Ilustrasi hutan. ©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Dave Allen Photography
JABAR | 7 Februari 2021 10:45 Reporter : Andre Kurniawan Merdeka.com - Tumbuhan merupakan organisme multiseluler dalam kerajaan Plantae. Makhluk yang satu ini menggunakan fotosintesis untuk membuat makanannya sendiri. Ilmu yang mempelajari tumbuhan disebut botani. Ada lebih dari 300.000 spesies tumbuhan, contoh umumnya bisa Anda temukan sehari-hari di sekitar rumah Anda berupa rumput, pohon, dan semak. Tumbuhan memiliki peran penting dalam ekosistem dunia. Mereka menghasilkan sebagian besar oksigen dunia, dan juga berperan penting dalam rantai makanan. Mungkin banyak dari kita menganggap tumbuhan merupakan makhluk yang tidak bergerak dan membosankan. Namun, sama seperti manusia dan hewan, tumbuhan juga memiliki ciri khusus. Jika kita perhatikan, ciri khusus tumbuhan ini juga terlihat unik dan menarik. Apa saja ciri khusus tumbuhan yang unik dan menarik tersebut? Melansir dari aftanalisis.com, berikut ciri khusus tumbuhan yang sebagian dapat kita amati di sekitar kita. 2 dari 5 halaman
©Pixabay/MonikaP Ciri khusus tumbuhan yang pertama dapat kita lihat dari kaktus. Kita dapat melihat ciri khusus dari kaktus dari bentuk daun, akar, dan batangnya karena mereka berbeda dari tumbuhan lainnya. Hal ini tidak lepas dari tempat hidupnya yang panas dan sedikit air. Ciri khusus kaktus dan fungsinya yaitu:
TerataiCiri khusus tumbuhan yang kedua dapat kita temui pada teratai. Teratai adalah tumbuhan yang hidup di air. Namun, bukan di dalam air, melainkan di permukaan airnya. Meskipun tampak di permukaan, akar teratai tetap berada di dasar air. Untuk dapat hidup di permukaan air, teratai memiliki ciri khusus yaitu berupa daun yang berbentuk bundar, lebar dan tipis, serta akar yang memiliki rongga. Ciri khusus teratai yaitu:
3 dari 5 halaman
Ciri khusus tumbuhan yang ketiga bisa kita amati dari tumbuhan venus. Tumbuhan venus ini adalah tumbuhan karnivora, yang gemar memakan serangga. Ciri khusus tumbuhan venus yaitu:
Kantong SemarSatu lagi tumbuhan unik pemakan serangga yang memiliki ciri khusus. Kantong semar merupakan tumbuhan dengan habitat yang sedikit mengandung kadar nitrogen. Akibatnya berburu serangga untuk memenuhi kebutuhan nitrogenya. Ciri khusus tumbuhan dari kantong semar adalah:
4 dari 5 halaman dreamstime.com Batang pada pohon jati ini sering kita lihat digunakan untuk furnitur rumah atau perabotan. Ini karena kualitas kayu dari pohon jati yang kuat. Pohon jati juga memiliki beberapa ciri khusus tumbuhan, di antaranya:
Tumbuhan Putri MaluTumbuhan berikutnya yang memiliki ciri khusus adalah putri malu. Tumbuhan yang sering kita temui ini memiliki ciri yang unik, di mana daunnya akan menutup saat disentuh. Ciri-ciri khusus tumbuhan pada putri malu, yaitu:
5 dari 5 halaman ©2019 Merdeka.com Tumbuhan ini banyak kita temui di bibir pantai. Biasanya pohon bakau di tanam untuk mencegah abrasi pantai. Pohon ini juga memiliki ciri-ciri khusus, yaitu:
©2019 Merdeka.com/Saud RosadiBunga Raflesia Arnoldi menjadi salah satu tumbuhan yang paling sulit untuk ditemukan. Hidupnya yang singkat hanya sekitar 5 sampai 7 hari, sehingga membuat para peneliti kesulitan untuk mengembang biakannya. Tumbuhan tidak memiliki akar, daun, dan batang, sehingga hanya berupa bunga saja. Ciri-ciri khusus dari tumbuhan ini, yaitu:
sumber: mangrovemagz.com Akar merupakan salah satu organ yang penting bagi tumbuhan. Akar dapat didefinisikan sebagai organ tumbuhan yang berkembang di bawah permukaan tanah (meskipun terdapat beberapa akar yang tumbuh di atas permukaan tanah) yang susunan dan perkembangan jaringan primer dapat dibedakan dari batang. Xilem dan floem pada akar membentuk berkas pengangkut yang berseling, sedangkan pada batang tersusun secara kolateral, bikolateral, atau konsentris (Soerodikoesoemo 1993). Akar tumbuhan, misalnya pohon memiliki fungsi utama dalam menyerap air, unsur hara, dan garam mineral yang terlarut di dalam tanah, serta mampu menopang tumbuhan pada tempat tumbuhnya (Syukriah dan Pranggarani 2016). sumber: bibitbunga.comAkar pohon juga memiliki fungsi sebagai jalan masuknya udara. Pada kondisi tergenang, misalnya pada ekosistem hutan mangrove atau hutan rawa air tawar, pohon memiliki bentukk adaptasi terhadap kondisi tergenang dengan membentuk akar napas. Hal ini merupakan penyesuaian terhadap kondisi tergenang untuk membantu pohon mendapatkan udara. Bentuk akar ini umum dijumpai pada pohon-pohon yang tumbuh pada tanah anaerobik yang tergenang, sehingga sedikit oksigen yang terdapat di dalam tanah. Akar nafas tersebut akan membantu pohon untuk memperoleh udara (Ubom et al. 2012). Salah satu ekosistem hutan yang pohon-pohonnya memiliki adaptasi terhadap kondisi tergenang misalnya adalah pada ekosistem hutan mangrove. Pembentukan akar napas (pneumatophore) merupakan adaptasi untuk memenuhi kebutuhan akar akan oksigen. Oksigen diambil dari atmosfer oleh akar napas, yang merupakan bagian akar yang muncul ke permukaan tanah atau air. Akar napas juga berfungsi untuk menopang batang agar pohon tetap tegak meskipun dihempas gelombang laut dan angin. Secara umum, bentuk sistem perakaran pohon-pohon di ekosistem hutan mangrove membentuk akar tunjang, akar lutut, dan akar pasak. Akar tunjang merupakan akar yang mencuat dari batang (sering bercabang) ke arah bawah dan masuk ke dalam lumpur yang memiliki banyak lentisel untuk menyerap oksigen, misalnya pada marga Rhizopora. Akar pasak merupakan akar yang tumbuh terpencar secara horizontal di dalam tanah dan anak-anak akar muncul ke permukaan tanah atau lumpur dengan ketinggian pada umumnya hingga 30 cm, misalnya pada marga Avicennia dan Sonneratia. Akar lutut berupa akar yang muncul ke permukaan dan melengkung seperti lutut, misalnya pada marga Bruguiera (Supriharyono 2002; Atmoko dan Sidiyasa 2007) sumber gambar: tribunnews.comSoerodikoesoemo W. 1993. Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan. Jakarta (ID): Penerbit Universitas Terbuka. Syukriah F, Pranggarani L. 2016. Implementasi teknologi augmented reality 3D pada pembuatan organologi tumbuhan. Jurnal Ilmiah FIFO 8(1): 23-32. Ubom RM, Ogbemudia FO, Benson KO. 2012. Soil-vegetation relationship in fresh water swamp forest. Journal of Biological Sciences 1(2): 43-51. Supriharyono. 2002. Pelestarian dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Di Wilayah Pesisir. Jakarta (ID): PT Gramedia Pustaka Utama. Atmoko T, Sidiyasa K. 2007. Hutan mangrove dan perannya dalam melindungi ekosistem pantai. Prosiding Seminar Pemanfaatan HHBK dan Konservasi Biodiversitas menuju Hutan Lestari; 2007 Jan 31; Balikpapan. Balikpapan (ID): Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam. |