Sumber sejarah seperti pada gambar dapat digunakan sejarawan dalam penelitian dan penulisan sejarah

KOMPAS.com - Sumber sejarah pada dasarnya adalah sesuatu yang memberitahu kita tentang sejarah atau peristiwa di masa lampau.

Sumber sejarah dapat berupa dokumen, gambar, rekaman suara, buku, film sinema, program televisi, obyek atau artefak.

Dilansir dari MSU Libraries, terdapat dua tipe sumber sejarah yaitu:

  1. Sumber primer.
  2. Sumber sekunder.

Berikut ini penjelasan mengenai sumber sejarah primer dan sekunder:

Baca juga: Belajar Sejarah Geopark Gunung Sewu, Apa Menariknya?

Sumber sejarah primer

Sumber sejarah primer adalah sesuatu yang aslinya berasal dari masa lalu.

Sumber primer adalah dokumen sejarah yang digunakan oleh para sejarawan sebagai bukti.

Sumber primer memberikan bukti langsung atau tangan pertama tentang suatu peristiwa, orang atau obyek.

Sumber sejarah primer dibuat selama periode waktu masa lampau yang sedang dipelajari atau diciptakan di kemudian jari oleh pelaku sejarah itu sendiri.

Sumber sejarah primer mencerminkan sudut pandang individu dari peserta atau pengamat.

Dengan kata lain, sumber-sumber ini sezaman dengan peristiwa dan orang-orang yang dimaksud dalam sejarah.

Baca juga: Bahasa Indonesia, Sejarah dan Perkembangannya

Dalam konteks penelitian historis, sumber primer adalah sumber yang dibuat selama periode waktu tertentu yang sedang dipelajari.

Sumber primer memungkinkan peneliti sedekat mungkin dengan peristiwa yang sebenarnya terjadi selama peristiwa sejarah atau periode waktu tertentu.

Sumber sejarah primer bisa berupa kronik, sepotong tembikar bahkan sepotong es gletser yang memberi data iklim tentang karbon atmosfer seribu tahun lalu.

Sejarawan mengerahkan kemampuan terbaiknya dalam menggunakan sumber-sumber sejarah primer untuk memahami masa lalu dengan caranya sendiri, bukan melalui lensa modern.

Baca juga: Budi Utomo, Sejarah Berdirinya dan Peranannya

Contoh sumber sejarah primer

Berikut ini beberapa contoh sumber sejarah sekunder:

  • Buku harian.
  • Jurnal pribadi.
  • Dokumen pemerintah.
  • Dokumen pengadilan.
  • Dokumen properti.
  • Artikel surat kabar.
  • Laporan militer.
  • Daftar nama militer.
  • Pidato.
  • Foto-foto.
  • Puisi.
  • Novel.
  • Surat.
  • Memoar.
  • Otobiografi.

Baca juga: Bendera Merah Putih, Arti, Sejarah dan Maknanya

Cara menentukan sumber sejarah primer

Untuk dapat menentukan sumber sejarah primer sangat tergantung pada pertanyaan spesifik penelitian dan konteks dari sumber yang diteliti.

Untuk menentukan apakah sesuatu dapat dianggap sebagai sumber utama, pertimbangkan pertanyaan ini:

  1. Siapa atau apa yang diteliti?
  2. Periode apa yang menjadi fokus penelitian?
  3. Wilayah di mana?

Setelah memikirkan siapa, apa, di mana, dan kapan tentang topik, ajukan pertanyaan serupa pada sumber, yaitu:

  1. Siapa yang membuat sumber ini?
  2. Tentang apakah ini?
  3. Kapan ditulis?
  4. Siapa audiens yang ditargetkan?

Baca juga: Mengenal Sejarah dan Perkembangan Teka-teki Silang

Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, peneliti dapat mengembangkan pemahaman mendasar tentang konteks di sekitar sumber dan bagaimana hubungannya dengan topik penelitian.

Sumber sejarah sekunder

Sumber sejarah sekunder adalah karya yang membahas masa lampau.

Sumber sekunder adalah karya yang menafsirkan atau menganalisis peristiwa atau fenomena historis.

Sumber sekunder biasanya berupa buku yang baru ditulis untuk menggambarkan masa lampau.

Sumber-sumber sekunder diproduksi beberapa saat setelah suatu peristiwa terjadi.

Baca juga: Sejarah Hari Ibu di Indonesia

Buku tersebut seringnya ditulis oleh sejarawan atau sarjana terlatih yang memahami periode waktu dan peradaban yang dimaksud.

Buku sejarah biasanya membahas seseorang, peristiwa atau topik sejarah lainnya.

Tidak seperti sumber primer, sumber sekunder tidak memberikan bukti langsung.

Sumber sekunder memberikan informasi yang telah dianalisis atau ditafsirkan dalam beberapa cara.

Sumber sekunder sering menganalisis informasi yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber primer.

Dengan demikian, sumber sekunder yang baik menggunakan sumber primer sebagai bukti.

Para sarjana akan menghabiskan banyak waktu dengan sumber-sumber sekunder seperti halnya dengan sumber-sumber primer.

Tujuannya untuk memahami bagaimana para sarjana lain menafsirkan peristiwa-peristiwa yang tidak jelas dan mungkin tidak sepakat dengan analisis mereka.

Baca juga: Masuk Daftar Warisan Budaya Tak Benda, Ini Sejarah Pencak Silat

Contoh sumber sejarah sekunder

Berikut ini beberapa contoh sumber sejarah sekunder:

  • Ulasan buku.
  • Artikel ilmiah, yaitu tulisan yang menafsirkan atau menganalisis sumber lain.
  • Ulasan literatur.
  • Biografi.

Cara menentukan sumber primer atau sekunder

Untuk memahami secara mudah perbedaan sumber sejarah primer dan sekunder, bisa disimak contoh ini.

Baca juga: Sejarah Ujian Nasional dan Dampak Penghapusannya

Koin Romawi yang dibuat oleh orang Romawi adalah sumber sejarah primer.

Tetapi gambar koin Romawi yang dibuat era modern misalnya akan menjadi sumber sekunder.

Dikutip dari EAC Alumni Library, terdapat cara untuk menentukan apakah suatu benda disebut sumber primer atau sekunder.

Kunci untuk menentukan apakah suatu benda dapat dianggap sebagai sumber primer adalah dengan menanyakan seberapa cepat informasi dicatat setelah peristiwa.

Ini biasanya menjadi masalah pada otobiografi, memoar, kenang-kenangan dan lainnya.

Jika penulis bekerja beberapa tahun hanya dengan ingatan tentang apa yang terjadi, belum tentu bisa dipakai sebagai sumber sejarah primer.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Cari soal sekolah lainnya

KOMPAS.com - Sebagai sebuah ilmu, sejarah memiliki metode penelitian agar dapat dipertanggunjawabkan dan diukur kebenarannya.

Dalam buku Metodologi Sejarah (2007) karya Helius Sjamsudin, metode merupakan suatu prosedur, proses, atau teknik yang sistematis dalam penyidikan suatu disiplin ilmu tertentu untuk mendapatkan obyek (bahan-bahan) yang diteliti.

Dalam Historian’s Handbook : A Key to Study and Writing of History (1964) karya Wood Gray, berikut tahapan-tahapan dalam metode penelitian sejarah :

Pemilihan topik adalah tahap pertama dalam penelitian sejarah. Dalam pemilihan topik, peneliti harus memperhatikan aspek, berikut:

  1. Orisinalitas
  2. Kemanfaatan
  3. Rencana durasi penelitian
  4. Ketersediaan sumber dan data sejarah

Baca juga: Sejarah sebagai Seni

Heuristik secara harfiah berasal bahasa Yunani “heurishein” yang artinya memperoleh atau mendapat. Heuristik merupakan tahap pengumpulan sumber-sumber sejarah. Dalam tahap ini peneliti mengumpulkan seluruh sumber yang berkaitan dengan topik penelitian.

Kritik merupakan tahapan untuk menguji kebenaran (validitas) dari sumber sejarah. Kritik dibagi menjadi dua, yaitu:

  1. Kritik ekstern merupakan kegiatan untuk menguji autentisitas (keaslian) sumber. Kritik ekstern cenderung menguji keaslian sumber sejarah dari bentuk fisiknya.
  2. Kritik intern adalah tahap dalam penelitian sejarah yang bertujuan untuk menguji kredibilitas dan realibilitas dari sumber sejarah. Dalam tahap ini, peneliti melakukan kritik secara kritis terhadap konten dan substansi isi dari sumber sejarah.

Baca juga: Sejarah sebagai Ilmu

Interpretasi adalah tahap penafsiran data dan fakta sejarah yang telah diperoleh. Interpretasi fakta sejarah harus dilakukan dengan obyektif.

Dalam buku Metodologi Sejarah (1994) karya Kuntowijoyo, interpretasi sejarah dibagi menjadi 2 macam yaitu, interpretasi analisis dan interpretasi sintesis.

Historiografi merupakan cara penulisan atau pelaporan penelitian sejarah dengan merangkai fakta-fakta menjadi kisah sejarah berdasarkan data-data yang telah dianalisa.

Dalam tahap historiografi, peneliti menuliskan hasil pemahaman dan interpretasi atas fakta-fakta sejarah dalam bentuk analisis naratif deskriptif yang menarik, logis dan dapat dipertanggunjawabkan.

Baca juga: Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Sejarah

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Cari soal sekolah lainnya

tirto.id - Merumuskan sejarah memerlukan kajian ilmiah dengan menggunakan sumber-sumber sejarah yang dapat dipertanggungjawabkan. Jenis sumber sejarah untuk menyusun suatu penelitian sejarah atau historiografi dapat dibedakan berdasarkan sifat dan bentuknya.

Menurut Ruslan Abdulgani dalam Penggunaan Ilmu Sejarah (1963), ilmu sejarah adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang meneliti dan menyelidiki secara sistematis keseluruhan perkembangan masyarakat serta kemanusiaan pada masa lampau beserta kejadian-kejadiannya.

Penelitian dan penyelidikan dimaskudkan agar dapat dilakukan penelitian secara kritisi seluruh hasilnya untuk selanjutnya dijadikan perbendaharaan pedoman bagi penilaian dan penentuan keadaan sekarang serta arah proses masa depan.
Sejarah merupakan kejadian di waktu lampau dan memiliki pengaruh besar untuk kehidupan manusia di masa-masa berikutnya. Unsur yang harus ada di dalamnya adalah manusia dan waktu. Objek utama dalam pengkajian sejarah yaitu (peradaban) manusia dan tindakannya. Selain itu, aspek waktu akan menentukan suatu kejadian bisa dikatakan sebagai peristiwa sejarah. Lebih spesifik, waktu lampau yang memiliki nilai sejarah menjadi berarti, jika pembatasan periode telah dilakukan pada masa lalu manusia atau pengalaman kelampauan. Pentingnya sejarah untuk diungkap yaitu sebagai bentuk pertanggungjawaban masa silam. Manusia dan tindakannya menentukan arti dari masa silam terbut. Tinda-tindakan yang ditemukan lantas disebut peristiwa sejarah.

Lebih penting lagi, peristiwa sejarah mesti memiliki arti dan makna untuk dikenang. Oleh sebab itu, diperlukan peran orang-orang berkompeten yang mampu menafsirkan dan memberi pemaknaan dari suatu peristiwa sejarah.


Jenis-jenis Sumber Sejarah

Merumuskan sejarah tidak akan lepas dari sumber-sumber sejarah yang ditemukan. Dari situ dapat dilakukan rekonstruksi dan penafsiran peristiwa sejarah di masa lalu.

Menurut R. Moh. Ali dalam Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia (2005), sumber sejarah adalah segala sesuatu yang berwujud dan tidak berwujud, serta berguna bagi penelitian sejarah indonesia sejak zaman purba sampai sekarang. Sumber sejarah bisa berbentuk lisan, tulisan, atau audio-visual.

Dikutip dari Permendikbud Nomor 69 Tahun 2016, sumber-sumber sejarah memiliki beberapa jenis berdasarkan sifat dan bentuknya.

Sumber sejarah seperti pada gambar dapat digunakan sejarawan dalam penelitian dan penulisan sejarah

Infografik SC Jenis Sumber Sejarah. tirto.id/Fuad

1. Sumber Sejarah Berdasarkan Sifat

Sumber Primer Sumber primer yaitu kesaksian dari seorang saksi yang menyaksikan peristiwa dengan indera yang dimilikinya, baik mata atau indera lainnya. Sumber primer juga bisa berupa alat mekanis, dokumen-dokumen, naskah perjanjian, arsip, dan san surat kabar. Lantaran sumber primer berasal dari tulisan, lisan, dan audio-visual yang satu zaman dengan peristiwa, maka harus dihasikan dari manusia yang sezaman dengan peristiwa yang dikisahkan. Bisa jadi sumbernya adalah duplikasi aslinya, namun yang terpenting adalah isi atau konten dari sumber tersebut.

Sumber Sekunder

Sumber sekunder merupakan kesaksian dari orang yang tidak secara langsung terlibat atau hadir pada peristiwa yang dikisahkan. Sumber tangan kedua ini bisa berujud tulisan, lisan, audio-visual yang tidak sezaman dengan peristiwa.

2. Sumber Sejarah Berdasarkan Bentuk

Sumber Tertulis Sumber tertulis sebagai sumber sejarah didapatkan dari peninggalan-peninggalan tertulis. Contonya sangat banyak, seperti koran, majalah, notulen rapat, surat nikah, kuitansi, dan sebagainya.

Sumber Lisan

Sumber lisan diperoleh melalui wawancara atau penuturan lisan dari pelaku, saksi sejarah, atau orang-orang yang berada di dalam masa yang sedang diteliti. Sumber lisan ini juga akan diperoleh suasana emosi pelaku sejarah yang bisa memunculkan suasana kelampauan untuk peneliti. Pemakain sumber lisan hars dibarengi dengan sumber tertulis sebagai penunjang.

Sumber Audio-Visual


Sumber audio-visual merupakan sumber sejarah berupa rekaman bergambar. Secara fisik, sumber ini dapat berupa audio, video, digital video disc (DVD), hingga digital multi media. Saat ini, banyak ditemui sumber berupa audio-visual yang menggabungkan gambar video dan suara.