Tempat untuk merumuskan teks proklamasi kemerdekaan indonesia adalah

Tempat untuk merumuskan teks proklamasi kemerdekaan indonesia adalah

Ini dia Museum Perumusan Naskah Proklamasi (Afif/detikTravel)

Jakarta - 67 Tahun lalu di tanggal yang sama dengan hari ini (16/8), Soekarno dan Hatta, serta puluhan pejuang lainnya merumuskan naskah proklamasi untuk kemerdekaan Indonesia. Anda bisa melakukan napak tilas dan mengenal kronologinya dari dekat di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta.Sudah setengah abad lebih, bangsa ini telah memperingati kemerdekaannya. Aneka macam kegiatan akan meramaikan hari sakral tersebut, mulai dari upacara hingga perlombaan. Bagi traveler, ada satu tempat bersejarah yang dapat menjadi destinasi selanjutnya. Tempat itu adalah Museum Perumusan Naskah Proklamasi di Jl Imam Bonjol nomor 1, Jakarta Pusat."Museum ini dulunya adalah rumah Laksamana Maeda yang sebagai tempat dirumuskannya naskah proklamasi," ujar petugas museum, Imron Sahara, kepada detikTravel, Selasa (14/8/2012). Dari luar, museum ini tampak seperti rumah tua yang megah. Bangunan bertingkat dua ini didominasi oleh jendela yang besar, mencirikan khas bangunan ala Eropa. Memasuki museumnya, Anda hanya dikenakan biaya Rp 2.000 saja."Museum ini mempunyai empat ruangan, yaitu ruang pertemuan, ruang perumusan naskah proklamasi, ruang pengetikan naskah, dan ruang pengesahan," lanjut Imron dengan menjelaskan.Begitu masuk ke dalam museum, beloklah ke kiri untuk menuju ruang pertemuan. Di ruangan inilah Ahmad Subarjo, Soekarno, dan Hatta, bertemu dengan Laksamana Tadashi Maeda. Pertemuan tersebut bertujuan untuk meminjam rumah Maeda sebagai tempat perumusan naskah proklamasi.Akan tetapi, kenapa Maeda mengizinkan para pejuang untuk menggunakan rumahnya sebagai tempat perumusan? Di sinilah faktor penting Ahmad Subarjo. Beliau adalah anak buah Maeda dan telah meminta sebelumnya meminjam rumahnya. Maeda pun tidak ikut campur dan mempersilakan para pejuang untuk menyusun naskah proklamasi di lantai bawah, sedangkan dia beristirahat di lantai atas."Setelah itu, berkumpulah para pejuang, termasuk Bung Karno, Bung Hatta dan Ahmad Subarjo. Saat itu, diperkirakan terdapat 30 pejuang lebih dari tiap-tiap daerah di Nusantara yang ada di dalam rumah ini," terang Imron.Anda dapat menuju ruangan berikutnya, yaitu ruang perumusan naskah proklamasi. Di dalam ruangannya terdapat meja besar dan tiga patung, mereka adalah Soekarno, Hatta, dan Ahmad Subarjo. Ketiga patung ini menggambarkan suasana perumusan naskah. Patung Soekarno sedang menulis, sedangkan Hatta dan Ahmad Subarjo terlihat sedang memberi masukan.Saat naskah proklamasi selesai disusun, ketiga pejuang tersebut menuju ke ruang pengesahan. Di ruangan ini, Anda dapat melihat meja yang luas. Tak ketinggalan, ada papan besar yang menggambarkan wajah-wajah pejuang yang hadir saat itu. Beberapa tokoh pejuang di antaranya adalah R Soepomo, Chaerul Saleh, Ki Hajar Dewantara, R Otto Iskandar Dinata, dan masih banyak lagi.Di ruangan inilah, Soekarno membacakan hasil perumusan naskah proklamasi. Seketika itu juga para pejuang teriak setuju dengan naskah proklamasi.Dibawalah naskah dengan tulisan tangan tersebut ke ruang pengetikan. Naskah proklamasi tersebut diketik oleh Sayuti Melik dengan disaksikan BM Diah. Saat pengetikan berlangsung, ada beberapa kata-kata yang diubah, yaitu tempoh menjadi tempo, penambahan hari dan bulan pada naskah, dan mengubah wakil-wakil bangsa menjadi atas nama bangsa."Memang waktu itu ada perubahan yang dilakukan Sayuti Melik, tapi Soekarno tidak mempermasalahkan," kata Imron.Anda dapat melihat replika patung Sayuti Melik yang sedang mengetik dan BM Diah yang sedang memperhatikan. Di depan ruangan ini terdapat piano. Di situlah teks proklamasi ditandatangani oleh Soekarno, di atas piano!Keempat ruangan tersebut menjadi menjadi kronologi dirumuskannya teks proklamasi. Anda akan mendapat informasi yang jelas dari pemandu museum dan papan-papan yang menjelaskan serta menggambarkan ilustrasi yang terjadi di masanya.Di lantai dua terdapat ruang pameran. Di sana terdapat kisah-kisah perjuangan bangsa Indonesia sejak tahun 1942 hingga mempertahankan kemerdekaan. Museum ini juga mempunyai ruang baca, perpustakaan, dan bunker di bawah tanah.Dalam rangka memperingati kemerdekaan, ayo kunjungi Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Kenali sejarah panjang bangsa ini dan tingkatkan nasionalisme. Merdeka!

(shf/fay)

BERITA TERKAIT

BACA JUGA

Tempat untuk merumuskan teks proklamasi kemerdekaan indonesia adalah

Tempat untuk merumuskan teks proklamasi kemerdekaan indonesia adalah

Tempat untuk merumuskan teks proklamasi kemerdekaan indonesia adalah

Tempat untuk merumuskan teks proklamasi kemerdekaan indonesia adalah

Tempat untuk merumuskan teks proklamasi kemerdekaan indonesia adalah

Tempat untuk merumuskan teks proklamasi kemerdekaan indonesia adalah

Tempat untuk merumuskan teks proklamasi kemerdekaan indonesia adalah

Tempat untuk merumuskan teks proklamasi kemerdekaan indonesia adalah

Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan pada 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta. Naskahnya diketik oleh Sayuti Melik. Sedangkan penyusunan teks proklamasi dibuat oleh Ir. Soekarno, Ahmad Soebardjo, dan Mohammad Hatta.

Teks proklamasi ditandatangani di rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda, Jalan Meiji Dori. Sekarang tempat itu menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi, di Jalan Imam Bonjol Nomor 1, Jakarta Pusat. 

Baca Juga

Teks proklamasi yang asli ditulis hari Jumat, tanggal 17 Agustus 1945 waktu dini hari. Paragraf pertama naskah diusulkan oleh Ahmad Soebardjo dan paragraf kedua usulan dari Mohammad Hatta. Kemudian naskah tersebut diketik memakai mesin tik oleh Sayuti Melik.

Mengutip dari website kemdikbud.go.id, naskah yang ditulis tangan itu sempat dibuang karena dianggap tidak diperlukan lagi. Kemudian Burhanuddin Mohammad Diah menyimpan sebagai dokumen pribadi, setelah perumusan naskah dibacakan.

Tahun 1995, naskah asli tersebut diserahkan ke Presiden Soeharto yang kini disimpan di Arsip Nasional Republik Indonesia.

Isi Teks Proklamasi

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia.

Advertising

Advertising

Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05

Atas nama bangsa Indonesia

Soekarno/Hatta.

Isi teks proklamasi yang diketik sedikit berbeda dengan naskah yang ditulis tangan yang disimpan Burhanuddin Muhammad Diah. Berikut isi naskah yang ditulis tangan:

Berita Istimewa.. Berita Istimewa..
Pada hari ini, tgl 17 bln 8, 2605
di Djakarta telah dioemoemkan
proklamasi jg boenjinja Kemerdekaan
Indonesia"

  1. Kata "hal2" di paragraf kedua baris pertama diubah menjadi "hal-hal"
  2. Kata "saksama" di paragraf kedua baris kedua diubah menjadi kata "tempo"
  3. Penulisan tanggal dan bulan yang sebelumnya "Djakarta 17-08-05" diubah menjadi Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05"
  4. Kalimat "wakil2 bangsa Indonesia" diubah menjadi "Atas nama bangsa Indonesia"

Baca Juga

Awal pembentukan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia terjadi karena sekutu menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki. Akhirnya Kaisar Hirohito menyatakan menyerah tanpa syarat terhadap sekutu pada 15 Agustus 1945.

Golongan muda yang terdiri dari Sukarni, Wikana, Chairul Saleh, Yusuf Kunto, dan lainnya mendengarkan kabar tersebut melalui siaran radio. Kemudian golongan pemuda itu mendesak Soekarno dan Hatta untuk segera menyatakan proklamasi.

Tanggal 16 Agustus 1945 pukul 03.30, Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta dibawa golongan pemuda ke Rengasdengklok atau markas PETA. Mereka disembunyikan di daerah Karawang.

Terjadi perbedaan pendapat antara golongan muda dan golongan tua. Pada 15 Agustus 1945, golongan pemuda yang dipimpin Sukarni, Chairul Saleh, dan Wikana kemudian mengamankan Soekarno Hatta ke Rengasdengklok.

Ahmad Subarjo kemudian mendatangi golongan muda, meminta mereka melepaskan Soekarno Hatta dan menjamin proklamasi segera dilakukan. Rombongan kemudian berangkat ke Jakarta, menuju rumah Laksamana Maeda.

Laksamana Maeda mempersilahkan tokoh tersebut untuk menemui Gunseikan (Kepala Pemerintahan Militer) Jenderal Moichiro Yamamoto untuk membahas upaya lebih lanjut. Namun Jenderal Nishimura yang mewakili Gunseikan menolak rencana proklamasi tersebut. Akhirnya Soekarno, Hatta, dan Ahmad Subarjo membuat naskah proklamasi di rumah Laksamana Maeda.

Baca Juga

Tanggal 17 Agustus 1945 pukul 03.00 WIB, naskah proklamasi yang disusun oleh Soekarno, Mohammad Hatta, dan Soebardjo dibuat di ruang makan. Naskah tersebut terdiri dari dua alinea yang dibuat selama 2 jam.

Sebelum disalin menjadi mesin ketik, Soekarno menulis konsep proklamasi pada secarik kertas sobekan dari block note. Lembaran kertas yang dipakai bergaris biru. Selesai menulis di kertas, kemudian teks proklamasi disalin menggunakan mesin ketik.

Sayuti Melik memakai mesin ketik buatan Jerman, dipinjam dari Kolonel Kandeler komandan angkatan laut Jerman yang berkantor di gedung KPM di Koningsplein (sekarang jalan Medan Merdeka Timur). Ketika itu mesin ketik di rumah Laksamana Maeda memakai huruf kanji.

Setelah naskah yang ditulis tangan selesai, Sayuti Melik bertugas mengetik naskah proklamasi. Naskah tersebut disahkan dan ditandatangani oleh Soekarno. Pembacaan naskah proklamasi dilakukan pada 17 Agustus 1945, pukul 10.00 WIB, di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 (Jalan Proklamasi No. 5, Jakarta Pusat).

Kabar pembacaan teks proklamasi kemudian diumumkan melalui radio, surat kabar, telegram, dan lisan. Ketika itu pewarta bernama Frans dan Alex Mendur dari IPPHOS mengabadikan pembacaan teks proklamasi. Sedangkan BM Diah dan Jusuf Ronodipuro menyebarkan berita di berbagai media.