Jelaskan beberapa zat sisa metabolisme yang bersifat racun bagi tubuh

Metabolisme yang terjadi dalam tubuh menghasilkan zat sisa, antara lain amonia, urea, dan asam urat. Beberapa zat sisa metabolisme bersifat racun (toksik) bagi tubuh, misalnya limbah yang mengandung nitrogen. Nitrogen dihasilkan ketika makanan diubah menjadi karbohidrat dan lemak. Sebagian lagi dihasilkan ketika makanan dirombak menjadi energi. Produk nitrogen itu adalah amonia.

Dengan demikian, alasan ekskresi diperlukan tubuh yaitu untuk mengeluarkan zat sisa metabolisme yang bersifat racun dan agar racun tidak tertumpuk pada tubuh dan merusak organ tubuh.

Proses biologi di dalam tubuh manusia ada yang disebut dengan nama sistem ekskresi. Sistem ekskresi adalah proses pengeluaran zat–zat sisa metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Zat ini dapat berupa karbon dioksida, urin, urea, keringat dan senyawa–senyawa lain yang bersifat toksik atau meracuni.

Apabila toksin atau racun tersebut tidak segera dibuang, segala macam zat tersebut akan menumpuk di dalam tubuh dan berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan. Untuk membuang racun-racun itu, ada sejumlah organ tubuh yang membantu ekskresi.

Organ-organ tersebut antara lain: organ, yaitu paru-paru, kulit, hati, usus besar dan ginjal. Masing-masing organ ekskresi tersebut memiliki fungsi dan cara kerja yang berbeda untuk membuang zat sisa dan racun dari dalam tubuh.

Secara umum dapat diartikan bahwa sistem ekskresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sisa-sisa metabolisme ini berupa senyawa-senyawa yang bersifat toksik atau racun sehingga jika tidak dikeluarkan dapat menyebabkan terganggunya fungsi organ-organ di dalam tubuh.

Penjelasan Singkat Tentang Sistem Ekskresi

Sistem ekskresi adalah sistem yang memiliki tugas untuk mengolah zat sisa metabolisme dan racun, lalu membuangnya dari dalam tubuh. Sebab, zat-zat sisa dan racun tersebut bisa mengakibatkan masalah kesehatan apabila tidak dibuang dari dalam tubuh.

Dalam sistem ekskresi manusia, ada sejumlah organ yang bertugas untuk proses pembersihan seperti kulit, paru-paru, hati, usus besar dan ginjal. Masing-masing organ memiliki fungsi serta cara kerja yang berbeda-beda untuk menyingkirkan zat sisa metabolisme dan racun dari dalam tubuh Anda.

Advertising

Advertising

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya ada sejumlah organ tubuh yang memiliki tugas untuk sistem ekskresi. Beriku ulasan lengkap sistem tubuh yang berfungsi mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme dari dalam tubuh. Berikut penjelasan dari setiap organ tubuh:

1. Ginjal

Organ pertama yang bertugas melakukan sistem ekskresi adalah ginjal. Organ ini berada di di kedua sisi tulang belakang, tepatnya di rongga perut bagian belakang. Ginjal memiliki bentuk menyerupai kacang merah dan berwarna merah kecokelatan. Manusia memiliki sepasang ginjal yang berada di sisi kanan dan kiri tubuh.

Fungsi dari ginjal adalah menyaring zat sisa makanan, obat-obatan, atau racun yang terdapat di darah. Selain itu, ginjal juga berperan mengendalikan keseimbangan cairan dan kadar elektrolit dalam tubuh. Jika tubuh Anda kelebihan garam atau mineral, ginjal pun akan membuangnya. Zat sisa yang terkumpul, kemudian akan diubah menjadi urine yang akan keluar saat buang air kecil.

2. Kulit

Dalam kulit manusia didapati adanya tiga hingga empat juta kelenjar keringat. Kelenjar tesebut tersebar di seluruh bagian tubuh, namun yang paling banyak ada di telapak tangan, kaki, wajah, dan ketiak.

Kelenjar keringat terbagi menjadi dua ragam, yaitu kelenjar ekrin dan kelenjar apokrin. Kelenjar ekrin terhubung langsung dengan permukaan kulit dan menghasilkan keringat yang tidak berbau dan encer. Sementara itu, kelenjar apokrin menghasilkan keringat yang mengandung lemak dan pekat, serta terdapat di folikel rambut, seperti ketiak dan kulit kepala.

Ada beberapa jenis racun yang dibuang melalui kelenjar keringat di kulit, antara lain zat logam, bisphenol A, polychlorinated biphenyls, urea, phthalate, dan bikarbonat. Tak hanya racun, kelenjar keringat di kulit juga berfungsi untuk membunuh dan membuang bakteri.

3. Usus Besar

Organ berikutnya yang bertugas sebagai sistem ekskresi adalah usus besar. Usus besar bertugas untuk menyerap sisa air dan nutrisi yang tidak bisa dicerna oleh usus kecil. Usai diserap, sisa makanan dan minuman tersebut diubah menjadi feses, lalu dibuang melalui dubur saat Anda buang air besar.

4. Hati

Organ saluran ekskresi yang cukup besar adalah hati dengan berat sekitar satu kilogram. Organ ini penting bagi metabolisme tubuh karena berfungsi sebagai pelindung dan sistem imunitas. letaknya berada di bagian kanan atas dalam rongga perut, tepat di bawah diafragma.

Dalam sistem kerja tubuh, hati berfungsi untuk mengolah amonia menjadi urea. Setelah itu, urea yang diolah di hati akan dibuang melalui sistem ekskresi pada ginjal lewat urine. Selain amonia, zat lain yang dibuang atau diekskresi oleh hati adalah zat beracun dalam darah, misalnya akibat konsumsi alkohol atau obat-obatan.

5. Paru-paru

Organ berikutnya yang memiliki sistem ekskresi adalah paru-paru. Keberadaannya menjadi penopang utama dalam sistem pernapasan manusia. Melalui proses pernapasan, paru-paru bertugas untuk memindahkan oksigen yang diperoleh dari udara ke dalam darah. Darah yang telah mengandung oksigen tersebut akan disalurkan ke seluruh jaringan dan organ tubuh agar dapat berfungsi dengan baik.

Setelah memperoleh oksigen, setiap sel tubuh yang menghasilkan karbondioksida sebagai zat metabolisme aka melepasnya kemudian. Karbondioksida merupakan zat beracun yang bisa berbahaya bagi kesehatan apabila menumpuk di dalam darah.

Dalam proses pembersihan, karbondioksida akan dibawa oleh darah kembali menuju paru-paru dan dikeluarkan ketika Anda mengembuskan napas. Batuk atau bersin juga merupakan mekanisme alami tubuh yang melibatkan paru-paru dan saluran napas untuk mengeluarkan zat kimia atau gas beracun, debu, kuman, virus, dan benda asing yang masuk ke dalam sistem pernapasan.

Selain energi, metabolisme tubuh juga menghasilkan zat sisa yang harus dikeluarkan melalui sistem eksresi. Proses eksresi sangatlah penting, karena penumpukan zat sisa metabolisme di dalam tubuh dapat memicu gangguan kesehatan.

Hasil proses eksresi atau pengeluaran zat sisa metabolisme dari dalam tubuh dapat berupa urine, feses, keringat, dan karbon dioksida dalam pernapasan. Proses ini melibatkan berbagai organ tubuh, mulai dari ginjal, hati, kulit, usus besar, hingga paru-paru.

Jelaskan beberapa zat sisa metabolisme yang bersifat racun bagi tubuh

Organ-Organ yang Berperan dalam Sistem Ekskresi

Proses eksresi tak hanya mencegah terjadinya penyakit karena penumpukan zat sisa, tetapi juga menjaga keseimbangan senyawa kimia dan cairan dalam tubuh.

Seperti yang telah disebutkan di atas, ada beberapa organ yang berperan penting dalam proses eksresi. Berikut ini adalah penjelasannya:

1. Ginjal

Ginjal merupakan salah satu organ utama di dalam proses eksresi. Organ yang berbentuk seperti kacang merah ini bertugas untuk menyaring darah, membuang limbah, mengontrol keseimbangan cairan, dan menjaga kadar elektrolit dalam tubuh.

Dalam 24 jam, ginjal menyaring sekitar 200 liter cairan dan mengeluarkan sekitar 2 liter cairan dalam bentuk urine. Sebelum dikeluarkan oleh tubuh, urine akan tersimpan di dalam kandung kemih selama 1–8 jam.

Selain menghasilkan limbah berupa urine, darah yang disaring di ginjal juga mengandung zat-zat yang masih diperlukan oleh tubuh, seperti garam, air, dan mineral. Saat ginjal tidak mampu menyaring darah maka terjadilah kondisi yang dikenal dengan penyakit gagal ginjal.

2. Liver atau hati

Organ lain yang tidak kalah penting dalam sistem ekskresi adalah liver atau hati. Hati merupakan organ terbesar dalam tubuh, serta berperan dalam metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Zat-zat yang dipecah di hati akan diekskresikan dalam empedu dan darah.

Produk sampingan dari empedu akan masuk ke usus dan dikeluarkan oleh tubuh dalam bentuk feses. Sementara produk sampingan darah akan disaring oleh ginjal dan dikeluarkan oleh tubuh dalam bentuk urine.

Jika hati berhenti bekerja secara mendadak, baik dalam hitungan hari maupun minggu tanpa ada riwayat gangguan pada hati sebelumnya, kondisi ini dikenal dengan gagal hati akut. Kondisi ini dapat disebabkan oleh overdosis obat-obatan ataupun infeksi.

3. Kulit

Dalam sistem ekskresi, kulit berperan dalam mengeluarkan keringat melalui kelenjar keringat yang tersebar di seluruh bagian tubuh. Kelenjar keringat ini memproduksi keringat yang mengandung garam, air, atau zat-zat lain yang tidak diperlukan oleh tubuh.

Selain sebagai hasil dari proses ekskresi tubuh, keluarnya keringat juga bertujuan untuk menjaga suhu tubuh agar tetap stabil. Ada beberapa faktor yang dapat memicu keluarnya keringat, mulai dari suhu panas, aktivitas fisik, konsumsi makanan pedas, demam, maupun kondisi medis tertentu.

Meski berkeringat merupakan hal yang normal, ada beberapa kondisi yang harus Anda waspadai terkait jumlah keringat yang keluar dari tubuh, seperti terlalu sedikit berkeringat (hipohidrosis), terlalu banyak berkeringat (hiperhidrosis), atau heat stroke.

4. Usus besar

Usus besar merupakan bagian dari sistem pencernaan yang bertanggung jawab dalam proses ekskresi. Berbeda dengan ginjal dan kulit yang mengeluarkan zat sisa dalam bentuk cairan, usus besar mengeluarkan zat sisa berbentuk padat, yaitu feses.

Sisa makanan yang tidak dapat dicerna oleh tubuh akan masuk ke usus besar melalui usus kecil. Dibutuhkan waktu sekitar 36 jam untuk melewati usus besar, sebelum akhirnya zat sisa metabolisme ini dikeluarkan dari tubuh melalui rektum.

Karena merupakan organ yang sangat penting dalam proses eksresi, Anda harus mewaspadai beberapa penyakit yang dapat menyerang usus besar, seperti kanker usus besar, divertikulitis, dan kolitis ulseratif.

5. Paru-paru

Dalam sistem ekskresi, paru-paru mengeluarkan zat sisa metabolisme tubuh berupa karbon dioksida dan air melalui proses pernapasan. Saat bernapas, oksigen yang dihirup manusia akan menuju paru-paru dan dialirkan ke seluruh tubuh melalui darah.

Nantinya, akan terjadi pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida di setiap sel tubuh. Karbon dioksida ini merupakan gas buangan atau limbah, yang akan dibawa lagi ke paru-paru dan dikeluarkan melalui pernapasan.

Seiring bertambahnya usia, kapasitas paru-paru atau kemampuan paru-paru menampung udara saat bernapas akan menurun. Oleh karena itu, jagalah kesehatan paru-paru Anda dengan berolahraga, tidak merokok, makan makanan bergizi seimbang, dan mengurangi stres.

Kelima organ tubuh di atas sangatlah penting dalam sistem eksresi manusia. Pastikan kita selalu menjaga kesehatan agar organ-organ tersebut dapat terus berfungsi dengan baik. Jika memililki keluhan terkait fungsi organ-organ di atas, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.