salah satunya disebutkan dalam surah At-Tin (95) ayat 1-4 yang berbunyi, "Demi buah ara dan zaitun, demi Gunung Sinai, demi kota (Makkah) ini yang aman. Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya."Manfaat zaitun bagi kesehatan pun telah dikemukakan dalam pengobatan Kenabian. Nabi Muhammad Saw telah bersabda, "Ambil minyak zaitu dan pijat dengannya, itu adalah pohon yang diberkati." (Darimi, 69:103). Dalam artikel di laman About Islam, dilansir Sabtu (4/12), peneliti dan penulis lingkungan yang tinggal di Cape Town, Afrika Selatan, Najma Mohamed mengupas tentang pohon zaitun dan manfaatnya yang kaya. Seperti halnya buah kurma, zaitun memiliki nilai tinggi dalam budaya kuno dan modern. Dalam budaya Mediterania, zaitun berfungsi sebagai berbagai hal mulai dari uang hingga obat-obatan selama beberapa ribu tahun (Zwingle, 1999). Setelah zaitun dihancurkan, pastanya kemudian 'diperas' untuk menghasilkan minyak zaitun emas. Minyak zaitun terbaik adalah extra virgin karena diperas tanpa pemanasan atau menambahkan pelarut kimia apapun. Baca Juga Minyak zaitun dipasarkan dalam beberapa cara yang berbeda, seperti "virgin", "refined" atau hanya "minyak zaitun (olive oil)". Miyak zaitun ini telah disempurnakan lebih lanjut dengan proses kimia dan juga dapat ditambahkan beberapa minyak zaitun extra-virgin untuk meningkatkan rasa dan warnanya.Sementara itu, konsumsi minyak zaitun dunia meningkat sekitar 1,5 persen per tahun. Sedangkan Cekungan Mediterania menyediakan 99 persen dari semua minyak zaitun.Salah satu produk sampingan dari proses ini, yang dilepaskan setelah minyak zaitun diekstraksi, banyak digunakan dalam pembuatan sabun. Panayiotis Sardelas, pembuat sabun Yunani, yang diwawancarai dalam fitur National Geographic (Zwingle, 1999) berkomentar: "Orang tua tahu bahwa sabun ini lebih baik daripada sabun kimia. Sabun ini bisa bertahan lebih lama dari sabun lainnya, dan Anda dapat menggunakannya untuk semuanya."
JEMBER, KOMPAS.TV - Ternyata tanaman buah tin tidak hanya bisa tumbuh subur di kawasan jazirah Arab, yang mempunyai cuaca panas, terik, dan gurun pasir. Tanaman buah tin juga bisa tumbuh dan berkembang di Indonesia yang beriklim tropis, dengan curah hujan tinggi. Seperti yang terlihat di kebun tanaman buah tin milik Agus Setioko. Kebun tanaman buah tin ini berada di Jalan Sriwijaya, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember. Ada puluhan tanaman buah tin, atau dengan nama latin ficus carica, yang tumbuh subur dan berkembang di atas lahan seluas satu hektar. Baca Juga: Pegiat Tanaman asal Jember ini Bagikan Teknik Khusus Budidaya Buah Tin Agus Setioko menggunakan teknik khusus agar pohon buah tin dapat tumbuh subur. Teknik khusus itu dimulai dari pengaturan debit air penyiraman agar kelembaban tanaman terjaga, hingga pemotongan dan pemangkasan ranting daun secara rutin. Selain itu, pemberian pupuk hanya menggunakan pupuk organik, yang terbuat dari dedaunan maupun kotoran ternak. Pemberian pupuk dilakukan dari awal proses tanam hingga pertumbuhan selama tiga bulan. Di saat usia tiga bulan, pohon tin mulai berbuah. Untuk mempercepat proses masak di atas pohon, Agus Setioko membungkus buah tin dengan plastik. Momen berbuahnya tanaman buah tin selalu dinanti oleh warga. Pasalnya buah tin memiliki segudang manfaat untuk kesehatan. Seperti menyembuhkan kanker, menurunkan resiko penyakit diabetes, menurunkan tekanan darah, dan memperbaiki pencernaan. Bahkan manfaat buah tin secara khusus disebut dalam Al-Quran, surat at-tin. Buah tin juga memiliki rasa yang manis dan segar. Tak heran banyak warga berdatangan untuk memetik dan menikmati buah tin langsung dari pohon. Menariknya, pengelola kebun buah tin, tidak memungut biaya sepeserpun bagi warga yang datang untuk menikmati buah tin. Penulis : Dea-Davina Sumber : Kompas TV |