Berapa lama mual akan hilang saat hamil

Mual selama menjalani masa-masa kehamilan menjadi salah satu keluhan yang paling umum dialami oleh ibu hamil.

Ketidakstabilan hormon yang kurang bisa dikontrol selama hamil dapat memicu terjadinya morning sickness seperti keluhan mual dan muntah-muntah. Kondisi ini juga dapat meningkatkarena stamina dan daya tahan tubuh ibu hamil yang cenderung menurun.

Selama fase mual terjadi, ibu hamil biasanya akan mengalami banyak keluhan. Kondisi ini seolah menjadi reaksi alami yang terjadi pada tubuh selama masa kehamilan.

Perlu diketahui bahwa saat hamil muda di trimester pertama kehamilan, tubuh sedang beradaptasi akan hadirnya makhluk kecil di dalam perut.

Jika Mama ingin mengetahui beberapa penyebab mual saat hamil dan cara mengatasinya, kali ini Popmama.com telah merangkumnya.

1. Ada beragam penyebab mual saat hamil muda

Berapa lama mual akan hilang saat hamil
Freepik/bearfotos

Setiap ibuhamil memiliki kondisi yang berbeda-beda, sehingga tidak bisa disamaratakan. Ada yang mengalami mual saat menjalani trimester pertama kehamilan, namun ada juga yang tetap sehat dan tidak mengalami keluhan apa pun.

Gejala mual dan muntah pada ibu hamil tidak hanya terbatas padapagi hari saja. Perlu diketahui bahwa ibu hamil dapat mengalami gejala tersebut kapan saja, termasuk ketika malam hari.

Berikut beberapa penyebab mual saat hamil muda, yang bisa Mama alami:

  • Adanya peningkatan kadar hormon estrogen.
  • Sensitivitas ibu hamil terhadap tubuhnya menjadi meningkat.
  • Terlalu lelah dan terlalu memaksakan diri untuk menjalani berbagai aktivitas.
  • Kesiapan tubuh yang masih kurangini terutama terjadi saat kehamilan pertama.
  • Sensitivitas terhadap aroma atau bau tertentu, sehingga meningkatkan rasa mual.
  • Kekurangan vitamin B6 di dalam tubuh. Vitamin B6 yang cukup selama hamil mampu mengatasi permasalahan anemia, mencegah risiko penyakit jantung, menurunkan kolesterol tinggi, hingga mengurangi morning sickness.

Selain itu, asam lambung juga bisa memicu terjadinya rasa mual pada ibu hamil. Seseorang yang mengalami asam lambung biasanya mengalami gejala seperti bersendawa dan batuk akibat refluks asam, sehingga menyebabkan rasa mual dan muntah.

  1. Tanda Janin Tidak Berkembang di Trimester Pertama Kehamilan
  2. Bolehkah Makan sebelum Menjalani Operasi Caesar?
  3. Apakah Ibu Hamil Berisiko Terkena Cacar Monyet?

2. Apakah mual yang berlebihan dapat membahayakan janin?

Berapa lama mual akan hilang saat hamil
Freepik

Mual dan muntahyang berlebihan akan menyebabkan ibu hamil kehilangan banyak cairan, sehingga akan berdampak buruk pada kesehatan janin di dalam kandungan.

Terkait dengan hamil muda biasanya mual akan menghilang dengan sendirinya ketika sudah masuk minggu ke-12. Meski beberapa ibu hamil mengalami mual muntah hingga akhir kehamilan.

Kondisi mual dan muntah yang berat perlu mendapatkan penanganan dari dokter. Mama perlu segera pergi ke dokter saat mengalami beberapa kondisi, seperti demam, perut terasa nyeri, jantung berdetak lebih cepat, lemas hingga ingin pingsan.

Selain itu, frekuensi muntah sangat sering disertai darah juga perlu diwaspadai.

Tetaplah menjaga kesehatan diri sendiri dan janin di dalam kandungan supaya gejala mual serta muntah tidak mengganggu aktivitas sehari-hari selama hamil.

3. Bagaimana mengatasi rasa mual saat menjalani hamil muda?

Berapa lama mual akan hilang saat hamil
Freepik/Yanalya

Demi mengatasi rasa mual ketika hamil muda, ibu hamil bisa melakukan beberapa cara sederhana, antara lain:

  • Hindari segala asupan makanan yang berlemak dan mengandung cukup banyak gula.
  • Melakukan pengobatan alami seperti mengunyah daun mint, madu, cengkeh, atau jahe.
  • Melalukan pijat telapak tangan di bagian sela-sela ibu jari dan telunjuk untuk mengatasi rasa mual.
  • Makan secara rutin, meskipun sedikit. Pastikan untuk selalu mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi.
  • Memerhatikan ventilasi ruangan di dalam rumah. Ruangan yang memiliki ventilasi baik dapat membuat proses pernapasan ibu hamil menjadi lebih baik.
  • Berusahalah untuk mencukupi kebutuhan air selama masa kehamilan. Pastikan minum air mineral sebanyak 10-12 gelas setiap harinya untuk meminimalkanrasa mual.
  • Menghirup aroma yang menenangkan dan segar untuk mengatasi rasa mual, seperti lemon atau rosemary. Gunakanlah aromaterapi agar ruangan menjadi lebih segar.

Selain itu, ibu hamil disarankan untuk memperbanyak asupan cairan selama masa kehamilan. Dengan meningkatkan asupan cairan, maka akan mampu menyembuhkan berbagai gangguan pencernaan yang memicu rasa mual.

Hindari juga bau-bau yang tajam karena dapat memicu rasa mual. Disarankan untuk membuka jendela di ruangan tersebut, sehingga udara segar bisa masuk.

Beberapa cara alami di atas bisa diterapkan oleh ibu hamil sebelum menempuh pengobatan.

Itulah penjelasan menarik terkait gejala mual yang terjadi saat hamil muda dan cara mengatasinya.Semoga informasi terkait mual yang terjadi selama menjalani masa-masa kehamilan tersebut bisa bermanfaat ya, Ma!

Baca juga:

  • Bolehkah Antimo Dikonsumsi untuk Ibu Hamil Ketika Mual?
  • Mual setelah Makan, Apakah ini Gejala Awal Kehamilan?
  • Mual dan Tak Nafsu Makan saat Hamil Muda? Lakukan 8 Hal Ini!

Mual muntah merupakan gangguan yang umum terjadi semasa kehamilan, dan seringkali dijadikan patokan bahwa janin di dalam perut sedang berkembang. Tidak hanya itu, banyak yang beranggapan pula bahwa mual muntah ini merupakan tanda bahwa janin yang dikandung kuat dan aktif. Atas dasar inilah, banyak ibu hamil yang kemudian merasa khawatir ketika tidak merasakan mual dan muntah selama periode kehamilan. Nah, benarkah kuat dan aktifnya janin di dalam kandungan sangat berhubungan dengan rasa mual muntah yang dialami ibu hamil? Yuk bahas lebih dalam!

Baca Juga: Mengurangi Gejala Muntah dan Mual Pada Usia Kehamilan 5 Minggu

Ibu tentunya sudah tidak asing dengan istilah morning sickness. Morning sickness sendiri merupakan kondisi mual muntah yang sering dialami oleh ibu hamil. Hal ini disebabkan karena terjadinya peningkatan hormon hCG (Human Chorionic Gonadotropin) di dalam tubuh ibu hamil. Ketika hormon ini meningkat maka rasa mual pun cenderung memuncak. Inilah yang kemudian membuat Ibu sering muntah dan mencari cara untuk mengatasi mual saat hamil, agar aktivitas tidak terganggu.

Nah, meski disebut sebagai morning sickness, sebetulnya mual muntah ini tidak selalu terjadi di pagi hari saja, melainkan sepanjang hari. Keluhan ini muncul di trimester pertama dan akan terus berlanjut hingga menjelang melahirkan. Pada beberapa kasus, ada pula ibu hamil yang mengalaminya hingga fase melahirkan. Mual muntah ini tidaklah berbahaya dan menjadi respon yang wajar karena tubuh tidak terbiasa dengan peningkatan produksi hormonal. Hanya saja, jika mual muntah ini terjadi dalam periode yang berkepanjangan bahkan hingga membuat Ibu lemas dan dehidrasi, maka hal ini perlu dikhawatirkan dan membutuhkan penanganan lebih lanjut.

Lantas, bagaimana halnya dengan ibu hamil yang tidak mengalami mual muntah? Ternyata hal ini tidaklah membahayakan dan dialami pula oleh ibu hamil lainnya. Hal ini bisa terjadi bila kadar hormon hCG dalam tubuh ibu hamil rendah, sehingga tidak menimbulkan mual dan tubuh bisa mentoleransi perubahan hormon kehamilan dengan baik. Jadi, tidak perlu dikhawatirkan, ya.

Untuk itu, anggapan bahwa mual muntah merupakan pertanda janin kuat dan aktif tidak sepenuhnya benar. Sebab ibu hamil yang jarang merasakan mual, tidak berarti janin di dalam perutnya tidak aktif. Hal yang sama juga berlaku pada ibu yang mengalami mual muntah, tidak berarti janin di dalamnya kuat dan aktif, yang benar adalah tubuh sedang berusaha beradaptasi dengan kenaikan hormon kehamilan.

Fakta Penyebab Mual Muntah

Ketika Anda saat ini sedang dalam masa kehamilan dan mengalami mual muntah, ini merupakan tanda yang baik. Namun, tidak ada salahnya jika Ibu waspada dengan memeriksakan diri ke dokter saat kehamilan juga disertai dengan keluhan lain yang bisa mempengaruhi gangguan perkembangan janin. Terdapat berbagai fakta penyebab yang menandakan bahwa mual muntah saat hamil pertanda janin kuat, antara lain:

  1. Peningkatan Hormon Progesteron dan estrogen Wanita hamil akan mengalami peningkatan hormon progesteron dan estrogen. Peningkatan hormon progesteron dapat memicu pergerakan organ di sistem pencernaan. Mulai dari usus kecil, lambung, sampai kerongkongan sehingga bisa menimbulkan mual dan muntah. Sedangkan peningkatan hormon estrogen dapat memicu peningkatan asam lambung. Sehingga, dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman di perut dan rasa asam di mulut yang mengakibatkan Ibu hamil mengalami mual-mual.
  2. Peningkatan Hormon HCG
    Terdapat juga teori yang menyatakan, jika terjadinya muntah-muntah pada kehamilan disebabkan oleh peningkatan hormon HCG (Human Chorionic Gonadotropin). Hormon ini juga menjadi pertanda adanya kehamilan, yang menyebabkan tanda strip dua pada alat tes kehamilan. Peningkatan hormon HCG ini juga akan menyebabkan perubahan tubuh Ibu hamil yang memicu rasa mual muntah. Jadi mual muntah merupakan kondisi yang normal yang dapat menunjukkan jika kehamilannya baik-baik saja, sehingga bisa dikatakan bahwa mual muntah saat hamil pertanda janin kuat.
     
  3. Menunjang Perkembangan Janin Para ahli mengemukakan, bahwa muntah saat hamil adalah pertanda janin kuat kemungkinan karena adanya respon alamiah tubuh guna melindungi janin, sehingga bisa berkembang dengan baik di dalam rahim Ibu. Respon ini berupa sinyal dari dalam tubuh untuk menolak zat atau makanan, yang mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan Ibu maupun janin serta merangsang adanya pemasukan nutrisi lebih berkualitas yang dibutuhkan Ibu dan janin. Di samping itu, mual dan muntah juga bisa menjadi mekanisme bagi janin untuk mengeluarkan zat-zat yang berbahaya bagi perkembangan janin.
  4. Risiko Keguguran Menurun
    Sebuah penelitian di Amerika mengungkapkan, bahwa mual muntah selama kehamilan bisa mengurangi risiko keguguran. Penelitian ini dikatakan jika pada Ibu hamil yang tidak mengalami morning sickness, berisiko mengalami keguguran 3,2 kali lebih besar daripada dengan Ibu hamil yang mengalami morning sickness. Selain itu, Ibu hamil yang berusia kurang dari 25 tahun yang tidak mengalami mual muntah akan beresiko mengalami peningkatan keguguran sebesar 4 kali lipat daripada Ibu hamil yang mengalami rasa mual dan muntah. Bahkan, resiko keguguran akan meningkat drastis menjadi 12 kali lipat pada Ibu hamil yang berusia lebih dari 35 tahun yang tidak merasakan mual dan muntah.

Baca Juga: Mual Muntah di Kehamilan 4 Bulan

Nah, untuk ibu hamil yang sering merasa mual dan muntah, untuk meredakan keluhan ini ibu dapat memperbanyak minum air putih agar tidak dehidrasi dan mengonsumsi makanan yang bergizi. Tidak hanya itu, Ibu juga bisa mengkonsumsi PRENAGEN mommy emesis untuk mengurangi mual muntah. Susu ini mengandung vitamin B6 dan protein yang telah teruji klinis dapat mengatasi mual muntah di awal kehamilan. Tidak hanya itu, kandungan zat besi, asam folat, dan juga kalsiumnya bisa membantu Ibu melengkapi kebutuhan gizi selama periode kehamilan. PRENAGEN mommy emesis tersedia dalam dua rasa yakni coklat dan vanilla delight yang enak untuk dikonsumsi.