Berdasarkan tabel diatas urutan kenaikan pH larutan garam yang terhidrolisis adalah

Pembahasan soal Kimia Ujian Nasional (UN) tahun 2016 nomor 11 sampai dengan nomor 15 tentang:

  • pH asam dan basa, 
  • titrasi asam dan basa, 
  • hukum dasar kimia, 
  • larutan penyangga, serta 
  • hidrolisis garam.

Asam lemah H2S dengan 0,01 M mengion menurut reaksi berikut:

H2S ⇄ H+ + HS−    Ka1 = 9,0 × 10−8


HS− ⇄ H+ + S2−     Ka2 = 1,2 × 10−15 pH asam sulfida adalah .... A.   8 − log 9 B.   6 − log 3 C.   5 − log 9 D.   5 − log 3

E.   4 − log 3





Asam lemah pada soal di atas bersifat diprotik atau mempunyai 2 harga Ka. Secara teori, harus dihitung dulu nilai [H+] untuk Ka1 dan Ka2 kemudian dijumlahkan. Namun, karena Ka2 nilainya sangat kecil (selisih 7 digit), maka dapat diabaikan.

Dengan demikian, secara praktis kita dapat menentukan pH asam lemah tersebut hanya dengan menggunakan Ka1.

Berdasarkan tabel diatas urutan kenaikan pH larutan garam yang terhidrolisis adalah

Jadi, pH asam sulfida adalah 5 − log 3 (D).

Titrasi 10 mL larutan HNO3 0,1 M oleh larutan NaOH ditunjukkan pada gambar berikut.

Berdasarkan tabel diatas urutan kenaikan pH larutan garam yang terhidrolisis adalah


Titik akhir titrasi dicapai setelah penambahan 20 mL larutan NaOH (Ar Na = 23, O = 16, H =1). Massa NaOH(s)  yang terlarut dalam 20 mL larutan NaOH tersebut adalah .... A.   0,04 gram B.   0,08 gram C.   0,40 gram D.   0,80 gram

E.   4,00 gram


Berdasarkan tabel diatas urutan kenaikan pH larutan garam yang terhidrolisis adalah
Titik akhir titrasi dirumuskan sebagai 

M1 . V1 . n1 = M2 . V2 . n2

Indeks (1) mewakili basa NaOH dan indeks (2) mewakili asam HNO3. Sedangkan n1 dan n2 masing-masing adalah valensi basa dan valensi asam, yang kebetulan keduanya sama dengan 1. Gampangnya, n1 = jumlah OH dalam NaOH dan n1 = jumlah H dalam HNO3. Diperoleh: 

M1 × 20 × 1 = 0,1 × 10 × 1


               M1 = 0,05 M Sekarang kita tentukan massa NaOH dengan rumus

Berdasarkan tabel diatas urutan kenaikan pH larutan garam yang terhidrolisis adalah

Jadi, massa NaOH(s) yang terlarut dalam 20 mL larutan NaOH tersebut adalah 0,04 gram (A).

Perdalam soal no. 11 dan 12 di Pembahasan Kimia UN: Asam dan Basa.

Gas metana dibakar dengan oksigen menurut reaksi yang belum setara:

CH4(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(g)

Perbandingan volume gas-gas yang terlibat dalam reaksi menurut hukum Gay Lussac yang paling tepat adalah ....
Volume Gas (L)
CH4O2CO2H2O
A.2332
B.1221
C.2431
D.3636
E.3868





Hukum Gay Lussac menyatakan bahwa volume gas-gas dalam suatu reaksi berbanding lurus dengan koefisien reaksinya. Hal ini berarti bahwa perbandingan volume gas sama dengan perbandingan koefisien reaksinya. Dengan demikian, kita tinggal menyetarakan reaksi di atas menjadi

CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g)

Berdasarkan reaksi setara di atas, diperoleh perbandingan koefisien 1 : 2 : 1 : 2 Perbandingan koefisien tersebut sama dengan perbandingan volumenya. Kita tinggal mencari pada pilihan jawaban, opsi mana yang sebanding dengan perbandingan koefisien di atas. Setelah kita periksa, ternyata opsi D yang mempunyai perbandingan tersebut. 3 : 6 : 3 : 6 ≅ 1 : 2 : 1 : 2 Jadi, perbandingan volume gas-gas yang terlibat dalam reaksi di atas adalah 3 : 6 : 3 : 6 (D).

Perdalam materi ini di Pembahasan Kimia: Hukum Dasar Kimia.

Larutan penyangga berperan dalam menjaga kestabilan pH dalam cairan intrasel, ekstrasel, dan berbagai sistem lainnya. Berikut adalah daftar spesi kimia yang dapat membentuk larutan penyangga:

  1. H2C2O4 
  2. H2PO4− 
  3. H2CO3 
  4. CO32− 
  5. HPO42−
Pasangan spesi kimia yang dapat membentuk larutan penyangga adalah .... A.   (1) dan (2) B.   (2) dan (3) C.   (2) dan (5) D.   (3) dan (4)

E.   (4) dan (5)


Larutan penyangga mengandung campuran asam lemah dengan basa konjugasinya atau basa lemah dengan asam konjugasinya. Dengan kata lain, kita cari pasangan spesi kimia di atas yang tersusun dari unsur yang sama tetapi jumlah H berbeda 1, yaitu:

H2PO4− dan HPO42−

H2PO4− bertindak sebagai asam lemah (jumlah H lebih banyak) sedangkan HPO42− bertindak sebagai basa konjugasinya.

Jadi, pasangan spesi kimia yang dapat membentuk larutan penyangga adalah nomor 2 dan 5 (C).

Perdalam materi ini di Pembahasan Kimia UN: Larutan Penyangga.

Campuran larutan CH3COOH dengan larutan NaOH dapat menghasilkan garam yang terhidrolisis sebagian. Dari percobaan diperoleh data seperti dalam tabel berikut:

PercobaanCH3COOHNaOH
Volume (mL)Konsentrasi (M)Volume (mL)Konsentrasi (M)
(1)500,1500,1
(2)500,2500,2
(3)1000,41000,4

Jika diketahui Ka CH3COOH = 1 × 10−5 maka urutan kenaikan pH campuran adalah .... A.   (3), (2), (1) B.   (3), (1), (2) C.   (2), (3), (1) D.   (1), (3), (2)

E.   (1), (2), (3)



Reaksi hidrolisis yang terjadi adalah

CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O

Garam CH3COONa bersifat basa karena berasal dari asam lemah CH3COOH dan basa kuat NaOH sehingga rumus hidrolisisnya adalah

Berdasarkan tabel diatas urutan kenaikan pH larutan garam yang terhidrolisis adalah


Kh adalah tetapan hidrolisis yang besarnya dapat dicari dengan rumus

Berdasarkan tabel diatas urutan kenaikan pH larutan garam yang terhidrolisis adalah

Sedangkan [g] adalah molaritas garam. Nilai [g] untuk tiap percobaan di atas adalah

Berdasarkan tabel diatas urutan kenaikan pH larutan garam yang terhidrolisis adalah

Dengan demikian, pH dari masing-masing percobaan di atas adalah

Berdasarkan tabel diatas urutan kenaikan pH larutan garam yang terhidrolisis adalah

Jadi, urutan kenaikan pH campuran tersebut adalah 1, 2, dan 3 (E).

Perdalam materi ini di Pembahasan Kimia UN: Hidrolisis Garam.

Simak Pembahasan Soal Kimia UN 2016 selengkapnya.
Dapatkan pembahasan soal dalam file pdf  di sini.

Demikian, berbagi pengetahuan bersama Kak Ajaz. Silakan bertanya di kolom komentar apabila ada pembahasan yang kurang jelas. Semoga berkah.

Jawaban:

Seorang siswa melakukan percobaan hidrolisis dengan mencampurkan larutan NH₄OH dan HCl dengan tabel dibawah ini untuk urutan harga ph dari ketiga percobaan diatas bila Kb NH₄OH = 10⁻⁵dari yang terbesar hingga terkecil adalah percobaan 3, 1 dan 2

Penjelasan:

Jawab:

Percobaan 1.

n NH₄OH = 0,1 x 0,02 L = 2 x 10⁻³ mol

n HCl = 0,1 x 0,02 L = 2 x 10⁻³ mol

Persamaan reaksi

    NH₄OH +   HCl       ⇄ NH₄Cl + H₂O

a;   2 x 10⁻³   2 x 10⁻³           -            -

r;    2 x 10⁻³   2 x 10⁻³      2 x 10⁻³   2 x 10⁻³

------------------------------------------------------------------------------------ -

s;       -                 -            2 x 10⁻³    2 x 10⁻³

n = M/V = 2 x 10⁻³/0,04 L = 0,05

[H⁺] =

Berdasarkan tabel diatas urutan kenaikan pH larutan garam yang terhidrolisis adalah

      =

Berdasarkan tabel diatas urutan kenaikan pH larutan garam yang terhidrolisis adalah

      = 7,07 x 10⁻⁶

pH = - log [H⁺]

pH = - log 7,07 x 10⁻⁶

pH = 6 - log 7.07

pH = 5,2

Percobaan 2

n NH₄OH = 0,2 x 0,05 L = 10⁻² mol

n HCl = 0,2 x 0,05 L = 10⁻² mol

Persamaan reaksi

    NH₄OH +   HCl       ⇄ NH₄Cl + H₂O

a;      10⁻²          10⁻²           -            -

r;       10⁻²          10⁻²            10⁻²      10⁻²

------------------------------------------------------------------------------------ -

s;       -                 -                10⁻²      10⁻²

n = M/V = 10⁻²/0,1 L = 0,1

[H⁺] =

      =

Berdasarkan tabel diatas urutan kenaikan pH larutan garam yang terhidrolisis adalah

      = 10⁻⁵

pH = - log [H⁺]

pH = - log 10⁻⁵

pH = 5

Percobaan 3

n NH₄OH = 0,05 x 0,1 L = 5 x 10⁻³ mol

n HCl = 0,05 x 0,1 L = 5 x 10⁻³ mol

Persamaan reaksi

    NH₄OH +   HCl       ⇄ NH₄Cl + H₂O

a;   5 x 10⁻³   5 x 10⁻³           -            -

r;    5 x 10⁻³   5 x 10⁻³      5 x 10⁻³   5 x 10⁻³

------------------------------------------------------------------------------------ -

s;       -                 -            5 x 10⁻³    5 x 10⁻³

n = M/V = 5 x 10⁻³/0,2 L = 0,025

[H⁺] =

      =

Berdasarkan tabel diatas urutan kenaikan pH larutan garam yang terhidrolisis adalah

      = 5 x 10⁻⁶

pH = - log [H⁺]

pH = - log 5 x 10⁻⁶

pH = 6 - log 5

pH = 5,3

Maka, PH terbesar hingga terkecil adalah percobaan 3, 1 dan 2

Pembahasan:

Pengertian Hidrolisis Garam

Hidrolisis garam yaitu penguraian garam-garam oleh air. Tidak semua garam mengalami hidrolisis, garam-garam yang mengalami hidrolisis yaitu garam yang mengandung ion-ion dari asam lemah ataupun dari ion-ion basa lemah. Sedangkan garam-garam yang berasal dari asam kuat ataupun basa kuat tidak akan mengalami reaksi hidrolisis.

Hidrolisis garam di terbagi menjadi 2, diantranya:

Hidrolisis garam sebagian (parsial)

Hidrolisis garam sebagian ataupun parsial adalah garam dengan air dimana yang bisa bereaksi baik anion ataupun kation. Berikut adalah beberapa garam yang mengalami hidrolisis sebagian diantranya yaitu:

a. Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat.

b. Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah.

Hidrolisis garam total

Hidrolisis garam total yaitu semua ion-ion garam dapat sepenuhnya bereaksi dengan air, baik anion ataupun kationnya. Garam yang mengalami hidrolisis total hanya terjadi jika, garam terbentuk dari asam lemah dan basa lemah.

Macam-macam Hidrolisis garam yang terbentuk dari asam dan basa sebagai berikut:

1. Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat

Garam terbentuk dari campuran asam lemah dan basa kuat dalam air akan mengalami hidrolisis garam sebagian atau parsial. Garam yang memiliki (anion asam lemah) akan mengalami hidrolisis yang menghasilkan ion OH⁻, maka pH yang terjadi > 7 sehingga larutan garamnya bersifat basa. Contoh beberapa garam yang bersifat basa pada hidrolisis sebagian CH₃COOK, CH₃COONa, KCN, CaS.  

Reaksi ionisasi   : CH₃COOK(aq) → K⁺(aq) + CH₃COO⁻(aq)

Reaksi hidrolisis : K⁺(aq) + H₂O(l) ⇒ (tidak terhidrolisis)

                              CH₃COO⁻(aq) + H₂O(l) → CH₃COOH(aq) + OH⁻(aq) bersifat basa

2. Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah

Garam yang terbentuk berasal dari asam kuat dan basa lemah dalam air akan mengalami hidrolisis sebagian atau parsial. Hal ini dikarenakan kation basa lemah mengalami hidrolisis menghasilkan yang menghasilkan ion H⁺, maka pH < 7 sehingga larutan garam bersifat asam. Contoh beberapa garam yang bersifat basa pada hidrolisis sebagian (NH₄)₂SO₂, AgNO₃, NH₄CI, CuSO₄.

Reaksi ionisasi   : (NH₄)₂SO₄(aq) → 2NH₄+(aq) + SO₄²⁻(aq)

Reaksi hidrolisis : NH₄(aq) +H₂O → NH₄OH(aq) + H⁺ (Bersifat basa)

                              SO₄²⁻(aq) + H₂(aq) → H₂O(l) tidak terhidrolisis

Pelajari lebih lanjut :

Pembahasan terkait dengan soal hidrolisis garam sudah saya jelaskan sebelumnya, cek link ini (brainly.co.id/tugas/22607371, brainly.co.id/tugas/22666941, brainly.co.id/tugas/22688867, brainly.co.id/tugas/22725022, brainly.co.id/tugas/22731692) untuk soal lain pembahasan hidrolisis garam telah saya jabarkan pada link ini.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------

Detail Jawaban :  

Kelas : 11  

Mapel : kimia  

Bab : 7  

Kode : 11.7.7  

Kata Kunci : hidrolisis, garam, pH