Strategi mengatasi konflik dengan cara yang produktif yaitu ...

Strategi mengatasi konflik dengan cara yang produktif yaitu ...

Bagaimana cara mengatasi konflik dalam organisasi secara efektif sebagai seorang pemimpin? Dalam sebuah organisasi tentunya kita tak luput dari sebuah konflik. Hal ini dapat terjadi karena ada banyak individu yang ditempatkan untuk bekerja bersama di dalam perusahaan. Oleh karena itu, konflik merupakan hal yang wajar terjadi dan sebagai pemimpin, Anda harus bisa mencari jalan keluar untuk mengatasi konflik-konflik yang terjadi di dalam organisasi. Lantas, bagaimana cara mengatasi konflik-konflik tersebut?

Cara Mengatasi Konflik dalam Organisasi

Sebagai seorang pemimpin tentunya Anda harus dapat menjadi role model bagi seluruh karyawan Anda. Sikap Anda dalam mengambil keputusan harus diperhitungkan agar dapat menguntungkan semua yang terlibat dan tidak menjatuhkan satu belah pihak. Khususnya dalam mengatasi konflik, Anda harus menjadi seorang pemimpin yang adil dan membuat siapapun yang bekerja di bawah Anda merasa aman dan nyaman. Lalu, jika sebuah konflik terjadi di perusahaan Anda, berikut ini hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi konflik tersebut:

1. Hindari Menyudutkan Satu Belah Pihak

Menjadi seorang pemimpin dalam sebuah organisasi haruslah adil dan tidak memihak siapapun. Meskipun seorang karyawan yang terlibat konflik ini menempati posisi yang tinggi seperti manajer sekalipun, Anda tidak boleh langsung beranggapan bahwa manajer Anda yang paling benar dan orang yang terlibat konflik di bawahnya yang salah.

2. Menjadi Mediator yang Bijaksana

Dalam mengatasi sebuah masalah, sebagai pemimpin Anda akan ditempatkan sebagai seorang mediator yang dapat menengahi konflik yang terjadi di antara karyawan Anda. Tugas seorang mediator adalah mendengarkan permasalahan yang terjadi dari dua belah pihak, lalu memproses informasi tersebut dan menyimpulkan secara objektif. Secara objektif artinya, Anda harus dapat memproses permasalahan yang terjadi sesuai fakta dan bukan opini yang dapat merugikan sebelah pihak.

3. Mengambil Keputusan Bersama

Setelah Anda mengetahui akar permasalahan yang terjadi, maka ini saatnya untuk Anda duduk bersama-sama dengan karyawan-karyawan yang terlibat di dalam konflik. Guna dari mengumpulkan semuanya di dalam sebuah ruangan adalah untuk mencegah terjadinya miskomunikasi dan juga mengambil jalan keluar yang tepat bersama-sama. Dengan cara ini, maka diharapkan karyawan yang terlibat di dalam konflik dapat menepati janji yang dibuat dalam pengambilan keputusan jalan keluar yang diambil tersebut.

4. Melakukan Evaluasi

Langkah terakhir yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi konflik dalam organisasi adalah melakukan evaluasi. Buatlah sebuah rencana untuk mencegah konflik yang serupa terjadi di masa depan. Dengan demikian, perusahaan yang dibangun dapat berkembang dengan baik dan stabil, serta karyawan-karyawan akan merasa aman dan nyaman ketika bekerja di bawah seorang pemimpin yang adil dan bijaksana seperti Anda.

Baca Juga : Alasan Kenapa Evaluasi Kinerja Karyawan itu Penting

Jadilah Pemimpin yang Peka dan Dapat Memahami Karyawannya

Menjadi seorang pemimpin tidak hanya selalu memikirkan tentang pemasukan dan pengeluaran saja. Perusahaan-perusahaan yang dapat berkembang dan maju biasanya mempunyai pemimpin yang peka akan kebutuhan karyawannya serta dapat memahami seluruh permasalahan yang terjadi. Anda harus menjadi pemimpin yang peka serta adil dan bijaksana demi mencapai target perusahaan yang Anda harapkan.

Karyawan yang merasa aman dan juga bahagia saat bekerja di perusahaan Anda tentunya akan membawa pemasukan yang lebih lagi, bukan? Oleh karena itu, Anda bisa memberikan sebuah reward kepada karyawan agar mereka dapat bekerja dengan lebih maksimal dengan Sodexo Gift Pass yang tentunya berguna untuk mereka!

Strategi mengatasi konflik dengan cara yang produktif yaitu ...

Dalam dinamika setiap organisasi, konflik merupakan sesuatu yang normal, apalagi karena banyaknya keinginan dan kepentingan yang tak selalu sama. Namun, konflik yang tidak dikelola dengan baik akan menjadi hal negatif, di antaranya perpecahan, permusuhan, dan persaingan tidak sehat. Dampaknya akan terasa di kinerja, produktivitas, dan masa depan organisasi Anda sendiri jika konflik telah meluas.

Karena itu, Anda perlu menguasai keterampilan manajemen konflik untuk mencegah dampak buruknya. Manajemen konflik sendiri adalah upaya meredakan konflik dan menyatukan kembali pihak-pihak melalui solusi yang dapat diterima kedua pihak. 

6 tipe manajemen konflik yang perlu Anda ketahui

Accommodating, yaitu Anda sebagai pihak ketiga menengahi konflik dengan membuka diri untuk menerima dan menampung seluruh aspirasi, pandangan, dan pendapat dari kedua pihak yang terlibat konflik. Namun, Anda bertindak sebagai pembuat keputusan, dengan solusi yang bisa menguntungkan salah satu pihak atau bisa juga adil.

Avoiding, yaitu langkah antisipasi yang dilakukan untuk mencegah dan menghindari potensi konflik. Di sini Anda harus punya daya analisis yang tajam terhadap dinamika organisasi dan tim, serta mampu mengidentifikasi hal-hal yang dapat menjurus ke konflik antaranggota tim. Lalu, Anda mengambil kebijakan sebelum konflik terjadi. 

Compromising, yaitu proses penyelesaian konflik dengan upaya mencapai kompromi, ketika masing-masing pihak yang terlibat menurunkan atau mengurangi tuntutan, kepentingan, keinginan, atau kehendak, hingga menghasilkan titik temu yang dapat diterima keduanya. 

Collaborating, yaitu Anda mengubah konflik menjadi hal yang positif, dengan membiarkan kedua pihak berkolaborasi. Namun solusi ini hanya efektif apabila kedua pihak yang berkonflik bisa menyepakati sebuah tujuan bersama.

Competing, yaitu penyelesaian konflik dengan membiarkan kedua pihak yang berkonflik untuk berkompetisi secara sehat. Anda sebagai wasit memantau dan mengawasi mereka. Dalam beberapa kasus, solusi ini cukup fair namun menghasilkan solusi menang-kalah.

Conglomerating, yaitu cara menyelesaikan konflik dengan menggabungkan beberapa cara di atas.

Kompromi adalah tipe manajemen konflik yang paling umum dilakukan karena menghasilkan win-win solution. Dalam hal ini, semua pihak menang, tidak ada yang lebih diuntungkan dan tidak ada yang lebih dirugikan.

Sebagai pemimpin, Anda juga perlu menerapkan strategi mengelola manajemen konflik. Strategi ini adalah tahapan penyelesaian secara berurutan, yaitu:

Identifikasi

Ini merupakan tahap paling awal, saat Anda perlu mengenali konflik yang terjadi, pihak-pihak yang terlibat, skala konflik, akar permasalahan, dan dampak yang mungkin terjadi. Semakin cepat Anda mengidentifikasi, semakin cepat pula peluang Anda untuk meminimalkan dampak.

Diagnosis

Proses ini melibatkan pemetaan konflik dan analisis sejumlah opsi penyelesaian. Di tahap ini Anda memperhitungkan setiap langkah yang akan Anda ambil beserta konsekuensinya, lalu menetapkan pilihan yang paling masuk akal dan tidak berat sebelah.

Menyepakati solusi

Anda duduk bersama dengan pihak-pihak yang terlibat dalam konflik, menawarkan solusi yang adil bagi mereka. Setelah kesepakatan tercapai, kedua pihak harus menerima dan menjalankan putusan tersebut.

Penerapan putusan

Kesepakatan tidak menandai akhir dari konflik, melainkan awal dari resolusi konflik. Anda wajib memastikan kedua pihak menjalankan putusan yang telah dibuat. Anda juga berhak memberikan sanksi jika ada pihak yang melanggar kesepakatan atau kembali bersikap menyulut konflik.

Evaluasi

Ini merupakan tahap penilaian terhadap solusi yang Anda ambil, apakah efektif menyelesaikan konflik atau tidak, di mana kekurangannya, dan apa yang harus Anda lakukan apabila kejadian serupa terulang, dan seterusnya.

Baca Juga: Millenials Dinilai Paling Sesuai untuk Posisi Business Development

Setiap pemimpin hebat di organisasi tahu cara menyelesaikan konflik yang tepat. Selain itu, mereka juga tahu bagaimana membangun tim yang hebat.

Untuk membangun tim hebat, Anda perlu bakat-bakat potensial. Anda dapat merekrut mereka di marketplace Glints. Caranya mudah, Anda cukup buat akun gratis di https://employers.glints.id, kemudian pasang iklan lowongan kerja Anda gratis dan tanpa batas.

Jika Anda membutuhkan top talent untuk mengisi peran di perusahaan Anda dalam waktu mendesak, maka solusinya adalah layanan TalentHunt. Tim perekrut profesional akan membantu perusahaan Anda mendapatkan kandidat yang tepat dengan menyaring ribuan top talent di database Glints menggunakan teknologi rekrutmen berbasis machine learning yang andal. 

Anda akan mendapatkan beberapa kandidat yang paling sesuai kualifikasi dan job description dalam waktu maksimal 3 minggu. Glints adalah platform rekrutmen yang efisien dan fleksibel. Glints hanya menarik fee setelah perusahaan Anda memutuskan merekrut dan mempekerjakan kandidat yang kami rekomendasikan. Jika Anda batal merekrut karena tidak cocok dengan kandidat, Anda tidak dikenai biaya apa pun.

Selain itu, kami memberikan garansi 90 hari penggantian kandidat gratis apabila Anda tidak puas dengan kinerja karyawan baru. Anda tak perlu mengeluarkan biaya untuk mengulang rekrutmen dari awal.