Reklame sering disebut secara bergantian dengan baliho atau spanduk berukuran besar. Lantas, apakah semuanya sama? Show Jika sering bepergian ke luar kota atau jalan-jalan ke tempat-tempat ramai, pasti sering melihat baliho berukuran besar. Dan memang, reklame ini hampir ada dimana-mana, kebanyakan sih di jalanan perkotaan dan di tempat-tempat publik lainnya. Bentuknya beragam, ada yang ukurannya cukup kecil sehingga orang-orang menyebutnya poster besar, yang sebenarnya itu reklame. Ada juga yang ukurannya besar sehingga ia disebut baliho. Tapi apa sih pengertian reklame? Apa fungsinya? Apa jenis-jenis reklame? Dan juga beberapa pertanyaan general lain seperti apa yang dimaksud dengan reklame komersial? Apa saja ciri-ciri reklame? Sampai dengan macam-macam reklame. Jika penasaran jawaban dari semua pertanyaan diatas, simak artikel dibawah ini sampai habis. Pengertian ReklameAda yang menyebutnya baliho atau poster besar, ada juga yang menyebutnya billboard dan ada pula yang menyebutnya reklame. Semuanya merujuk pada media komunikasi visual untuk menyampaikan informasi kepada orang banyak. Dalam kamus besar bahasa Indonesia [KBBI], reklame adalah pemberitahuan kepada umum tentang barang dagangan, dengan kata-kata yang menarik dan gambar supaya laku. FUN FACT: Reklame berasal dari bahasa Spanyol, Reclamos yang artinya seruan berulang-ulang. Kata ini sendiri diserap dari bahasa Latin, Re dan Clame [bentuk tidak baku dari Clamos]. Re artinya kembali atau berulang-ulang dan clame atau clamos berarti seruan atau teriakan, lebih ke berteriak. Pengertian diatas mungkin lebih merujuk pada reklame kebanyakan yang memang isinya berupa iklan. Definisi reklame paling populer adalah proses menyampaikan sesuatu pakai iklan cetak skala besar untuk memasarkan merek, produk, layanan atau untuk kampanye politik. Reklame biasanya ditempatkan di area-area dengan lalu lintas padat seperti di jalan raya perkotaan sehingga terlihat oleh sejumlah pengemudi dan pejalan kaki. Dengan menempatkannya di area-area yang padat penduduk maka reklame pasti akan dilihat oleh banyak orang. Dan jika dibandingkan dengan jenis periklanan lain, metode pemasaran ini masih cukup efektif. Sasarannya tidak ada karena target pemasangan reklame bisa untuk siapa saja dengan latar belakang usia, gender, pendidikan atau ketertarikan yang berbeda. Itu belum ditambah dengan ukurannya yang sangat besar sehingga bisa di lihat dalam radius atau jarak yang lumayan jauh, 3 km misalnya. Lantas, apa sih tujuan pemasangan reklame? Tujuannya ada banyak. Mulai untuk mengiklankan sesuai, meningkatkan kesadaran merek, menginformasikan produk sampai untuk menyampaikan kebijakan baru. Ini juga searah dengan fungsi reklame yang tak lain dan tak bukan adalah sebagai media komunikasi visual untuk khalayak ramai. Dan untuk memudahkan anda mengerti apa itu reklame, bisa lihat ciri-cirinya dibawah ini:
Reklame sendiri pertama kali muncul pada 1830-an saat Jared Bell membuat beberapa papan iklan, yang nantinya dianggap sebagai reklame pertama di dunia. Papan iklan ini mengiklankan pertunjukkan sirkus Barnum And Bailey, sebuah pertunjukan Singa di New York City pada tahun 1830. Awalnya, baliho seringkali berupa poster yang ukurannya besar, menampilkan gambar warna warni. Selanjutnya pada 1860-an, terjadi perubahan besar dalam sejarah reklame terlebih saat banyak perusahaan sudah mulai merambah model pemasaran jenis ini. Beberapa perusahaan reklame pun hadir sementara perusahaan yang jadi konsumen terus bereksperimen dengan materi iklan yang akan disampaikan. Dekade berikutnya, tepatnya pada abad ke-19, ada poin yang mendorong reklame makin populer sampai hari ini, diantaranya:
Pada akhirnya, yang selalu jadi pertanyaan apakah metode periklanan satu ini masih efektif atau relevan di era sekarang? Ada yang bilang masih ada juga yang bilang tidak. Alasannya? Karena sekalipun iklan itu di lihat, pengiklan tidak tahu berapa banyak yang melihat. FYI, jika mengulas jenis reklame berdasarkan media, lokasi pemasangan dan tujuan pembuatan maka hanya ada 7 jenis. Sementara, jika mengacu pada jenis reklame yang populer di Indonesia dan sudah di atur dalam Perda, ada 10 jenis. Dan semua akan saya ulas di artikel ini. Tujuan reklameApapun informasi yang hendak disampaikan dalam reklame, selalu punya tiga tujuan dasar, yakni: 1. Untuk menginformasikan sesuatuSama seperti media iklan outdoor lainnya yang mana reklame dibuat dengan tujuan untuk menginformasikan atau menyampaikan sesuatu. Sesuatu, dalam konteks ini, bisa berarti apa saja mulai dari produk, barang, makanan, informasi publik dan lain sebagainya. Dengan harapan, informasi yang disampaikan itu dilihat dan diterima oleh masyarakat luas, langsung ataupun tidak langsung. 2. Mengingatkan sesuatuPada dasarnya, reklame selalu dibuat untuk mengingatkan sesuatu. Contoh sederhana adalah reklame untuk Covid-19. Misalnya, agar masyarakat selalu memakai masker saat bepergian, rajin mencuci tangan dan lain sebagainya. Informasi-informasi tersebut bisa dibuat oleh siapa saja entah itu perusahaan, lembaga pemerintah, partai politik dan lain sebagainya. 3. Mengajak bertindakAjakan bertindak adalah harapan akhir dari tujuan pembuatan reklame. Yakni, agar ada aksi dari orang-orang yang melihatnya. Dengan demikian, ini masih punya kaitan sama dua poin sebelumnya. Karena itu, pada umumnya, informasi dalam reklame dibuat persuasif. Ciri-Ciri ReklameAda beberapa ciri reklame yang membedakan dengan jenis iklan outdoor lainnya, seperti: 1. Menggunakan gambar yang menarikApapun isi informasi yang disampaikan dalam reklame, mayoritas menggunakan gambar yang menarik perhatian. Porsi gambar didalam reklame pun cukup besar. Bahkan, dalam beberapa contoh, hanya menggunakan beberapa paragraf teks saja. Selain untuk menarik perhatian, tujuan menggunakan gambar tersebut untuk meningkatkan branding atau jadi semacam simbol dan karakter produk, layanan atau informasi yang disampaikan. 2. Menggunakan kalimat yang singkat, jelas dan padatPenggunaan kalimat yang ringkas tersebut dilakukan karena rata-rata orang hanya melihat reklame dalam durasi tertentu. Bayangkan, jika reklame ditempatkan di pinggir jalan dan hanya dilihat sepersekian detik oleh pengendara, tentu mereka tidak akan bisa menangkap maksudnya apa. 3. Dilakukan berulang-ulangSebagai bagian dari pemasaran yang populer, maka anda dapat dengan mudah menemukan reklame dengan desain yang sama di beberapa tempat. Misalnya, di tol, di jalan padat penduduk, atau di fasilitas publik lain yang banyak dilalui oleh banyak orang. Jenis Reklame dan ContohnyaSetelah mengetahui pengertian dan ulasan sedikit tentang sejarah reklame, pasti beberapa dari anda langsung bertanya tentang jenis reklame, kan? Saya pun demikian. Karena itu, tanpa perlu berlama-lama, berikut disajikan jenis reklame berdasarkan media, lokasi pemasangan dan tujuan pembuatan. 1. Jenis reklame berdasarkan lokasi pemasanganUntuk jenis reklame berdasarkan lokasi pemasangan terbagi dalam dua jenis yakni indoor atau outdoor. Berikut penjelasannya: a. Reklame indoorReklame indoor adalah reklame yang dipasang di dalam ruangan dan ukurannya cenderung lebih kecil dibanding outdoor. Dan ada beberapa contoh reklame indoor ini seperti leaflet, brosur, label, etiket dan lain sebagainya. b. Reklame outdoorReklame outdoor adalah reklame yang dipasang di luar ruangan seperti di jalan-jalan padat pengendara dan pejalan kaki. Ukurannya tentu lebih besar dibanding yang indoor dan selalu ditempatkan di posisi yang strategis. Untuk contoh reklame outdoor ini ada banyak mulai dari spanduk, baliho, papan nama dan lain sebagainya. 2. Jenis reklame berdasarkan mediaUntuk jenis reklame berdasarkan media ada banyak mulai yang audiovisual, audio dan visual itu sendiri. Berikut penjelasannya: a. Reklame audio visualReklame audio visual adalah salah satu jenis reklame yang metode penyampaiannya dalam bentuk audio dan visual. Maksudnya gimana ya? Maksudnya reklame itu dibuat pakai gambar bergerak dan juga suara. Untuk contoh reklame audio visual ada banyak mulai dari iklan TV, iklan yang ada di Facebook Watch, di Youtube atau platform lainnya. b. Reklame audioIni adalah jenis reklame yang metode penyampaiannya menggunakan satu media saja yakni audio. Metode penyampaiannya tentu melalui suara entah suara asli, suara hasil rekaman atau suara dubbing. Untuk contoh reklame audio ada banyak misalnya iklan di radio, iklan di podcast seperti Anchor serta iklan audio JOOX atau Spotify. c. Reklame visualReklame visual adalah reklame yang penyampaiannya tidak menggunakan suara atau efek apapun. Dengan demikian, transmisinya reklame jenis ini berbentuk visual atau gambar. Untuk contohnya ada banyak. Mulai dari iklan megatron, spanduk, plakat, brosur, papan nama, poster dan lain sebagainya. 3. Jenis Reklame berdasarkan tujuanHanya ada dua jenis reklame yang dibuat atau disampaikan sesuai tujuan pembuatannya. Berikut daftarnya: a. Reklame komersialReklame komersial adalah jenis reklame yang dibuat untuk tujuan komersial dengan harapan ada feedback berupa pembelian terhadap produk yang diiklankan. Untuk contohnya ada banyak, mulai dari baliho atau papan reklame, poster, spanduk dan lain sebagainya. b. Reklame non-komersialReklame non-komersial adalah kebalikan dari reklame komersial. Dengan demikian, reklame ini ditujukan untuk publik secara luas. BIasanya dibuat oleh lembaga pemerintahan atau instansi lain dengan tujuan tertentu, edukasi atau himbauan misalnya. Karena itu ada yang menyebutnya sebagai reklame layanan masyarakat, reklame sosialisasi, reklame untuk bayar pajak dan sebagainya. Contoh reklame non-komersial ada banyak seperti misalnya himbauan untuk melaporkan Surat Pemberitahuan untuk melaporkan pajak. Atau juga informasi yang menginformasikan agar tetap wajib menggunakan masker, tetap jaga jarak dan rajin cuci tangan. FAQUntuk beberapa pertanyaan terkait dengan postingan ini akan saya ulas dalam QnA di bawah, seperti: 1. Apa saja jenis reklame yang berlaku di Indonesia?Di Indonesia, reklame masuk dalam kategori pajak pendapatan asli daerah [PAD]. Dengan demikian, jenis reklame yang boleh di pasang di Indonesia ada aturannya. Sebagai contoh, di DKI Jakarta, Reklame sudah diatur dalam PERDA No 8 tahun 1989, yang didalamnya juga mengulas jenis reklame. Lantas, apa saja jenisnya? Secara umum ada 10, berikut daftarnya:
2. Reklame biasanya dipasang di mana?Tergantung karena jika melihat jenisnya, reklame bisa di pasang di mana saja entah itu di bus, di udara, di jalanan atau di tempat-tempat publik lain. 3. Apa saja contoh reklame?Pertanyaan ini bermakna ganda karena jika yang ditanya adalah contoh reklame, maka bisa mengacu pada gambar reklame atau contoh reklame dalam bentuk teks. Untuk contoh reklame dalam bentuk gambar ada banyak. Bisa lihat beberapa gambar diatas pada jenis reklame berdasarkan lokasi, media dan tujuan pemasangan. Termasuk juga contoh reklame yang paling populer di beberapa tempat, Jakarta misalnya, yang sudah tertuang dalam Perda diatas. Sebaliknya, jika yang ditanya adalah contoh reklame dalam bentuk teks, juga sudah saya ulas diatas. Misalnya, untuk contoh reklame komersial bisa berupa poster, spanduk, baliho dan lain sebagainya. Untuk reklame outdoor atau luar ruangan bisa berupa etiket, label, leaflet, brosur termasuk juga papan nama. PenutupMemahami pengertian dan jenis reklame sangat penting terlebih untuk anda yang belum tahu atau mereka yang pengen terjun ke bidang ini. Kalau ada tambahan, masukkan atau mungkin pertanyaan terkait dengan postingan ini silahkan tinggalkan di kolom komentar. Demikian artikel tentang pengertian Reklame termasuk jenis, tujuan, ciri-ciri dan contoh. Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk anda. *** |