Tentukan watak tokoh amat latar tempat dan amanat pada kutipan drama tersebut


Cermati kutipan novel berikut untuk soal nomor 1 dan 2!

Sebelum subuh mereka telah bangun. Siti Rubiyah ikut bangun pagi dan memasak kopi dan makanan pagi untuk mereka. Buyung merasa agak berat dalam hatinya berangkat. Dia teringat Siti Rubiyah yang ditinggalkan sendiri dengan Wak Hitam yang masih sakit. Kemarin malam panasnya naik lagi hingga dia mengerang-ngerang sepanjang malam dan sepanjang malam terdengar dia tak tertidur. Akan tetapi, berbalik-balik dengan gelisah di atas tempat tidurnya. Dan tiap sebentar terdengar gerak Siti Rubiyah di dalam kamar mengambil minum untuknya.

Harimau! Harimau! Muchtar Lubis

Watak Buyung seorang yang perhatian dan peduli kepada orang lain dideskripsikan pengarang dalam kutipan tersebut dengan…

E.      Lingkungan di sekitar tokoh

Amanat yang sesuai dengan kutipan novel tersebut adalah…

A.     Tidak baik berputus asa menghadapi penderitaan hidup

B.      Janganlah terlalu menghitung-hitung jasa yang dilakukan

C.      Sabarlah menghadapi segala cobaan yang menimpa diri

D.     Pedulilah terhadap kondisi dan penderitaan orang lain

E.      Janganlah mencurigai orang lain secara berlebihan

Cermatilah cerpen berikut!

Biaya hidup sekarang jauh lebih banyak. Sekarang semua orang perlu membeli bensin untuk sepeda motor atau mobil. … Paling mereka bersepeda. Dan, kita kemana-kemana jalan kaki, bukan? Sekarang mereka berlomba-lomba ingin mendapatkan televisi berwarna dan membeli lemari es.

Kalimat bermajas metonomia untuk melengkapi cerpen tersebut adalah…

A.     Mereka banyak yang mengendarai motor

B.      Hanya beberapa orang yang berjalan kaki

C.      Besok mereka akan pergi keluar kota

D.     Dulu di desa ini tidak ada yang memakai Honda

E.      Orang di desa jarang sekali pergi menggunakan mobil

Kutipan cerpen berikut untuk soal nomor 6 dan 7!

Pak Kepala Kanwil berkata dengan pelan dan pasti, namun cukup menusuk perasaan Setyani. Sosok pemimpin yang tegas dan kaku menurut Setyani itu, berulang kali mengucapkan kata-kata mutiara yang menyebalkan. Hati Setyani berletupan. “Ya, Bapak tidak mengalami sih, coba kalau istri Bapak yang harus memilih ultimatum itu. Bagaimana sikap Bapak? Bagaimana perasaan Bapak? Memang benar sebagai seorang pemimpin Bapak bersikap tegas. Tetapi, apakah tidak ada pertimbangan lain yang lebih bersifat manusiawi. Mengapa Bapak tidak menelusuri, mengapa suamimu pindah? Apa alasan pindah tugas? Bapak hanya menyapu rata. Bapak hanya menyapu bersih, mengambil permukaannya saja, tanpa mengikut sertakan perasaan. Yang ini telah dilupakan Bapak. Bukankah Bapak juga sebagai kepala rumah tangga yang dalam kesehariannya juga dikelilingi oleh anak dan istri yang setia? Di kantor memang Bapak pemmpin yang wibawa dan tegas. Tetapi, apa salah jika dalam mengambil keputusan dan mengeluarkan dogma, Bapak mengikut sertakan sisi lain sebagai pertimbangan, yaitu nurani dan kemanusiaan misalnya. Semua permasalahan toh ada solusinya.

Sebuah Ultimatum, Susi Purwani.

Amanat yang diungkapkan dalam penggalan cerpen tersebut adalah…

A.     Jadilah pemimpin yang adil dalam menjalankan tugas.

B.      Seorang bawahan harus dapat menerima keputusan pemimpin.

C.      Pemimpin harus dapat memisahkan antara tugas dan kewajiban.

D.     Pengambilan keputusan hendaknya mempertimbangkan kemanusiaan.

E.      Seorang pemimpin juga berkewajiban lupa keluarganya sendiri.

Nilai moral yang terkandung dalam penggalan cerpen tersebut adalah…

A.     Pemimpin yang baik mengambil keputusan secara tegas dan mempertimbangkan kemanusiaan.

B.      Sikap tegas dan wibawa pemimpin kepada bawahannya tanpa pilih kasih atau adil.

C.      Kesulitan seseorang dalam mengambil keputusan yang terbaik karena mempertimbangkan keadilan.

D.     Kepedulian pemimpin terhadap masalah tugas dan keluarga yang kedua hal tersebut sama beratnya.

E.      Resiko seorang pegawai dalam menjalankan tugas dan kewajiban sebagai anak buah.

Bacalah kutipan drama berikut!

Nirmala               : “ Ya, Allah! Dimanakah Bilal dan Nurma? ( tangis Nirmala pun meledak) “ Ya, Allah mengapa kau ambil kedua anakku? Mengapa tidak aku saja!” (suasana di ruangan itu haru biru diliputi kesedihan mendalam begitu mendengar kejadiaan yang sebenarnya)

Dokter Anis  : “Bagaimana kejadiannya?” (setelah keadaan agak mereda)

Sultan                 : “Minggu pagi tanggal 26 Desember 2004 itu kami sekeluarga sedang makan pagi di ruang tengah. Tiba-tiba terjadi gempa bumi cukup hebat. Kami pun berhamburan keluar rumah. Saya menggendong Bilal sedang Dik Nirmala menggendong Nurma!” (jelas Sultan sambil menggigit bibir karena menahan kepedihan amat dalam) “Setelah guncangan gempa itu reda tiba-tiba dari arah pantai orang berteriak-teriak air!...air! ketika diterjang bah tsunami kami pun baremapat saling berangkulan. Selanjutnya, kami terseret air bersama bangunan, pohon, mobil, dan bahan-bahan lain. Dik Nurmala dan kedua anak saya menjerit-jerit ketakutan karena timbul tenggelam dan tertimpa benda-benda yang terseret air.”

Nirmala               : “Tidak lama kemudian arus air yang menyeret kami menabrak bangunan yang bertingkat. Kedua anak kami terlempar entah ke mana. Saya dan suami pingsan dan tenggelam setelah itu saya tidak ingat apa-apa lagi!”

Hanya Kebesaran dan Rahmatnya, Aku Masih, Aisyah.

Masalah yang diungkapkan dalam kutipan naskah drama tersebut adalah…

A.     Seorang ibu mengalami gangguan jiwa karena depresi yang berat.

B.      Ratapan orang tua karena kehilangan anaknya pada peristiwa tsunami Aceh.

C.      Orang tua yang kehilangan anak dan berharap anaknya kembali.

D.     Orang tua yang ditinggalkan anaknya di tsunami Aceh.

E.      Ketakutan orang tua akan kehilangan benda yang dicintainya.

Cermatilah penggalan drama berikut!

Penyair            : Kedengarannya emang aneh, akan tetapi begitulah.

Perempuan       : Lalu apa yang bung kagumi?

Perempuan       : Aku tidak mengerti. Coba jelaskan!

Penyair            : Maksudku, pernyataan saudari tadi itu.

Penyair            : Hikmahnya terasa begitu puitis.

Kalimat yang sesuai untuk melengkapi drama tersebut adalah…

B.      Pernyataan Saudari tadi.

Cermatilah kutipan cerpen berikut!

Tetapi itu 10 tahun yang lalu. Sekarang saya sudah tua. Waktu telah memproses segalanya begitu rupa, sehingga semuanya di luar dugaan. Sekarang Taksu sudah menggantikan hidup saya memikul beban keluarga. Ia menjadi salah seorang pengusaha besar yang mengimpor barang-barang mewah dan mengekspor barang-barang kerajinan serta ke berbagai wilayah mancanegara.

“Ia seorang guru bagi sekitar 10.000 orang pegawainya. Guru juga bagi anak-anak muda lain yang menjadi adik generasinya. Bahkan, guru bagi bangsa dan Negara, karena jasa-jasanya menularkan etos kerja,” ucap promoter ketika Taksu mendapat gelar doctor honoris causa dari sebuah pengurusan tinggi bergengsi.

Nilai pendidikan dalam kutian cerpen yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari adalah…

A.     Menjadi orang yang bertanggung jawab

B.      Memikul beban keluarganya

C.      Seorang laki-laki yang menghidupi keluarganya

D.     Menjadi pengusaha ekspor-impor

E.      Menjadi guru bagi bangsa dan Negara

Bacalah cerpen berikut untuk soal nomor 11 dan 12!

Aku sendiri tidak mampu merumuskan, apakah aku kalah atau menang sebagaimana istriku juga tidak menimbulkan kesan, bahwa dia menang atau kalah dalam peperangan yang disulut dalam rumah tangganya, rumah tanggaku, rumah tangga kami. Aku pasrah. Dan kepasrahanku memang tidak lanjut dari penerimaanku terhadap takdir. Biarpun tidak mutlak demikian, akan tetapi aku belum menemukan jalan kecuali pasrah. Aku pasrah menerima keadaan, biarpun aku ingin menghadang dan menantang nasib.

(Aku, Keluargaku, Tetanggaku. Karya Darman Munir)

Amanat yang terdapat dalam kutipan tersebut adalah…

A.     Seorang suami harus bersikap tegas kepada istri dan keluarganya

B.      Segala persoalan dalam rumah tangga dirundingkan oleh suami istri.

C.      Jangan membawa persoalan-persoalan rumah tangga kepada orang lain

D.     Kebahagiaan dalam rumah tangga tidak datang tanpa perjuangan

E.      Keterbukaan dalam rumah tangga adalah kunci meriah kebahagiaan

Watak tokoh aku dalam kutipan tersebut adalah…

Naskah drama berikut untuk nomor 13 dan 14!

Sukroso                   : Telah kukatakan kepada Bibi, bahwa mereka harus dipisahkan.

Perempuan tua         : Perlu kau ulangi lagi. Coba pikirkan andai kata karena obatku ini,

Apa yang akan terjadi dengan Satilawati?

Sukroso                   : Tidak akan terjadi apa-apa.

Perempuan tua         : Ia akan menanggung selama hidupnya. Ia akan merasa ada sesuatu yang hilang dari dadanya.

Sukroso                   : Aku yakin, tidak akan begitu jadinya dengan Satilawati. Di kota besar ini pemuda-pemuda lain masih banyak.

Peremuan tua           : Tapi cintanya pada ishak telah mendalam, kulihat.

Sukroso                   : Pokoknya Bibi harus memisahkan mereka.

(Kejahatan Membalas Dendam karya Idrus)

Watak tokoh Sukroso dalam kutipan tersebut adalah…

Konflik yang ada dalam kutipan naskah drama tersebut adalah…

A.     Cinta Satilawati kepada Ishak telah mendalam

B.      Sukroso ingin mencelakakan Satilawati dengan Ishak

C.      Sukroso membujuk Bibinya memberi obat untuk Satilawati

D.     Si bibi tidak mau mencelakai Satilawati, cucunya

E.      Sukroso memaksa bibinya untuk memisahkan Satilawati dengan Ishak

Cermati naskah drama berikut!

Jamal   : Ibu, selama ini Ibu kemana saja? Jamal rindu sama Ibu.

Ibu       : (tersenyum lembut) Kau kelihatan sedikit kurus.

Jamal   : Ibu juga, Ibu terlihat lebih gemuk dan terlihat beda sekali tidak seperti biasanya.

Ibu       : Kau sekarang kelihatannya dewasa. Jamal. Salatmu masih rajin, kan? Betapa beratpun hidup yang kita jalani, apabila kita tidak kembali kepada-Nya, semuanya akan sia-sia, Nak. Kita ini hidup karena dihembuskan napas oleh-Nya, anakku.

Watak tokoh Jamal adalah…

Bacalah naskah drama berikut!

Ella            : Mengapa Ella tidak punya Ayah, Tante? Ayah Ella nggak meninggal kan tante?

Tante Sara  : Setahu tante tidak.

Ella            : Lalu kenapa Eyang dan Tante tidak mencari Ayah? (Ella menatap penuh harap)

Tante Sara  : Tante dan Eyang betul-betul tidak tahu di mana Ayah Ella sekarang. Betul-betul tidak tahu.

Ella            : Waktu Ella lahir ayah sudah hilang?

Ella            : Waktu Ella di perut ibu?

(Benang Kasih karya Susi Hutapea)

Konflik dalam naskah drama tersebut adalah…

A.  Tante Sara tidak tahu keberadaan ayah Ella

B.    Eyang tidak mau mencari ayah Ella

C.      Ayah Ella menghilang saat Ella belum lahir

D.     Ayah Ella mengninggalkan Tante Sara.

E.      Ella ingin mengetahui keberadaan ayahnya

Tapi, rasa gundah gulanaku kali ini bukan lagi karena mengenang Bang Rizani. Aku telah melepas kepergiannya dengan segala kesucian hati dan kejernihan asa. Aku tak mungkin membohongi naluri keperempuananku. Sepuluh tahun menyendiri bukan waktu sekejap. Aku merasa bagaikan sepotong pualam yang tak boleh tergores sedikitpun agar selalu berharga di mata banyak orang.

(Buih, Ombak, Sepenggal Tanya Karya Fakhrunnas Mas Jabbar)

Nilai moral yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dalam kutipan tersebut adalah…

A.     Seorang istri selalu mengenang suaminya yang telah meninggal

B.      Seorang istri yang baik selalu setia samapai mati kepada suaminya

C.      Seorang wanita ibarat sepotong pualam yang sewaktu-waktu dapat pecah

D.     Seorang wanita yang sudah ditinggal mati suaminya dapat menjaga diri

E.      Seorang janda sering kali gundah gulana bila mengenang suaminya.

Kutipan novel berikut untuk menjawab soal nomor 18 dan 19!

Tiap hari Cenana membantu ibunya memarut puluhan butir kelapa. Mereka membuat minyak kelapa yang pagi-pagi sekali harus disetor ke pasar. Pulang agak siang. Cenana langsung membantu ibunya memasak. Untuk mencari tambahan nafkah satu-dua ribu perak, Jero Sandat membuka warung kecil yang menjual Lawar dan pepes tlengis. Keringat kedua perempuan itu benar-benar diperas habis untuk sekedar bisa hidup. Bagi Cenana, sekolah hanya impian yang terlalu mewah.

(Perempuan-Perempuan Matahari, Oka Rusmini)

Amanat yang terdapat dalam kutipan tersebut adalah…

A.     Bekerja keraslah untuk meraih kehidupan yang lebih baik

B.      Hendaklah kita meringankan pekerjaan orang tua

C.      Janganlah menyia-nyiakan penghasilan orang tua kita

D.     Orang tua hendaknya memberikan kesempatan kepada anak untuk bersekolah

E.      Setiap orang harus tolong-menolong dalam mencari nafkah

Watak tokoh Cenana dalam kutipan tersebut adalah…

Cermati penggalan naskah drama ini!

Kak Imah : non, emak masuk UGD dan dokter meminta persetujuan dari keluarga untuk merawat emak di ruang ICU karena kondisinya kritis. Bagaimana menurut non?

Nonon      : kalau memungkinkan, baiknya emak di bawa ke rumah sakit yang bisa menerima askes saja.

Nonon      : ya sudah, lakukan saja yang terbaik bentar lagi non kesana.

Kalimat yang tepat untuk melengkapi penggalan naskah drama tersebut adalah….

C.   Mengapa harus dirawat?

E.   Memangnya askes lebih baik?

Kutipan cerpen ini untuk soal nomor 19 sampai 21.

(1)Agaknya budaya modern yang memusingkan otak seorang guru desa seperti saya sudah berakarnya di hati anak-anak muda kita. (2) Dan menyentuh anak desa, termasuk anak saya. (3) “Good morning Pak Marzuki, how are you hari ini?” Tanya seseorang mengagetkanku. (4) Rasa kagetku berubah jadi takjub, bingung, dan takut. (5) Di depanku berdiri sesosok makhluk modern, mirip yang ada di sinetron televise. (6) Aku begitu ketakutan sampai tak bias mengatakan sepatah kata pun. (7) Ternyata sulur-sulur modrenisasi mulai menjalar ke tempatku mengajar. (8) Damainya hutan pinus di lereng gunung yang memagari dusun kecil ini mulai terusik oleh keganasan budaya “gaul”. (9) Bahkan di depanku korban “gaul” seolah mau menerkamku. (10) Betapa tidak, Bu Guru Istikomah datang dengan tampang baru, rambunya yang ikal panjang hitam indah, kin berubah lurus bagai sapu ijuk kena percikan cat coklat.

Pembuktian watak tokoh “aku” yang pencemas terdapat pada kalimat nomor…

Pendeskripsian watak “aku” dalam kutipan cerpen tersebut melalui…

Sudut pandang yang digunakan oleh pengarang dalam kutipan cerpen tersebut adalah…

A.     Orang pertama pelaku utama

B.      Orang ketiga pelaku utama

C.      Orang pertama pelaku sampingan

D.     Orang ketiga pelaku sampingan

E.      Orang ketiga serba tahu

Cermati kutipan cerpen berikut.

(1)    Sesaat kemudian Zeimu sudah berdiri di hadapan meja manager penjualan

(2)    Pria itu menghirup asap rokok ketika keduanya mulai berkata-kata dalam nada yang tek kenal basa-basi

(3)    “Zeimu, dengarkan! Seperti yang kau sendiri tahu, saat ini cukup krisis bagi perusahaan

(4)    Lebih dari sebelumnya saat ini kita dituntut berprestasi

(5)    Dan terus terang saja Zeimu, setelah menelaah laporan hasil penjualanmu, saya hanya dapat berkata bahwa kamu belum beruaha sebaik mungkin, singkatnya, kamu harus berusaha lebih keras lagi”

Kalimat pembuktian latar tempat di sebuah kantor dalam cerita pendek tersebut terdapat pada…

Kutipan cerpen berikut untuk nomor 23 sampai 25.

Cerita hari tutanggal 10 November, sejak pagi hujan terus turun. Di bawah rintik-rintik hujan bapak memasang bendera, kemudian dari teras rumah dipandanginya bendera yang mulai basah terkena air hujan. Rupanya bapak tidak rela jika benderanya basah. Oleh karena, itu dicabutnya tiang bendera ang terbuat dari bambu itu dan dipanggulnya menuju tempat yang teduh. Tak lama kemudian hujan reda, dipasangna kembali tiang itu di halaman. Namun, ketika beberapa jam kemudian hujan turun lagi. Lantas diambilnya lagi tiang bendera itu. Hal itu terjadi sampai beberapa kali. Tentu saja melihat ulah bapak seperti itu, Mas Toro, calon suami Mbak Nurul tertawa. Dan hal itu membuat kakakku malu.

Setelah makan siang dengan suara keras kakakku bercerita “Ibu kenal Pak Samsuri, Pakde Mas Toro? Dia juga pejuang angkatan 45. Dulu katanya pernah berjuang bersama bapak, tapi orangnya sederhana ya, Bu. Tidak pernah menunjukkan dirinya mantan pejuang.”

Dia terus berbicara seperti penyiar radio yang tanpa meminta pendapat pendengarnya. Kam semua tahu untuk siapa cerita itu ditujukan dan bapak mengerti kalau kakakku tengah menyindirnya. Dengan kalem bapak menahut, “Samsuri itu tentara, tapi tak pernah ikut perang, tugasnya di bagian logistik. Jadi tahunya, ya, makan saja. Bilang sama Toro, pacarmu itu, kalau Pakdenya tentara yang takut sama bedil!”

Mendengar omongan bapak seperti itu, Mbak Nurul sangat tersinggung. Akibatnya dia tidak mau bicara dengan bapak sampai beberapa hari.

Konflik yang terdapat dalam kutipan cerpen tersebut adalah…

A.     Perasaan marah Bapak terasa seisi rumah

B.      Mbak Nurul merasa sedih terhadap bapak

C.      Ketidakrelaan Bapak tinggal di rumah

D.     Perasaan marah Mbak Nurul terhadap Bapak

E.      Rasa penyesalan Bapak menjadi pejuang

Penyebab terjadinya konflik dalam kutipan cerpen tersebut adalah…

A.     Bapak tidak rela jika benderanya basah karena air hujan

B.      Mas Toro malu memiliki pakde yang takut dengan bedil

C.      Bapak mengejek Pak Samsuri, Pakde pacar Mbak Nurul

D.     Mbak Nurul marah karena pacarnya diejek Bapak

E.      Bapak adalah pejuang angkatan 45 yang pernah berjuan

Peristiwa yang terjadi akibat konflik tersebut adalah…

A.     Bapak tetap dengan pendiriannya, sangat mencintai bendera

B.      Mas Toro senang melihat bapak bersikap berlebihan terhadap bendera

C.      Ibu memaklumi sikap Bapak yang sangat menghormati bendera

D.     Mbak Nurul sangat tersinggung mendengar perkataan bapak

E.      Mbak Nurul ridak mau berbicara dengan bapak hingga beberapa hari.

(Si Bungsu pergi, si Sulung mengantar dengan senyum)

Bapak             : Nak, pertimbangan bukanlah karena masa depan adikmu seorang. Juga bukan karena masa depan sisa hidupku.

Sulung             : hem, lalu? Karena rumah dan tanah pusaka ini ya, pak?

Bapak              : sesungguhnyalah, Nak, lebih karena itu.

Sulung             : oh ya! Apa itu, Bapak?

Sulung             : kemerdekaan? Kemerdekaan siapa?

Bapak              : Bangsa dan Bumi pusaka.

Dikutip dari “Si Sulung Tertawa”

Masalah yang diungkapkan dalam kutipan drama tersebut adalah…

Kutipan novel berikut untuk nomor 30 sampai 32!

(1)                                        “Anak kecil!” dia tertawa mengejekku. “Mengapa duduk di belakang? Sini! Sini, duduk di muka! Maih ada tempat!

(2)                                        Tangannya melambai, lalu mendekat, berjalan ke arah belakang bangku-bangku.

(3)                                        “Tidak, pak! Di sini saja” jawabku

(4)                                        Dia berdiri di samping bangkuku. Tidak ada yang duduk bersamaku.

(5)                                        “Mengapa? Supaya paling akhir mendapat giliran?” tanyanya.

(7)                                        “Tidak, Pak” kataku lagi. “Supaya dapat melihat orang-orang lain. Sedangkan mereka, yang duduk di depan, harus berpaling untuk melihatku.

Sudut pangdang yang digunakan penulis adalah…

A.     Orang pertama pelaku utama

B.      Orang pertama sebagai pengamat

C.      Orang ketiga serba tahu

D.     Orang ketiga pelaku utama

E.      Orang ketiga pelaku sampingan

 Tokoh aku yang jujur dan polos ditunjukan pada nomor…

Watak tokoh aku dideskripsikan dengan cara…

A.     pelukisan bentuk fisik tokoh

B.      penggambaran lingkungan sekitar tokoh

C.      pengungkapan jalan pikiran tokoh

Bacalah kutipan cerpan berikut untuk nomor 30 dan 31!

“Inilah yang menyelamatkanmu. Cahaya purnama yang jatuh pada tongkat itu memberitahukan kepada kami, kamu jatuh ke laut. Kamu berada jau di tengah laut waktu itu. Pencari-pencari sarang burug itulah dengan segera turun menolongmu. Mereka telah mengorbankan diri, melanggar pantangan, turun ke dasar dinding karang melalui jalan yang terdekat, walau licin…”

Bagaimana kepedulian para pencari sarang burung memberikan pertolongan terhadap korban yang tenggelam di laut?

A.     Cepat-cepat dan pantang menyerah.

B.      Berani berkorban dan pantang menyerah.

C.      Berani berkorban dan melanggar pantangan.

D.     Melanggar pantangan dan pantang menyerah.

E.      Terpaksa menolong dan sangat ceroboh.

Mengapa para pencari sarang burung mengarahkan pencarian korban ke laut? Karena…

A.     Petunjuk cahaya purnama yang jatuh pada tongkat.

B.      Para korban mengacungkan tongkatnya untuk mintak tolong.

C.      Cahaya purnama jatuh ke tengah laut sebagai petanda.

D.     Mereka menduga bahwa korban jatuh ke laut.

E.      Korban berada di sekitar cahaya purnama.

Kutipan cerpen berikut untuk soal nomor 32 dan 33!

Bila ada yang bertanya, siapa makhluk paling kikir di kampung itu, tidak ada yang menyanggah bahwa perempuan ringgih yang punggungnya telah melengkung serupa sabut kelapa itulah jawabannya. Semula ia hanya dipanggil Banun. Namun, lantaran sifat kikirnya dari tahun ke tahun semakin mengakar,pada sebuah pergunjingan yang penuh kedengkian, seseorang menambahkan kata “kikir” di belakang nama ringkas itu, hingga ia ternobat sebagai Banun kikir. Konon, hingga riwayat ini disiarkan, belum ada yang sanggup menumbangkan rekor kikir Banun.

Amanat yang diungkapkan dalam penggalan cerpen tersebut adalah…

A.     Pertahankanlah apa yang telah dimiliki

B.      Jangan menggunjing orang lain

C.      Bila sudah tua, jadilah orang yang peduli dengan sesame

D.     Janganlah menjad orang yang kikir

E.      Bertingkah lakulah dengan baik agar orang lain melihat kebaikan kita.

Nilai moral yang terkandung dalam penggalan cerpen tersebut adalah…

A.     Julukan seseorang didapat dari tingkah lakunya.

B.      Masa tua adalah masa untuk beristirahat dan mengumpulkan amal

C.      Sifat kikir mengakibatkan kita tidak disukai orang lain

D.     Menggunjingkan orang lain adalah tindakan yang tercela

E.      Mempertahankan harta yang dimiliki adalah hak dan kewajiban seseorang.

Kutipan novel berikut untuk soal nomor 34 sampai 35!

Waktu taksi Eko dan Claire memasuki halaman rumah Tommi dan Jeanette, sesudah lolos melewati pintu gerbang yang kukuh berukir, mulut Claire tampak menganga. Matanya yang bundar besar-besar Nampak semakin besar melihat berkeliling halaman yang luas sekali itu.

“Wow, ini istana di Amerika bagian selatan, Ko. Pantasnya di Savannah atau Georgia, begitu. Ada pohon-pohon willow segala. Ada anjing-anjing herder berkeliaran, ada kolam renang besar berbentuk jantung, dan halaman yang sehalus padang golf dan perdu-perdu yang tertata apik. Semua serba wow, Ko!

(Umar Kayam. Jalan Menikung)

Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam kutipan tersebut adalah…

A.     Orang pertama pelaku utama

B.      Orang pertama sebagai pengamat

C.      Orang ketiga serba tahu

D.     Orang kedua pelaku utama

E.      Orang ketiga pelaku sampingan

Watak tokoh Claire dideskripsikan dengan cara…

A.     Penggambaran lingkungan sekitar tokoh

B.      Bagaimana tokoh tersebut berbicara tentang dirinya sendiri

E.      Tuturan pengarang terhadap watak tokoh itu

Bacalah kutipan naskah drama berikut!

Istri: Kamu akan meninggalkan aku sendiri, kamu rela meninggalkan aku?

Darman: Tidak usah menangis dan bersedih! Aku akan kembali.

Istri: Bagaimana aku tahu kalau kamu selamat atau tidak?

Darman: Kau akan tau aku selamat atau tidak.

Istri: Bagaimana caranya?

Darman: Kalau aku selamat maka balai-balai bamboo itu akan selalu bersih tap kalau balai-balai bamboo itu ada becak-bercak darah berarti aku tidak selamat.

Istri: tapi kamu harus janji akan selamat dan cepat pulang.

Masalah yang diungkapkan dalam kutipajn naskah drama tersebut adalah…

A.     Kekhawatiran seorang istri karena menunggu kedatangan suaminya.

B.      Kesedihan seorang istri karena khawatir dengan keadaan suaminya yang sedang pergi.

C.      Kekhawatiran seorang istri karena akan ditinggal pergi oleh suaminya

D.     Keharuan seorang istri karena suaminya akan pergi perang

E.      Keharuan seorang istri karena kepergian suaminya

Cermatilah penggalan drama berikut!

(Cakra menghampiri penunggang kuda)

Cakra: Maaf, mas! Boleh saya meminjam kuda ini?

Penunggang kuda: Maaf, mas tidak boleh karena sebentar lagi akan dipakai tuan saya.

Cakra: saya pinjam kuda ini sebentar saja.

Penunggang kuda: jangan mas, bias dimarahi tuan nanti saya, mas!

(Cakra mengeluarkan belati)

Penunggang kuda: ba..baik mas!

(penunggang kuda itu segera pergi, cakra langsung membawa pergi kuda itu)

Kalimat yang sesuai untuk melengkapi penggalan drama tersebut adalah…

B.      Pinjamkan atau belati ini yang bicara?

C.      Tenang aja, kamu tidak akan dimarahi oleh tuanmu.

D.     Siapa tuanmu? Apa dia tidak tahu siapa saya?

E.      Kumohon aku harus segera membawa obat ini untuk istriku.

Kutipan novel berikut untuk soal nomor 38 s.d 40!

“Ibu guru, Ibunda mesti tahu bahwa anak-anak kuli ini kelakuannya seperti setan. Sama sekali tidak bisa disuruh diam, terutama Borek, kalau tak ada guru kelakuannya ibarat pasien rumah sakit jiwa yang buas. Aku sudah tak tahan, Ibunda, aku menuntut pemungutan suara yang demokratis untuk memilih ketua kelas baru. Aku juga tak sanggup mempertanggung jawabkan kepemimpinanku di padang Masyar nanti, anak-anak kumal ini yang tidak bisa diatur ini hanya akan memberatkan hisabku!”

Kucai tampak sangat emosional. Tangannya menunjuk-nunjuk ke atas dan napasnya tersengal-sengal setelah menghamburkan unek-unek yang mungkin telah dipendamnya selama bertahun-tahun. Ia menatap Bu Mus dengan mata merah, tapi pandanganya kea rah R.H Oma Irama Hujan Duit.

Kami semua menahan tawa melihat pemandangan itu, tapi Kucai sedang sangat serius, kami tak ingin melukai hatinya.

Lascar pelangi, Andre Hirata

Konflik dalam kutipan tersebut adalah…

A.     Rasa sedih Kucai terhadap anak-anak nakal yang tidak bisa diatur oleh ketua kelas.

B.      Perasaan marah Kucai kepada Bu Mus yang telah memilihnya sebagai ketua kelas.

C.      Perasaan jengkel Kucai sebagai ketua kelas

D.     Ketakutan Kucai akan pertanggung jawaban di Padang Masyar.

E.      Keterkejutan Kucai mendengar ungkapan isi hati Bu Mus

Penyebab konflik tersebut adalah…

A.     Kelakuan teman-teman Kucai seperti setan

B.      Kucai harus bertanggungjawab di Padang Masyar

C.      Tingkah laku kucai yang emosional

D.     Teman-teman kucai menertawakannya

E.      Menurut kucai anak-anak di kelasnya tidak bisa di atur.

Peristiwa yang merupakan konflik adalah…

A.     Kucai menuntut bela kepada Bu Mus

B.      Teman-teman Kucai menahan tawa melihat tingkah laku Kucai.

C.      Bu Mus terkejut mendengar isi hati kucai

D.     Kucai meluapkan isi hatinya yang terpendam

E.      Anak-anak serius memandang kepada kucai.

Cermatilah kutipan drama berikut!

Ica: sudah lama kita tak bertemu teman kita ya, Gus?

Gus: benar, Ca. sudah rindu rasanya berkumpul seperti dulu

Gus: itu ide yang bagus. Kapan kita wujudkan?

Ica: liburan akhir tahun pelajaran saja.

Kalimat yang tepat untuk melengkapi dialog tersebut adalah…

A.     Bagaimana kalau kita adakan reuni?

B.      Berkumpul-kumpul seperti apa yang kamu maksudkan?

C.      Kapan kita berkumpul-kumpul dengan teman-teman?

D.     Di mana kita adakan acara kumpul tersebut?

E.      Ah, itu sangat mudah untuk dilakukan lagi, asal mau saja?

(1) siswadi : (tertawa sendirian)

(2) sarbini : jangan tertawa. Saya sungguh-sungguh ini. Kau tahu bahwa aku sudah lama hidup sendirian.

(3) siswadi : kau sudah pernah berbicara dengan dia?

(5) siswadi: jadi, bagaimana kau bisa kira-kira dia mau menerima kau?

(6) sarbini : aku takut, jangan-jangan…

Perbaikan kalimat nomor (4) pada dialog tersebut adalah…

Cerpen berikut untuk nomor 43 s.d 44!

“Bangsat, siapa kau,” Haji Basuni membentak dan ketika menajami mukaku dengan geramnya ia hendak mencengkram aku. Setengah takut aku undur dan menjawab:

“Aku teman umi dan latifah”. Dan tiba-tiba benciku timbul terhadap haji itu.

“Tapi, aku larang kau dekati mereka, mengerti anak lapar?”

Betapa tersinggungku mendengar kata-kata terakhir haji itu. Tapi, aku tak berani dan tak bisa berbuat apa-apa selain kecut dan mendongkol.

Sesudah haji itu meninggalkan aku dan baru saja aku melangkah, dari rumah Umi terdengar suara gaduh diiringi tangis perempuan dan itu suara Umi. Ia melolong-lolong dalam sela bentak dan rotan, mungkin bersama kakaknya.

Watak tokoh Haji Basuni dalam cerpen tersebut adalah…

A.     Keji tetapi sangat saying pada anaknya.

B.      Berwibawa dan tegas dalam bersikap

C.      Kejam dan kasar dalam berucap

D.     Bijaksana, tetapi keras dalam bertindak

E.      Kejam dan sangat disiplin

Pendeskripsian watak dalam penggalan cerpen di atas dilakukan dengan cara…

A.     Tanggapan tokoh lain dan dialog antar tokoh

B.      Tanggapan tokoh lain dan lingkungan tokoh

C.      Dialog antar tokoh dan pikiran-pikiran tokoh

D.     Deskripsi cirri fisik dan tanggapan tokoh lain

E.      Deskripsi gerak gerik dan lingkungan tokoh

Novel berikut untuk soal nomor 45 s.d 47!

Menurut Ibu yang didengar dari ayah. Sebab terjadi penikaman terhadap Opzichter Belanda itu karena Opzichter itu selalu mengganggu istri-istri mereka, dan rupanya kuli-kuli kontrak itu sudah gelap mata, tidak dapat lagi menahan hati meliha Opzichter itu mengganggu istri-istri mereka. Lalu mereka memutuskan ramai-ramai menyerang Opzichter.

Kuli kontrak, Mochtar lubis

Konflik dalam kutipan tersebut adalah…

A.     Rasa benci istri-istri kuli kontrak trhadap opzichter

B.      Opzichter merasa marah karena istri-istri kuli kontrak tidak patuh kepadanya.

C.      Rasa marah (gelap mata) kuli-kuli kontrak terhadap opzichter

D.     Rasa tertekan perasaan istri-istri kuli kontrak terhadap suami mereka

E.      Opzichter merasa terhina istri kuli-kuli kontrak menolaknya

Penyebab konflik pada diri kuli kontrak adalah…

A.     Kuli-kuli kontrak memaki-maki opzichter yang mengganggu istri mereka

B.      Istri kuli-kuli kontrak mengadukan opzichter kepada suami mereka

C.      Opzichter tidak dapat lagi menahan marahnya terhadap istri kuli kontrak

D.     Istri kuli kontrak merasa dihina oleh perlakuan opzichter

E.      Opzichter selalu mengganggu istri kuli-kuli kontrak

Peristiwa akibat konflik tersebut adalah…

A.     Opzichter menyerang kuli-kuli kontrak yang melawan

B.      Kuli kontrak memutuskan untuk menyerang opzichter

C.      Opzichter mengutuk kuli-kuli kontrak mengekang istrinya

D.     Istri kuli kontrak mengadukan perbuatan opzichter kepada mereka

E.      Kuli kontrak melindungi istri-istri mereka dari bahaya.

Teks berikut untuk soal nomor 48 s.d 50!

“Tak lama kemudian Mahfud dan Ayahnya pulang. Haji Kasim pun langung melampiaskan kemarahannya. Tapi Makcik Hanif tak tahu apa saja yang telah terjadi dan bagaimana Haji Kasim itu mengamuk. Yang ia dengar hanya suara ribut. Suara benda keras dirusak, mungkin pintu kamar Hamidah telah didobraknya, sebab setelah itu, kata Makcik Hanif, terdengar suara tangis Hamidah. Terdengar jerit sakitnya dan terdengar pula teriakan suara tangis Emak Hamidah yang berusaha menghalang-halangi Haji Kasim. Mungkin Haji yang kejam itu telah menghajar Hamidah habis-habisan karena tak mau keluar menemui Mahfud dan Ayahnya.” Ujar Fikri.

Surau Tercinta, Durtiman Eka Wandana.

Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam penggalan novel tersebut adalah…

D.     Orang pertama dan orang kedua

E.      Orang kedua dan orang ketiga

Watak tokoh Haji Kasim dalam penggalan novel terebut adalah…

A.     sadis, pemarah, ombong

C.      pemarah, amoral, jahat

E.      kejam, jahat, tidak berperikemanusiaan

Amanat yang terdapat dalam kutipan cerita tersebut adalah…

A.     Jangan egoistis dan selalu membangkang

B.      Jangan main hakim sendiri, dalam menyelesaikan masalah harus bermusyawarah

C.      Pendapat orang tua tidak selalu benar dan bijaksana

D.     Kita harus mengintropeki diri dalam hal mendidik anak sendiri

E.      Kita harus bermusyawarah dalam hal menyelesaikan masalah rumah tangga

Beberapa cara pengarang menggambarkan watak seorang tokoh:

a.       Pemberitahuan langsung oleh pengarang

b.       Penceritaan melalui tokoh lain

d.       Dialog tokoh itu sendiri

f.        Penampilan fisik tokoh

Tokoh Buyung yang peduli dan perhatian pada orang lain tampak pada jalan pikrannya yang teringat terus pada Siti Rubiya dan Wak Hitam.

Amanat adalah pesan yang terkandung di dalam suatu cerita. Amanat mudah dirumuskan setelah kita ketahui tema dan isi cerita tersebut.

Amanat yang terkandung dalam novel tersebut adalah pedulilah terhadap kondisi dan penderitaan orang lain.

Melengkapi cerpen dengan kalimat bermajas:

Majas merupakan bahasa yang menimbulkan makna yang lebih jelas bagi pembaca dan pendengarnya. Majas metonomia merupakan majas yang menggunakan nama/merek tertentu untuk memperjelas suatu maksud.

Dalam kalimat tersebut, digunakan kata “Honda” sebagai merek suatu kendaraan.

Amanat cerpen tampak dari dialog antar tokohnya. Hal ini didukung oleh dialog yang disampaikan oleh Setyani. “Memang benar sebagai seorang pemimpin Bapak bersikap tegas. Tetapi, apakah tidak ada pertimbangan lain yang lebih bersifat manusiawi?”

Jawaban sesuai isi cerpen. Hal ini didukung oleh pernyataan: “Di kantor memang Bapak pemimpin yang wibawa dan tegas. Tetapi, apakah salah jika dalam mengambil keputusan, Bapak mengikut sertakan sisi lain sebagai pertimbangan, yaitu nuran dan kemanusiaan.”

Hal tersebut dapat dilihat dari dialog Nirmala dan Dokter Anis yang menceritakan peristiwa tsunami Aceh tersebut.

Kalimat tersebut sesuai dengan konteks naskah drama. Selain itu, kalimat tersebut tidak diulangi lagi dalam dialog berikutnya.

Nilai pendidikan dalam kutipan cerpen yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari adalah menjadi guru bagi bangsa dan Negara.

Amanat atau pesan adalah sesuatu yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui ceritanya.

Amanat yang terkandung dalam kutipan tersebut adalah kebahagiaan dalam rumah tangga tidak datang tanpa perjuangan.

Watak adalah karakter atau sifat batin yang memengaruhi segenap pikiran atau tingkah laku tokoh dalam cerita. Watak tokoh aku dalam cerita tersebut adalah sabar.

Watak tokoh Sukroso dalam kutipan naskah drama tersebut adalah jahat. Hal tersebut dapat dilihat dari dialog antara tokoh Sukroso dengan bibinya, “telah ku katakan kepada bibi, bahwa mereka harus dipisahkan.”

Konflik adalah ketegangan atau pertentangan dalam sebuah cerita (pertentangan antara dua kekuatan, pertentangan dalam diri seorang tokoh, dua orang tokoh, atau kelompok).

Konflik yang terdapat dalam drama tersebut adalah Sukroso memaksa bibinya untuk memisahkan Satilawati dengan Ishak.

Naskah drama (perwatakan):

Watak tokoh Jamal dalam penggalan naskah drama adalah peduli. Hal tersebut terlihat dari dialog “ibu juga, ibu terlihat lebih gemuk dan terlihat beda sekali tidak seperti biasanya.”

Konflik yang terdapat dalam naskah drama tersebut adalah Ella ingin mengetahui keberadaan ayahnya.

Nilai moral adalah nilai yang berhubungan dengan sikap/prilaku baik buruknya perbuatan, kewajiban, budi pekerti dan sebagainya yang diterima umum. Nilai moral dalam cerpen tersebut adalah seorang istri yang telah ditinggal mati suaminya dapat menjaga diri.

Amanat yang terdapat dalam kutipan tersebut adalah bekerja keraslah untuk meraih kehidupan yang lebih baik.

Watak tokoh Cenana dalam kutipan tersebut adalah tegar.

Dialog selengkapnya sebagai berikut “kalau memungkinkan, baiknya emak dibawa kerumah sakit yang bisa menerima askes saja”.

Penokohan merupakan unsure instrinsik lainnya yang ada di dalam cerpen. Setiap tokoh memiliki watak atau sifat masing-masing, mungkin pencemas, pemberani, dan sebagainya.

Pendeskripsian watak tokoh:

Cara-cara mendeskripsikan watak tokoh adalah dengan:

a.       Uraian langsung pengarang

b.       Melalui perkataan tokoh lain

c.       Tindakan atau prilakunya

f.        Gambaran lingkungannya

Sudut pandang (point of view) merupakan cara pengarang menyampaikan ceritanya. Terdapat beberapa cara penggunaan sudut pandang:

a.       Orang pertama, pelaku utam

b.       Orang pertama, pelaku sampingan

c.       Orang ketiga, pelaku utama

d.       Orang ketiga, pelaku sampingan

Latar tempat merupakan suatu aspek di sampng waktu, suasana, dan budaya.

Berbagai macam konflik di dalam suatu cerita:

a.       Konflik dengan diri sendiri (konflik batin)

b.       Konflik dengan orang lain

c.       Konflik dengan lingkungan

Apabila melibatkan dua tokoh atau lebih, maka konflik itu pasti terjadi di antara tokoh-tokoh tersebut.

Konflik merupakan inti sebuah cerita. Sebhuah konflik dapat menyebabkan munculnya konflik-konflik lainnya. Rangkaian konflik itulah yang menjadikan sebuah cerita bergerak.

Sebuah konflik dapat menyebabkan konflik-konflik lainnya. Oleh karena itu, terjadilah rangkaian cerita yang menarik dan menegangkan.

Keberadaan masalah dapat dilihat dari perbincangan para tokohnya. Drama tersebut membicarakan tentang masalah kemerdekaan.

Sudut pandang merupakan cara pengarang menyampaikan ceritanya. Jadi, sudut pandang dalam novel tersebut adalah sorang pertama pelaku utama.

Setiap tokoh memiliki watak dalam ceritanya. Watak jujur dan polos terdapat pada nomor (7).

Bahwa tokoh aku itu jujur dan polos dinyatakan melalui dialog atau perkataanya.

Kepedulian para pencari sarang burung memberikan pertolongan terhadap korban yang tenggelam di laut dapat dilihat pada kalimat terakhir Mereka telah mengorbankan diri, turun ke dasar dinding karang melalu jalan yang terdekat, walau licin. Jadi, jawaban yang tepat adalah berani berkorban dan melanggar pantangan.

Jawaban untuk pertanyaan pada soal dapat ditemukan pada kalimat kedua cahaya pernama yang jatuh pada tongkat itu memberitahukan kepada kami, kamu jatuh ke laut. Berarti, alas an para pencari sarang burung mengarahkan pencarian korban ke laut adalah karena mereka mendapat petunjuk dari cahaya pernama yang jatuh pada tongkat.

Kutipan cerpen pada soal bercerita tentang seorang perempuan bernama Banun yang sangat kikir. Dengan demikian, amanat yang ingin disampaikan penulis adalah janganlah menjadi orang kikir.

Nilai moral yang terkandung dalam cerpen tersebut adalah sifat kikir mengakibatkan kita tidak disukai orang lain.

Sudut pandang merupakan posisi pengarang dalam membawakan cerita. Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam kutipan tersebut adalah orang ketiga serba tahu.

Berdasarkan paragraf kedua dalam cerita pada soal dapat kita ketahui bahwa watak tokoh Claire diceritakan melalui dialog tokoh tersebut.

Kutipan naskah drama pada soal membicarakan tentang kekhawatiran seorang istri karena akan ditinggal pergi suaminya.

Oleh karena cakra mengeluarkan belati, penunggan kuda terpaksa memberikan kuda.dengan demikian, kalimat yang tepat untuk melengkapi kalimat rumpang tersebut adalah pinjamkan, atau belati yang berbicara?

Konflik merupakan kondisi persellisihan atau pertentangan dari alur atau plot pada diri tokoh. Konflik dalam kutipan tersebut adalah perasaan jengkel Kucai sebagai ketua kelas.

Penyebab terjadinya konflik dalam kutipan tersebut adalah menurut kucai anak-anak di kelasnya tidak bisa diatur.

Peristiwa yang merupakan akibat konflik adalah kucai meluapkan emosinya yang terpendam.

Kalimat yang tepat untuk melengkapi dialog tersebut adalah bagaimana kalau kita adakan reuni?

perbaikan kalimat dialog nomor (4) adalah belum pernah

Watak tokoh Haji Basuni dalam cerpen tersebut adalah kejam dan kasar dalam berucap.

pendeskripsian watak dalam penggalan cerpen tersebut dilakukan dengan cara tanggapan tokoh lain dan dialog antar tokoh.

Konflik yang terjadi dalam cerpen tersebut adalah rasa marah (gelap mata) kuli-kuli kontrak terhadap opzichter.

Penyebab terjadinya konflik dalam cerpen tersebut adalah opzichter selalu mengganggu istri-istri kuli-kuli kontrak

Peristiwa yang terjadi akibat konflik tersebut adalah kuli kontrak memutuskan untuk menyerang opzichter.

Sudut pandang merupakan cara pengarang menyampaikan ceritanya. Jadi, sudut pandang dalam novel tersebut adalah orang ketiga.

watak tokoh Haji Kasim dalam kutipan novel terebut adalah kejam, jahat, tidak berperikemanusiaan.

amanat yang terdapat dalam kutipan cerita tersebut adalah kita harus bermusyawarah dalam hal menyelesaikan persoalan rumah tangga.

Gamma Widya Tim. 2014. Yrama Widya. Kumpulan Soal-soal UN 2009-2014. SMA/MA.

Bima Tim. 2013. Valentine Group. Soal dan pembahasan UN 2012. UN SMA/MA IPA. Seri A-B-C.

C.V. ANDI OFFSET (penerbit ANDI). 2007. Soal dan pembahaan UN 2004-2007. SMA/MAN.