Sifat-sifat enzim yang merupakan sebab senyawa organik dapat mempercepat reaksi adalah

Untuk tumbuh, berkembang, hingga bereproduksi, di dalam tubuh manusia terjadi serangkaian reaksi metabolisme yang melibatkan bantuan enzim. Nah, apa saja sifat-sifat enzim dan bagaimana ia bekerja hingga tubuh Anda tetap dapat berfungsi secara normal serta sehat?

Enzim adalah zat di dalam tubuh yang berperan dalam pembentukan mayoritas protein dan sebagian kecil asam ribonukleat (ribonucleid acid atau RNA). Fungsi utama enzim ialah sebagai katalis biologis, yakni mempercepat reaksi metabolisme tertentu di dalam tubuh.

Ada banyak sekali jenis enzim di dalam tubuh yang berperan penting dalam ribuan aktivitas sel di dalam tubuh. Meskipun demikian, enzim-enzim tersebut memiliki benang merah karakteristik atau sifat biologisnya.

Sifat-sifat enzim

Sifat-sifat enzim yang merupakan sebab senyawa organik dapat mempercepat reaksi adalah
Sifat-sifat enzim yang merupakan sebab senyawa organik dapat mempercepat reaksi adalah
Enzim berperan dalam proses metabolisme di tubuh

Sifat-sifat enzim dengan keterkaitan peran sebagai pembantu proses metabolisme adalah sebagai berikut ini.

1. Biokatalisator

Dengan sifat sebagai biokatalisator, enzim mampu mempercepat proses reaksi metabolisme tertentu. Tanpa adanya enzim, metabolisme akan berlangsung sangat lambat. Kendati demikian, enzim tidak mempengaruhi keseimbangan reaksi tersebut.

2. Thermolabil

Kerja enzim pada dasarnya tidak terpengaruh oleh reaksi yang dikatalisnya pada kondisi stabil. Namun, enzim bisa rusak jika terpapar suhu tertentu, mengingat sifat protein dan enzim itu sendiri yang memang thermolabil (rentan bereaksi terhadap perubahan suhu).

Mayoritas enzim di tubuh manusia dapat bekerja secara maksimal saat berada di suhu 37 derajat Celcius. Pada suhu di bawah itu, enzim masih bisa bekerja, tapi kurang maksimal dan cenderung lambat. Sementara pada suhu di atas 60 derajat, enzim akan rusak dan tidak bisa lagi melakukan fungsi katalisis.

3. Sensitif terhadap pH

Selain rentan terhadap suhu tertentu, enzim juga sangat sensitif terhadap kadar keasaman alias pH. Pada usus, enzim dapat bekerja maksimal saat pH mencapai 7,5 (basa), sedangkan enzim pada perut justru bisa berfungsi optimal jika berada pada pH 2 (asam).

Ketika berada pada lingkungan yang terlalu asam atau terlalu basa, enzim akan berubah bentuk, sehingga tidak bisa lagi berperan sebagai katalisis.

4. Aktif dalam jumlah yang sangat sedikit

Dalam menjalankan fungsinya untuk mempercepat metabolisme, enzim hanya terlibat dalam jumlah yang sangat sedikit. Namun, jumlah enzim yang sedikit pun sudah cukup untuk mengubah sejumlah besar substrat menjadi produk hasil dan dapat digunakan berulang-ulang.

5. Bekerja secara spesifik

Enzim memiliki bekerja ciri khas dalam membantu menjalankan reaksi yang dikatalisnya. Artinya, enzim yang sudah membantu mengkatalisis satu reaksi tidak akan mengkatalis reaksi yang lain. Sebab, bagian yang aktif (permukaan tempat melekatnya substrat) hanya setangkup dengan permukaan substrat tertentu.

6. Bisa bekerja satu arah maupun dua arah

Umumnya, enzim bekerja mengkatalisis reaksi satu arah. Meskipun demikian, ada juga enzim yang menjadi katalis reaksi dua arah, seperti enzim lipase yang mengkatalisis pembentukan sekaligus penguraian lemak itu sendiri.

7. Bisa bekerja di dalam ataupun di luar sel

Sifat enzim lainnya dapat berupa endoenzim (bekerja di dalam sel) ataupun ektoenzim (bekerja di luar sel). Contoh endoenzim adalah lisosom, sedangkan yang termasuk ektoenzim yaitu amilase dan maltase.

Berdasarkan sifatnya, baik endoenzim maupun ektoenzim, enzim sendiri tidak dapat bekerja tanpa adanya suatu zat non-protein tambahan yang disebut kofaktor. Sebagai contoh, carbonic anhydrase (enzim yang membantu mempertahankan pH di dalam tubuh) tidak bisa berfungsi optimal tanpa bantuan dari zinc ion.

Beberapa enzim harus dihambat kerjanya

Sifat-sifat enzim yang merupakan sebab senyawa organik dapat mempercepat reaksi adalah
Ada sejumlah enzim yang kinerjanya harus ditahan

Kadang kala, kerja beberapa enzim justru harus diperlemah agar tidak terlalu cepat menghasilkan produk tertentu dari proses metabolisme itu sendiri. Ada beberapa cara untuk memperlambat kerja enzim, seperti:

  • Sebuah molekul memblokir situs aktif sehingga substrat harus bersaing dengan inhibitor untuk menempel pada enzim.
  • Sebuah molekul mengikat enzim di tempat lain selain situs aktif dan mengurangi efektivitas kerjanya
  • Inhibitor mengikat enzim dan substrat setelah erikat satu sama lain. Produk tidak begitu mudah meninggalkan situs aktif, dan reaksinya melambat.
  • inhibitor ireversibel mengikat enzim dan menonaktifkannya secara permanen.

Mengetahui sifat enzim sangat vital bagi kesehatan secara keseluruhan. Tanpa enzim yang berfungsi secara optimal, kesehatan pencernaan, sistem saraf, otot, dan bagian-bagian lain di dalam tubuh bisa terganggu.

Setelah makan tape minum soda itu tidak apa apa tidak yah atau bisa menyebabkan kematian

kelinci berbulu hitam (HH),dg kelinci berbulu putih (hh) kemungkinan kelinci yang lahir berbulu coklat adalah​

apakah bayam mengandung protein?​

Tugas IPA1. Nasi Kunyah + biuret = 2. Kedelai rebus + Lugol = Tolong dongg​

jelaskan makna belajar dan pembelajaran

Buatlah laporan hasil pengamatan berdasarkan praktikum tentang praktikum parasitisme, komersialisme, dan mutualisme​

1. batu yang biasa digunakan sebagai amplas kayu adalah batu ...* 2. mata tombak terbuat dari batu ...* 3. batu yang biasa digunakan sebagai bahan bak … u pembuatan arca ...* 4. berupa kerikil kecil dengan permukaan tumpul adalah ciri batu ...*

apa yang di maksud dengan jaringan ​

penyakit yang menyerang organ hati adalah​

mahkota bunga biasanya memiliki bentuk dan warna yang cukup mencolok fungsi mahkota bunga tersebut adalah​

tirto.id - Enzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan organisme hidup di dalam protoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan protein.

Ada 2 fungsi pokok enzim, yakni mempercepat atau memperlambat reaksi kimia; dan mengatur sejumlah reaksi yang beda-beda dalam waktu yang sama.

Apa pengertian enzim dan komponen, sifat, fungsi, serta contoh jenis-jenisnya? Berikut ini penjelasannya masing-masing.

Apa Itu Enzim

Dalam ilmu biologi, enzim didefinisikan sebagai biokatalisator yang berfungsi mempercepat reaksi biologis di dalam tubuh. Dengan adanya enzim, proses reaksi biologis di dalam tubuh bisa terjadi tanpa ikut bereaksi dengan subtrat (komponen yang akan dipecah oleh enzim).

Enzim juga termasuk bagian penting di tubuh manusia. Dikutip dari livescience, enzim merupakan katalis yang sangat selektif. Artinya setiap enzim hanya mempercepat reaksi tertentu.

Beberapa enzim membantu memecah molekul besar menjadi potongan-potongan kecil yang lebih mudah diserap tubuh. Namun ada juga enzim yang membantu mengikat dua molekul menjadi satu untuk menghasilkan molekul baru.

Contoh Jenis Enzim

Berikut ini beberapa contoh jenis enzim di tubuh manusia seperti dilansir Medical News Today:

  • Lipase: sekelompok enzim yang membantu mencerna lemak di usus.
  • Amilase: membantu mengubah pati menjadi gula, ditemukan dalam air liur.
  • Maltase: juga ditemukan dalam air liur, memecah gula maltosa menjadi glukosa. Maltosa ditemukan dalam makanan seperti kentang, pasta, dan bir.
  • Tripsin: ditemukan di usus kecil, memecah protein menjadi asam amino.
  • Laktase: juga ditemukan di usus kecil, memecah laktosa, gula dalam susu, menjadi glukosa dan galaktosa.
  • Asetilkolinesterase: memecah neurotransmitter asetilkolin di saraf dan otot.
  • Helikase: mengungkap DNA.
  • DNA polimerase: mensintesis DNA dari deoksiribonukleotida.
  • Enzim hati: memecah racun dalam tubuh.

Komponen Enzim

Sebagian besar enzim, terdiri atas dua komponen penyusun, yakni protein (apoenzim) dan non-protein (gugus prostetik).

Apoenzim adalah komponen paling dominan dalam struktur enzim. Selain itu, apoenzim ini bersifat labil karena mudah dipengaruhi oleh perubahan suhu dan pH, serta tidak tahan panas.

Adapun gugus prostetik terdiri dari ion anorganik dan ion organik kompleks. Ion anorganik dalam gugus prostetik disebut sebagai kofaktor. Fungsi kofaktor ialah katalis yang mampu meningkatkan kerja enzim. Sedangkan ion organik dalam gugus prostetik disebut koenzim, yang berfungsi untuk memindahkan zat kimia dari satu enzim ke enzim lain.

Sifat-sifat Enzim

Secara umum, Enzim memiliki setidaknya enam sifat yang khas. Pertama, enzim hanya mengubah kecepatan reaksi. Jadi, enzim tidak mengubah produk akhir yang dibentuk atau mempengaruhi keseimbangan reaksi, hanya meningkatkan laju suatu reaksi.

Kedua, enzim bekerja secara spesifik. Maka itu, enzim hanya mempengaruhi substrat tertentu.

Ketiga, enzim merupakan protein. Oleh karena itu, enzim memiliki sifat seperti protein, antara lain bekerja pada suhu optimum, umumnya suhu kamar. Enzim akan kehilangan aktivitasnya karena pH yang terlalu asam atau basa kuat, dan pelarut organik. Panas yang terlalu tinggi akan membuat enzim terdenaturasi sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Baca juga: Mengenal Teori-teori Pertumbuhan Ekonomi & Daftar Tokoh Pemikirnya

Keempat, enzim diperlukan dalam jumlah sedikit, sesuai dengan fungsinya sebagai katalisator.

Kelima, enzim bekerja secara bolak-balik. Reaksi-reaksi yang dikendalikan enzim dapat berbalik. Ini berarti enzim tidak menentukan arah reaksi tetapi hanya mempercepat laju reaksi sehingga tercapai keseimbangan. Enzim dapat menguraikan suatu senyawa menjadi senyawa-senyawa lain, dan juga sebaliknya, menyusun senyawa-senyawa menjadi senyawa tertentu.

Keenam, enzim dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah suhu, pH, aktivator (pengaktif), dan inhibitor (penghambat), serta konsentrasi substrat.

Fungsi dan Cara Kerja Enzim

Enzim bertindak sebagai katalis dalam organisme hidup. Enzim mengatur laju reaksi kimia tanpa dirinya sendiri berubah dalam proses tersebut. Molekul yang bekerja dengan enzim disebut dengan istilah substrat. Substrat berikatan dengan suatu daerah pada enzim yang disebut tapak aktif.

Ada dua model cara kerja enzim. Pada model gembok dan kunci (Lock and key), situs aktif enzim dibentuk secara tepat untuk menampung substrat tertentu. Sementara di model induced-fit atau kecocokan yang terinduksi, situs aktif dan media tidak cocok satu sama lain, tetapi keduanya mengubah bentuknya agar terhubung.

Dikutip dari Britannica, enzim mengkatalisasi banyak aspek dari metabolisme sel yang mempunyai fungsi berikut:

  • Pencernaan makanan di mana molekul nutrisi yang besar (seperti protein, karbohidrat, dan lemak) dipecah menjadi molekul yang lebih kecil.
  • Konservasi dan transformasi energi kimia.
  • Konstruksi makromolekul seluler dari prekursor yang lebih kecil.
  • Setiap sel di tubuh mengandung DNA. Setiap sel membelah, DNA perlu disalin. Enzim membantu dalam proses ini dengan melepaskan gulungan DNA dan menyalin informasi.

Enzim juga dibutuhkan di industri makanan dan medis. Fermentasi anggur, ragi roti, pengentalan keju, dan pembuatan bir telah dipraktekkan sejak awal, tetapi baru pada abad ke-19 reaksi ini dipahami sebagai hasil dari aktivitas katalitik enzim.

Sejak itu, enzim menjadi semakin penting dalam proses industri yang melibatkan reaksi kimia organik. Di dunia medis, penggunaan enzim untuk membunuh mikroorganisme penyebab penyakit, mempercepat penyembuhan luka, hingga mendiagnosis penyakit tertentu.

Baca juga: Teori Sejarah Masuknya Agama Hindu dan Buddha ke Indonesia

Baca juga artikel terkait ENZIM atau tulisan menarik lainnya Desika Pemita
(tirto.id - dsk/add)


Penulis: Desika Pemita
Editor: Ibnu Azis
Kontributor: Desika Pemita

Subscribe for updates Unsubscribe from updates