Suatu alat yang digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan disebut

Strategi bisnis yang utama dalam perusahaan adalah bagaimana membangun dan memperbaiki posisi perusahaan dalam persaingan bisnis jangka panjang, adapun 5 prinsip yang harus dipenuhi antara lain :

  1. Memberikan jawaban atau reaksi atas perubahan yang sedang terjadi dalam bidang industri perekonomian, politik, hukum dan sebagainya;
  2. Berisikan langkah-langkah dan pendekatan untuk menghadapi persaingan;
  3. Menciptakan kemampuan dan kesanggupan bersaing yang berkualitas;
  4. Menyatakan inisiatif strategi dari tiap departemen fungsional;
  5. Menempatkan strategi utama kegiatan operasional perusahaan.

Menurut Hariadi (2003: 34) strategi bisnis merupakan rencana strategi yang terjadi pada tingkat divisi dan dimaksudkan bagaimana membangun dan memperkuat posisi bersaing produk dan jasa perusahaan dalam industri atau pasar tertentu yang dilayani divisi tersebut.

Joewono (2012: 3) mengatakan bahwa strategi bisnis adalah strategi mencapai tujuan yang sering dianalogikan dengan strategi catur, yang dimana sistematika berfikir, penyusunan rencana, kesigapan melangkah, keberanian mengambil resiko dan gairah untuk memenangkan pertandingan merupakan beberapa karakteristik permainan catur yang relevan dengan praktek pengelolaan bisnis.

Menurut Solihin (2012, p196) strategi bisnis berbeda dengan strategi pada level korporat. Strategi di level bisnis ini lebih menfokuskan untuk meningkatkan posisi bersaing produk atau jasa perusahaan di dalam segmen pasar tertentu.

Dari pendapat-pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa strategi bisnis merupakan strategi untuk mencapai tujuan dalam pengelolaan bisnis yang merupakan pedoman untuk rencana strategi suatu perusahaan yang dimaksudkan untuk membangun dan memperkuat posisi bersaing produk atau jasa perusahaan dalam industri.

Pengertian Strategi Bisnis

Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategi terus berkembang, hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep mengenai strategi.

Menurut Pearce dan Robinson (2013) Strategi adalah ‘rencana main’ suatu perusahaan. Strategi mencerminkan kesadaran perusahaan mengenai bagaimana, kapan dan dimana ia harus bersaing menghadapi lawan dan dengan maksud dan tujuan apa.

Menurut David (2013:13) Strategi adalah sebuah arti dimana objektif jangka panjang akan dicapai. Strategi bisnis juga termasuk dalam Geographic Expansion, Divertification, Acquisition, Produk Development, Market Penetration, Retrenchment, Divestiture, Liquidation, and Joint Ventures. Strategi merupakan potensi dari sebuah aksi yang memerlukan keputusan manajer puncak dan membutuhkan sumber daya yang besar, strategi juga mempengaruhi sebuah kesuksesan organisasi, Biasanya hanya bertahan sampai dengan lima tahun dan perusahaan berorientasi pada depan. Strategi mempunyai konsekuensi Multidivisional yang membutuhkan pertimbangan diantara external dan internal faktor.

Menurut Dewanti (2008:4, p29) dalam buku kewirausahaan, strategi adalah pola tindakan utama yang dipilih untuk mewujudkan visi organisasi melalui misi-misinya. Kunci srtaregis adalah:

  1. Efficiency: meminimalkan resiko melalui penghematan dan meningkatkan laba.
  2. Effectiveness: sesuai dengan tujuan yakni memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan pasar.
  3. Effulgence: tampilan berbeda dan bernilaai tinggi.
  4. Edge: lebih baik dibandingkan para pesaingnya
  5. Exellence: berjalan mulus tanpa halangan yang berarti.

Sehingga dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi adalah alat yang digunakan oleh seseorang atau perusahaan, yang merupakan suatu perencanaan berskala besar, dengan orientasi masa depan yang berhubungan dengan bagaimana suatu perusahaan memposisikan dirinya guna berinteraksi dengan kondisi persaingan untuk mencapai keunggulan yg kompetitif.

Perumusan Strategi Bisnis

Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan customer value terbaik (David, 2007). Beberapa langkah yang perlu dilakukan perusahaan dalam merumuskan strategi, yaitu:

  1. Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan di masa depan menentukan misi perusahaan dan mencapai visi yang dicita[1]citakan dalam lingkungan tersebut.
  2. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan dalam menjalankan misinya.
  3. Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan (key success factors) dari strategi-strategi yang ada.
  4. Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai alternatif strategi, mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki.
  5. Memilih strategi yang paling sesuai perusahaan untuk tujuan jangka pendek dan jangka panjang(Hariadi, 2005)

Tingkatan Strategi

Menurut Whelen dan Hunger (2008: p15) ada beberapa tingkatan dalam strategi untuk perusahaan besar. Ada tiga tingkatan strategi manajemen yang berkembang sesuai dengan perkembangan perusahaan.

a. Strategi Korporasi (Corporate Strategy)

Ini adalah strategi yang mencerminkan seluruh arah perusahaan yang bertujuan menciptakan pertumbuhan bagi perusahaan secara keseluruhan dan bagi manajemen berbagai macam bisnis lini produk. Ada tiga jenis strategi yang dapat dipakai pada tingkat strategi ini, yaitu:

  1. Strategi pertumbuhan (Growth Strategy) Strategi yang berdasarkan pada tahap pertumbuhan yang sedang dilalui perusahaan.
  2. Strategi stabilitas (Stability Strategy) Strategi dalam menghadapi kemerosotn penghasilan yang sedang dihadapi oleh suatu perusahaan.
  3. Retrenchment strategy merupakan strategi yang yang diterapkan untuk memperkecil atau mengurangi usaha yang dilakukan perusahaan.

b. Strategi Bisnis (Business Strategy)

Stategi ini digunakan pada tingkat produk atau unit bisnis dan merupakan strategi yang menekankan pada perbankan posisi bersaing produk atau jasa pada spesifikasi atau segmen pasar tertentu. Terdapat tiga macam strategi yang bisa digunakan pada strategi tingkat bisnis ini, yaitu:

  • Strategi kepemimpinan biaya
  • Strategi diferensiasi
  • Strategi focus

Strategi pada tingkat ini dirumuskan dan ditetapkan oleh para manajer yang diserahi tugas tanggung jawab oleh manajemen puncak untuk mengelola bisnis bersangkutan.

c. Strategi Fungsional (Fungsional Strategy)

Strategi ini digunakan pada level fungsional seperti, operasional, pemasaran, keuangan, dan sumber daya manusia. Strategi ini mengacu pada dua tingkatan strategi sebelumnya yaitu strategi korporasi dan strategi bisnis. Strategi fungsional juga disebut sebagai value-based[1]strategy. Berfokus pada memaksimumkan produktivitas sumber daya yang digunakan dalam memberikan value terbaik untuk pemenuhan kebutuhan pelanggan.

Fungsi Strategi Bisnis

Pada dasarnya, ada 6 fungsi dasar dari strategi agar strategi yang disusun dapat diimplementasikan secara efektif (Assauri:2013:7), yaitu:

  1. Mengkomunikasikan suatu visi perusahaan yang ingin dicapai kepada orang lain.
  2. Menghubungkan kekuatan (Strength) dengan peluang (Opportunity) dari lingkungannya.
  3. Menyelidiki adanya peluang-peluang baru di pasar yang ada.
  4. Menghasilkan dan membangkitkan sumber-sumber daya yang lebih banyak dari yang digunakan sekarang.
  5. Mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan atau aktivitas organisasi ke depan.
  6. Menanggapi serta bereaksi atas keadaan yang baru dihadapi sepanjang waktu.

Jenis-Jenis Strategi Alternatif

Strategi Definisi Contoh
Integrasi ke Depan Mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas distributor atau pengecer Southwest Airlines mulai menjual tiket melalui Galileo
Integrasi ke Belakang Mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pemasok perusahaan Hilton Hotel membeli sebuah perusahaan manufaktur funitur yang besar
Integrasi Horizontal Mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pesaing Huntington Bancshares dan Sky Financial Group di Ohio merger
Penetrasi Pasar Meningkatkan pangsa pasar untuk produk/jasa saat ini di pasar melalui upaya pemasaran yang lebih besar McDonald’s menghabiskan jutaan dolar untuk promos
Pengembangan Pasar Memperkenalkan produk atau jasa saat ini ke wilayah geografis baru Burger King membuka restoran pertamanya di Jepang
Pengembangan Produk Meningkatkan penjualan melalui perbaikan produk/jasa saat ini atau mengembangkan produk/jasa baru Google memperkenalkan “Google Present” untuk bersaing dengan PowerPoint Microsoft
Diversifikasi Terkait Menambah produk atau jasa baru namun masih berkaitan MGM Mirage membuka hotel mewah nonkasino pertamanya
Penciutan Pengelompokan ulang melalui pengurangan biaya dan aset untuk membalik penjualan dan laba menurun Discovery Channel menutup 103 tokonya yang berada dalam mal dan yang berdiri sendiri untuk berfokus di internet dan merumahkan 25% angkatan kerjanya
Divestasi Menjual satu divisi atau bagian dari perusahaan Whirlpool menjual bisnis pemeliharaan lantai Hoovernya yang bermasalah ke Techtronic Industries

Sumber : David (2010 : 248)

Cara Untuk Mencapai Strategi Bisnis

Beberapa cara dapat digunakan untuk mencapai strategi, menurut David (2010 :283-291) ada usaha patungan atau biasa disebut dengan Join Venture atau Merger atau Akuisisi

  1. Joint Venture/Patnering Adalah strategi populer yang terjadi ketika dua perusahaan atau lebih membentuk kinerja sama sementara atau konsorsium guna memanfaatkan beberapa peluang. Tipe lain dari persetujuan kerja sama mencakup kerja sama penelitian dan pengembangan, kerja sama lintas distribusi, kerja sama lintas lisensi, kerja sama lintas manufaktur, dan lainnya. Join Venture dan persetujuan kerja semakin banyak digunakan karena mereka memungkinkan perusahaan untuk memperbaiki komunikasi dan jaringan kerja, menjadikan operasi global dan meminimalkan resiko.
  2. Merger/Akuisisi Merger dan Akuisisi adalah dua hal yang biasa dilakukan dalam menjalankan strategi. Sebuah merger terjadi ketika dua organisasi dengan ukuran yang lebih sama bersatu menjadi badan usaha yang baru. Akuisisi terjadi ketika perusahaan yang besar membeli badan usaha yang kecil atau sebaliknya. Ketika Merger atau Akuisisi tak dikehendaki oleh kedua pihak, maka hal tersebut dapat dikatakan pengambilalihan atau pengambilan secara paksa.
  3. Alih Kontrak proses bisnis adalah bisnis baru yang berkembang pesat yang melibatkan perusahaan mengambil alih operasi fungsional, seperti sumber daya manusia, sistem informasi, pembayaran gaji, akuntansi, pelayanan pelanggan dan bahkan pemasaran perusahaan lain. Semakin banyaknya perusahaan memilih untuk melakukan outsourching operasi fungsionalnya.

Manajemen Strategi Bisnis

Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, setiap perusahaan memerlukan suatu tipe perencanaan yang bukan hanya dapat memperkirakan dan merespon perubahan-perubahan yang dapat terjadi di masa yang akan datang, namun juga mampu menciptakan masa depan itu sendiri melalui langkah-langkah perubahan yang dilaksanakan mulai sekarang. Untuk itulah perusahaan memerlukan suatu konsep yang disebut manajemen strategis. Berikut pengertian mangemen strategis menurut para ahli:

Menurut David (2013:5) manajemen strategis dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya.Tujuan Manajemen strategis adalah untuk mengeksploitasi dan menciptakan peluang baru yang berbeda untuk masa mendatang; perencanaan jangka panjang, sebaliknya, mencoba untuk mengoptimalkan tren sekarang untuk masa datang.

Pearce dan Robinson (2008:5) mendefinisikan manajemen strategis sebagai satu set keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan impelementasi rencana yang dirancang untuk meraih tujuan suatu perusahaan atau organisasi.

Menurut Robbins &Coulter (2010:214) manajemen strategi adalah tugas penting seorang manajer dalam mengembangkan strategi organisasi yang melibatkan semua fungsi manajemen dasar. Strategi sendiri memiliki arti yaitu, sebuah rencana mengenai bagaimana sebuah organisasi dapat memenangkan persaingan, memuaskan para pelanggan serta mencapai tujuannya. Manajemen strategi mempunyai enam langkah dalam prosesnya yaitu:

  1. Mengidentifikasi misi, tujuan dan strategi organisasi saat ini
  2. Analisis Eksternal (Peluang dan Ancaman)
  3. Analisis Internal (Kekuatan dan Kelamahan)
  4. Memformulasi Strategi
  5. Implementasi Strategi
  6. Evaluasi hasil

Menurut Prawirosentono dan Primasari (2014:7) manajemen strategik adalah ilmu dan seni untuk menyinergikan berbagai sumber daya yang dimiliki organisasi secara proporsional sehingga dapat diambil rangkaian keputusan strategik untuk mencapai tujuan organisasi secara optimum dengan memperhatikan lingkungan hidup.

Dari pengertian-pengertian yang cukup luas tersebut dapat penulis simpulkan manajemen strategis merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan.

Manfaat Manajement Strategi Bisnis

Menurut David (2011:24) Keuntungan yang diperoleh dari penerapan manajemen strategi ada dua yaitu keuntungan keuangan dan keutungan non keuangan. Keuntungan keuangan yaitu organisasi yang menggunakan konsep manajemen strateis lebih menguntungkan dan berhasil daripada yang tidak.

Berikut manfaat keuangan dan manfaat non-keuangan bagi organisasi menurut Fred R. David (2011:24):

a. Manfaat Keuntungan Keuangan

Bisnis yang menggunakan berbagai konsep manajemen strategis menunjukkan perbaikan yang signifikan dalam penjualan, profitabilitas, dan produktivitas dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang tanpa aktivitas perencanaan strategis yang sistematis. Perusahaan berkinerja tinggi cendetung membuat perencanaan sistematis untuk mempersiapkan diri menghadapi fluktuasi di masa depan dalam lingkungan internal dan eksternal mereka. Perusahaan[1]perusahaan dengan sistem perencanaan yang mengadopsi teori manajemen strategis, biasanya menunjukkan kinerja keuangan jangka panjang yang lebih baik relative terhadap industri mereka.

b. Manfaat Non-keuangan

Selain membantu perusahaan menghindari bencana keungan, manajemen strategis menawarkan keuntungan-keuntungan nyata lain, seperti meningkatnya kesadaran akan ancaman eksternal, membaiknya pemahaman akan strategi pesaing, naiknya produktivitas karyawan, menurunnya resistensi pada perubahan, dan pemahaman yang lebih jelas akan relasi kinerja-imbalan. Manajemen strategis meningkatkan kapabilitas pencegahan persoalan organisasi sebab ia mendorong interaksi antarmanajer di semua level divisional dan level fungsional.

Secara garis besar manfaat utama dari manajemen strategis adalah membantu organisasi merumuskan strateg-strategi yang lebih baik melalui pendekatan yang lebih sistematis, logis, dan rasional untuk menentukan pilihan strategi. Tetapi perumusan strategi-strategi tersebut harus diimplementasikan secara efektif.

Konsep Manajemen Strategi

Menurut David (2013:35-36), proses manajemen strategis terdiri tiga tahap:

Tahap 1: Strategy formulation / Perumusan Strategi Formulasi strategi termasuk mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menentukan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, merumuskan alternative strategi, dan memilih tertentu yang akan dilaksanakn. Isu-isu penting dalam formulasi strategi adalah bisnis apa yang akan dimasuki, juga bisa apa yang seharusnya ditinggalkan, apakah harus melakukan ekpansi atau diversifikasi usaha, apakah perlu go internasional, dan lain-lain.

Tahap 2: Strategy implementation / Penerapan Strategi Implementasi strategi mensyaratkan perusahaan untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang telah diformulasikan dapat dijalankan secara baik. Hal penting lainnya yang terkait dengan implementasi adalah mengembangkan budaya yang mendukung pelaksanaan strategi, struktur organisasi yang efektif, mengarahkan usaha pemasaran, memberdayakan informasi dan menghubungkan kinerja karyawan dengan kinerja organisasi.

Tahap 3: Strategy evaluation / Penilaian Stategi Evaluasi strategi adalah tahap final dalam manajemen strategis. Manajer sangat ingin mengetahui kapan strategi tidak dapat berjalan seperti yang diharapkan : evaluasi strategi adalah alat utama untuk mendapatkan informasi ini. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa datang karena faktor internal dan eksternal secara konstan berubah. Evaluasi dibutuhkan karena kesuksesan hari ini tidak bisa menjamin hari esok. Tiga aktifitas dasar evaluasi strategi adalah:

  • Meninjau ulang faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi dasar saat ini.
  • Mengukur kinerja.
  • Mengambil tindakan korektif.

Sumber bacaan

Hariadi, Bambang, (2003). Strategi Manajemen, Bayumedia Publishing, Jakarta

Joewono, Handito. (2012). Strategy Management. Jakarta: Arrbey

Ismail Solihin. (2012). Manajemen Strategik. Jakarta: Erlangga.

Pearce, John A. dan Robinson, Richard B. 2013. Manajemen Strategis: Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian. Jakarta: Salemba Empat

Aaker, David A. 2013. Manajemen Pemasaran Strategi. Edisi kedelapan. Salemba Empat. Jakarta.

Dewanti, Retno.2008.Kewirausahaan. Jakarta: Mitra Wacana Media.

David Fred. 2007. Strategic Management: Concepts & Cases. 11th Edition, Prentice Hall

David, Fred.R., 1999, Strategic Management, Seventh Edition, New Jersey, Prentice Hall International, Inc.

David, Fred R. Strategic Management, Prentice Hall International, Inc., the Philippines, 1996.

Hunger, J. David, dan Thomas L. Wheelen. Strategic Management, Addison Wesley Publishing Company, Reading, Massachusetts, 1996

Hunger, J. David & Thomas L. Wheelen. Strategic Manajemen : Bisnis Policy, Entering 21’st Century Global Society. USA. Adison Wesley-Longman,Inc. 1998

Assauri, Sofjan. (2013), Manajemen Pemasaran : Dasar, Konsep dan Strategi, Penerbit Rajawali Pers, Jakarta.

David, F. R. (2010). Manajemen Strategi : Konsep. Jakarta: Salemba Empat edisi 12.

David, Fred R. 2011. Strategic Management : Consepts and Cases. Edition 13th Pearson Education

John A. Pearce II dan Richard B.Robinson, Jr., (2008). Manajemen Strategis Formulasi, Implementasi dan Pengendalian. Jakarta: Salemba Empat

Robbins, Stephen P. & Coulter, Mary. 2010. Manajemen Ed.10. Jakarta: Erlangga.

Prawirosentono, Suyadi & Primasari, Dewi. (2014). Manajemen Stratejik & Pengambilan Keputusan Korporasi. Jakarta: PT Bumi Aksara

Aarker, David., 2013. Manajemen Pemasaran Strategis. Edisi 8. Jakarta: Salemba Empat.