Sunnatullah merupakan ketentuan Allah yang berlaku untuk

Sunnatullah (Arab:سنة الله) berarti tradisi Allah Swt. dalam melaksanakan ketetapanNya sebagai Rabb yang terlaksana di alam semesta atau dalam bahasa akademis disebut hukum alam. Sunnah atau ketetapan Allah antara lain:

  1. Selalu ada dua kondisi saling ekstrem (surga-neraka, benar-salah, baik-buruk)
  2. Segala sesuatu diciptakan berpasangan (dua entitas atau lebih). Saling cocok maupun saling bertolakan.
  3. Selalu terjadi pergantian dan perubahan antara dua kondisi yang saling berbeda.
  4. Perubahan, penciptaan maupun penghancuran selalu melewati proses.
  5. Alam diciptakan dengan keteraturan.
  6. Alam diciptakan dalam keadaan seimbang.
  7. Alam diciptakan terus berkembang.
  8. Setiap terjadi kerusakan di alam manusia, Allah mengutus seorang utusan untuk memberi peringatan atau memperbaiki kerusakan tersebut.
  9. Adanya kelahiran dan kematian
  • Rahasia Sunatullah di Dakwatuna.com[pranala nonaktif permanen]
  • Apa itu Sunnatullah di Sunatullah.com
 

Artikel bertopik Islam ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sunnatullah&oldid=19380613"

Ilustrasi sunnatullah, adanya malam. Foto: ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

Secara bahasa, sunnatullah artinya jalan atau ketetapan. Sedangkan secara istilah, sunnatullah adalah ketetapan Allah untuk meletakkan hukum-hukum-Nya di atas segala ciptaan, baik di langit maupun bumi.

Dalam praktiknya, sunnatullah melibatkan proses sebab-akibat yang konsisten. Sehingga, ketetapan ini dapat dipelajari oleh manusia secara objektif. Ilmu kedokteran menjadi salah satunya yang bisa menggali ketetapan dari sunatullah ini.

Mengutip buku The Essence Project: Rahasia Manifestasi oleh Abu Tauhiid, sunatullah disusun secara lengkap oleh Allah dalam kitab-Nya yang bersumber dari lauhul mahfudz. Kitab ini terus mengalami penyempurnaan, hingga kini dikenal dengan nama Alquran.

Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang sunnatullah lengkap dengan sifat dan karakteristiknya.

Pengertian Sunnatullah, Sifat dan Karakteristiknya

Secara umum, sunnatullah dapat didefinisikan sebagai hukum dan ketetapan Allah tentang alam semesta beserta isinya. Sunatullah ini bisa dipelajari oleh siapapun, tidak terbatas pada umat Muslim saja. Entah dia kafir, munafik, ataupun fasik, semuanya dapat mempelajari sunnatullah dan mengamalkannya.

Ilustrasi sunatullah, manusia diciptakan berpasangan. Foto: Pixabay

Hal serupa disampaikan oleh Ika Rochdjatun dalam buku 12 Prinsip Islam. Menurutnya, keberadaan sunatullah ini sifatnya umum. Sunnatullah bisa dipelajari oleh siapapun tanpa terkecuali. Namun untuk mempelajarinya, seseorang harus memahami ilmu pengetahuan dasar terlebih dahulu.

Dalam Alquran, seorang Muslim bisa merasakan cara kerja sunnatullah. Allah SWT berfirman yang artinya:

"Setelah ada kesulitan, pasti ada kemudahan," (QS al-Insyirah: 5- 6).

Melalui ayat ini, bisa dipahami bahwa sunnatullah merupakan ketentuan Allah yang tidak terjadi secara kebetulan, bukan suatu keajaiban, melainkan memiliki kekuatan yang mutlak. Kebenaran ayat ini dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari bahwa sesungguhnya setelah kesulitan pasti ada kemudahan.

Ketika manusia sedang ditempatkan pada posisi sulit, pasti ada jalan kemudahan yang datang baginya. Entah dari mana dan dengan cara apa, kemudahan itu pasti ada. Itulah yang dinamakan sunnatullah.

Ilustrasi setelah kesulitan ada kemudahan. Foto: Warodom Changyencham/Getty Images

Adapun contoh lain dari sunnatullah yang terdapat dalam Alquran adalah sebagai berikut:

  • Malam yang tidak akan mendahului siang. (QS. Yasin: 28-30, al-Anbiya: 33).

  • Suatu masyarakat yang mengabaikan keadilan akan hancur, tanpa memperdulikan apakah suatu masyarakat itu beragama atau tidak. (QS. Muhammad: 38).

  • Tuhan menjadikan hidup manusia sebagai ajang persaingan antara kebenaran dan kebohongan, dan konflik antara yang baik dan yang jahat. (QS Al-Baqarah: 251).

  • Selalu terjadi pergantian dan perubahan antara dua kondisi yang saling berbeda. (QS Ali Imran: 190)

Mengutip Kitab Majmu Syarif karya Ibnu Katsir, ada dua sifat dan karakteristik sunnatullah yaitu konsisten dan universal. Konsisten maksudnya benar dan pasti, sehingga tidak ada yang bisa merubahnya. Allah SWT berfirman yang artinya:

"… Maka sekali-kali kamu tidak akan mendapatkan pergantian dalam sunnah Allah, dan sekali-kali tidak akan pula menemui penyimpangan", (Q.s. Fathir/35: 43).

Sedangkan universal maksudnya sunnatullah diperuntukkan bagi seluruh manusia secara umum. Berlaku bagi siapapun dengan porsi yang sama. Ketetapan Allah ini bisa dirasakan oleh seluruh umat manusia tanpa membedakan ras, suku, golongan, ideologi, dan lain-lain.