Sikap yang baik dan tidak baik dalam cerita Taman yang Hilang

Pesan Moral Taman Bermain yang Hilang – Apakah kamu masih ingat tentang cerita ‘Taman Bermain yang Hilang’? Ayo, temukan pesan moral dalam teks tersebut! Pembahasan Jawaban Pesan Moral Taman Bermain yang Hilang kelas 4 tema 4 subtema 2 pembelajaran 6. Pembelajaran kali ini mengulang dari pembelajaran sebelumnya jadi yuk ingat kembali.

Pesan Moral Taman Bermain Halaman 90

Baca kembali cerita tentang ‘Taman Bermain yang Hilang’!

Tuliskan pesan moral dari cerita tersebut!

Jawab : Kita harus menjaga lingkungan karena bukan hanya kita yang memanfaatkan lingkungan tersebut. Selain melestarikan lingkungan kita juga sudah menjaga kelestarian hewan, apalagi jika terdapat hewan langka di dalamnya. Selain itu juga kita akan mendapatkan banyak manfaat yang kita dapatkan apabila kita menjaganya dengan baik.

Tukarkan pesan moral yang telah kamu tulis dengan teman dan berilah komentar tentang pesan moral tersebut!

Jawab : pesan tersebut mengingatkan kitta agar tetap menjaga lingkungan agar kita mendapatkan banyak manfaatnya.

Apakah pada cerita ‘Taman Bermain yang Hilang’ kamu menemukan sikap-sikap yang baik dan sikap yang kurang baik? Tuliskan pada kolom di bawah ini!

Sikap yang baikSikap yang tidak baik
Peduli terhadap temanMerusak hutan bakau
Sayang terhadap teman-temanMendirikan bangunan di sekitar hutan bakau

Pesan Moral Taman Bermain Halaman 92

Apakah kamu sering menemukan sikap yang baik dan sikap yang tidak baik di sekitarmu? Tuliskan pada diagram berikut!

Sekarang kita akan kembali berlatih silat. Kamu akan mempelajari gerak dasar tendangan.

Baca Juga  Jawaban Bacaan Beni Berlatih Bela Diri

Sekarang kamu akan mempelajari tendangan dalam pencak silat. Amati gambar dan baca penjelasannya!

1. Tendangan lurus

Tendangan lurus menggunakan ujung kaki dengan tungkai lurus. Tendangan ini mengarah ke depan pada sasaran dengan meluruskan tungkai sampai ujung kaki. Bagian kaki yang kena saat menendang adalah pangkal bagian dalam jari-jari kaki. Posisi badan menghadap ke sasaran.

2. Tendangan tusuk

Hampir sama dengan tendangan lurus, yakni mengarah ke depan, namun perkenaannya adalah ujung jari-jari kaki.

3. Tendangan jejak

Disebut juga dorongan telapak kaki. Tendangan ini mengarah ke depan yang sifatnya mendorong ke sasaran dada dengan perkenaan telapak kaki penuh.

4. Tendangan T

Hampir sama dengan tendangan lurus, yakni menggunakan sebelah kaki dan tungkai. Lintasannya lurus ke depan dan perkenaannya pada tumit, telapak kaki, dan sisi luar telapak kaki. Tendangan ini biasanya digunakan untuk serangan samping dengan sasaran seluruh bagian tubuh.

Kesimpulan

Demikian tadi pembahasan Jawaban Pesan Moral Taman Bermain yang Hilang Kelas 4 Tema 4 Subtema 2 Pembelajaran 6. Semoga dapat membantu sobat semua dalam menjawab pertanyaan yang adap pada buku siswa. Selalu nantikan pembahasan-pembahasan selanjutnya di bloggers.id

Pencarian Populer : sikap yang baik pada cerita taman bermain yang hilangtuliskan pesan moral pada cerita tersebut

Apakah dampak yang ditimbulkan jika tidak tercapainya perencanaan agregat ? Berikan Solusinya ?

Perencanaan agregat dipakai oleh perusahaan apa saja dan berikan contohnya?

Seberapa besar pengaruh perencanaan agregat terhadap produksi ?

Contoh bagaimana memberikan tata letak yang strategis ?

Apa sih artiya bio data saya

tolong bang plis jangan di read banh​

jika dunia hancur apakah dunia akan ada kembali?​

Bagaimana bentuk syukur umat Kristen dalam hubungannya dengan Jumat Agung dan Paskahsorry kalo aku kasih pelajaran ujian nasional soalnya ngak ada pel … ajaran agama di sini tapi somoga kalian jawab yah:]​

makna isi kandungan surat Al furqon dan surat Al isra sert hadist rendah hati ,hemat dan hidup sederhana , menganalisis makba kandungan dengan benar ? …

14.pukul 00.15 15.pukul o2.45​

Video yang berhubungan

Ilustrasi siswa belajar online. Cerita Taman Bermain yang Hilang, Pesan Moral dan Sikap Baik dan Tidak Baik, Tema 4 Kelas 4 Halaman 90 91 Subtema 2.* /Pexels

Page 2

1. tuliskan pesan moral dari cerita tersebut

Dalam cerita tersebut dikisahkan bagaimana Kupi merasa sedih karena ulah manusia yang merusak hutan bakau dimana Kupi dan teman-temannya bermain.

Manusia membangun bangunan hingga merusak hutan bakau yang menjadi tempat hidup makhluk hidup lainnya. Merusak hutan bakau juga dapat berakibat buruk terhadap kehidupan manusia sendiri.

Pesan moral dari cerita Taman Bermain yang Hilang yakni sangat penting untuk tidak merusak sumber daya alam sebab banyak makhluk hidup yang bergantung didalamnya.

Selain itu, merusak sumber daya alam akan berakibat buruk terhadap kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.

Baca Juga: Apa Manfaat Tanaman Bagi Lingkungan Sekitar? Kelas 4 Tema 4 Subtema 2

2. apakah pada cerita Taman Bermain yang Hilang kamu menemukan sikap sikap yang baik dan sikap yang tidak baik? tuliskan pada kolom di bawah ini

Ini contoh kunci jawaban tema 4 kelas 4 halaman 91 tentang cerita Taman Bermain yang Hilang.

Dalam cerita ini terdapat sikap-sikap baik serta sikap-sikap tidak baik yang bisa dijadikan pelajaran.

Sikap baik yang dapat dicontoh yakni:- Terlihat betapa sayangnya Kupi terhadap teman-temannya- Ayah Kupi memberi penjelasan kepada Kupi tentang rusaknya hutan bakau dengan bijaksana

- Kupi dan ayah Kupi menyayangkan rusaknya hutan bakau yang juga akan berpengaruh kepada kehidupan manusia.

Sumber: Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Kelas 4

Malam hari merupakan malam yang ditunggu oleh Kupi, kepiting kecil. Ia menikmati saat-saat berjalan perlahan di gundukan pasir bersama ayahnya. Mereka menanti datangnya air pasang, yang akan membawa mereka ke dunia yang berbeda. Ya, Kupi selalu menanti saat-saat mereka terhempas oleh air pasang, lalu tiba di hutan bakau. Nanti di sana ia pasti akan bertemu dengan teman-teman kecilnya yang lain. Upi, si udang kecil, Kuro, si kura-kura, dan teman-teman yang lebih besar seperti Bangau Cilik dan Momo si monyet. Di antara akar bakau mereka bisa bermain kejar-kejaran, petak umpet, atau tidur di sela akar yang melintang. Seru sekali saat-saat itu.

Ada kalanya mereka berpisah, terbawa oleh pasang surut, kembali ke laut bebas. Namun, suatu hari mereka bertemu lagi dan bermain bersama lagi. Suasana di hutan bakau tentu berbeda dengan suasana di laut lepas. Airnya pun berbeda. Tidak asin seperti air laut, tetapi tidak juga tawar. Kupi tidak tahu apa namanya. Berbeda, tetapi Kupi dan teman-teman tetap bisa bermain dengan nyaman.

Malam itu, di pesisir pantai, Kupi bertanya pada ayahnya. “Ayah, mengapa kita tidak lagi pernah bisa bertemu dengan Bangau Putih, teman ayah? Aku juga sudah rindu bertemu dengan sahabat-sahabat kecilku. Aku sudah lama sekali tidak bertemu dengan Upi, Kuro, Bangau Cilik, dan Momo. Mengapa sekarang susah sekali kita bertemu dengan mereka ya?”

Sambil berjalan pelan di gundukan pasir, ayah kepiting menjelaskan perlahan. “Kupi, sayang sekali hutan bakau tempatmu bermain sudah rusak. Ayah dengar dari Paman Nelayan, manusia di pesisir pantai sana ingin membuat bangunan-bangunan yang tinggi menjulang. Butuh lahan yang lebih luas. Oleh karenanya mereka menebang habis hutan bakau. Mereka bangun gedung tinggi menjulang ke langit di atas taman bermainmu dulu.” Ayah menjelaskan perlahan. Sesungguhnya ia tidak ingin Kupi sedih. Tetapi bagaimana lagi? Ayah tidak ingin Kupi terus menanti tanpa pasti.

Baca Juga :  Keragaman Alat Musik Daerah di Indonesia

Kupi tertunduk sedih. Pupus sudah harapannya bertemu lagi dengan sahabat- sahabat kecilnya.

“Mengapa manusia begitu jahat, ayah? Mengapa manusia tidak memikirkan kita, makhluk kecil di pesisir pantai? Mengapa manusia hanya memikirkan dirinya sendiri?” Kupi meratap pelan, namun penuh amarah.

Ayah ingin menenangkan hati Kupi. Ia menambahkan, “Sebenarnya, ketika hutan bakau tempatmu bermain ditebang, manusia pun menerima akibat buruknya, Kupi. Air laut akan semakin mudah mencapai daratan. Tidak ada lagi pohon bakau yang menahan. Lama-kelamaan, air tanah di sekitar pantai akan menjadi air asin. Manusia ‘kan tidak bisa minum air asin, Kupi.” Ayah berusaha menjelaskan panjang lebar.

Ayah kemudian menambahkan, “Dengan rusaknya pantai akibat penebangan bakau, kegiatan manusia pun menjadi terganggu. Sekarang wisatawan yang berkunjung ke pantai ini semakin berkurang. Para pedagang yang dulu berjualan di sekitar sini tidak ada lagi. Pemandu wisata yang biasa menjelaskan tentang keindahan pantai dan hijaunya bakau pun sudah jarang terlihat. Nelayan yang biasa menjual hasil tangkapan mereka pun tinggal sedikit.”

Kupi tidak terhibur oleh penjelasan ayah. Pikirnya, biarkan saja manusia menerima akibat dari perbuatannya sendiri. Manusia memang sering tidak bijak. Kupi hanya ingin berdoa, dan berdoa semoga suatu saat nanti hutan bakau akan kembali. Semoga suatu saat nanti ada lagi taman tempatnya bermain. Semoga suatu saat nanti ia masih bisa bertemu dengan sahabat-sahabat kecilnya. Kupi hanya bisa berdoa, semoga kelak manusia bisa bertindak lebih bijaksana. Semoga

Ayo, temukan pesan moral dalam teks tersebut!

Manusia tidak boleh merusak sumber daya alam. Akibat rusaknya sumber daya alam manusia akan meraskan akibatnya. Misalnya hutan bakau yang rusak mengakibatkan beberapa hewan yang tinggal di hutan bakau mengalami kepunahan. Selain itu rusaknya hutan bakau juga mengakibatkan ombok langsung menerjang darata. Rusaknya pantai mengakibatkan wisatawan tidak mau berkunjung

Apakah pada cerita ‘Taman Bermain yang Hilang’ kamu menemukan sikap-sikap yang baik dan sikap yang kurang baik? Tuliskan pada kolom di bawah ini!

Baca Juga :  Jawaban dari Bacaan Balaputradewa Raja Kerajaan Sriwijaya

Sikap yang baik

Kupi sangat menyayangi teman-temannya.

Kupi sangat menyayangkan hutan bakau yang dirusak oleh manusia.

Sikap yang tidak baik

Manusia merusak lingkungan hutan bakau tempat hewan tinggal

Manusia membuat bangunan-bangunan di pesisir pantai yang membutuhkan lahan yang luas

Apakah kamu sering menemukan sikap yang baik dan sikap yang tidak baik di sekitarmu? Tuliskan pada diagram berikut!

taman bermain yang hilang

Video yang berhubungan